Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF"— Transcript presentasi:

1 METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF
Tsabit Azinar Ahmad, M.Pd. Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

2 Penelitian dalam Arti Luas
Segala proses manusia dalam mencari kebenaran melalui langkah-langkah tertentu dapat dipahami sebagai penelitian dalam pengertian yang lebih luas. Penelitian digunakan untuk mendapatkan pengetahuan Pada tahap ini, penelitian belum dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah, karena lebih banyak mengandalkan pada common sense dan cenderung kebetulan, trial and error, dan mengandalkan intuisi semata.

3 Penelitian dalam Arti Khusus
Penelitian sebagai upaya sistematis untuk mencari kebenaran ilmiah. Pengertian penelitian tidak lepas munculnya ilmu yang memiliki beberapa kriteria, seperti empiris, objektif, sistematis, bermetode, dan dapat dibuktikan kebenaranya. Penelitian secara khusus diartikan sebagai upaya pencarian kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah yang mengandalkan rasionalitas dan data empiris yang didukung dengan teori dan fakta.

4 Pengertian-Pengertian Penelitian
The Advanced Learner’s Dictionary of Current English menyebutkan bahwa penelitian/research “a careful investigation or inquiry specially through search for new facts in any branch of knowledge.” Redman dan Mory (dalam Kothari, 2004) menjelaskan bahwa penelitian adalah “systematized effort to gain new knowledge.”

5 Pengertian-Pengertian Penelitian
Clifford Woody dalam The Encyclopaedia of Social Sciences menyatakan bahwa “research comprises defining and redefining problems, formulating hypothesis or suggested solutions; collecting, organising and evaluating data; making deductions and reaching conclusions; and at last carefully testing the conclusions to determine whether they fit the formulating hypothesis”.

6 Pengertian-Pengertian Penelitian
D. Slesinger dan M. Stephenson dalam Encyclopaedia of Social Sciences juga mendefinisikan penelitian sebagai “the manipulation of things, concepts or symbols for the purpose of generalising to extend, correct or verify knowledge, whether that knowledge aids in construction of theory or in the practice of an art.” Kerlinger (dalam Dewanto, 2005) secara lebih terperinci menjelaskan bahwa penelitian “… is systematic, controlled, empirical, and critical investigation of hypothetical proportions about the presumed among nature phenomena”.

7 Pengertian-Pengertian Penelitian
Dari berbagai definisi yang telah diungkapkan, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan serangkaian cara ilmiah untuk memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah Katakteristik yang terdapat dalam penelitian ilmiah, yakni proses penelitian harus mendasarkan diri pada prinsip-prinsip dasar cara berpikir ilmiah, yakni rasional, empiris, dan sistematis.

8 Karakteristik Proses Penelitian
Menurut Tuckman dalam Idrus (2009) karakteristik proses penelitian adalah (1) sistematis, (2) logis, (3) empiris rasional, (4) bersifat reduktif, (5) bersifat replicable, (6) bersifat transmittable, (7) berencana dan sesuai konsep ilmiah.

9 Karakteristik Proses Penelitian
Sistematis. Penelitian merupakan proses ilmiah yang terstruktur, sehingga diperlukan aturan dan langkah tertentu untuk melaksanakannya. Logis. Penelitian harus bersifa logis pada setiap tahapan atau langkah-langkahnya, sehingga validitas penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Empiris rasional. Penelitian harus berkenaan dengan realita/dunia nyata yang dapat diterima oleh panca indera manusia.

10 Karakteristik Proses Penelitian
Bersifat reduktif. Artinya dalam penelitian tedapat proses penyeleksian data yang akan digunakan sebagai pijakan dalam penyusunan deskripsi penelitian dan penarikan simpulan. Bersifat replicable. Penelitian ilmiah harus dapat diulangi oleh orang lain atau peneliti lain sebagai upaya untuk mengecek kebenarannya.

11 Karakteristik Proses Penelitian
Bersifat transmittable. Artinya, penelitian harus mampu memecahkan masalah-masalah sehingga berguna bagi berbagai pihak yang memerlukan. Berencana dan sesuai konsep ilmiah. Berencana dimaknai sebagai proses yang telah dipikirkan terkait dengan langkah-langkah pelaksanaannya.

12 Tujuan Penelitian Mengembangkan pengetahuan terhadap sebuah fenomena atau untuk mendapatkan wawasan terhadap pengetahuan fenomena tesebut. Penelitian ini biasanya termasuk dalam exploratory atau formulative research. Untuk menjelaskan karakteristik dari individu tertentu, situasi, atau kelompok. Penelitian ini biasanya termasuk dalam penelitian deskriptif. Menemukan frekuensi atau keterkaitan satu hal dengan hal lain. Biasanya termasuk dalam penelitian diagnostik. Untuk mengetes hipotesis tentang hubungan sebab akibat antarvariabel. Biasanya termasuk dalam hypothesis-testing research.

13 Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian menurut bidang keilmuannyanya, yakni: administrasi, sejarah, ekonomi teknologi, pendidikan, psikologi, dan sebagainya; Penelitian menurut tempatnya: laboratorium, lapangan; Penelitian menurut tujuan umumnya: eksploratif, pengembangan, dan verifikatif;

14 Jenis-Jenis Penelitian
Penelitian menurut pemakainya: penelitian murni dan penelitian terapan; Penelitian menurut tarafnya: penelitian deskriptif, penelitian inferensial; Penelitian menurut pendekatannya: penelitian cross sectional, longitudinal, dan eksperimen.

15 Kualitatif VS Kuantitatif
Selain jenis penelitian di atas, ada pula penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Munculnya perbedaan antara keduanya dilatarbelakangi oleh paradigma dalam penelitian tersebut. Penelitian kuantitatif mengacu pada logika positivistik, dan cenderung untuk menguji generalisasi hipotesis-deduktif. Sementara, penelitian kualitatif meletakkan landasannya pada fenomenologi dan bersifat naturalistic yag secara induktif dan holistik dalam memahami pengalaman manusia pada konteks yang khusus.

16 Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan paradigm positivisme dan pascapositivisme
Paradigma Positivisme Pascapositivisme Jenis realitas (ontology) Hanya ada satu realitas yang ditangkap oleh indera, yang dipecah menjadi variabel-variabel. Penelitian dapat memusatkan pada realitas tersebut, sampai akhirnya dapat diprediksi dan dikendalikan. Ada banyak realitas yang terbentuk, yang hanya dapat dipelajari secara holistik. Hubungan antara peneliti dan yang diteliti Peneliti dan subjek penelitiannya merupakan dualisme yang terpisah bebas. Selalu diusahakan agar tidak saling mempengaruhi untuk menjaga objektivitas hasil penelitian. Peneliti dan sasaran peneliti saling berinteraksi, dan keduanya tidak dapat dipisahkan. Hasil penelitian diwarnai pula oleh bentuk interaksi tersebut.

17 Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan paradigm positivisme dan pascapositivisme
Paradigma Positivisme Pascapositivisme Kemungkinan generalisasi Tujuan penelitian adalah untuk mengembangkan tubuh pengetahuan yang berlaku umum (nomothetic) dalam bentuk generalisasi, yaitu berupa pernyataan yang benar, dan bebas dari konteks dan waktu, tetap berlaku kapan saja, dimana saja. Tujuan penelitian adalah untuk mengembagnakan tubuh pengetahuan yang terikat pada kontks dan waktu (idiographic) dalam bentuk hipotesa kerja yang menyatakan kasus individual Kemungkinan hubungan kausal Setiap aksi dapat dijelaskan sebagai seuatu hasil (dampak/pengaruh) dari suatu sebab yang nyata yang mendahului dampaknya, atau paling tidak secara bersamaan. Semua wujud adalah dalam keadaan saling membentuk secara stimultan, sehingga tidak mungkin memisahkan sebab dari akibat. Antara sebab dan akibat selalu berada dalam situasi interaktif, bahkan dalam hubungan linear. Keduanya saling berpengaruh dalam suatu konteks.

18 Perbedaan lima aksioma penelitian berdasarkan paradigm positivisme dan pascapositivisme
Paradigma Positivisme Pascapositivisme Peran nilai dalam penelitian (aksiologi) Penilaian adalah bebas nilai dan dapat dijamin sedemikian rupa dengan hasilnya yang objektif, karena kekuatan dari metodologi objektif yang digunakannya. Penelitian adalah terikat nilai, paling tidak dalam lima cara: Penelitian dipengaruhi oleh nilai penelitinya seperti dalam pemilihan masalah dsb. Penelitihan dipengaruhi oleh pilihan paradigm yang embimbing pencarian fokus dan masalah Dipengaruhi oleh pilihan teori substantif yang digunakan Dipengaruhi oleh nilai yang menyatu dalam konteksnya Penelitian bisa sejalan atau konflik dengan nilai.

19 Perbedaan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif
Padarigma Kuantitatif Menganjurkan pemakaian metode kualitatif Bersandar pada fenomenologis dan sebagaimana adanya Perhatian tertuju pada pemahaman tingkah laku manuia dari sudut perilaku Pengamatan bersifat alamiah dan tidak dikendalikan Bersifat subjektif Bertolak dari perspektif “dalam” individu atau subjek yang diteliti Penelitian bersifat mendasar (grounded) Menganjurkan pemakaian metode kuantitatif Bersandar pada logika positivisme Mencari fakta-fakta dan sebab-sebab gejala sosial dengan mengesampingkan keadaan individu-individu Pengamatan ditandai dengan pengukuran yang dikendalikan Bersifat objektif BertolBersifat tidak mendasar bertolak dari sudut pandangan dari luar

20 Perbedaan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif
Padarigma Kuantitatif Ditujukan pada penemuan Menekankan pada perluasan Bersifat deskriptif dan induktif Berorientasi pada proses Data bersifat mendala, kaya, dan nyata Tidak dapat digeneralisasi Studi terhadap kasus tunggal Realitas yang bersifat dinamik Bersifat holistic Ditujukan pada pengujian Menekankan pada penegasan Inferensial, deduktif-hipotesis Berorientasi pada hasil Data dapat diulang Dapat digeneralisasikan Studi atas banyak kasus Realitas yang bersifat stabil Bersifat partikularistik

21 Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek Penelitian Kuantitatif Kualitatif Masalah yang diteliti Menekankan pada beberapa variabel Menekankan pada banyak aspek dari satu variable, jika mungkin dijadikan permasalahan yang diteliti lebih mendalam Tujuan Menguji teori dan menegakkan fakta-fakta Mengembangkan kepekaan konsep dan penggambaran realitas yang tidak tunggal (jamak) Pola pikir Ada masalah  berteori  berhipotesis  ke lapangan mencari data  menguji hipotesis  teori bersifat top down Ke lapangan  menemukan data  data dicocokkan dengan teori  teori bersifat bottom up

22 Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek Penelitian Kuantitatif Kualitatif Responden sebagai sumber data Banyak diambil secara random Jumlah kecil sekitar 10 orang, diambil secara purposive (dengan maksu tertentu) Objek yang diteliti Perilaku manusia dari fenomena alam Perilaku manusia, proses kerja Desain penelitian Survey, studi kasus, eksperime Studi kasus Sampel Besar, memiliki kelompok kontrol yang dipilih secara random dengan pertimbangan strata yang ada Kecil, tidak representative dengan tujuan tertentu Metode pengumpulan data Angket, wawancara, observasi, check list Lebih menekankan pada observasi dan wawancara

23 Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek Penelitian Kuantitatif Kualitatif Bentuk data Berupa angka atau data kualitatif yang diangkakan Kata-kata, kalimat, gambar, perilaku, replica, manuskrip Sifatnya Deskriptif, komparatif, asosiatif Deskriptif Analisisnya Menjawabmasalah dan menguji hipotesis Tidak menguji hipotesis, tetapi menjawab masalah Hasil penelitian Generalisasi Lebih menekankan pada makna Kebenaran Etik Emik

24 Perbedaan Penelitian Kualitaif dan Kuantitatif
Aspek Penelitian Kuantitatif Kualitatif Kedekatan dengan data peneliti Jauh dari data yang diteliti, peneliti pengambil jarak dengan responden yang ditelitinya Sangat dekat dengan data yang diambil, peneliti mengikuti aktivitas keseharian informan Asumsi Realitas bersifat statis Realitas bresifat dinamis

25 Ciri Penelitian Kualitatif
Studi dalam situasi alamiah (naturalistic inquiry). Analisis induktif Kontak personal langsung; periset di lapangan Perspektif holistik Perpektif dinamis Orientasi pada kasus Netralitas empatik Fleksibilitas desain. Periset sebagai instrumen kunci

26 Syarat Pemilihan Pendekatan Penelitian Kualitatif
Peneliti hendak memberikan deksripsi secara rinci dan mendalam terhadap sebuah permasalahan. Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti hendak menjelaskan aspek prosesual dari sebuah permasalahan. Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti bertujuan mencari makna dari suatu fenomena/realitas. Pendekatan kualitatif dipilih ketika peneliti hendak menjelaskan aspek kausalitas secara mendalam. Peneliti hendak menemukan teori yang baru atau mengembangkan suatu teori.

27 Syarat Pemilihan Pendekatan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti telah memiliki pengalaman yang luas terhadap masalah yang dikaji. Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti hendak memahami suatu fenomena secara holistik Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti memilih desain penelitian yang lentur dan terbuka. Peneliti hendak melibatkan subjek penelitian untuk berpartisipasi aktif dalam penelitian.

28 Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Di dalam penelitian, memilih masalah merupakan satu langkah awal darisuatu kegiatan penelitian. Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari, misalnya ketika menjumpai permasalahan yang unik atau didorong oleh keiginan meningkatkan hasil kerja. Masalah juga dapat diperoleh dari membaca buku, diskusi, dan yang paling banyak adalah dari dalam diri peneliti sendiri karena dorongan kebutuhan untuk memperoleh jawaban terhadap suatu realitas/fenomena.

29 Masalah dalam Penelitian Kualitatif
Pengertian masalah dalam arti kedua adalah bahwa masalah penelitian merupakan segala aspek yang ingin diketahui atau dicari penjelasannya melalui penelitian. Masalah dalam pengertian ini tidak selalu berangkat dari realitas empiris. Contohnya adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami makna dari sebuah fenomena atau realitas.

30 Hal yang diperhatikan dalam memilih Masalah
Aktualitas masalah Kemudahan dalam melaksankanan Ketersediaan data Signifikansi masalah Menarik untuk diteliti Hasil penelitian bermanfaat

31 Data Penelitian Kualitatif
Data adalah segala keterangan (informasi) mengenai semua hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif, data dapat diartikan sebagai fakta atau informasi yang diperoleh dari aktor, aktivitas dan tempat yang menjadi subjk penelitiannya. Dalam memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kemungkinan kelengkapan informasi yang akan dikumpulkan dan juga validitasnya.

32 Informan Informan merupakan seseorang yang diwawancarai untuk didapatkan keterangan dan data untuk keperluan informasi Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data yang berupa manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. dalam memilih siapa yang akan menjadi iforman, peneliti wajib memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan penelitiannya

33 Peristiwa dan Aktivitas
Peristiwa sebagai sumber data memang sangat beragam, dari berbagai peristiwa, baik yang terjadi secara sengaja atau pun tidak. Aktivitas merupakan kegiatan rutin yang berulang atau yang bisa juga hanya satu kali terjadi, aktivitas yang formal dan juga yang tidak formal, yang tertutup atau pun yang terbuka untuk bisa diamati oleh siapa saja tanpa persyaratan tertentu. Tidak semua peristiwa bisa diamati secara langsung, kecuali ia merupakan aktivitas yang masih berlangsung pada saat penelitian dilakukan.

34 Tempat atau Lokasi Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan enelitian, sering juga merupakan salah satu jenis sumber data yang bisa dimanfaatkan oleh peneliti. Informasi mengenai kondisi dari lokasi peristiwa, atau tempat di mana, aktivitas, dilakukan, bisa digali lewat sumber lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun lingkungannya.

35 Tanda, Gambar, Rekaman Beragam benda, yang terlibat dalam suatu peristiwa atau kegiatan yang melibatkan alat berupa benda sederhana sampai peralatan yang paling rumit, bisa menjadi sumber data yang penting untuk dimanfaatkan dalam enelitian. Benda sebagai alat perlengkapan, bisa menjadi sumber informasi mengenai bagaimana suatu kegiatan dilakukan, dan juga seberapa sering ia digunakan, akan tampak dari segi kondisi fisiknya.

36 Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip biasanya merupakan bahan tertulis yang bergayutan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Sumber ini kebanyakan merupakan rekaman tertulis, namun juga bisa berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peris­tiwa tertentu, seperti telah dijelaskan di depan. Bila ia merupakan catatan rekaman yang lebih bersifat formal dan terencana dalam organisasi sebagai bagian dari mekanisme kegiatannya, ia cenderung disebut arsip. Namun keduanya dapat dinyatakan sebagai rekaman atau sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa tertentu, dan dapat secara baik dimanfaatkan sebagai sumber data dalam penelitian.

37 Pengambilan Sampel Prosedur Sampling Uraian
Sampel ekstrim atau menyimpang Sampel diambil dari kasus-kasus istimewa, paling tinggi, paling rendah, tingkat pendidikan terendah, paling banyak buta huruf, paling… Sampel terfokus pada intensitas Sampel diambil dari kasus yang dioerkirakan mewakili (penghayatan terhadap) fenomena secara intens Sampel dengan variasi maksimum Sampel diambil dari masing-masing variasi yang mewakili tema-tema sentral Sampel homogen Sampel diambil dari sub-kelompok homogen dan menghindari penambahan variasi. Sampel kasus tipikal Sampel diambil dari kasus yang mewakili kelompok ‘normal’ dari fenomena yang diteliti.

38 Pengambilan Sampel Prosedur Sampling Uraian
Sampel purposif-terstratifikasi Sampel diambil dari variasi yang berkembang dalam objek kajian, bukan untuk menangkap masalah mendasar melainkan menangkap variasi-varisai besar yang berkembang itu sendiri. Sampel kritis Dilakukan dalam situasi yang mendesak, sampel diambil dari kelompok paling ‘kritis’, misalnya kelompok yang paling mampu atau sebaliknya yang paling tidak mampu Teknik bola salju Sampel diambil dari informan kunci, kemudian ditambah dan diluaskan menurut informasi sampel pertama begitu seterusnya. Sampel dengan kriteria tertentu Sampel diambil dari kasus yang tidak memenuhi kriteria penting tertentu yang ditentukan sebelumnya. Sampel berdasarkan teori Sampel ditentukan berdasarkan kriteria tertentu yang telah digariskan oleh studi-studi sebelumnya (dibangun dari asumsi awal).

39 Validitas Data Penelitian
Validitas data sangat penting dalam proses pemaparan hasil penelitian, pembahasan, dan penarikan simpulan. Dengan adanya validitas data, maka analisis dan penarikan simpulan telah dilandasi oleh kebenaran, karena berasal dari data yang telah teruji kebenarannya. Secara umum, langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menjaga dan meningkatkan kredibilitas dalam studi kualitatif adalah memperpanjang keikutsertaan dalam setting penelitian dan triangulasi.

40 Validitas Data Penelitian
Cara lainnya adalah ketekunan pengamatan, pemeriksaan sejawat (peer validation), analisi kasus negatif, dan kecukupan refernsial. Triangulasi adalah upaya memeriksa validitas data dengan memanfaatkan hal lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding

41 Trianggulasi Pengujian validitas data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik trianggulasi. ada empat macam teknik trianggulasi, yakni (1) trianggulasi data, (2) trianggulasi peneliti, (3) trianggulasi metodologis, dan (4) trianggulasi teoretis. Pada dasarnya trianggulasi ini merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif.

42 Trianggulasi Trianggulasi sumber mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, ia wajib menggunakan beragam sumber data yang berbeda-beda yang tersedia. Trianggulasi Metode dilakukan oleh seorang peneliti dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data yang berbeda.

43 Trianggulasi trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data atau pun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti yang lain. Trianggulasi teori dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.

44 Review Informan Kunci Cara ini juga merupakan salah satu jenis usaha pengembangan validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya, walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-unit laporan yang telah disusunnya perlu dikomunikasikan dengan informannya, khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informant).

45 Penyusunan Data base Data base merupakan bukti data yang telah dikumpulkan dalam segala bentuk: deskripsi, gambar, skema, rekaman wawancara, matriks, dan sebagainya, guns memudahkan reviu serta usaha penelusuran kembali proses penelitian bilamana diperlukan. Meski laporan penelitian telah selesai disusun, data base ini tetap tersimpan utuh selama kurun waktu tertentu, sebelum dinyatakan sudah kadaluwarsa. Biasanya (berkaitan dengan sponsor penelitian) data base ini perlu disimpan selama lebih­kurang 2 sampai dengan 3 tahun.

46 Penyusunan Mata Rantai Semua Bukti Penelitian
Mata rantai semua bukti penelitian perlu disusun dan dirumuskan secara tertib untuk meningkatkan reliabilitas informasi penelitian. Cara ini didasarkan pada prinsip pemikiran yang sama seperti halnya proses pengadilan dalam bidang kriminologi. Pengadilan banding tidak usah dilakukan dengan persidangan barn, tetapi hanya dengan memeriksa catatan mata rantai semua bukti tersebut. Tujuannya adalah agar pengamat atau pembaca dapat memahami asal dan penernuan setiap bukti data, dari awal pertanyaan penelitian sampai dengan pembuatan simpulan. akhir.

47 Pengumpulan Data Penelitian
Peneliti sebagai Instrumen Observasi Wawancara Analisis Dokumen Focus Group Discussion (FGD)

48 Peneliti Sebagai Instrumen
Manusia adalah satu-satunya ‘instrumen’ yang mampu menjaga naturalitas setting penelitian. Karenanya, hanya dengan menggunakan manusia sebagai alat pengumpul data, informasi yang valid akan diperoleh. Dalam penelitian kualitatif ada keyakinan bahwa hanya manusia yang mampu menggapai dan menilai makna dari berbagai interaksi Di dalam penelitian kualitatif, bentuk semua teknik pengumpulan data dan kualitas pelaksanaan, serta hasilnya sangat tergantung pads peneliti­nya sebagai alat pengumpulan data utamanya

49 Observasi Melalui pengamatan, dapat dikumpulkan banyak data berkaitan dengan objek yang diamati. Seorang pengamat harus berusaha untuk membandingkan hasil pengamatannya dengan pengamatan orang lain yang pernah melakukan pengamatan yang sama dalam keadan dan cara yang sama. Ada tiga besar tahapan yang patut diperhatikan dalam melakukan penelitian melalui pendekatan kualitatif, dalam hal ini adalah observasi. Ketiga tahapan tersebut adalah (1) tahapan pralapangan, (2) tahapan pekerjaan lapangan, dan (3) analisis data

50 Wawancara Karena data dalam penelitian kualitatif lebih berupa kata-kata, maka wawancara menjadi perangkar yang sedemikian penting. Wawancara dapat diartikan sebagai suatu cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka Dalam penelitian, wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data atau keterangan tentang kehidupan manusia dalam suatu masyarakat serta pendirian-pendirian mereka itu

51 Analisis Dokumen Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting terutama bila sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa yang terjadi di mass lampau yang sangat berkaitan dengan kondisi atau peristiwa masa kini yang sedang diteliti. Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin (1981) disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Dalam melakukan teknik ini perlu disadari bahwa peneliti bukan sekadar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat.

52 FGD Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah merupakan salah satu metode yang dilakukan dalam pengumpulan data kualitatif. Focus Group Discussion dapat dikatakan sebagai metode diskusi yang direncanakan dan bertujuan untuk menjaring persepsi serta sikap atas topik yang didiskusikan secara terbuka dalam suasana proaktif. Pelaksanaan Focus Group Discussion tidak bertujuan mencari konsensus, tidak mencari pemecahan masalah, dan tidak bertujuan memberikan rekomendasi atau membuat keputusan.

53 Analisis Data Kualitatif
Data don’t speak for themselves Data yang berupa deskripsi kalimat yang dikumpulkan, lewat observasi dan wawancara, mencatat dokumen, dan lain-lainnya, sudah melewati tahapan yang berupa refleksi yang berupa, renungan mengenai apa yang telah diperolehnya sebagai usaha pendalaman dan pemantapan data yang kemudian juga sudah disusun secara teratur, tetap merupakan, susunan kata berupa kalimat yang amat besar jumlahnya sebelum siap digunakan dalam analisis akhir.

54 Sifat Analisis Data Kualitatif
Analisis dilakukan di lapangan bersamaan dengan proses pengum pulan data Analisis dilakukan dalam bentuk interaktif Analisis bersifat siklus

55 Proses Siklus

56 Komponen Analisis reduksi data, sajian data,
penarikan simpulan serta verifikasinya

57 Reduksi Data Reduksi data merupakan komponen pertarna dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan lapangan (fieldnote). Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan penelitian. Bahkan prosesnya bisa dinyatakan sudah diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data di lapangan. Pada waktu pengumpulan data berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan isi dari catatan data yang diperoleh di lapang­an

58 Sajian Data Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi lengkap yang untuk selanjutnya memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian data ini disusun berdasarkan pokok-pokok yang terdapat dalam reduksi data, dan disajikan dengan menggunakan kalimat dan bahasa peneliti yang merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca, akan bisa mudah dipahami.

59 Penarikan Simpulan Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data sudah berakhir. Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

60 Model Analisis Jalinan

61 Model Analisis Interaktif

62 Analisis Etnografis

63 Studi Kasus model studi kasus lahir pada periode pertama, yaitu pada masa tradisional ( ). Pada masa modernis, metode studi kasus semakin diminati dan digunakan periset, antara lain ditunjukkan oleh lahirnya sejumlah publikasi dari studi kasus di masa ini. Terakhir, memasuki babak post-modern sampai sekarang, studi kasus tidak lagi tampil sebagai pilihan metodologis, melainkan justru menjadi satu kesatuan dengan penelitian kualitatif itu sendiri.

64 Studi Kasus Studi kasus berlaku apabila suatu pertanyaan ‘bagaimana’ (how) dan ‘mengapa’ (why) diajukan terhadap seperangkat peristiwa masa kini, yang mustahil atau setidaknya sukar dikontrol periset Secara umum, studi kasus dapat diartikan sebagai metode atau strategi penelitian dan sekaligus suatu penelitian pada kasus tertentu Studi kasus lebih dipahami sebagai pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, atau menginterpretasi suatu ‘kasus’ dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi pihak luar.

65 Fenomenologi Kata “fenomenologi” berasal dari bahasa Yunani fenomenon, yang artinya ‘sesuatu yang tampak’, ‘yang terlihat karena bercahaya’. Dalam bahasa Indonesia istilah fenomenon dapat diartikan sebagai ‘gejala’ Fenomenologi dalam pandangan Merleau-Ponty (1987:26-56) merupakan studi tentang esensi-esensi, dimana semua problem pada dasarnya tidak lain daripada menentukan esensi-esensi; esensi persepsi, umpamanya, esensi kesadaran, dan lain sebagainya. Dalam fenomenologi, yang penting adalah melukiskan, dan bukan menerangkan atau menganalisis.

66 Fenomenologi Dengan kekuatannya untuk mengadakan interpretive practice terhadap berbagai hubungan manusia dan masyarakat, fenomenologi memiliki fungsi untuk mengadakan penjelasan terminologi bidang pemerintahan.

67 Etnografi Etnografi merupakan metode yang memiliki posisi yang cukup penting di antara metode-metode kualitatif dan ilmu sosial lain. Perkembangan metode ini mula-mula berlangsung di lapangan antropologi pada paruh kedua abad ke-20. Secara leksikal, kata ‘etnografi’ (ethnography) diserap dari kata-kata berbahasa latin: ‘ethnos’ (berarti ‘bangsa’) dan ‘graphien’ (berarti ‘catatan’). Dari makna generik ini ditangkap kesan bahwa etnografi kurang lebih merupakan catatan atau laporan tentang suatu bangsa atau masyarakat tertentu.

68 Etnografi Menekankan eksplorasi tentang hakikat suatu fenomena sosial tertentu, dan bukan menguji hipotesis tentang fenomena tersebut. Kecenderungan untuk bekerja dengan data yang ‘tidak terstruktur’, yakni data yang belum di-coding di saat pengumpulannya, berdasarkan seperangkat kategori analisis yang tertutup. Investigasi terhadap sejumlah kecil kasus, bahkan sangat mungkin hanya satu kasus, namun dilakukan secara rinci. Analisis data melibatkan penafsiran langsung terhadap makna dan fungsi tindakan manusia.

69 Langkah-Langkah Etnografi
Menetapkan informan; Mewawancarai Informan; Membuat Catatan Etnografis; Mengajukan Pertanyaan Deskriptif; Menganalisis hasil Wawancara; Membuat Analisis Domain; Mengajukan Pertanyaan Struktural; Membuat Analisis Taksonomik; Mengajukan Pertanyaan Kontras; Membuat Analisis Komponen; Menemukan Tema-tema Budaya; Menulis Laporan Etnografi.

70 Grounded Research Para ahli ilmu sosial, khususnya sosiolog, berupaya menemukan teori berdasar data empiris, bukan membangun teori secara deduktif logis. Itulah yang disebut grounded theory, dan model penelitiannya disebut grounded research. Pelaksanaan dalam grounded research bertolak belakang dengan penelitian kuantitatif pada umumnya, yang bergerak dari level konseptual teoritik ke level empirikal. Grounded research bergerak dari level empirikal menuju level konseptual teoritikal. Ada lima tahap dalam menghasilkan teori pada grounded research, yakni (1) disain penelitian, (2) pengumpulan data, (3) display data, (4) analisi data, dan (5) membandingkan dengan literatur.

71 Laporan Penelitian Kualitatif
Penulisan laporan adalah salah satu tahap akhir setelah peneliti purna dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Dalam penelitian kualitatif terdapat beberapa ancangan dan metode penelitian yang berbeda-beda tergantung paradigma yang digunakan. Hal ini mengakibatkan penyajiannya (jumlah babnya) berbeda pula.

72 Laporan Penelitian Kualitatif
Struktur laporan penelitian kualiatif terbagi menjadi tiga bagian utama, yakni bagian awal, bagian pokok, dan bagian akhir. Bagian awal dalam penelitian sangat bervariasi, tergantung kaidah selingkung di lembaga yang menjadi naungan. Bagian isi dari laporan penelitian juga sangat beragam. Hal ini karena tiap lembaga memiliki kaidah selingkung yang mengatur proporsi dan komposisi bagian isi.

73 Penulisan Laporan Kualitatif (PPs Unnes)

74 Latar Belakang Latar belakang masalah merupakan pintu masuk bagi peneliti untuk menyingkap kesenjangan yang terjadi antara kebenaran teoretik dengan realitas di lapangan. Latar belakang mencakup isu-isu mendasar yang menunjukkan bahwa tema/topik/judul penelitian tersebut penting dan menarik untuk diteliti. Pada bagian ini dipaparkan discourse theoretic tentang isu-isu penting dan menarik yang menjadi titik perhatian peneliti. Selain itu, diungkap pula isu-isu yang sedang berkembang di dalam realitas yang terkait dengan discourse theoretic tersebut.

75 Fokus Penelitian Fokus penelitian meliputi objek atau sasaran penelitian, lingkup spasial dan temporal penelitian.

76 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah persoalan yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijwab dengan penelitian. Persoalan itu dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan maupun pernyataan.

77 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan keinginan peneliti untuk mendapat jawaban atas pertanyaan yang konsisten dengan perumusan masalah. Pada dasarnya tujuan penelitian memberikan penjelasan tentang sesuatu yang akan diperoleh jika penelitian selesai. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Tujuan penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif.

78 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian adalah pernyataan tentang tujuan umum penelitian yang konsisten dengan latar belakang masalah. Pernyataan tentang manfaat harus mengandung dua hal yaitu manfaat teoretis dan praktis bagi pihak-pihak yang terkait dengan upaya pemecahan masalah penelitian. Manfaat teoretis (akademis) adalah keguanaan hasil penelitian terhadap pengembangan keilmuan. Manfaat praktis adalah kegunaan hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat penggunanya.

79 Kajian Pustaka Kajian pustaka berisi uraian state of the art penelitian yang didasarkan pada kajian penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian tesis/disertasi yang akan dilakukan. Hasil penelitian terdahulu dapat dirujuk dari jurnal ilmiah (nasional dan internasional), laporan penelitian sebelumnya termasuk tesis/disertasi, buku-buku yang relevan, dan makalah baik cetak maupun elektronik.

80 Landasan Teori Landasan teoretis berisi discourse theoretic tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar membahas masalah penelitian. Teori menjelaskan hubungan antar variabel. Kristalisasi teori dapat berupa definisi atau proposisi yang menyajikan pandangan tentang hubungan antarvariabel yang disusun secara sistematis dengan tujuan untuk memberikan eksplanasi dan prediksi mengenai suatu fenomena. Teori dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai pisau analisis data.

81 Kerangka Berpikir Kerangka berpikir merupakan kumpulan konsep-konsep relevan yang terintegrasi dalam satu sistem penjelasan yang berfungsi sebagai hipotesis kerja. Kerangka berpikir digunakan sejak penyusunan metode, pelakasnaan di lapangan, dan pembahasan hasil penelitian. Kerangka berpikir disajikan dalam bentuk uraian dan dapat diperjelas dengan bagan.

82 Ancangan Penelitian Ancangan penelitian berisi penjelasan mengenai pendekatan penelitian yang digunakan. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan pendekatan tersebut.

83 Latar Penelitian Latar penelitian berisi penjelasan tentang lokasi, rentang waktu, dan atau subjek penelitian. Peneliti perlu menjelaskan alasan memilih lokasi, rentang waktu, dan atau subjek penelitian.

84 Data dan Sumber Data Penelitian
Data penelitian kualitatif terdiri atas data primer dan data sekunder. Wujud data berupa informasi lisan, tulis, aktivitas, dan kebendaan. Data dapat bersumber dari informan, arsip, dokumen, kenyataan yang berproses, dan artefak. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan data dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian.

85 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya wawancara, observasi, studi dokumen. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik pengumpulan data penelitian.

86 Keabsahan Data Keabsahan data berisi penjelasan tentang cara peneliti memvalidasi data atau melakukan trianggulasi data, misalnya trianggulasi metode, sumber, teori, dan peneliti. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik trianggulasi data penelitian.

87 Teknik Analisis Data Teknik analisis data berisi tahapan analisis penelitian, misalnya dalam teknik analisis interaktif terdiri atas sajian data, reduksi data, dan penarikan simpulan. Peneliti perlu menjelaskan alasan menggunakan teknik analisis data.

88 Gambaran Umum Latar Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang situasi latar penelitian berdasarkan karakter subjek penelitian. Karakter subjek misalnya lingkungan geografi, sejarah, nilai budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya. Gambaran umum latar ini menjadi pijakan awal dalam uraian bagian inti berikutnya.

89 BAB III, IV, dst. Bagian ini berisi uraian tentang temuan penelitian dan pembahasan. Temuan memuat deskripsi data. Pembahasan berisi dialog antara data dengan konsep dan teori yang dikembangkan. Deskripsi data dan pembahasan dapat ditulis dalam satu bab ataupun dipisah. Judul bab menyesuaikan dengan temuan penelitian.

90 Simpulan Bagian ini merupakan jawaban dari permasalahan penelitian.
Simpulan dinyatakan dalam paragraf secara singkat dan tepat berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Simpulan pada tesis harus mencerminkan hasil dialog secara kritis antara teori dan temuan lapangan. Simpulan pada disertasi harus mencerminkan temuan baru tentang teori atau model.

91 Implikasi dan Saran Implikasi berisi konsekuensi logis dari simpulan penelitian. Saran diajukan berdasarkan simpulan dan implikasi penelitian.

92 Terima Kasih


Download ppt "METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google