Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Materi Revitalisasi Pertanian

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Materi Revitalisasi Pertanian"— Transcript presentasi:

1 Materi Revitalisasi Pertanian

2 Masalah Sektor Pertanian
Sektor pertanian, yang mencakup tanaman bahan makanan, peternakan, hortikultura, perkebunan, perikanan, dan kehutanan, berperan besar dalam rangka penyediaan pangan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dalam memenuhi hak atas pangan (the right to food) dan menyumbang penerimaan devisa serta pendapatan domestik bruto (PDB). Pada tahun 2003 sektor pertanian menyerap 46,3% tenaga kerja dari total angkatan kerja, menyumbang 6,9% dari total nilai ekspor non migas, dan memberikan kontribusi sebesar 15% dari PDB nasional.  Sementara itu, untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan peran tersebut, sektor pertanian menghadapi berbagai perubahan sebagai akibat dari globalisasi yaitu: Semakin terbukanya pasar dan meningkatnya persaingan; Meningkatnya tuntutan kebijakan pertanian yang berlandaskan mekanisme pasar (market oriented policy) dan Semakin berperannya selera konsumen (demand driven) dalam menentukan aktivitas di sektor pertanian.

3 Masalah Sektor Pertanian…(1)
Sektor pertanian masih memiliki potensi untuk ditingkatkan apabila berhasil menangani kendala- kendala yang meliputi: produktivitas, efisiensi usaha, konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Secara khusus sarana dan prasarana perikanan di wilayah timur Indonesia masih sangat kurang sehingga sumber daya perikanan di wilayah ini dengan potensi yang cukup besar belum dimanfaatkan secara optimal.

4 Masalah Sektor Pertanian…(2)
Beberapa kendala dan masalah yang dihadapi sektor pertanian adalah: Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya tingkat kemiskinan petani dan nelayan; Lahan pertanian yang semakin menyempit; Akses ke sumberdaya produktif yang terbatas yang diiringi dengan rendahnya kualitas SDM pertanian; Penguasaan teknologi masih rendah; Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya perikanan, Terjadinya penurunan hasil hutan alam sementara hasil hutan tanaman dan hasil non kayu belum dimanfaatkan secara optimal, Lemahnya infrastruktur (fisik dan non fisik) di sektor pertanian pada khususnya dan perdesaan pada umumnya.

5 Peranan Sektor Pertanian
Menurut Kuznets, Sektor pertanian di LDC's mengkontribusikan thd pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional dalam 4 bentuk: Kontribusi Produk => Penyediaan makanan utk pddk, penyediaan BB untuk industri manufaktur spt industri: tekstil, barang dari kulit, makanan & minuman. Kontribusi Pasar => Pembentukan pasar domestik utk barang industri & konsumsi. Kontribusi Faktor Produksi =>Penurunan peranan pertanian di pembangunan ekonomi, maka terjadi transfer surplus modal & TK dari sektor pertanian ke sektor lain. Kontribusi Devisa => Pertanian sbg sumber penting bagi surplus neraca perdagangan (NPI) melalui ekpspor produk pertanian dan produk pertanian yang menggantikan produk impor.

6 Peranan Sektor Pertanian…(1)
1) Kontribusi Produk. Dalam sistem ekonomi terbuka, besar kontribusi produk sektor pertanian bisa lewat pasar dan lewat produksi dg sektor non pertanian. Dari sisi pasar, Indonesia menunjukkan pasar domestik didominasi oleh produk pertanian dari LN seperti buah, beras & sayuran hingga daging. Dari sisi keterkaitan produksi, Industri kelapa sawit & rotan mengalami kesulitan bahan baku di dalam negeri, karena BB dijual ke LN dengan harga yg lebih mahal.

7 Peranan Sektor Pertanian…(2)
1) Kontribusi Pasar Negara agraris merupakan sumber bagi pertumbuhan pasar domestik untuk produk non pertanian seperti pengeluaran petani untuk produk industri (pupuk, pestisida, dll) & produk konsumsi (pakaian, mebel, dll). Keberhasilan kontribusi pasar dari sektor pertanian ke sektor non pertanian tergantung: Pengaruh keterbukaan ekonomi => Membuat pasar sektor non pertanian tidak hanya disi dengan produk domestik, tapi juga impor sbg pesaing, shg konsumsi yg tinggi dari petani tdk menjamin pertumbuhan yg tinggi sektor non pertanian. Jenis teknologi sektor pertanian => Semakin moderen, maka semakin tinggi demand produk industri non pertanian.

8 Peranan Sektor Pertanian…(3)
3) Kontribusi Faktor Produksi Faktor produksi yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke sektor lain tanpa mengurangi volume produksi pertanian => Tenaga kerja dan Modal. Di Indonesia hubungan investasi pertanian & non pertanian harus ditingkatkan agar ketergantungan Indonesia pada pinjaman LN menurun. Kondisi yang harus dipenuhi untuk merealisasi hal tsb: Harus ada surplus produk pertanian agar dapat dijual ke luar sectornya. Market surplus ini harus tetap dijaga & hal ini juga tergantung kepada factor penawaran => Teknologi, infrastruktur & SDM dan factor permintaan => nilai tukar produk pertanian & non pertanian baik di pasar domestic & LN Petani harus net savers => Pengeluaran konsumsi oleh petani < produksi Tabungan petani > investasi sektor pertanian

9 Peranan Sektor Pertanian…(4)
4) Kontribusi Devisa Kontribusinya melalui : Secara langsung => ekspor produk pertanian & mengurangi impor. Secara tidak langsung => peningkatan ekspor & pengurangan impor produk berbasis pertanian spt tekstil, makanan & minuman, dll Kontradiksi kontribusi produk & kontribusi devias => peningkatan ekspor produk pertanian menyebabkan suplai dalam negari kurang dan disuplai dari produk impor. Peningkatan ekspor produk pertanian berakibat negative thd pasokan pasar dalam negeri. Untuk menghindari trade off ini 2 hal yg harus dilakukan: Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan daya saing produk produk pertanian

10 Sektor Pertanian di Indo
Selama periode => PDB sektor pertanian (peternakan, kehutanan & perikanan) menurun & sektor lain spt menufaktur meningkat. Sebelum krisis moneter, laju pertumbuhan output sektor pertanian < ouput sektor non pertanian 1999 semua sektor turun kecuali listrik, air dan gas. Rendahnya pertumbuhan output pertanian disebabkan: Iklim => kemarau jangka panjang berakibat volume dan daya saing turun Lahan => lahan garapan petani semakin kecil Kualitas SDM => rendah Penggunaan Teknologi =>rendah

11 Sektor Pertanian di Indo…(1)
Sistem perdagangan dunia pasca putaran Uruguay (WTO/GATT) ditandatangani oleh 125 negara anggota GATT telah menimbulkan sikap optimisme & pesimisme Negara LDC's: Optimis => Persetujuan perdagangan multilateral WTO menjanjikan berlangsungnya perdagangan bebas didunia terbebas dari hambatan tariff & non tariff Pesimis => Semua negara mempunyai kekuatan ekonomi yg berbeda. DC's mempunyai kekuatan > LDC's  Perjanjain tsb merugikan bagi LDC's, karena produksi dan perdagangan komoditi pertanian, industri & jasa di LDC's masih menjadi masalah besar & belum efisien sbg akibat dari rendahnya teknologi & SDM, shg produk dri DC's akan membanjiri LDC's.

12 Sektor Pertanian di Indo…(2)
Butir penting dalam perjanjian untuk pertanian: Negara dg pasar pertanian tertutup harus mengimpor minimal 3 % dari kebutuhan konsumsi domestik dan naik secara bertahap menjadi 5% dlm jk waktu 6 tahun berikutnya Trade Distorting Support untuk petani harus dikurangi sebanyak 20% untuk DC's dan 13,3 % untuk LDC's selama 6 tahun Nilai subsidi ekspor langsung produk pertanian harus diturunkan sebesar 36% selama 6 tahun & volumenya dikurangi 12%. Reformasi bidang pertanian dlm perjanjian ini tdk berlaku utk negara miskin.

13 Sektor Pertanian di Indo…(3)
Temuan hasil studi dampak perjanjian GATT: Skertariat GATT (Sazanami, 1995) => Perjanjian tsb berdampak + yakni peningkatan pendapatan per tahun => Eropa Barat US $ 164 Milyar, USA US$ 122 Milyar, LDC's & Eropa Timur US $ 116 Milyar. Pengurangan subsidi ekspor sebesar 36 % dan penurunan subsidi sector pertanian akan meningkatkan pendapatan sector pertanian Negara Eropa US $ 15 milyar & LDC's US $ 14 Milyar Goldin, dkk (1993) => Sampai th 2002, sesudah terjadi penurunan tariff & subsidi 30% manfaat ekonomi rata-rata pertahun oleh anggota GATT sebesar US $ 230 Milyar (US $ 141,8 Milyar / 67%0 dinikmati oleh DC's dan Indonesia rugi US $ 1,9 Milyar pertahaun Satriawan (1997) => Sektor pertanian Indonesia rugi besar dlm bentuk penurunan produksi komoditi pertanian sebesar 332,83% dengan penurunan beras sebesar 29,70% dibandingkan dg Negara ASIAN.

14 Sektor Pertanian di Indo…(4)
Temuan hasil studi dampak perjanjian GATT: Feridhanusetyawan, dkk (2000) => Global Trade Analysis Project mengenai 3 skenario perdagangan bebas yakni Putaran Uruguay, AFTA & APEC. Ide dasarnya: apa yang terjadi jika 3 skenario dipenuhi (kesepakatan ditaati) dan apa yang terjadi jika produk pertanian diikutsertakan? Perubahan yang diterapkan dalam model sesuai kesepakatan putaran Uruguay adalah: Pengurangan pajak domestic & subsidi sector pertanian sebesar 20% di DC's dan 13 % di LDC's Penurunan pajak/subsidi ekspor sector pertanian 36% di DC's & 24% di LDC's Pengurangan border tariff untuk komoditi pertanian & non pertanian.  Liberalisasi perdagangan berdampak negative bagi Indonesia thd produksi padi & non gandum. Untuk AFTA & APEC, liberalisasi perdagangan pertanian menguntungkan Indonesia dg meningkatnya produksi jenis gandum lainnya (terigu, jagung & kedelai). AFTA => Indonesia menjadi produsen utama pertanian di ASEAN dan output pertanian naik lebih dari 31%. Ekspor pertanian naik 40%.

15 Nilai Tukar Pertanian (NTP)…(1)
Nilai tukar => nilai tukar suatu barang dengan barang lainnya. Jika harga produk A Rp 10 dan produk B Rp 20, maka nilai tukar produk A thd B=(PA/PB)x100% =1/2. Hal ini berarti 1 produk A ditukar dengan ½ produk B. Dengan menukar ½ unit B dapat 1 unit A. Biaya opportunitasnya adalah mengrobankan 1 unit A utk membuat ½ unit B.  Dasar Tukar (DT): DT dalam negeri => pertukaran 2 barang yang berbeda di dalam negeri dg mata uang nasional DT internasional / Terms Of Trade => pertukaran 2 barang yang berbeda di dalam negeri dg mata uang internasional

16 Nilai Tukar Pertanian…(2)
Nilai Tukar Petani => Selisih harga output pertanian dg harga inputnya (rasio indeks harga yang diterima petani dg indeks harga yang dibayar). Semakin tinggi NTP => semakin baik. NTP setiap wilayah berbeda dan ini tergantung: Inflasi setiap wilayah Sistem distribusi input pertanian Perbedaan ekuilibrium pasar komoditi pertanian setiap wilayah (D=S) D lebih besar dari S => harga naik dan D lebih kecil dari S => harga turun

17 Investasi Sektor Pertanian…(1)
Investasi di sector pertanian tergantung : Laju pertumbuhan output Tingkat daya saing global komoditi pertanian  Investasi: Langsung => Membeli mesin Tdk Langsung => Penelitian & Pengembangan Hasil penelitian : Supranto (1998) => laju pertumbuhan sektor ini rendah, karena PMDN & PMA serta kerdit yg mengalir kecil. Hal ini karena resiko lebih tinggi (gagal panen) dan nilai tambah lebih kecil di sektor pertanian.

18 Investasi Sektor Pertanian…(2)
Investasi di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) Sektor 1993 1994 1995 1996 Pertanian 2.735 4.545 7.128 15.284 Manufaktur 24.032 31.922 43.342 59.218 Simatupang (1995) => kredit perbankan lebih byk megalir ke sektor non pertanian & jasa dibanding ke sektor pertanian. Kredit Perbankan di sektor pertanian & industri manufaktur (Rp milyar) Pertanian 7.846 8.956 9.841 11.010 Manufaktur 11.346 13.004 15.324 15.102  Penurunan ini disebabkan ROI sektor pertanian +/- 15 %, sehingga tidak menarik.

19 Keterkaitan Pertanian-Industri Manufaktur…(1)
Salah satu penyebab krisis ekonomi => kesalahan industrialisasi yang tidak berbasis pertanian. Hal ini terlihat bahwa laju pertumbuhan sektor pertanian (+) walaupu kecil, sedangkan industri manufaktur (-). Jepang, Taiwan & Eropa dlm memajukan industri manufaktur diawali dg revolusi sector pertanian.

20 Keterkaitan Pertanian-Industri Manufaktur…(2)
Alasan sektor pertanian harus kuat dalam proses industrialisasi: Sektor pertanian kuat => pangan terjamin => tdk ada kelaparan => kondisi social politik stabil Sudut Permintaan => Sektor pertanian kuat => pendapatan riil perkapita naik => permintaan oleh petani terhadap produk industri manufaktur naik berarti industri manufaktur berkembang dan output industri menjadi input sektor pertanian Sudut Penawaran “=>” permintaan produk pertanian sebagai bahan baku oleh industri manufaktur. Kelebihan output sektor pertanian digunakan sebagai sb investasi sektor industri manufaktur seperti industri kecil dipedesaan. Kenyataan di Indonesia keterkaitan produksi sektor pertanian dam industri manufaktur sangat lemah dan kedua sektor tersebut sangat bergantung kepada barang impor.


Download ppt "Materi Revitalisasi Pertanian"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google