Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF"— Transcript presentasi:

1 GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF
. KULIAH XI GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF GURU PROFESIONAL GURU YANG EFEKTIF IMPLEMENTASI DI RUANG KELAS

2 GURU PROFESIONAL PENDAHULUAN
Dgn pola rekrutmen dan pembinaan karier guru yg baik niscaya akan menciptakan guru yg profesional dan efektif. Sekolah memerlukan guru yg profesional dan efektif, kerena dia merupakan kunci keberhasilan bagi proses belajar mengajar di suatu seko-lah. Tokoh pendidikan Amereka Serikat John Goodlad menjelaskan dalam hasil peneli- tiannya bhw peran guru amatlah signifikan bagi setiap keberhasilan proses pembe- lajaran. Disebutkan manakala guru tlh memasuki ruang kelas dan menutup pintu- pin-tu kelas, maka kualitas pembelajaran akan lebih banyak ditentukan oleh guru. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru dpt melakukan apa saja di kls. Ia dpt tampil sbg sosok yg menarik sehingga dpt menebarkan virus motivasi utk berprestasi Sebaliknya dgn otoritasnya di kelas yg begitu besar, tdk menutup kemungkinan seorg guru akan tampil sbg sosok yg membosankan, instruktif, dan tdk mampu menja-di idola bagi siswanya, bahkan mungkin proses pembelajarannya justru mematikan kreatifitas, menumpulkan daya nalar, dan mengabaikan aspek afektif para siswa. Oleh sebab itu utk mengatasi semua yg disebutkan di atas diperlukan seorg guru yg profesional yg memiliki ciri-ciri tertentu sbg Pekerja profesional, yg anata lain sbb: GURU PROFESIONAL

3 Jabatan Guru/pendidik adlh merupakan jabatan profesional, hal tsb dpt dijelaskan sbb,:
Pertama: Jabatan guru bukan hanya menuntut kemampuan spesialisasi tenaga guru dlm arti menguasai pengetahuan akademik dan kemahiran profesional yg rele-van dgn bidang tugasnya sebagi guru, tetapi juga tingkat kedewasaan dan tanggung jawab serta kemandirian yg tinggi dlm mengambil keputusan. Kemam-puan-2 itu membuat guru memiliki nilai lebih dan kewibawaan yg tinggi terhadap peserta didik yg diajarnya. Kedua: Sesuai dgn nilai budaya kita, secara historis kedudukan guru itu tinggi dlm masyarakat kita. Guru adlh seorg yg patut dipatuhi, ditiru kata dan perbua-tannya. Karena motif utama menjadi guru bukanlah imbalan gaji (kebendaan), tetapi adlh panggilan (calling) utk mengabdi kpd Tuhan, masyarakat dan kemanu-siaan.

4 . Ketiga: karena guru menjadi tokoh yg dipatuhi dan ditiru, maka dlm meme-rankan status (kedudukan) nya, guru harus berusaha merealisasikan norma-2 dan nilai-2 kependidikan dlm dirinya. Dgn kata lain ia terikat dgn Kode Etik. Sehingga dgn demikian seorg guru akan menjadi berwibawa terhadap peser-ta didiknya. Keempat: Rasa kesetiakawanan para guru dpt berwujud organisasi Guru, baik itu berupa asosiasi (persatuan) maupun serikat pekerja, sebagai wahana kerja sama utk dpt saling membantu dan berusaha meningkatkan kemampu-an profesionalnya serta memperjuangkan kesejahteraan anggotanya.

5 CIRI-CIRI DARI PEKERJAAN PROFESIONAL
. C.O. Houle (1980) menyebutkan suatu pekerjaan yg disebut profesional, sbb.: CIRI-CIRI DARI PEKERJAAN PROFESIONAL Harus memiliki landasan pengetahuan yg kuat; Harus berdasarkan atas kompetensi individual (bukan atas dasar KKN) Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi; Adanya kerjasama dan kompetensi yg sehat antar sejawat; Adanya kesadaran profesional yg tinggi; Memilki prinsip-prinsip etik (kode Etik) Memiliki sistem sanksi profesi; Adanya militansi individual, dan Memiliki organisasi profesi.

6 Sedangkan menurut Dawam Raharjo menyebutkan ada empat ciri pekerjan profesional:
Pertama: tingkat pendidikan spesialisnya menuntut seseorg melaksanakan jabatan (pekerjaan)-nya dgn penuh tanggung jawab, kemandirian mengambil keputusan, mahir dan terampil dlm mengerjakan pekerjaannya. Biasanya pendidikan profesional itu setingkat spesialisasi pendidikan tinggi. Ke dua: morif dan tujuan utama seseorg memilih jabatan (pekerjaan) itu adlh pengabdian kpd kemanusiaan, bukan imbalan kebendaan (bayaran) yg menjadi tujuan utama.

7 . Ketiga: Terdpt kode Etik jabatan yg secara sukarela diterima menjadi pedoman perilaku dan tindakan kelompok profesional yg bersangkutan. Jadi dlm menja-lankan pekerjaannya, kode etik itulah yg menjadi standar moral perilaku anggo-tanya. Dan pelanggaran terhdp kode etik dpt menyebabkan seseorg mendpt tegoran dari pimpinan organisasi profesinya. Bahkan bisa saja sampai dipecat/dikeluar- kan dari organisasi profesinya tsb. Ke empat: Terdapat semangat kesetiakawanan antar anggota seprofesi (kelom-pok), misalnya dlm bentuk tolong menolong antara sesama anggotanya, baik dalam suka maupun duka, baik dlm keadaan senang maupun susah.

8 Sementara ciri-2 sbg seorang guru yg profesional antara lain:
Guru mempunyai komitmen pd siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bhw komitmen tertinggi guru adlh kpd kepentingan siswanya; Guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yg diajarkannya serta cara mengajarkannya kpd siswa. Bagi gru, hal ini merupakan dua hal yg tdk dpt dipisahkan. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai tek- nik evaluasi, mulai dgn pengamatan thdp perilaku siswa sampai kpd tes hasil belajar. Guru harus mampu berpikir secara sistematis ttg apa yg dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya harus selalu ada waktu utk guru guna melakukan refleksi dan koreksi terhdp apa yg telah dilakukannya. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dlm lingkungan profesinya. Misalnya di Indonesia ada PGRI atau organisasi profesi lainnya.

9 Menurut: (Danim, 2002) Sementara menurut Hamalik (2003), guru profesional harus memnuhi persyaratan yg berat, diantaranya: UNTUK MELIHAT APAKAH SORG GURU ITU DPT DIKATAKAN PROFESIONAL ATAU TIDAK, DPT DILIHAT DARI DUA PERSPEKTIF, YAITU: Pertama, dilihat dari tingkat pendidikan minimal dari latar pendidikan utk jenjang sekolah tempat ia menjadi guru Kedua, penguasaan guru terhadap materi bahan ajar, mengelola proese pembelajaran, mengelola siswa, melakukan tugas-2 bimbingan dan lain-lain. Harus memiliki bakat sebagai guru; Memiliki keahlian sbg guru; Memiliki kepribadian yg baik dan terintegrasi; Memiliki mental yg sehat Berbadan sehat; Memiliki penmgalaman dan pengetahuan yg luas; Guru adlh manusia yg berjiwa Pancasila; Guru adlh seorg warga negara yg baik.

10 2. GURU YANG EFEKTIF PENDAHULUAN
Dlm manjemen SDM, manjadi profesional adlh tuntutan jabatan, pekerjaan atau profesi. Menjadi profesional berarti menjadi ahli ddibidangnya. Dan seorg ahli tentunya berkualitas dlm melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi tdk semua ahli dpt menjadi berkualitas. Karena utk berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan integrits dan personaliti. Dlm perspektif pengembang-an SDM, menjadi profesional adlh satu kesatuan antara konsep kepribadian dan integritas yg dipadupadankan dgn keahliannya. Menjadi seorg guru profesional adlh suatu keniscayaan. Profesi guru juga sangat lekat dgn integritas dan personaliti. Bahkan identik dgn citra kemanusiaan. Karena ibarat sebuah laboratotium, seorg guru seperti ilmuan yg sedang bereksperimen tehdp nasib anak manusia dan juga negara dan bangsa. Jika seorg guru tdk memi- liki integritas keilmuan dan personaliti yg mumpuni, maka bangsa ini tdk akan memiliki masa depan yg baik. 2. GURU YANG EFEKTIF

11 . Menjadi guru mungkin setiap org bisa. Tetapi menjadi guru yg memiliki keahlian dlm mendidik perlu perlu pendidikan, pelatihan dan jam terbang yg memdai. Dlm konteks tsb utk menjadi guru yg profesional setidaknya memiliki standar minimal yaitu: Memiliki kemampuan intelektual yg mamadai; Memilki kemampuan memahami visi dan misi pendidikan nasional; Memiliki kemampuan mentransfer ilmu pengetahuan kpd siswa secara efektif. Memahami konsep perkembangan psikologi anak; Memilki kemampuan mengorganisair dan proses belajar; Memilki kreatifitas dan seni mendidik. Sbg salah satu elemen tenaga kependidikan, seorg guru harus mampu melaksanakan tugasnya secara profesional, dgn selalu berpegang teguh pd etika kerja, independensi (bebas dari tekanan-2 dari pihak luar), produktif, efektif, efesien dan inovatif, serta siap melaksanakan pelayanan prima berdasarkan pd kaedah ilmu atau teori yg sistematis, kewewnangan profesional,pengakuan masyarakat dan kode etik yg regulatif.

12 . Di samping itu guru profesional dituntut utk memiliki tiga kemampuan, yaitu: Pertama: kemampuan kognitif: yaitu guru harus memilki penguasaan materi, metode, media, serta mampu merencanakan dan mengembangkan kegitan pembelajarannya. Ke dua: kemampuan Psikomotorik. yaitu guru dituntut memilikii pengetahuan dan kemampuan dlm mengimplementasikan ilmu yg dimiliki dlm kehidupan sehari-hari. Ketiga: Kemampuan afektif. Yaitu guru dituntut utk memiliki akhlak yg luhur, terjaga perlakuannya, sehingga ia akan mampu menjadi mode yg bisa diteladani oleh peserta didiknya.

13 Selain memiliki kemampuan tsb, guru profesional juga perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif. Bagaimanakah ciri-2 guru yg efektif? Gary A. Davis dan Margaret A. Thomas (1989), telah mengelompokkannya ke dlm empat kelompok besar, yaitu: 1. MEMILIKI KEMAMPUAN YG TERKAIT DGN IKLIM BELAJAR DI KELAS, DGN DITANDAI ANTARA LAIN: Memiliki keterampilanan interpersonal, khususnya kemampuan menunjukkan empati, penghargaan kpd siswa, dan ketulusan; Memiliki hubungan baik dgn siswa; Mampu menerima, mengakui, dan memperhatikan siswa secara tulus; Menunjukkan minat dan antusias yg tinggi dlm mengajar; Mampu menciptakan atmosfir utk tumbuhnya kerjasama dan kohesivitas antar kelompok siswa. Mampu melibatkan siswa dlm mengorganisasikan dan merencanakan kegiatan pembelajaran; Mampu mendengarkan siswa dan menghargai hak siswa utk berbicara dalam setiap diskusi; Mampu meminimalkan friksi-friksi di kelas jika ada.

14 KEMAMPUAN YG TERKAIT DENGAN STRATEGI MANAJEMEN PEMBELAJARAN, YANG MELIPUTI:
MEMILIKI KEMAMPUAN YG TERKAIT DENGAN PEMBERIAN UMPAN BALIK (FEEDBACK) DAN PENGUATAN (REINFORCEMENT), YG MELIPUTI: Memiliki kemampuan utk menghadapi dan menangani siswa yg tidak memiliki perhatian, suka menyela, mengalihkan pembicaraan, dan mampu memberikan transisi substansi bahan ajar dlm proses pembelajaran; Mampu bertanya atau memberikan tugas yg memerlukan tingkatan berpikir yang berbeda untuk semua siswa. Mampu memberikan umpan balik yg positif terhadap respon siswa; Mampu memberikan respon yg bersifat membantu terhadap siswa yg lamban belajar; Mampu memberikan tindak lanjut terhadap jawaban siswa yang kurang memuaskan; Mampu memberikan bantuan profesional kepada siswa jika diperlukan.

15 MEMILIKI KEMAMPUAN YANG TERKAIT PENINGKATAN DIRI, YANG MELIPUTI:
Mampu menerapkan kurikulum dan metode mengajar secara inovatif; Mampu memperluas dan menambah pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran; Mampu memanfattkan perencanaan guru secara kelompok untuk menciptakan dan mengembangkan metode pengajaran yang relevan.

16 IMPLEMENTASI DI RUANG KELAS
Perlu disadari bhw salah satu yg cukup mempengaruhi proses pembelajaran (di ruang kelas) adlh bagaimana penampilan guru. Penampilan guru yg menarik men-jadi salah satu titik awal utk menarik minat peserta didik utk mengikuti setiap pe-lajaran dgn semangat tinggi. Berpenampilan yg menrik bukan hanya menyangkut cara menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga menyangkut kebersihan dan kerapian hidup sehari-hari sang guru. Senyatanya, guru tdk perlu berbicara banyak utk mengubah perilaku peserta didik, dia cukup memperlihatkan bagaimana cara bertingkah laku, berpenampilan dan berhubungan antar sesama. (Prof. Suyanto, 2012). Ketika guru memperhatikan penampilannya saat mengajar berarti peserta didik mengembangkan sikap dgn bercermin pd sang guru. Oleh sebab itu sebelum siswa melihat ketidakpantasan cara berpakaian guru sdh sepantasnya guru segera mem-benahi diri. Bila pakaian guru belum rapi segeralah merapikannya agar enak dipan-dang siswa. Di samping guru bercermin pd cermin, dia juga harus bercermin pd respon para siswanya. Dgn mengetahui respon siswanya, guru dpt memperbaiki penampilannya berdasarkan apa yg disukai siswanya, tanpa mengabaikan cara penampilan yg ide-al. (Prof. Suyanto, 2012). IMPLEMENTASI DI RUANG KELAS

17 Siswa dpt menilai mana guru-guru yg mengajarnya baik dan yg tdk
Siswa dpt menilai mana guru-guru yg mengajarnya baik dan yg tdk. Demikian pula siapa guru yg berakhlak mulia dan siapa yg sebaliknya. Guru-guru yg terus meningkatkan kemampuan diri akan menjadikan guru-2 berkemampuan yg lebih baik. Beberapa contoh cermin diri yg dpt dipakai guru dlm meningkatkan kemampuan-nya pd saat melaksanakan pembelajaran, yg antara lain: Siswa memperhatikan atau tidak; Siswa semangat mengikuti pelajaran atau tidak; Siswa memahami atau tidak ketika di tanya; Hasil belajar siswa sesuai target yg dicanangkan atau belum; Siswa sudah berakhlak mulia atau belum; Hasil supervisi mengajar guru sudah baik atau belum.

18 Semua upaya guru dlm menampilkan wajah (kualitas diri) yg lebih baik dpt dilakukan mulai dari yg paling sederhana sampai kepada yg paling rumit sekalipun. Upaya-upaya tersebut antara lain: Pembelajaran di kelas pd hakikatnya merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa. Oleh sebab itu subjek yg terlibat dlm proses itu harus siaap utk saling menerima masing-2 kondisi pribadi yg ada agar terjadi sistem komunikasi yang terbuka, dari pribadi yg juga terbuka. Meniatkan diri utk memberikan ilmu dgn pebuh cinta dan keikhlasan. Menyampaikan ilmu dgn menarik dan penuh semangat; Membiasakan diri bertanya untuk kemajuan diri; Menjadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari; Mengikuti seminar dan training bila ada kesempatan; Melanjutkan studi yg lebih tinggi jika memungkinkan.

19 Keberhasilan hubungan antara manusia dlm proses pembelajaraan sangat tergantung pd pribadi-2 yg melakukannya. Menurut The Johari window (Suyanto, 2009), ada empat jenis kepribadian yg akan mempengaruhi pola hubungan antar manusia. Empat jenis pribadi ini sangat penting utk diketahui oleh guru, siswa, dan juga pihak lain yg terkait dlm proses pembelajaran di kls, sehingga pembelajaran menghasilkan lulusan: Semua karakteristik tsb sangat duperlukan oleh siapa pun yg ingin maju. Secara ringkas keempat jenis pribadi manusia dpt dikelompokkan sbg berikut: yg berkepribadian yg terbuka, Yg mampu melihat trend perkembangan jaman Yg mau berubah; Yg mau berpikir alternatif. Empat pribadi menurut The Johari Window: Pribadi yg terbuka (public self) Pribadi tersembunyi (hidden self) Pribadi terlena (blind self) Pribadi tak dikenal oleh siapa pun (unknown self)

20 KUALITAS ISI KEPRIBADIAN
Semua Jenis Kepribadian tsb dpt dijelaskan sbb.: NO. JENIS KEPRIBADIAN KUALITAS ISI KEPRIBADIAN 1. Pribadi terhuka/public self. Pribadi yg dikenal baik baik oleh dirinya maupun oleh orang lain. 2. Pribadi tersembunyi/hidden self. Pribadi yg diketahui oleh diri sendiri, tapi tdk dikenal oleh org lain. 3. Pribadi terlena/blind self. Pribadi yg dpt dikenal oleh org lain, tapi tdk dpt dikenal oleh diri sendiri. 4. Pribadi yg tdk dikenal oleh diri sendiri maupun oleh org siapapun/ un- known self. Pribadi yg tdk dpt dikenal baik oleh diri sendiri maupun oleh org lain.

21 CATATAN: Guru yg mempunyai kepribadian unknown self (pribadi tdk dikenal oleh siapapun), dipastikan akan mengalami kesulitan dlm pembelajaran, karena baik dia maupun peserta didiknya tdk mengetahui apa yg menjadi kelemahan dan kelebihan dlm proses pembelajaran. Artinya terjadi mispersepsi, informasi dan apa yg disampaikan guru dlm pembelajaran dipahami siswa, dan apa yg dikatakan siswa tdk dipahami guru. Oleh karena adanya perbedaan idividual seperti tersebut di atas, maka besarnya masing-2 daerah kepribadian pd seseorang berbeda-beda. Kemampuan guru dlm mengajar bisa didetiksi dlm proses dlm pembelajaran di kelas.

22 Berusahalah tampil dimuka kls dgn prima Kelima:
. TIP UTK GURU AGAR PEMELAJARAN DI KELAS MENJADI EFEKTIF DAN BERHASIL DGN OPTIMAL Pertama: Berusahalah tampil dimuka kls dgn prima Kelima: Berusahalah menjawab setiap pertanyaan yg diajukan siswa Kedua: Berlakulah bijaksana Keenam: Memiliki rasa malu dan rasa takut Ketiga: berusahalah selalu ceria dimuka kelas Ketujuh: Janganlah bersikap sombong Keempat: Berusahalah mengendalikan emosi guru Kedelapan: Bersikaplah adil kepada semua murid.

23 PENJELASAN SEMUA TIP UTK GURU DI ATAS AGAR PEMBELAJARAN DI KELAS DAPAT BERHASIL DENGAN OPTIMAL
PERTAMA: Berusaha tampil di muka kls dgn prima. Kuasai betul materi pelaja-ran yg akan diberikan kpd pserta didik. jika perlu ketika bicara di muka kls ti-dak membuka catatan atau buku pegangan sema sekali. Berbicaralah yg jelas dan lancar sehingga terkesan dibenak peserta didik bhw guru benar-2 tahu segala permasalahan mengenai materi yg disampaikan. KEDUA: Berlaku bijaksana. Pd dasarnya siswa yg belajar memiliki tingkat kecepatan yg berbeda-2. ada yg cepat mengerti, ada yg sedang, ada yg lambat dan ada pula yg sangat lambat, bahkan ada yg sulit utk memahami materi ajar; jika guru me-miliki kesadaran ini, sdh barang tentu guru akan memiliki kesabaran yg tinggi utk menampung pertanyaan-2 peserta didik. carilah cara sederhana utk menje-laskan pd peserta didik yg memiliki tingkat kemampuan rendah dgn contoh-2 sederhana yg sering dijumpai dlm kehidupan sehari-2, sekalipun contoh-2 tsb nampak tdk ilmiah, namun masih relevan dgn kehidupan sehari-2 para peserta didik.

24 . KETIGA: Berusaha selalu ceria dimuka kls. Jangan membawa persoalan-2 yg tdk menyenangkan dari rumah atau tempat lain ke dlm kls sewaktu guru mulai dan sedang mengajar. KEEMPAT: Berusaha mengendalikan emosi guru. Jangan mudah marah di kls dan jangan mu-dah tersinggung karena perilaku murid. Ingat murid yg belajar adlh remaja yg ma-sih sangat labil emosinya. Mereka juga mungkin berasal dari daerah dan budaya yg berbeda-2. Demikian pula dgn pendidikan yg mereka terima di rumah berbe-da dgn perilaku guru di sekolah. Marah di kls akan membuat suasana tdk enak, siswa menjadi tegang. Hal tsb tentunya akan menghambat siswa dlm menerima pelajararan dari guru.

25 . KELIMA: Berusaha menjawab setiap pertanyaan yg diajukan siswa. Jangan memarahi siswa yg terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yg diiajukan siswa dgn baik. Bila terdpt pertanyaan yg tdk dpt dijawab berlakulah jujur. Dan berjanjilah utk menjawabnya dgn benar di kemudian hari. Janganlah merasa malu karena masalah tsb, karena kita sbg manusia mempunyai keterbatasan-2. tapi janganlah terlalu sering terjadi. Janganlah menutupi kelemahan dgn marah-2, karena akan membuat peserta didik tdk berani lagi utk bertanya lagi. Pd hal bila anak didik tdk berani bertanya lagi, jangan harap pengajaran akan berhasil. KEENAM: Memiliki rasa malu dan rasa takut. Utk menjadi guru yg baik, maka seorg guru harus memiliki sifat ini. Malu maksudnya adlh malu dlm berbuat salah. Sedangkan rasa takut adlh takut dari akibat perbuatan salah yg dilakukan bagi masa depan murid. Dgn memiliki ke dua sifat ini, maka setiap perbuatan yg akan dilakukan akan lebih mudah dikendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan. Sekali guru mengajarkan kekliruan, maka tdk ada kesempatan lagi utk memperbaiki ulang bagitu siswa tlh lulus dan melanjutkan pendidikan kejenjang yg lebih tinggi. Oleh sebab itu guru harus mampu menghindarkan diri dari mengajarkan yg salah.

26 . KETUJUH: Tidak sombong. Tidak menyombongkan diri dihadapan murid, atau membang-gakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar maupun sewaktu berada di ling-kungan lain di luar kls. Guru jangan mencemooh murid yg kurang pandai di kls. Jangan mempermalukan murid (yg salah sekalipun) di depan org banyak, mau-pun di depan teman-2nya. Sebaiknya panggillah anak yg bersalah dan bicaralah dgn baik-2, jangan berbicara dan bertindak kasar pd murid-2. KEDELAPAN: Bersikaplah adil. Berusahalah utk berlaku adil dlm memberi penilaian kpd peserta didik. Jangan membeda-bedakan murid yg pandai/mampu dgn yg ku-rang mampu. Sebaliknya janganlah memuji secara berlebihan terhadap murid yg pandai di hadapan murid yg kurang pandai dgn membandingkan perbedaan kemampuan mereka secara transparan.


Download ppt "GURU YANG PROFESIONAL DAN EFEKTIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google