Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kolesterol Itu Baik atau Buruk?

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kolesterol Itu Baik atau Buruk?"— Transcript presentasi:

1 Kolesterol Itu Baik atau Buruk?
Berkembangnya tingkat ekonomi masyarakat, tidak menjamin tingginya kesadaran akan kesehatan. Justru banyak diantara mereka yang beranggapan semakin besar kesempatan untuk makan enak. Makan enak dapat diartikan dengan makan makanan yang rasanya enak. Tapi istilah makanan enak di kota-kota besar ternyata berupa makanan yang gurih, gorengan, berlemak, serta minim serat. Makanan seperti pizza, burger, ayam goreng, gorengan, dan makanan cepat saji lainnya, sedikit sekali mengandung vitamin dan serat bahkan tidak, tetapi kaya akan kolesterol. Kolesterol yang banyak dikandung makanan enak tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit akibat gangguan pembuluh darah melalui proses penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah yang disebut dengan aterosklerosis. Jika sudah demikian, akan timbul penyakit jantung dan stroke. Kadar kolesterol tinggi, tidak hanya terdapat pada orang yang bertubuh gemuk, namun orang kurus pun bisa mengalaminya. Untuk itu kita harus waspada terhadap kadar kolesterol dalam diri, dengan memperhatikan asupan makanan dan aktivitas kita sehari-hari. Tingginya kadar kolesterol dalam diri seseorang sering kali tanpa gejala, dan kalaupun ada gejala yang sering muncul seperti pusing-pusing dan pegal-pegal. Pusing dan pegal-pegal ini disebabkan oleh aliran darah yang menjadi kental karena kekurangan oksigen akibat kandungan kolesterol yang tinggi. Namun pada dasarnya, kita sangat membutuhkan kolesterol dalam tubuh untuk membentuk dinding sel tubuh, tetapi dalam batas normal. Jadi sebenarnya apa sih kolesterol itu? Berikut beberapa uraian tentang kolesterol: Senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Tetapi kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak, zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Kolesterol juga merupakan bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid. Kolesterol yang kita butuhkan tersebut, secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah yang tepat. Kolesterol dalam tubuh terbagi menjadi: a.       LDL (Low Density Lipoprotein) LDL adalah kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Kondisi ini merupakan cikal bakal terjadinya penyakit jantung dan stroke. Protein utama yang membentuk LDL adalah Apo-B (apolipoprotein-B). b.      HDL (High Density Lipoprotein) HDL adalah kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan. Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dl. Protein utama yang membentuk HDL adalah Apo-A (apolipoprotein). Dari hati, kolesterol diangkut oleh lipoprotein yang bernama LDL untuk dibawa ke sel-sel tubuh yang memerlukan, termasuk ke sel otot jantung, otak, dan lain-lain agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Selanjutnya kelebihan kolesterol akan diangkut kembali oleh lipoprotein yang disebut HDL untuk dibawa kembali ke hati yang kemudian akan diuraikan lalu dibuang ke dalam kantong empedu sebagai asam (cairan) empedu. c.       TC (Total Cholesterol) TC adalah total keseluruhan tipe kolesterol, jadi tidak hanya kolesterol HDL ditambah kolesterol LDL, karena masih banyak tipe kolesterol yang tidak dibahas di sini. d.      TGA (Trigliserida) Trigliserida adalah substansi lemak yang terbentuk dari hasil metabolisme makanan, tidak hanya yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kandungan kolesterol yang cukup/normal, sangat membantu tubuh dalam melakukan aktivitasnya. Seberapa banyak sebaiknya kita memiliki kadar kolesterol? Untuk mengetahui berapa banyak kandungan kolesterol dalam darah, dapat dilakukan tes darah di laboratorium kesehatan. Hasilnya akan dibandingkan dengan tabel klasifikasi kadar kolesterol sehingga dapat ditentukan golongannya. Berikut tabel klarifikasi kadar kolesterol. Pemeriksaan profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan trigliserida) dilakukan setelah berpuasa sepanjang malam. Kenaikan trigliserida merupakan faktor umum dan risiko penyakit jantung koroner. Trigliserida dapat bertambah meskipun total dan kolesterol HDL normal. Jadi, tidak ada cara untuk mengetahui seseorang memiliki trigliserida tinggi kecuali dihitung melalui tes. Bagi Anda yang memiliki kolesterol tinggi, sebaiknya menghindari makanan-makanan berikut agar kadar kolesterol lebih stabil: Produk susu Lemak jenuh adalah penyumbat pembuluh arteri dan peningkat kadar kolesterol jahat. Makanan seperti es krim dan keju adalah sumber lemak jenuh. Kurangi konsumsi kedua makanan enak ini agar jantung lebih sehat. Daging olahan Bacon, sosis, kornet, dan daging olahan lainnya merupakan sumber lemak jenuh, hindari makanan ini agar kadar kolesterol lebih stabil. Gorengan Gorengan lebih buruk dari lemak jenuh sebab mengandung lemak trans. “Ini seperti mengarahkan senjata pada diri sendiri,” kata Dorfman. Sumber utama lemak trans adalah partially hydrogenated oil, minyak yang digunakan pada sebagian besar restoran siap saji dalam menggoreng makanan. Lemak trans meningkatkan kolesterol secara gila-gilaan dengan meningkatkan kadar LDL dan menurunkan HDL. Margarin Ini juga sumber lemak jenuh peningkat kolesterol jahat. Sebagai gantinya, oleskan minyak zaitun pada roti tawar Anda di pagi hari. Tambahkan juga minyak zaitun pada salad sayuran. Roti, cake, dan cookies Cake dan cookies merupakan sumber asam lemak trans yang buruk untuk kesehatan jantung. Roti dan cake buatan Anda sendiri juga mengandung lemak jenuh karena margarinnya. Usahakan jangan terlalu sering mengonsumsi makanan jenis ini untuk kesehatan jantung Anda. Lalu bagaimana agar kadar kolesterol kita normal? Menurut dr. Samuel Oetoro,  “Cara cerdas menyikapi kolesterol adalah dengan mengubah pola hidup”. Lakukan pola hidup segar dan bugar yang terdiri dari 4S yaitu: Makan sehat Makan sehat dapat diartikan dengan menghindari makanan yang tinggi lemak dan sumber kolesterol, hindari alkohol, dan konsumsi gula yang berlebihan. Berikut beberapa makanan yang baik untuk menjaga kadar kolesterol kita: -          Makan lemak yang baik, seperti asam lemak omega-3, omega-6, dan omega-9. Asam lemak omega-3 banyak terdapat pada ikan salmon dan ikan tuna, asam lemak omega-6 terdapat pada minyak jagung dan minyak kedelai, sedangkan asam lemak omega-9 terdapat pada alpukat, minyak zaitun, dan canola oil. -          Makanan kaya kromium, yaitu mineral yang membantu memecah lemak menjadi senyawa sederhana, yakni asam-asam lemak. Aktivitas ini membantu menyusutkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL. Cukup asupan vitamin C bermanfaat meningkatkan penyerapan kromium. Sumber kromium adalah jamur dan kacang-kacangan, seperti kenari, kacang tanah, kacang mede, almond, dll. -          Makanan kaya zat tembaga. Zat tembaga dapat menyusutkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL. Karena itu, lebih sering nikmati kuaci, terutama yang tawar, baik kuaci biji labu maupun biji bunga matahari. -          Makanan kaya flavonoid. Senyawa ini mampu menghambat produksi LDL berlebihan, sehingga mengurangi risiko serangan jantung. Flavonoid bisa diperoleh dalam teh, brokoli, tomat, kedelai, bawang berlapis-lapis seperti bawang merah dan bawang bombai, delima, jeruk nipis, jeruk lemon, dll. -          Makanan berserat, seperti apel merupakan sumber beta glukan (beta glucan). Di dalam tubuh, beta glukan ikut berperan mengontrol penyerapan dan produksi kolesterol. Sumber lain: pepaya, apel, pir, wortel, kapri, buncis, kecipir, kacang panjang, kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, beras merah. -          Makanan kaya likopen, seperti jambu biji merah, semangka merah, dan tomat merah. Dalam sebuah riset, sejumlah pengidap hiperkolesterol diberi makanan sumber likopen secara rutin setiap hari. Setelah 3 bulan, kadar LDL mereka menyusut 14 persen. Likopen berkaitan dengan kerja enzim HMGCoA-reduktase, yang ikut berperan dalam mengendalikan produksi kolesterol. -          Makanan kaya asam pantotenat, merupakan senyawa paling menonjol dalam alpukat yang berperan meredam kadar kolesterol darah. Asupan asam pantotenat, yang disebut juga vitamin B5, di dalam tubuh akan diubah menjadi pantetin. Ketika seseorang banyak mengonsumsi bahan makanan berlimpah asam pantotenat, pantetin dalam darahnya meningkat. Pada saat itu juga, kadar lemak darah menurun, khususnya LDL. Sebaliknya, kadar HDL meningkat. Sumber lain asam pantotenat: kuaci tawar biji bunga matahari, jamur, yogurt, ikan salmon. -          Makanan kaya senyawa fitokimiawi isoflavon, yang bersifat antikolesterol. Banyak terdapat dalam tempe, tahu, dan susu kedelai. Berkhasiat menyusutkan kadar LDL, termasuk kolesterol total. Sebaliknya, isoflavon menggenjot kadar HDL yang berperan mencegah penyakit jantung. -          Makanan kaya vitamin E. Vitamin E mengunci radikal bebas agar tidak merusak LDL sehingga pembentukan plak di dinding pembuluh darah dapat dihindari. Vitamin E banyak terdapat pada kacang tanah panggang berkulit, alpukat, kuaci tawar biji bunga matahari, almond. -          Makanan kaya vitamin C. Vitamin C mencegah LDL teroksidasi, sehingga menghindarkan terbentuknya plak di dinding pembuluh darah. Sebaliknya, vitamin C mampu membantu meningkatkan kadar HDLdan memperkuat peranan vitamin E, sesama senyawa antioksidan. Vitamin C banyak terdapat pada mangga, aneka jenis jeruk, belimbing, strowberi, kiwi, kedondong, jambu biji, rambutan, dan sayuran-sayuran mentah seperti kol merah, cabai merah, paprika merah. Berpikir sehat Dalam berpikir sehat, diperlukan pengelolaan stres dengan baik. Jika Anda hidup dan bekerja di kota besar, bisa dipastikan sangat sukar untuk bebas stres. Namun, jika Anda bisa mengelola stres Anda dengan baik, sehingga dapat memacu kreativitas dan semangat Anda. Akhirnya peningkatan derajat kehidupan dan kesehatan Anda. Istirahat sehat Sempatkan diri Anda untuk beristirahat, agar otot-otot tidak kaku dan tegang. Aktivitas sehat Berolahraga secara teratur sudah dibuktikan pula dapat menurunkan kadar kolesterol total dan meningkatkan kadar kolesterol HDL. Olahraga membantu membakar kolesterol/lemak dalam tubuh menjadi energi. Selain itu hindari merokok, karena merokok dapat mempercepat proses LDL teroksidasi. Mulai sekarang jagalah diri Anda dan juga orang-orang yang Anda sayangi dari tingginya kadar kolesterol karena asupan makanan yang salah. Periksalah kadar kolesterol Anda secara teratur jika dinilai asupan makanan Anda tidak sehat!


Download ppt "Kolesterol Itu Baik atau Buruk?"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google