Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kerajaan Islam di Sumatra

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kerajaan Islam di Sumatra"— Transcript presentasi:

1 Kerajaan Islam di Sumatra
Kelompok Barat: A. Washfa A. ( ) Niki A. S. ( ) Sandra L. E. ( ) Virisy N. Z. ( ) Wardah H. N. I. ( )

2 Samudera Pasai Profil : Tahun Berdiri : 1267–1521 Nama Ibukota : Pasai
Bahasa : Melayu Agama : Islam Pemerintahan : Monarki Invasi :Portugis 1521 Mata uang : Koin emas dan perak

3 Wilayah Kekuasaan

4 Kejayaan Pendiri: Najmuddin Al-Kamil yang menaklukkan Meurah Silu (Malikus Shaleh) [ver. 1] [ver.2] ada seseorang yang sakti yang lahir dari pohon(?) bermimpi bertemu dengan seorang dari barat, bertempur dan kalah. Lalu jadi kenyataan. Masa pemerintahan Sultan Malikul Thahir. Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan internasional. Pedagang dari Asia, Afrika, China, dan Eropa berdatangan ke Samudera Pasai Hubungan dagang dengan pedagang-pedagang Pulau Jawa juga terjalin erat. Produksi beras dari Jawa ditukar dengan lada.

5 Kemunduran Kerajaan Majapahit berambisi menyatukan bumi nusantara.
Berdirinya Kerajaan Bandar Malaka yang letaknya lebih strategis karena berada di daerah pusat Selat Malaka. Sultan Malik Al-Thahir wafat lalu tidak ada yang meggantikan tahta sehingga penyebaran agama Islam diambil dan diteruskan oleh Kerajaan Aceh.

6 Kerajaan Deli Didirikan oleh Tuanku Sri Paduka Gocah Pahlawan, panglima perang Kerajaan Aceh Darussalam di wilayah Aru yang dihadiahkan Sultan Iskandar Muda sebagai balas jasa atas kemenangannya dalam invasi di wilayah tersebut. Sri Paduka Gocah Pahlawan meninggal tahun 1641 dan wilayah Deli diwariskan kepada putranya, Tuanku Panglima Perunggit bergelar Panglima Deli

7 Masa Kejayaan Ketika pemerintahan Sultan Mahmud rasyid Perkasa Alam Shah, dibangun beberapa ikon kejayaan Kerajaan Deli seperti Kampong Bahari (1886), Istana Agung Maimoon (1888)

8 Wilayah Kekuasaan Wilayah Kerajaan Deli meliputi Labuhan, Langkat, Suka Piring, Buruh Cina, Denai, Serbajadi, dan wilayah pesisir timur lainnya. Ketika Kesultanan Aceh kembali menguasai Deli pada tahun 1854, Kerajaan Deli dinyatakan berdiri sendiri di bawah Kerajaan Aceh Darussalam dengan wilayah mulai perbatansan Rokan di selatan sampai perbatasan Tamiang.

9 Kerajaan Serdang

10 Sejarah Terbentuk Sultan pertama Serdang, yaitu Tuanku Umar adalah anak ketiga dari Tuanku Panglima Paderap (pendiri kesultanan Deli). Dan Di bawah kepemimpinan Tuanku Ainan, Kesultanan Serdang mengalami perkembangan dengan melebarkan wilayah kekuasaan hingga ke Percut dan Serdang Hulu.

11 Serdang

12 Serdang

13 Pimpinan Serdang Tuanku Umar Johan Pahlawan Alam Syah bin Tuanku Panglima Paderap (Kejeruan Junjungan), Raja Serdang Tuanku Ainan Johan Pahlawan Alam Syah ibni al-Marhum Tuanku Umar (Al-Marhum Kacapuri), Raja Serdang. Sultan Thaf Sinar Basyar Syah ibni al-Marhum Tuanku Ainan Johan Pahlawan Alam Shah (Al-Marhum Besar), Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang Sultan Basyaruddin Syaiful Alam Syah ibni al-Marhum Sultan Thaf Sinar Bashar Syah (Al-Marhum Kota Batu), Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang Sultan Sulaiman Syariful Alam Syah ibni al-Marhum Sultan Bashar un-din (Al-Marhum Perbaungan), Sultan dan Yang di-Pertuan Besar Serdang

14 Kepala Rumah Tangga Tuanku Rajih Anwar ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Tengku Putra Mahkota, Kepala Rumah Tangga Istana Serdang

15 Sultan Sri Sultan Tuanku Abu Nawar Sharifu'llah Alam Shah al-Haj ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Sultan dan Kepala Rumah Tangga Istana Serdang Sri Sultan Tuanku Lukman Sinar Bashar Shah II ibni al-Marhum Sultan Sulaiman Sharif ul-'Alam Shah, Sultan dan Kepala Rumah Tangga Istana Serdang. 2011 Sri Sultan Tuanku Achmad Thalaa Sharif ul-'Alam Shah, Sultan dan Kepala Rumah Tangga Istana Serdang.

16

17 Kerajaan Aceh Darussalam
Kesultanan Aceh Darussalam merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di provinsi Aceh, Indonesia. Kesultanan Aceh terletak di utara pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Aceh Darussalam dengan sultan pertamanya adalah Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan pada pada Ahad, 1 Jumadil awal 913 H atau pada tanggal 8 September 1507. Dalam sejarahnya yang panjang itu ( ), Aceh mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, berkomitmen dalam menentang imperialisme bangsa Eropa, memiliki sistem pemerintahan yang teratur dan sistematik, mewujudkan pusat-pusat pengkajian ilmu pengetahuan, dan menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain

18 Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1496.
Pada awalnya kerajaan ini berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pedir, Lidie, Nakur. Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru. Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537.Sayangnya,keadaan pemerintahan kurang mendapat perhatian raja sehingga selama masa pemerintahannya Aceh Darussalam mengalami kemunduran drastis.Kemudian Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa hingga tahun 1571

19 Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar berhasil mengadakan perbaikan kondisi kerajaan dan perluasan wilayah,antara lain ke Aru,namun gagal merebut Malaka dari portugis.Dia juga aktif menyebarkan pengaruh islam dengan mengirim ahli dakwah ke berbagai daerah,antara lain Syarif Hidayatullah dan sunan gunung jati. Sultan Alaudin pun meninggal,dan kerajaan pun mengalami kemunduran ,Hal ini terjadi akibat pergolakan politik internal dan pemberontakan.

20 Masa Kejayaan Kerajaan aceh Darussalam mengalami perkembangan dan mencapai masa keemasan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Wilayah kekuasannya semakin luas.Daerah daerah din Semenanjung Malaya(Malaysia) menjadi wilayah taklukannya.Dengan penguasan daerah ini,jalur perdagangan alternative yang diciptakn Aceh melalui pantai Barat Sumatra menjadi sangat ramai.

21 Struktur pemerintahan kerajaan Aceh Darussalam dibentuk oleh Sultan Iskandar Muda,yang terbagi menjadi 2,yaitu kekuasaan oleh kaum bangsawan dan alim ulama.Dalam kekuasaan kebangsawanan,wilayah kerajaan aceh Darussalam terbagi dalam daerah daerah kehulubalanagn yang dikepalai oleh Ulelebalang

22

23 Masa Kemunduran Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, tidak ada lagi sultan yang mampu mengendalikan daerah Kerajaan Aceh yang begitu luas. b. Di masa Sultan Iskandar Sani, disinilah masa-masa kemunduran dan setelah beliau wafat, kemunduran itu lebih terasa sangat mundur. c. Timbulnya pertikaian terus menerus di Kerajaan Aceh antara golongan bangsawan  dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan melemahnya Kerajaan Aceh. d. Daerah-daerah bawahan banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang, Perak, Minangkabau, dan  Siak.

24 Wilayah Kekuasaan Daerah-daerah yang menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam, dari masa awalnya hingga terutama berkat andil Sultan Iskandar Muda, mencakup antara lain hampir seluruh wilayah Aceh, termasuk Tamiang, Pedir, Meureudu, Samalanga, Peusangan, Lhokseumawe, Kuala Pase, serta Jambu Aye. Selain itu, Kesultanan Aceh Darussalam juga berhasil menaklukkan seluruh negeri di sekitar Selat Malaka termasuk Johor dan Malaka, kendati kemudian kejayaan pemerintahan Kesultanan Aceh Darussalam di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda mulai mengalami kemunduran pasca penyerangan ke Malaka pada 1629.

25 Selain itu, negeri-negeri yang berada di sebelah timur Malaya, seperti Haru (Deli), Batu Bara, Natal, Paseman, Asahan, Tiku, Pariaman, Salida, Indrapura, Siak, Indragiri, Riau, Lingga, hingga Palembang dan Jambi. Wilayah Kesultanan Aceh Darussalam masih meluas dan menguasai seluruh Pantai Barat Sumatra hingga Bengkulen (Bengkulu). Tidak hanya itu, Kesultanan Aceh Darussalam bahkan mampu menaklukkan Pahang, Kedah, serta Patani.

26 Sources:


Download ppt "Kerajaan Islam di Sumatra"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google