Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta"— Transcript presentasi:

1 Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta

2 Sticker

3 Kegiatan Bulan Keluarga 2014
Pertemuan/Rekoleksi Keluarga Hari Keluarga Bulan Konseling Gerakan dan Doa Anti Aborsi

4 PENGANTAR Menyambut Adven untuk acara keluarga
“Melayani” bersama keluarga Memperhatikan Keluarga & dinamikanya Dasar: Pengalaman Hidup bersama

5 Rekoleksi Renungan Aktivitas BENTUK PERTEMUAN

6 Susunan Pertemuan Lagu Pembukaan Doa Pembukaan Penyampaian maksud
Aktivitas Sharing Kelompok Kesimpulan aktivitas

7 Susunan Pertemuan Bacaan Kitab Suci Renungan singkat
Refleksi Kitab Suci Membangun niat Lagu Penutup

8 Susunan Pertemuan Doa Penutup Doa Keluarga Doa Untuk Janin Aborsi

9 Doa Keluarga Allah Bapa Yang Mahakasih
Puji dan syukur kami hunjukkan kepada-Mu Allah yang mengasihi dan membimbing keluarga kami Jadikanlah keluarga kami milik-Mu Dengan meneladan cara hidup keluarga-Mu yang kudus Semoga kami dapat meneladan Bunda Maria Mengasihi keluarga dengan hati keibuannya Belajar menjadi seperti Santo Yosef Memimpin dan melindungi keluarga dengan kasih Serta meneladan hidup Yesus Yang memberi tempat tertinggi bagi kemuliaan-Mu

10 Doa Keluarga Semoga dalam masa adven ini Keluarga kami masing-masing
Menjadi persembahan yang pantas Bagi kemuliaan-Mu dan kebaikan sesama kami Menjadi masa penuh rahmat untuk merenung Dan waktu yang baik untuk berani berubah Semoga keluarga kami semakin saling melayani Menjadi bagian dari kehadiran-Mu sendiri Yang memberkati dan membawa kami pada iman, pengharapan dan kasih

11 Doa Keluarga Semoga pelayanan kami berbuah kebaikan
bagi keluarga-keluarga di sekitar kami Sampai akhirnya kami pun Engkau muliakan Sebagai umat pilihan yang Engkau kasihi Doa ini kami panjatkan Demi Yesus yang kami nantikan kelahiran-Nya yang hidup bersama Engkau dan Roh Kudus Kini dan sepanjang segala masa Amin

12 Doa untuk Janin Aborsi Allah Bapa Yang Mahakasih
Engkaulah cermin cinta dan kasih sayang karena penciptaan-Mu atas kami Bahkan Engkau memampukan kami menjadi saluran kasih bagi sesama kami Tumbuhkanlah hati yang penuh kasih pada kami Juga ketika kami harus memelihara janin Yang Engkau anugerahkan dalam keluarga kami Sebagai bukti penerusan generasi dan kehidupan Bagi seluruh keluarga kami

13 Doa untuk Janin Aborsi Ada begitu banyak janin yang telah diabaikan
Melalui pengguguran dengan segala cara Para janin yang tak bersalah telah dikorbankan Untuk alasan duniawi yang berasal dari kekuatiran Dan membuat mereka korban yang tak berdaya Kami berdoa bagi janin yang telah diaborsi Semoga mereka memperoleh tempat di hatimu Menempatkan mereka di sorga-Mu Sebab mereka adalah pribadi yang tak berdosa Meskipun mereka belum sempat menikmati dunia

14 Doa untuk Janin Aborsi Semoga berkat teladan Keluarga Kudus
Banyak orang disadarkan dan semakin bertanggung jawab Untuk membela kehidupan dan janin mereka Dengan menghindarkan diri dari tindak aborsi Dalam pribadi para janin itu Kami melihat martabat dan kesucian Semoga semakin banyak orang dan paramedis Membela kehidupan dan memeliharanya Serta menjauhkan diri dari dosa

15 Doa untuk Janin Aborsi Doa ini kami panjatkan
Demi Kemuliaan Bapa Yang Maharahim, yang hidup bersama Yesus dalam persekutuan dengan Roh Kudus kini dan sepanjang segala masa Amin

16 Pertemuan/Rekoleksi Keluarga
Mengapa aku harus melayani? Siapa yang kulayani? Bagaimana keluargaku melayani? Keluargaku melayani

17 Pertemuan 1 MENGAPA AKU HARUS MELAYANI

18 MAKSUD & TUJUAN Yesus telah memberikan teladan melayani kepada kita (Bdk. Mat 20: 28 “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani...”) melalui peristiwa-peristiwa dalam hidup-Nya. Allah juga melayani kita dengan menyediakan orang-orang yang melayani dalam hidup kita, seperti ayah, ibu dan seisi keluarga kita.

19 Aktivitas menarik nafas berkedip merasakan debar jantung
menelan air liur

20 Sharing kelompok Berkumpul bersama keluarga masing-masing atau bersama teman-teman yang lain. Mengecek kehidupan beriman dalam keluarga Meneguhkan sesama umat melalui sharing

21 Sharing kelompok Siapa yang melayani dan siapa yang dilayani?
Mengapa mereka saling melayani? Apa manfaat dari sikap saling melayani dalam gambar itu? Melihat gambar ini, bagaimana gambaran keluarga ini?

22 kitab suci Matius 20: 26-28 Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

23 Refleksi Kitab Suci Pelayanan itu meningkatkan mutu hidup seseorang.
Pelayanan kepada orang lain bukan hanya menjadi kewajiban atau kenyataan hidup, melainkan juga suatu kesadaran untuk mengabdi Tuhan dengan lebih nyata Kemampuan kita melayani bahkan disamakan dengan pribadi Yesus sendiri yang datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani Pelayanan itu tanpa batas, sampai mengorbankan nyawapun dapat dianggap sesuatu yang baik asalkan untuk tujuan yang benar-benar baik dan jelas Yesus melayani sampai mati, karena Ia tahu bahwa dengan jalan itu Dia dapat menyelamatkan banyak orang yang percaya kepada-Nya.

24 Renungan Singkat Kita sebagai anak-anak Allah, dibaptis untuk membawa berkat bagi orang lain juga. Baptisan perlu diwujudkan melalui banyak sikap, buah pikiran, dan terutama perbuatan baik. Pelayanan adalah salah satu bukti yang paling nyata bahwa kita memenuhi panggilan Tuhan. Paulus mengatakan bahwa kita perlu memperhatikan kepentingan orang lain, dan bukan hanya kepentingan diri sendiri saja (Flp.2:4). Dasar Sakramen perkawinan sendiri mempunyai buah yang sama, yaitu pelayanan satu sama lain. Sangatlah penting setiap orang dan anggota keluarga sadar akan perannya untuk melayani orang lain. Orang hanya akan melayani dengan baik jika ia mengenal dirinya dan mengenal apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk sesamanya.

25 Membangun Niat Saya akan berusaha untuk melayani dengan sukacita
Saya akan selalu melayani tanpa pamrih/balasan Saya akan membantu tanpa diminta Saya akan belajar peka pada kebutuhan orang lain Saya akan melayani tanpa keluh kesah karena itu juga untuk Tuhan

26 Pertemuan 2 SIAPA YANG KULAYANI

27 Siapa yang kulayani? Melayani dimulai dari keluarga sendiri
Kapasitas tiap orang dalam melayani berbeda Melayani adalah panggilan hati

28 Aktivitas Permainan Semua yang hadir diberi kertas, tulis nama sendiri
Gabungkan nama-nama itu dalam 1 kotak Minta masing-masing mengambil namanya sendiri dalam waktu 2 menit Akan terjadi kekacauan karena sulit mencari namanya sendiri Secara acak, masing-masing mengambil nama, dan berikan nama itu kepada pemilik nama

29 Makna permainan Kita tidak bisa hidup sendiri
Kita harus saling melengkapi dengan keunikan dan kekuatan yang telah Tuhan berikan pada diri kita masing- masing Kita harus saling melayani Karin

30 Bacaan Kitab Suci Perkawinan di Kana (Yoh 2 :1-11)
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.

31 Refleksi Kitab Suci Pelayanan yang baik akan membuahkan kebaikan juga, terbukti pemilik pesta dibuat terhormat dengan pelimpahan anggur baru yang lebih lezat dari anggur yang telah dihidangkan.

32 Renungan Singkat Masing-masing peserta merenungkan bacaan kitab suci, dengan berpedoman: Siapa saja yang sering aku layani? Apakah aku sudah melayani orang lain untuk memuliakan Tuhan? Seberapa jauh kepekaan dan kepedulianku pada peristiwa-peristiwa di luar keluarga yang memerlukan pelayanan? 2. Pemandu meminta 1 atau 2 orang wakil kelompok untuk mensharingkan hasil permenungannya (pleno)

33 Membangun Niat Dalam/Bagi keluargaku:
Siapa yang perlu kulayani dalam keluargaku? Apa yang akan kulakukan untuk keluargaku? Bagaimana caraku membangkitkan semangat untuk melayani keluargaku? Keluarga lain/orang lain yang membutuhkan pelayanan keluarga Apa yang akan kulakukan bagi orang lain/keluarga lain yang membutuhkan pelayananku atau pelayanan keluargaku?

34 Pertemuan 3 BAGAIMANA KELUARGAKU MELAYANI

35 Bagaimana Keluargaku Melayani
Orang menikah karena cinta Kadar cinta menentukan ekspresi cintanya Model cinta Yesus ideal Melihat model pasutri awam

36 Beato Louis Martin dan Beata Marie-Azélie Guérin
Saints Pasutri Kudus yang anaknya juga menjadi kudus, yakni: Theresia dari Kanak-kanak Yesus

37 Bentuk nyata dalam pelayanan keluarga dan masyarakat
Damai Sejahtera Kerendahan Hati Penguasaan Diri Kemurahan Kelemahlembutan Kebaikan Sukacita Kesabaran Kasih Bentuk nyata dalam pelayanan keluarga dan masyarakat

38 Aktivitas Kelompok a. Menurut kelompok Anda, buah Roh manakah yang paling kuat dimiliki oleh Louis dan Zelie dalam pelayanan keluarga? Lingkari pada nomor Buah Roh di buku kita. Apakah alasan pilihan Anda? b. Pilihlah satu atau dua buah Roh dalam daftar berikut dan jelaskan cara mewujudkan buah roh itu secara nyata dalam keluarga dan masyarakat (tulis wujud nyata se-konkrit mungkin). c. Sharingkan kepada semua yang hadir jawaban Anda untuk poin a dan b. (Pleno)

39 Bacaan Kitab Suci Galatia 5:16-26 (Hidup Menurut Daging atau Roh)
“Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Jahweh. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

40 Refleksi Kitab Suci Paulus menyampaikan renungannya bahwa tindakan yang baik adalah berbuat baik pada orang lain. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai kehendak baik jika mengikuti dorongan Roh Kudus. Dorongan ini hanya dapat diperoleh jika seseorang rajin membiarkan diri dipimpin oleh Roh. Jika kita ingin dipimpin oleh Roh, maka kita perlu membiasakan hidup tertib, disiplin berbuat baik, dan menjauh dari keinginan untuk dihargai, dihormati atau mendendam. Ketika orang mau berbuat baik, misalnya ingin melayani, maka yang terpenting adalah memelihara hati yang baik, agar pelayanan kita menjadi kebaikan tanpa pamrih, sehingga juga menjadi berkat bagi banyak orang. Jika keinginan “daging” memenuhi pikiran dan hati kita, maka hal yang kita lakukan adalah hal yang bertentangan dengan Roh, yaitu perbuatan jahat. Maka peliharalah hubungan baik dengan Roh Kudus, melalui kegiatan rohani, kebiasaan berdoa, agar kita pun mampu melakukan banyak hal dengan motivasi yang baik.

41 Renungan Singkat Pelayanan yang baik hanya dapat dilakukan jika orang mempunyai motivasi yang baik pula. Motivasi yang baik tidak hanya berasal dari kemauan yang baik, melainkan juga dari Roh Allah yang membimbing. Jika kita menerima diri dibimbing oleh Roh, maka kita akan menemukan buah-buah Roh yang membuat pelayanan kita semakin bersemangat: tidak mudah mengeluh, gembira, bersungguh-sungguh, tidak mencari untung, dan memberikan hasil yang baik bagi hidup bersama orang lain. Sebaliknya, jika kita melakukannya dengan kekuatan sendiri, dengan motivasi yang tidak baik, maka kita akan mengalami kelelahan, kemarahan, kesedihan, ketidakpuasan, dan akhirnya merasa tidak berguna bagi orang lain. Kedekatan dengan Allah menjadi dasar pelayanan yang baik, supaya Roh Kudus dicurahkan bersama dengan pelayanan kita itu.

42 Kesimpulan kita Hidup adalah sebuah pelayanan
Pelayanan membuat hidup makin berarti Kedekatan dengan Allah mendorong kita melayani Ambillah kesempatan untuk melayani

43 Membangun Niat a. Kami akan memperbaiki hidup rohani kami agar makin melayani b. Membiasakan makan dan doa bersama c. Membiasakan mengikuti ekaristi bersama seluruh keluarga d. Melibatkan seluruh keluarga dalam pelayanan di lingkungan dan paroki

44 Pertemuan 4 KELUARGAKU MELAYANI

45 Keluargaku Melayani Pelayanan memerlukan sikap rendah hati
Perlu ketulusan Pelayanan harus menjadi ungkapan syukur

46 Rupa Pelayanan 1. Lisan, misalnya:
a. Ucapan perhatian dan kasih sayang: - “Terima kasih, Ibu sudah mempersiapkan makanan buat kami semua dengan kasih sayang” - “Papa telah bekerja keras seharian bagi kami sekeluarga, aku merasa dicintai Papa” - “Bapak & Ibu merasa bangga kamu mau membereskan kamar sendiri” b. Saling mendoakan dalam doa bersama 2. Tulisan, misalnya: Memberi kabar apabila sedang bepergian atau berada di luar kota (melalui surat, , SMS, whatsapp, BBM, dsb).

47 d. Kakak membantu ayah memperbaiki lampu yang rusak.
Perbuatan, misalnya: a. Ibu mempersiapkan makanan untuk keluarga, mulai dari belanja, meracik, memasak sampai menghidangkannya di atas meja makan. b. Orangtua bekerja mencari nafkah, dari pagi sampai malam demi menghidupi keluarganya. c. Anak-anak membantu ibu mempersiapkan makanan, membersihkan/merapikan rumah. d. Kakak membantu ayah memperbaiki lampu yang rusak. e. Anak-anak belajar dengan baik dan sungguh- sungguh agar mendapat nilai yang baik, menghormati dan menghargai orangtua yang telah bekerja mencari nafkah untuk membiayai sekolah dan pendidikannya.

48 Kebutuhan pokok manusia
1. Mencintai & Dicintai (aku rela mendahulukan kepentingan orang yang aku cintai daripada kepentinganku sendiri; perhatikan bahwa menuruti semua permintaan ‘yang dicintai’ belum tentu adalah perbuatan mencintai) 2. Harga Diri (dihargai sebagai pribadi; contoh: didengarkan, diperhatikan, tidak direndahkan) 3. Kebebasan (menjadi diri sendiri, tidak terkekang atau terpaksa) 4. Keterlibatan (diikutsertakan)

49 Aktivitas 1 Sedotan/peserta Satu karet gelang/kelompok Penutup mata

50 Penjelasan Aktivitas Pemandu memperhatikan jalannya permainan dan menjelaskan makna permainan setelah dilaksanakan. Tujuan dari permainan ini adalah untuk menyadari bentuk dan pelayanan apa saja yang dialami saat permainan tadi. Tanyakan apa yang dirasakan oleh para pemain pada saat memindahkan karet gelang pada sedotan baik yang ditutup matanya maupun yang tidak. Apakah yang dilayani merasa senang, puas, dan nyaman? Apakah selama permainan berlangsung ada hambatan yang terjadi, misalnya ada kurang bekerjasama, kurang mendengarkan instruksi, instruksi tidak jelas atau terburu-buru. Hambatan itu juga menjadi hambatan pelayanan kita, bukan? Pemain yang ditutup matanya ibarat orang yang lebih lemah, kurang berdaya, kurang sehat, punya lebih banyak keterbatasan, perlu bantuan/pelayanan. Pemain yang tidak ditutup matanya adalah orang yang lebih kuat, lebih sehat, lebih mampu dan mempunyai kelebihan sehingga dapat melayani orang lain.

51 Sharing Kelompok Pertanyaan bagi pemain B dan D (yang ditutup matanya)
1. Pelayanan apa yang aku terima dalam permainan tadi? 2. Ketika dilayani, a. Aku merasa diperhatikan (ya/tidak) b. Aku merasa dihargai (ya/tidak) c. Aku diberi kebebasan menentukan apa yang aku lakukan/ dimengerti keterbatasanku (ya/tidak) d. Aku terlibat aktif dalam permainan tadi (ya/tidak) Pertanyaan bagi pemain A dan C (yang tidak ditutup matanya) 1. Pelayanan apa yang telah kulakukan bagi B dan D? 2. Hambatan & perasaan apa yang aku hadapi ketika melayani B dan D? Apa yang akan aku ubah pada diriku agar hambatan tersebut tidak terjadi kembali? Contoh hambatan: kurang mengikuti instruksi, diabaikan, tidak dihargai, tidak diterima.

52 Keluargaku melayani Melayani… dengan rendah hati, dengan rasa syukur atas berkat dari Allah Melayani… memberikan rasa nyaman dari yang dilayani Melayani… adalah bahasa cinta yang paling nyata

53 Bacaan Kitab Suci Kolose 3: 12-21
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah. Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.

54 Refleksi Kitab Suci Sebagai orang yang dikuduskan dan dipilih Allah menjadi anak-anak-Nya, kita harus berbenah diri, tidak melakukan pelayanan secara asal-asalan. Pelayanan kita harus sepenuh hati, sesuai kebutuhan yang dilayani, dengan kasih dan kreatif. Pelayanan itu seperti kepada Tuhan sendiri, sehingga ketika kita melayani, kita juga seperti menyanyi dan memuji Tuhan jika melakukannya dengan sukacita. Pelayanan yang baik dilakukan dengan motivasi yang baik, semangat dan didasari kebaikan “rohani”, seperti kemurahan, kasih, sabar, penuh syukur, dan melakukannya dengan sukacita. Semua pekerjaan yang sesuai dengan kharisma/kekhasan masing-masing akan menjadi baik jika dilakukan dengan sukacita dan dilakukan di dalam Tuhan.

55 Renungan Singkat Love in Action
Orang disebut baik jika mereka mewujudkan secara nyata kebaikan Allah yang telah mereka terima lewat pelayanan dan sikap yang ramah pada sesama. Kasih tidak dapat hanya dikatakan, tetapi lebih perlu diwujudkan dalam praktik hidup setiap hari. Jika kita mau hidup dengan teratur, maka keteraturan itu ada dalam peran masing-masing anggota yang menjalankan perannya dengan cinta kasih, sabar, lembut, dan sukacita. Jika kita melayani, pastikanlah bahwa pelayanan kita membawa kebaikan dan sukacita bagi orang yang akan kita layani dan pada kita sendiri. Ada begitu banyak kesempatan untuk melayani jika kita rajin melihat keperluan dan kebutuhan orang lain di dekat kita. Kita perlu melakukannya secara kreatif, gembira, dan terus menerus, bukan hanya sesaat saja. Love in Action

56 Membangun Niat Aku akan melakukan pelayanan dengan gembira dan tulus hati Aku akan lebih peka melihat sekelilingku, supaya aku dapat melakukan pelayanan Aku akan berusaha menemukan pelayanan baru yang selama ini belum pernah kulakukan secara nyata Dengan tulus, aku akan membicarakan hal- hal yang diinginkan keluargaku supaya kulakukan sebagai pelayanan.

57 ThankYou! kaj.org Jl. Katedral 7A


Download ppt "Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google