Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KULIAH 3 SOSIOLOGI PERTANIAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KULIAH 3 SOSIOLOGI PERTANIAN"— Transcript presentasi:

1 KULIAH 3 SOSIOLOGI PERTANIAN
SUTOYO FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

2 EKO-SOSIO-PERTANIAN Agroekologi, Sistem Sosial dan Interaksi Antar Keduanya. Ekologi Budaya dan Sistem Pertanian di Indonesia (rakyat, perusahaan pertanian) Sumberdaya Desa dan Pertanian

3 STRUKTUR PERTANIAN Negara, suku, tuan tanah, komune, penguasa kolonial menentukan struktur pertanian di suatu wilayah. Struktur pertanian juga terkait dengan struktur sosial masyarakat dan tujuan ekonomi masyarakat. Tujuan ekonomi masyarakat tercermin dari fungsi lahan dasar pemenuhan kebutuhan seseorang, tempat tinggal, sarana produksi, komoditi, kekayaan, tabungan hari tua, basis kekuasaan, atau juga obyek martabat. Faktor-faktor tersebut terikat dalam suatu struktur, perubahan dalam satu faktor dapat memicu perubahan pada faktor lainnya. Struktur pertanian  sistim yang komplek dimana struktur tersebut terdiri dari pola institusi, ekonomi, organisasi sosial, dan etika yang terdapat dalam sektor pertanian dan daerah pedesaan yang berorientasi pada sistim sosial dan ekonomi

4 1. Penggembalaan Berpindah
Merupakan tipe penggembalaan dimana ternak digiring secara periodik ke padang rumput Dua sistim utama penggembalaan berpindah :(1) Sistim tranchumance - -> imigrasi secara periodik kawanan hewan milik orang yang hidup menetap, (2) Sistim pastoral nomadism - penggembalaan oleh kelompok sosial (suku atau keluarga besar) dengan hewan gembalanya melewati wilayah suku berupa padang rumput yang umumnya dimiliki atas dasar tradisi dan kekuasaan Ternak  cadangan pemenuhan kebutuhan sendiri dan saat nomadik serta sebagai simbol martabat Penggembalaan berpindah nampaknya masih bisa dilacak di wilayah Indonesia bagian timur terutama untuk daerah-daerah padang rumput di Nusa Tenggara Timur

5 2. Perladangan Berpindah
Lahan ditanami berpindah secara berkala, sehingga lahan yang telah dipanen sebelumnya dibiarkan bera dan menjadi hutan kembali kemudian akan ditanami lagi setelah siklus waktu tertentu Dijumpai di wilayah hutan tropik basah (di Indonesia: di sebagian daerah Sulawesi, Kalimantan, Irian dan sebagian kecil Sumatra) Lahan adalah milik bersama dan dikuasai oleh kelompok sosial ( suku). Kepala suku/adat umumnya menentukan lahan yang boleh dimanfaatkan oleh setiap keluarga/anggota sukunya. Masa regenerasi perpindahan akan mempertahankan kesuburan lahan, kalau hal itu berlangsung cukup lama dan jumlah penduduk sedikit. Pekerjaan dilakukan keluarga, pembagian kerja menurut adat istiadat. Pria membuka lahan, wanita bertanggung jawab menanami, mengolah dan yang lebih maju lagi menangani pemasaran hasil pertanian.

6 3. Pertanian Feodalistik
Feodalisme stratifikasi sosialkepemilikan aset Dua tipe pertanian feodalistik yaitu (1) feodalisme persewaan dan (2) latufundia (hacienda). Feodalisme Persewaan  kekuasaan ekonomi sbg. dasar tuan tanah untuk menguasai petani kecil dan landless. Petani kecil - -terpaksa membayar sewa tinggi, tergantung secara pribadi pada pemilik aset besar  terjadi konsentrasi pemilikan modal Bagi tuan tanah -- lahan sbg. kekayaan untuk disewakan dan juga martabat dan kekuasaan -􀃆􀃆baca buku James Scott (Moral Economy). Latufundia  pemilikan lahan yang luar biasa luasnya (exp. Amerika Latin). Bentuk hacienda (facenda) -- UU kolonial yang memperbolehkan kerja paksa/ pemberian hadiah lahan bagi jasa kemiliteran Lahan merupakan sumber kehormatan, kekuasaan, dan spekulasi ekonomi.

7 4. Pertanian Keluarga Hak milik dan hak pakai ada di tangan masing-masing keluarga. Pengelolaan dan pekerjaan dilakukan oleh keluarga yang memiliki lahan pertanian, dan dengan demikian tidak terikat kepada kelompok sosial yang lebih besar Lahan adalah faktor pemersatu dalam sistim sosial pedesaan sekaligus sebagai landasan kehidupan, faktor produksi, kemakmuran dan tempat tinggal. Sesuai dengan tradisi, lahan tidak dijual, melainkan dimanfaatkan dan kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya (keberlanjutan generasi) ---- keep in mind of family farming in Japan case !!!! Jika luas cukup  memenuhi kebutuhan kel. Tani  pertanian keluarga merip sistim yang stabil dengan perbedaan sosial kecil, sehingga cocok bagi kegiatan koperasi -- dapat dikelola secara komersial

8 5. Pertanian Kapitalistik
Tipe pertanian kapitalistik yang paling penting di negara yang sedang berkembang adalah plantation/esatate/“perkebunan”. Sebuah perkebunan ialah sebuah pertanian yang berskala besar yang mengutamakan tanaman tahunan misalnya pohon, semak atau perdu, seringkali sistim penanamannya satu jenis (monokultur) - sawit, karet, cengkeh, kopi, dll Hasilnya biasanya diolah secara industri di pabrik pengolahan perkebunan itu sendiri dan diarahkan untuk ekspor -- lebih mendahulukan kepentingan asing dan merupakan suatu gugus yang tertutup ada persepsi  only has small economic impact to the peasant/villagers.

9 7. Pertanian Kolektif Didalam pertanian kolektif , produksi telah diserahkan kepada rakyat dan produksi direncanakan oleh negara. Pertanian kolektif umumnya bukan hanya merupakan sistim ekonomi tetapi lebih merupakan pandangan hidup secara keseluruhan, berdasarkan politik, etika atau norma.

10 8. Pertanian Komunistik Sindrom politik atau etika keagamaan. Contoh – China -- komune/masyarakat memunyai satu bentuk kolektif yang meliputi semua sektor kehidupan dan ekonomi tidak hanya terbatas peda sektor pert. saja. Kesatuan ini dapat mencapai luas sebuah desa mancakup produksi pertanian dan industri, jasa, pendidikan, pelayanan kesehatan, kebudayaan, administrasi dan masalah-masalah politik maupun aspek-aspek konsumsi dan kehidupan pribadi. Tata kerja diatur ketat menyerupai militer. Kebutuhan dasar diatur atas persamaan hak dan dipenuhi oleh upah dasar dalam bentuk uang kontan dan natura berupa makanan pokok maupun pembebanan biaya pendidikan, pelayanan kesehatan dan sebagainya. Perbedaan pendapatan --- antar komune Penggunaan paksaan  menjamin peran serta masyarakat - tekanan politik maupun keadaan darurat

11 9. Pertanian Sosialistik
Ideologi sosialistik - pemikiran pribadi atas lahan mengarah pada “pemerataan”. Pertanian sosialistik memiliki konsepsi bahwa pertanian kecil telah ketinggalan oleh kemajuan teknik dan oleh karena itu harus digabungkan dengan unit-unit ekonomi yang besar -- perencanaan produksi yang ketat oleh pemerintah Contoh: Rusia -- kolkhoz, pengendalian produksi dibawah pengaruh negara namun negara tidak diharuskan menanggung resiko ekonomi - membawa perbaikan pada sebagian kelompok rumah tangga yang berpenghasilan rendah Kelemahan: terjadi penumpukan unskilled workers, pengawasan dan birokrasi komplek dan tingkat produksi rendah


Download ppt "KULIAH 3 SOSIOLOGI PERTANIAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google