Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan susunan kelamin pada janin normal melalui tahapan diferensiasi bentuk jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan susunan kelamin pada janin normal melalui tahapan diferensiasi bentuk jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan."— Transcript presentasi:

1 Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan susunan kelamin pada janin normal melalui tahapan diferensiasi bentuk jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan morfologis yang berada pada sisi lain dari kurva normal deskripsi distribusi karakter pada populasi

2 Contoh distribusi data : karakter variabel uterus normal populasi.
Posisi uterus Antefleksi, anteversi, Frekwensi distribusi variasi posisi uterus di populasi. Sumbu x vertikal frekwensi munculan karakter dari 0 sampai jumlah mode Sumbu y horizontal jumlah sampel populasi

3 Perkembangan embriologis susunankelamin.
susunan kelamin terdiri dari kelenjar kelamin dan saluran-saluran kelamin. Dari sisi letak, bagian susunan kelamin dapat dibedakan menjadi alat kelamin dalam dan alat kelamin keluar.

4 Kelenjar dan saluran kelamin.
Testis pada laki-laki Epidiymis Duktus deferen Duktus ejakulatorius Uretra Ovarium pada wanita. Tuba uterina Uterus Saluran kelamin luar Rijal. Nisa’

5 Perkembangan kelenjar kelamin (gonad).
Gonad merupakan tempat pematangan sel benih dan tempat pembentukan hormon kelamin. Kelenjar kelamin berkembang dari rigi kelamin yang berada di bagian belakang selom intraembrional Rigi kelamin digantung oleh mesenterium gonad kedinding belakang perut Sel benih bermigrasi dari bagian belakang yolk sac ke rigi kelamin

6 Perkembangan gonad (kelenjar kelamin)
Gonad tingkat indiferen (rigi kelamin) selanjutnya berkembang membentuk ovarium dan testis

7 Tahap-tahap perkembangan saluran kelamin : duktus deferen
Duktus deferen berasal dari saluran mesonefros. Perkembangan saluran kelamin bermula dengan pembentukan selom intra embrional (rongga badan tahap awal) Pembentukan ini terjadi dengan melipatnya diskus embrional secara bilateral dan penglipatan sefalokaudal longitudinal. Pembentukan saluran mesonefros

8 Gonad (kelenjar kelamin).
Testis mengalami peristiwa desensus ke rongga skrotum karena tarikan gubernakulum ke dasar panggul yang membentuk skrotum Ovarium tetap di rongga panggul, dibelakang mesenterium gonad Mesenterium gonad pada wanita berkembang menjadi ligamentum latum

9 Pembentukan duktus deferen.
Saluran mesonefros menetap dan berubah menjadi duktus deferen Pada perkembangan selanjutnya, dari dinding sinus urogenital berkembang glandula prostata dan vesikula seminalis

10 Susunan mesonefros Susunan mesonefros terdiri atas glomerulus dan saluran mesonefros Saluran mesonefros (saluran wolf) bermuara ke sinus urogenitalis saluran mesonefros berdiferensiasi menjadi duktus deferen Duktus deferen adalah saluran yang mengalirkan sperma dari testis keuretra pars prostatika.

11 Saluran maskulin Bagian distal duktus deferen melebar menjadi ampula duktus deferen Bagian ujung ampula bersatu dengan saluran vesikula seminalis membentuk duktus ejakulatorius duktus ejakulatorius bermuara ke uretra pars prostatika

12 Saluran muler dan saluran kelamin wanita.
Berjajar dengan saluran mesonefros berkembang saluran muler yang membuka ke selom intraembrional Pada laki-laki saluran muler akan menghilang Pada wanita saluran mesonefros akan menghilang, dan saluran muller berkembang menjadi tuba uterina, uterus, dan bagian atas vagina

13 Differensiasi lapisan primer janin pada susunan kelamin.
Ektoderm berdiferensiasi menjadi alat yang berfungsi sebagai penghubung lingkungan dengan diri/nafs/self; epitel epidermis perineum, susunan saraf somatis dan susunan saraf viseral. Sebagian besar susunan kelamin berasal dari mesoderm, yaitu duktus deferen, otot urethra, uterus, otot kelenjar kelamin, saluran-saluran kelamin, otot-otot kelamin, otot-otot dasar panggul

14 Perkembangan awal sinus urogenital dari kloaka.

15 Perkembangan kloaka Kloaka merupakan bagian distal usus sederhana
Kloaka merupakan bagian suatu tahap dari perkembangan susunan kemih kelamin. Kloaka tertutup oleh membran kloaka yang hanya terdiri dari ektoderm dan entoderm. Kloaka terbagi oleh septum urorektal menjadi sinus urogenital dan rektum Septum urorektal adalah satu lipatan mesoderm intraembrional dinding selom yang berada disebelah bawah duktus vitelinus Septum urorektal mencapai membran kloaka, dan berkembang menjadi korpus perinealis

16 Dasar panggul terbentuk melalui differensiasi ketiga lapis primer pada kloaka
Mesoderm dinding tubuh membentuk dinding depan dan dinding samping rongga perut Mesoderm lantai panggul membentuk diafragma pelvis, diafragma urogenital, otot-otot perineum Diafragma pelvis adalah otot yang menutup pintu bawah panggul, menjadi batas rongga pelvis minor dengan perineum Perineum adalah jaringan lunak yang menutup pintu bawah panggul berada disebelah bawah diafragma pelvis

17 Pelvis. Perineum bagian depan disebut trigonum urogenital
Perineum bagian belakang disebut trigonum analis Ektoderm berdiferensiasi menjadi epidermis, saraf perineum Entoderm berdiferensiasi menjadi epitel yang melapisi kloaka.

18 Genotip dan fenotip kelamin.
Genotip adalah konstitusi genetik individu. Fenotip adalah manifestasi genotip yang perkembangannya sampai batas tertentu dipengaruhi oleh faktor lingkungan (environment). Fenotip merupakan karakter atau ciri yang dapat diamati / diobservasi. Manifestasi fenotip pada kecenderungan psikis normal dan menyimpang: terjadi karena lingkungan internal dan eksternal, tidak ada ria-wan. Sejarah mencatat secara eksklusif laki-laki yang memilih lain jalan, (klub gay).

19 Testis: Tempat pematangan sperma, didalam saluran tubuli seminiferi.

20

21 Kloaka dan saluran-saluran sinus urogenitalis.

22 Pengaturan DNA dalam penentuan jenis kelamin.
Jenis kelamin laki-laki ditentukan oleh konfigurasi DNA kromosom Y yang mengatur kelenjar kelamin indiferen menjadi testis. Di testis terbentuk sel somatif sertoli dan sel leydig. Di sel sertoli terbentuk AMH ( anti muller hormon ), suatu glikoprotein yang menekan perkembangan saluran muller sehingga tidak terjadi pembentukan alat kelamin dalam wanita.

23 Hormon testosteron. Pembentukan testosteron oleh sel interstitial testis bersifat trofis dan memfasilitasi perkembangan saluran wolff menjadi saluran maskulin, yaitu duktus deferen, vesikula seminalis, dan kelenjar prostata. Bila hormon ini tidak ada, terjadi pengeluaran hormon FSH dan LH yang memfasilitasi perilaku feminin. Secara konstitutif dengan kromosom kelamin X saluran kelamin tumbuh menjadi uterus dan tunas vagina. Salah satu peristiwa yang terjadi adalah kriptorkhismus.

24 Desensus, gubernakulum testis.
Pada awalnya gonad berada di bagian belakang rongga perut, dan menempel ke dinding belakang rongga perut oleh pelipatan peritoneum parietal yang dinamakan mesenterium gonad. Disisi distal testis terdapat gubernakulum testis yang menghubungkan testis dengan dasar panggul. Ligamentum ini menahan testis pada pertumbuhan badan janin sehingga secara relatif ketinggian testis tertinggal oleh pertambahan ukuran badan janin.

25 Alat kelamin dalam wanita.
Saluran muler yang berada dalam mesenterium gonad saling mendekati ke bidang tengah, sampai akhirnya mesenterium kiri dan kanan bersatu didepan membentuk ligamentum latum uteri. Kedistal mesenterium gonad terus kearah lipat paha dan labium majus, dan berkembang selanjutnya menjadi ligamentum teres uteri

26 Penentuan jenis kelamin.

27 Kanalis inguinalis dan desensus testis.
Kanalis inguinalis merupakan saluran di dinding perut bagian bawah yang dilalui oleh funikulus spermatikus yang berisi berbagai saluran, seperti av.testikularis, duktus deferen. Lapisan-funikulus spermatikus dibentuk oleh lapisan dinding perut Dinding perut berkembang dari diferensiasi mesoderm intraembrional lamina parietal yang berdiferensiasi menjadi lapisan dermis, fasia superfisialis, fasia profunda, m.oblikus abdominis externus, m.oblikus abdominis internus, m.transversus abdominis, fasia transversa, dan peritoneum parietal.

28 Perkembangan mesoderm intraembrional perineum
Mesoderm didepan korpus perinealis berdiferensiasi menjadi otot yang menjadi bagian diafragma urogenital (m.transversus perinei profundus, m.sphincter uretra, m.transversus perinei superfisialis, dan membran perinealis), m.bulbospongiosus, m.ischiocavernosus, jaringan dermis, lemak fosa iskhiorektalis, corpus cavernosum, corpus spongiosum, bulbus vestibuli, glandula vestibularis major, tonjol kelamin, lipatan kelamin

29 Perkembangan saluran kelamin.

30 Perkembangan saluran kelamin.

31 Penurunan testis, a. testikularis, a
Penurunan testis, a.testikularis, a.ovarika, aorta abdominalis, dan pembentukan uterus

32 Pembentukan alat kelamin luar.
Disekitar kloaka terbentuk tonjol kelamin, tonjol labioskrotal, lipatan uretra dan lipatan anal. Tonjol kelamin berdiferensiasi menjadi pines atau klitoris Pada laki-laki lipatan uretra dikeliling oleh pertumbuhan korpus spongiosum, dan mengelilingi uretra pars spongiosa. Pada wanita lipatan uretra berkembang menjadi labium minus. Daerah diantara lipatan uretra menjadi daerah vestibulum vagina.

33 Differensiasi saluran uretra laki-laki.

34 Lapisan funikulus spermatikus.
Tonjol labioskrotal pada laki-laki berkembang membentuk skrotum dengan tunika dartos Pada desensus testikulorum testis berada di skrotum dan membawa besertanya lapisan dinding perut, yaitu : Prosesus vaginalis peritonei dari peritoneum Fasia spermatika interna dari fasia transversa M.kremaster Fasia spermatika eksterna

35 Diferensiasi. Diferensiasi adalah proses pertumbuhan jaringan pendahulu dengan potensi yang lebih umum menjadi jaringan yang mempunyai fungsi lebih khusus dengan proses perubahan yang searah. Diferensiasi terjadi karena inisiasi proses yang dikontrol oleh DNA, sesuai dengan pesan yang terekam dalam sequens basa nukleotida DNA. Peristiwa perubahan disertai dengan perobahan bentuk , perobahan kimia, dan perobahan faal.

36 Alat kelamin luar. Hipospadia yaitu uretra bermuara di proksimal bawah dari tonjol kelamin, terjadi bila lipatan kelamin tidak bersatu sebagaimana biasa Mesoderm yang berada dibelakang korpus perinealis berdiferensiasi menjadi m.sphincter ani externus

37 Tahap fungsi alat yang berasal dari ento, meso dan ektoderm saluran kelamin pada siklus erotisme.
EPOR (Masters dan Johnson). 4 fase Erregung(psikis) Plateau (parasimfatis) Orgasme (simfatis) Ruckbildung (pemulihan)


Download ppt "Objektif. Untuk dapat melihat perkembangan susunan kelamin pada janin normal melalui tahapan diferensiasi bentuk jaringan embrional. Dapat memahami perkembangan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google