KEBIJAKAN PEMERINTAH 49 50 36 49 49 49 49 49.

Presentasi berjudul: "KEBIJAKAN PEMERINTAH 49 50 36 49 49 49 49 49."— Transcript presentasi:

1 KEBIJAKAN PEMERINTAH 49 50 36 49 49 49 49 49

2 Dalam kondisi bebas ( “free”) dimana sistem tidak ada kebijakan, kekuatan pasar ditentukan oleh kekuatan supply dan demand pada kondisi keseimbangan harga dan kuantitas. Keseimbangan yang terjadi mungkin efisien tetapi tidak bisa memuaskan bagi semua pelaku ekonomi, seperti pada pembeli. Oleh karena itu diperlukan kontrol harga (market controls) 2 3 3 3 3

3 Kontrol Harga Pasar (Market Price Controls)
Pemerintah meyakini bahwa harga pasar yang terjadi untuk komoditas tertentu adalah unfair untuk pembeli maupun penjula (konsumen atau produsen) Sehingga mengakibatkan pemerintah melakukan kebijakan seperi : Harga atap (price ceilings) dan harga dasar ( Price floors) 4 3 4 4 4

4 Hraga atap dan Harga Dasar (Price Ceilings & Price Floors)
A Price Ceiling Adalah harga maksimum resmi yang ditetapkan oleh pemerintah dimana dimana penjual dapat menawarankan (atau pembeli harus membayar) A Price Floor harga minimum resmi yang ditetapkan oleh pemerintah dimana dimana penjual dapat menawarankan (atau pembeli harus membayar) . 5 4 5 5 5

5 Equilibrium Price Equilibrium Quantity
Supply Equilibrium Price Demand Quantity Equilibrium Quantity 6 7 7 7 7

6 Price Ceiling PE PC QE Price Ceiling Price Supply Demand Quantity 8 9

7 PC QS QD PE Shortage QE Price Supply Supply + operasi pasar
daripemerintah PE PC Demand Shortage Quantity QS QD QE 11 10 11 11 11

8 PC Efek Jangka Pendek Price Supply Suplai inelastik
Akan terjadi kekurangan Yang sedikit PC Demand Shortage Quantity 10 11 11 11 11

9 PC Efek jangka panjang Price Supply
Supply dan demand lebih elastik, kebijakan harga mengakibatkan pengaruh yang lebih besar PC Shortage Demand Quantity 10 11 11 11 11

10 Harga Dasar (Price Floor)
Supply PF Price Floor PE Demand Quantity QE 14 15 15 15 15

11 Harga dasar menimbulkan Surplus.
Price Supply PF PE Demand + Pembelian pemerintah Surplus Demand QS QD Quantity QE 17 18 18 18 18

12 Pajak Tujuan Pemerintah Meningkatkan penerimaan pemerintah. Membatasi produksi. Siapa yang harus membeyara pajak : Pembeli (konsumen) atau penjual (produsen) 20 22 22 22 22

13 Pajak: Dampak Pajak akan mempengaruhi aktifitas pasar. Jumlah barang yang dijual akan semakin kesedikit Produsen dan konsumen akan terkena dampaknya 24 22 24 24 24

14 Pajak Konsumen : Dampak pajak 50 Cent
Price Equilibrium tanpa pajak $3.00 D1 Quantity 800 23 25 25 25 25

15 S1 D1 Price $3.00 $2.80 Quantity 600 800 50 cents
Menurut pandangan penjual Pajak menyebabkan kurve demand bergeser ke bawah sebesar 50 cents. $3.00 $2.80 Quantity 600 800 24 26 26 26 26

16 S1 D1 $3.30 $2.80 600 Price $3.00 Quantity 800 Pajak mengakibatkan
penerimaan pemerintah sebesar ( $3.30 – $2.8) x 600 $3.00 $2.80 Quantity 600 800 27 29 29 29 29

17 S1 D1 Price $3.30 Pajak meningkatkan harga pasar Dari $.30 menjadi $3.30. $3.00 $2.80 Quantity 600 800 26 28 28 28 28

18 S1 D1 $3.30 $2.80 600 Price $3.00 Quantity 800 Pajak menurunkan
Penerimaan pada penjual sebesar $.20 $3.00 $2.80 Quantity 600 800 27 29 29 29 29

19 S1 D1 Price $3.30 Pajak membuat pembeli dan penjual menjadi dirugikan $3.00 $2.80 Quantity 600 800 28 30 30 30 30

20 Elastisitas dan pajak Bertambah tingginya elastisitas demand dan supply mengakibatkan konsumen membayar lebih dari pajaknya Bertambah tingginya elastisitas demand dan supply mengakibatkan penjual membayar lebih dari pajaknya 33 31 33 33 33

21 Pajak produsen Sebelum diberlakukan pajak.
Price Supply $2.00 Demand 250 Quantity 32 34 34 34 34

22 Pajak Produsen S2 Pajak spesifik $.20 $2.15 S1 $2.00 Demand 200 250
Price S2 Pajak spesifik $.20 $2.15 S1 $2.00 Demand 200 250 Quantity 35 33 35 35 35

23 Beban pajak pada produsen
Price S2 PAjak sepsifik $.20 S1 $2.15 $2.00 Beban pajak pada produsen $1.95 Demand 250 200 Quantity 36 34 36 36 36

24 Elasticity and Excise Tax
Price S2 Pajak sepesifik $.20 S1 $2.15 $2.00 Beban pajak pada konsumen $1.95 Demand 200 250 Quantity 37 35 37 37 37