Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MUHAMMAD NOOR AHSIN, 2101405062 KEEFEKTIVAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BONEKA LAYAR DAN MEDIA KASET DALAM KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK DONGENG: (EKSPERIMEN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MUHAMMAD NOOR AHSIN, 2101405062 KEEFEKTIVAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BONEKA LAYAR DAN MEDIA KASET DALAM KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK DONGENG: (EKSPERIMEN."— Transcript presentasi:

1 MUHAMMAD NOOR AHSIN, 2101405062 KEEFEKTIVAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BONEKA LAYAR DAN MEDIA KASET DALAM KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK DONGENG: (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG)

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : MUHAMMAD NOOR AHSIN - NIM : 2101405062 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : ahsinema pada domain gmail.com - PEMBIMBING 1 : Tommi Yuniawan,S.Pd.,M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Prof.Dr.Agus Nuryatin,M.Hum. - TGL UJIAN : 2010-03-08

3 Judul KEEFEKTIVAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BONEKA LAYAR DAN MEDIA KASET DALAM KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK DONGENG: (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII SMP N 13 SEMARANG)

4 Abstrak Pembelajaran menyimak di SMP Negeri 13 Semarang yang terasa monoton dan membosankan, menyebabkan siswa jenuh dan bosan dalam mengikuti pelajaran di kelas. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya media pembelajaran menyimak yang menarik. Untuk itu, guru harus memilih, mengombinasikan, serta mempraktikkan bahan ajar dan media pembelajaran yang sesuai dengan situasi. Keberhasilan pembelajaran menyimak ditentukan oleh bahan dan media pembelajaran yang tepat. Melihat permasalahan tersebut peneliti tertarik membuat suatu media pembelajaran menyimak cerita dongeng. Peneliti membuat suatu media pembelajaran menyimak yang peneliti namakan boneka layar. Boneka layar adalah inovasi tokoh dan latar dongeng dengan media kertas transparan (mika) yang divisualisasikan dengan media visualisasi berupa Over Head Projektor (OHP). Untuk membuktikan keefektifan media tersebut, peneliti pun melaksanakan penelitian eksperimen boneka layar yang peneliti bandingkan dengan media kaset rekaman untuk mengetahui media yang lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan pemahaman cerita dongeng yang diperdengarkan. Penelitian ini mengangkat masalah (1) keefektifan penggunaan media boneka layar yang divisualisasikan dengan Over Head Projektor (OHP) dan media kaset rekaman dalam kemampuan pemahaman dongeng yang diperdengarkan pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang, (2) hasil peningkatan kemampuan pemahaman menyimak dongeng pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang dengan bantuan media boneka layar yang divisualisasikan dengan Over Head Projektor (OHP) dan media kaset rekaman. Populasi dalam penelitian ini yaitu 239 siswa kelas VII SMP 13 Semarang dengan diambil sampelnya 80 siswa. Terbagi menjadi dua kelas yaitu ada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengambilan sampel ini berdasarkan teknik Cluster Random Sampling. Pada prinsipnya, kepada kedua kelompok dilaksanakan tiga tahap kegiatan yaitu pretes, perlakuan, dan postes. Pengambilan data dengan metode tes pilihan ganda berkaitan dengan materi dongeng. Data yang dikumpulkan diolah dengan analisis varians dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembelajaran pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang pada kelompok eksprerimen menggunakan perlakuan media boneka layar yang divisualisasikan dengan media Over Head Projector (OHP) dan kelompok kontrol menggunakan media kaset, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut menunjukkan adanya perbedaan secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji t yang diperoleh t hitung 2,910 > t tabel 1,99, untuk taraf signifikan α = 5 % dengan dk = 39 yang berada pada daerah penolakan Ho ini berarti Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang pada kelompok eksperimen menggunakan perlakuan media boneka layar yang divisualisasikan dengan media Over Head Projector (OHP) lebih efektif dibandingkan kelompok kontrol media kaset rekaman. Kemudian dari hasil analisis menunjukkan kemampuan awal menyimak kelas eksperimen mencapai 59,25 dan setelah pembelajaran menajadi 72,63. Rata-rata kelas kontrol awal mencapai 59,75 dan setelah pembejaran rata-ratanya mencapai 66,50. Besarnya peningkatan kemampuan pemahaman menyimak halhal menarik cerita dongeng pada siswa kelas VII SMP Negeri 13 Semarang dengan bantuan media boneka layar yang divisualisasikan dengan Over Head Projektor (OHP) sebesar 47,20 %. Peningkatan pembelajaran menyimak dongeng dengan media kaset sebesar 14,89 %. Untuk itu disarankan (1) penggunaan media boneka layar yang divisualisasikan dengan media Over Head Projektor (OHP) yang inovatif, unik, dan kreatif terbukti lebih efektif daripada media kaset dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam kemampuan pemahaman menyimak hal-hal menarik cerita dongeng yang diperdengarkan. Oleh karena itu, guru hendaknya mempertimbangkan penggunaan media ini saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, (2) dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas, Guru diharapkan lebih inovatif mengembangkan variasi media pembelajaran dengan memanfaatkan media belajar agar siswa tidak jenuh terhadap pembelajaran dikelas agar tercipta pembelajaran di kelas yang kondusif dan menarik.

5 Kata Kunci media pembelajaran, boneka layar, kaset, kemampuan menyimak.

6 Referensi Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Azis, Abdul. 2009. Pemakaian Media OHP dalam Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng Siswa Kelas VII G MTs Taqwa Illah. Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Budiarti, Ratna. 2007. Peningkatan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat dengan Media Audiovisual dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Inkuiri pada Siswa Kelas V SD Patemon 01 Tahun Ajaran 2006/2007. Semarang. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Danandjaja, James. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Graviti. Darmawan, Aksis. 2005. Peningkatan Keterampilan Menyimak dengan Media Audio Pada Siswa Kelas VII SLTP 2 Kaliwungu Kudus. Semarang. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Darsono 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdiknas. 2006. Kurikulum 2006. Jakarta: Depdiknas Djamarah. 2005. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cippa. Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: ANDI Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Cipta Aditya Bakti. Handayani, Rini. 2008. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng melalui Media Audiovisual dengan Teknik Dengar Cerita dan Teknik Catat pada Siswa Kelas VIIF SMP Negeri 01 Gubug. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Lestari, Irawati Puji. 2008. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng melalui Media Audiovisual dengan Metode Reseptif pada Siswa Kelas VII A SMP 18 Semarang. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Mulyantini. 2002. Pembelajaran Bercerita Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. Nasution. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Pamuji, Reni. 2001. Perbandingan Penggunaan Media Gambar dan Media Kaset Dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Wacana Peserta Didik SLTPLB Bagian C. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pangesti. 2005. Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng Dengan Media Audio visual pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Poerwodarminto, WJS. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Raharjo, Toto. 2002. Pendidikan Popular: Membangun Kesadaran Kritis. Yogyakarta: INSIST Press. Riyadi, Edi. 2000. Kemampuan Siswa Menyimak yang Diajar dengan Teknik Dengar Tulis dan Teknik Dengar Murni. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sadiman, Arif dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press. Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta. Safiria Isnania Press. Soeparno. 1988. Media Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: PT Intan Pariwara Subyantoro. 2007. Model Bercerita Untuk Meningkatkan Keerdasan Emosional Anak. Semarang: Rumah Indonesia. Sudjana, Nana. 2001. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung. Sinar Baru Algensindo. Supranata, Suparna. 2005. Analisis, Validitas, Realibilitas, dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya. Supriyadi. 2000. Keefektifan antara Strategi Umpan Balik dengan Teknik Langsung dan Strategi Umpan Balik dengan Teknik Tidak Langsung dalam Pengajaran Kalimat Baku Siswa Kelas II Eksperimen di Madrasah Tsanawiyah. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Susestiyarno. 2008. Workshop Olah data dengan SPSS. Semarang: Lembaga Penelitian Unnes Sutari, Ice dkk. 1997. Menyimak. Jakarta: Depdikbud. Tadjuddin. 2004. Batas Bahasaku Batas Duniaku. Bandung: PT Alumni Tarigan, Henri Guntur, Djago. 1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud.. 1987. Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Widyastuti, Dyah Ari. 1998. Perbandingan Keefektifan Strategi Surtabaku dengan Strategi Catu dalam Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa di SLTP. Semarang: Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "MUHAMMAD NOOR AHSIN, 2101405062 KEEFEKTIVAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA BONEKA LAYAR DAN MEDIA KASET DALAM KEMAMPUAN PEMAHAMAN MENYIMAK DONGENG: (EKSPERIMEN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google