Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Surat Al-Ma’un.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Surat Al-Ma’un."— Transcript presentasi:

1 Surat Al-Ma’un

2 Muwashafat yang ingin dicapai
Hafal surat Adh-dhuha sampai An-Naas Ihsan dalam shalat (p) Membayar zakat (p) Beremangat untuk shalat berjamaah (p) Mengkaji marhalah Makkiyah dan menguasai karakteristiknya (p) Membantu yang membutuhkan (p) Menjauhi dosa besar (p)

3 I. TUJUAN UMUM Memperkuat tali ikatan dengan Kitabullah, dasar pemahaman yang benar, penanaman cinta, penguasaan untuk mengajarinya, merasa terikat dengan taujihnya, mengamalkan kandungannya, memburnikan sasaran-sasaran dengan menyesuaikan ruang dan waktu, dan kembali kepada Al-Qur’an ketika berselisih.

4 II. TUJUAN KHUSUS Menjelaskan kosa kata dan dilalah-nya
menjelaskan tentang sikap Hakikat mendustakan agama Menjelaskan sikap orang beriman terhadap anak yatim dan fakir miskin Menjelaskan hakikat shalat yang sebenarnya Hakikat orang-orang yang celaka

5 IV. SASARAN APLIKATIF DAN PSIKOMOTORIK.
Baik bacaannya, hapalan dan pemahaman kandungan surat. memperindah bacaan Al-Qur’an terutama surat Al-Ma’un Mengokohkan dirinya dengan pelajaran-pelajaran dibalik surat Al-Qur’an intropeksi diri dengan apa yang menimpa dirinya dalam jalan da’wah. Senantiasa ikhlas dalam setiap pekerjaan. Melindungi kaum yang mukmin yang lemah Meluruskan pemahaman yang salah yang ada di Masyarakat. Sadar bahwa dirinya berkewajiban memberi peringatan karena Allah swt. Mencari petunjuk dari ayat-ayat Allah swt. dalam pembahasan ilmiah. Merefleksikan nikmat Allah dengan penuh ketaatan dan jihad dalam jalan-Nya Mengaplikasikan nilai rabani dan menjauhi nilai materialisme Menyantuni anak yatim Bersegera melaksanakan sholat Berdawah dengan lisan dan harta

6 IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pilihan kegiatan yang bisa diselenggarakan dalam halaqah adalah: 1. Kegiatan Pembuka Mengkomunikasikan tentang urgensi mengkaji Tafsir surat Al-Ma’un 2. Kegiatan Inti: Kajian tentang Tafsir surat Al-Ma’un Berdikusi dan tanya jawab seputar pokok bahasan ( lihat tujuan Kognitif, afektif dan psikomotor Penekanan dari murobbi tentang nilai dan hikmah yang terkandung dalam materi tersebut 3. Kegiatan Penutup: Tugas mandiri (lihat kegiatan pendukung) Evaluasi (dibuat soal sesuai tujuan khusus, afektif, dan psikomotor)

7 V. PILIHAN KEGIATAN PENDUKUNG.
Belajar membaca surat Al-Qur’an dan menghapalnya Mendokumentasikan film yang berbicara tentang kehebatan Al-Qur’an. Merangkum inti-inti surat dan menulisnya pada kertas di dinding agar mudah dihafal . Menulis cerita yang berkenaan dengan kemulian orang yang bertaqwa dan kehinaan orang yang durhaka Mengadakan Rihlah individu untuk merenungi ayat-ayat Allah. Mengadakan halaqah tahsin Al-Qur’an beserta tafsir untuk remaja dan pemuda. Membahas rahasia-rahasia dan mukjizat yang ada dalam Al-Qur’an Melengkapi buku-buku kaset video dan kaset tafsir yang sederhana Melengkapi kaset-kaset muratal di perpustakaan masjid seperti murattal Syaikh Mahmud Al-Hushori.

8 VI. SARANA EVALUASI DAN MUTABA’AH.
Menguji peserta sekitar hukum-hukum tajwid baik teori maupun praktek Menguji hafalan surat setiap peserta secara lafazh dan maknanya Mengevaluasi perilaku peserta dan komitmennya terhadap adab-adab Al-Quran Membuat format untuk mengevaluasi keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan di atas

9 VII. SASARAN PEMBELAJARAN.
Paruh kedua dari Juz Amma (Al-‘ala s/d An-nas) Menjelaskan makna dari kosakata dan dilalah yang ada Menerangkan kesesuian risalah Islam dengan ciptaan Allah. Menyebutkan tugas-tugas Rasul dari kesimpulan surat tersebut . Menjelaskan kehancuran orang-orang zhalim dan dampaknya dalam kemenangan dakwah para da’i, dan meluasnya dakwah islamiyyah. Menerangkan rahasia dibalik ujian Allah, dan pengaruh ujian tersebut terhadap manusia, dan bagaimana sikap seorang mukmin menghadapinya. Menjelaskan fadilah menyegerakan berbuat kebajikan. Memaparkan peranan dai dalam menyebarluaskan akhlak islami

10 At-Tafsir Al-Wadhih, DR. Mahmud Al-Hijazi Fi DzilailAl-Qur’an
VIII. Referensi At-Tafsir Al-Wadhih, DR. Mahmud Al-Hijazi Fi DzilailAl-Qur’an

11 IX. Muhtawa: Surat ini Makkiyah, terdiri dari 7 ayat. Di sini Allah menjelaskan orang-orang yang mendustakan agama berikut sifat-sifatnya.

12 Surat Al-Ma’un أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7) 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat riya, 7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

13 يَــدُعُّ الْيَتِيْـــمِ وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامُ الْمِسْكِيْنِ
Arti Mufradat Balasan, ada yang mengartikannya Islam. Menghardik dan membentak dengan keras. Tidak menasihati orang lain untuk itu. Kebinasaan. Lalai terhadapnya. Semua yang berguna dan bermanfaat. بِــالــدِّيْــنِ يَــدُعُّ الْيَتِيْـــمِ وَلاَ يَحُضُّ عَلَى طَعَامُ الْمِسْكِيْنِ فَـــوَيْــــلٌ سَـــاهُـــوْنَ الْمَـــاعُـــوْنَ

14 إن هذه السورة الصغيرة ذات الآيات السبع القصيرة تعالج حقيقة ضخمة تكاد تبدل المفهوم السائد للإيمان والكفر تبديلاً كاملاً . فوق ما تطلع به على النفس من حقيقة باهرة لطبيعة هذه العقيدة ، وللخير الهائل العظيم المكنون فيها لهذه البشرية ، وللرحمة السابغة التي أرادها الله للبشر وهو يبعث إليهم بهذه الرسالة الأخيرة . . إن هذا الدين ليس دين مظاهر وطقوس؛ ولا تغني فيه مظاهر العبادات والشعائر ، ما لم تكن صادرة عن إخلاص لله وتجرده ، مؤدية بسبب هذا الإخلاص إلى آثار في القلب تدفع إلى العمل الصالح ، وتتمثل في سلوك تصلح به حياة الناس في هذه الأرض وترقى . كذلك ليس هذا الدين أجزاء وتفاريق موزعة منفصلة ، يؤدي منها الإنسان ما يشاء ، ويدع منها ما يشاء . . إنما هو منهج متكامل ، تتعاون عباداته وشعائره ، وتكاليفه الفردية والاجتماعية ، حيث تنتهي كلها إلى غاية تعود كلها على البشر . . غاية تتطهر معها القلوب ، وتصلح الحياة ، ويتعاون الناس ويتكافلون في الخير والصلاح والنماء . . وتتمثل فيها رحمة الله السابغة بالعباد .

15 ولقد يقول الإنسان بلسانه : إنه مسلم وإنه مصدق بهذا الدين وقضاياه
ولقد يقول الإنسان بلسانه : إنه مسلم وإنه مصدق بهذا الدين وقضاياه . وقد يصلي ، وقد يؤدي شعائر أخرى غير الصلاة ولكن حقيقة الإيمان وحقيقة التصديق بالدين تظل بعيدة عنه ويظل بعيداً عنها ، لأن لهذه الحقيقة علامات تدل على وجودها وتحققها . وما لم توجد هذه العلامات فلا إيمان ولا تصديق مهما قال اللسان ، ومهما تعبد الإنسان! إن حقيقة الإيمان حين تستقر في القلب تتحرك من فورها (كما قلنا في سورة العصر ) لكي تحقق ذاتها في عمل صالح . فإذا لم تتخذ هذه الحركة فهذا دليل على عدم وجودها أصلاً . وهذا ما تقرره هذه السورة نصاً . .

16 أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) 1. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Itulah orang yang menghardik anak yatim, 3. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Tahukah kamu siapa yang mendustakan agama? Katakan kepadaku, siapakah dia? Wajib bagi orang yang beragama untuk tahu hakikat ini agar dia menjauhi hal ini berikut sifat-sifatnya. Kata tanya di sini dimaksudnya untuk membuat audiens penasaran terhadap berita lanjutannya. Juga sebagai pertanda bahwa masalah ini sangat misteri. Sebab setiap orang mengklaim dirinya membenarkan agama. Apakah kamu tahu siapa yang sesungguhnya mendustakan agama itu? Kalau tidak tahu, itulah sebenarnya yang mendustakan agama itu; yang menghardik dan memperlakukan anak yatim secara kasar serta merampas haknya jika ia mempunyai harta benda, atau haknya untuk mendapatkan sedekah jika anak itu fakir. Dia juga tidak menasihati orang lain untuk memberi makan kepada fakir miskin. Jika menasihati saja tidak, tentu dia sendiri tidak memberi makan kepada mereka.

17 { أرأيت الذي يكذب بالدين؟ فذلك الذي يدع اليتيم ، ولا يحض على طعام المسكين } . .
إنها تبدأ بهذا الاستفهام الذي يوجه كل من تتأتى منه الرؤية ليرى : { أرأيت الذي يكذب بالدين؟ } وينتظر من يسمع هذا الاستفهام ليرى أين تتجه الإشارة وإلى من تتجه؟ ومن هو هذا الذي يكذب بالدين ، والذي يقرر القرآن أنه يكذب بالدين . وإذا الجواب : { فذلك الذي يدع اليتيم . ولا يحض على طعام المسكين } ! وقد تكون هذه مفاجأة بالقياس إلى تعريف الإيمان التقليدي . . ولكن هذا هو لباب الأمر وحقيقته . . إن الذي يكذب بالدين هو الذي يدفع اليتيم دفعاً بعنف أي الذي يهين اليتيم ويؤذيه . والذي لا يحض على طعام المسكين ولا يوصي برعايته . . فلو صدّق بالدين حقاً ، ولو استقرت حقيقة التصديق في قلبه ما كان ليدع اليتيم ، وما كان ليقعد عن الحض على طعام المسكين . إن حقيقة التصديق بالدين ليست كلمة تقال باللسان؛ إنما هي تحول في القلب يدفعه إلى الخير والبر بإخوانه في البشرية ، المحتاجين إلى الرعاية والحماية . والله لا يريد من الناس كلمات . إنما يريد منهم معها أعمالاً تصدقها ، وإلا فهي هباء ، لا وزن لها عنده ولا اعتبار .

18 ثم يرتب على هذه الحقيقة الأولى صورة تطبيقية من صورها :
{ فويل للمصلين ، الذين هم عن صلاتهم ساهون ، الذين هم يراؤون ويمنعون الماعون } إنه دعاء أو وعيد بالهلاك للمصلين الذين هم عن صلاتهم ساهون . . فمن هم هؤلاء الذين هم عن صلاتهم ساهون! إنهم { الذين هم يراءون ويمنعون الماعون } . . إنهم أولئك الذين يصلون ، ولكنهم لا يقيمون الصلاة . الذين يؤدون حركات الصلاة ، وينطقون بأدعيتها ، ولكن قلوبهم لا تعيش معها ، ولا تعيش بها ، وأرواحهم لا تستحضر حقيقة الصلاة وحقيقة ما فيها من قراءات ودعوات وتسبيحات . إنهم يصلون رياء الناس لا إخلاصاً لله . ومن ثم هم ساهون عن صلاتهم وهم يؤدونها . ساهون عنها لم يقيموها . والمطلوب هو إقامة الصلاة لا مجرد أدائها . وإقامتها لا تكون إلا باستحضار حقيقتها والقيام لله وحده بها .

19 فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7) 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, 5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, 6. Orang-orang yang berbuat riya, 7. Dan enggan (menolong dengan) barang berguna. Lihatlah tanda-tanda orang yang mendustakan agama sebagaimana yang disebutkan Al-Qur'an ini; merampas hak, menyakiti orang lemah, sangat pelit terhadap orang-orang yang memang punya hak. Jika kamu tahu hal itu, sungguh celaka orang-orang yang shalat, mereka yang lalai terhadap shalatnya, yang mengerjakan shalat tanpa khusyu', tidak menghadirkan hati untuk merenungi keagungan Allah, dan tanpa mentadaburi makna yang dibacanya. Shalat yang dilaksanakan seseorang namun ia tidak merasa berada di hadapan Penciptanya. Anda melihatnya bertasbih dengan otaknya dan menggerak-gerakkan ujung jemarinya namun ia tidak sadar sudah berapa rakaah yang dikerjakannya.

20 ومن هنا لا تنشئ الصلاة آثارها في نفوس هؤلاء المصلين الذين هم عن صلاتهم ساهون . فهم يمنعون الماعون . يمنعون المعونة والبر والخير عن إخوانهم في البشرية . يمنعون الماعون عن عباد الله . ولو كانوا يقيمون الصلاة حقاً لله ما منعوا العون عن عباده ، فهذا هو محك العبادة الصادقة المقبولة عند الله . . وهكذا نجد أنفسنا مرة أخرى أمام حقيقة هذه العقيدة ، وأمام طبيعة هذا الدين . ونجد نصاً قرآنياً ينذر مصلين بالويل . لأنهم لم يقيموا الصلاة حقاً . إنما أدوا حركات لا روح فيها . ولم يتجردوا لله فيها . إنما أدوها رياء . ولم تترك الصلاة أثرها في قلوبهم وأعمالهم فهي إذن هباء . بل هي إذن معصية تنتظر سوء الجزاء! وننظر من وراء هذه وتلك إلى حقيقة ما يريده الله من العباد ، حين يبعث إليهم برسالاته ليؤمنوا به وليعبدوه . . إنه لا يريد منهم شيئاً لذاته سبحانه فهو الغني إنما يريد صلاحهم هم أنفسهم . يريد الخير لهم . يريد طهارة قلوبهم ويريد سعادة حياتهم . يريد لهم حياة رفيعة قائمة على الشعور النظيف ، والتكافل الجميل ، والأريحية الكريمة والحب والإخاء ونظافة القلب والسلوك .


Download ppt "Surat Al-Ma’un."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google