Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kelompok 4 Nama Kelompok: Dwi Prasetyo

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kelompok 4 Nama Kelompok: Dwi Prasetyo"— Transcript presentasi:

1 Kelompok 4 Nama Kelompok: Dwi Prasetyo 2012-71-055
Bagus Ganda Renato Antonio Deo Indra F Reynaldi Eka Ariyani Cindy Mayrany

2 Pembelajaran dan kognisi dalam area materi menurut pengetahuan ahli dan pengetahuan materi
4. Matematika 1. Pedagogis 2. Membaca 5. Ilmu Pengetahuan 3. Menulis 6. Studi Sosial

3 Definisi Pedagogis Pedagogis adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru, Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau gaya pembelajaran Ilmu Pengetahuan materi pedagogis (pedagogical content knowledge) merupakan pengetahuan pengetahuan mengenai cara untuk mengajarkan disiplin tertentu secara efektif (Scholenfeld, 2006).

4 Contoh Pedagogis Contoh, seorang guru yang baik dalam disiplin apapun mengajukan pertannyaan yang merangsang keingintahuan murid, mendorong murid untuk melampaui permukaan topik dan mendapatkan pemahaman mendalam, serta memperhatikan variasi individual dalam pembalajaran murid.

5 Definisi Membaca Definisi Membaca
Membaca adalah Suatu cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang di tulis, yang melibatkan pengenalan huruf dan simbol yang menyusun sebuah kata atau bahasa.

6 Membaca Menurut Para Ahli
Ahli membaca Steve Stahl (2002), berargumen bahwa tiga tujuan utama dari pembelajaran membaca adalah harus dapat membantu murid untuk (1) secara otomatis mengenali kata-kata. (2) memahami teks, serta (3) menjadi termotivasi untuk membaca dan menghargai aktivitas membaca.

7 Model Perkembangan dalam Membaca (menurut Chall, 1979)
Tahap 0. Dari lahir hingga kelas satu, anak menguasai beberapa prasyarat untuk membaca. Seperti urutan membaca dari kiri ke-kanan,mengidentifikasi huruf dalam alphabet, menulis nama, dan belajar membaca kata yang lazim muncul pada tanda-tanda. Tahap 1. Di kelas satu dan dua, banyak anak mulai membaca dengan menyuarakan kata-kata (menerjemahkan huruf atau kalimat menjadi kata) pembelajaran mengenai nama huruf dan bunyinya.

8 Tahap 2. Di kelas dua dan tiga, anak lebih fasih namun membaca masih tidak banyak digunakan dalam pembelajaran. Tahap 3. Di kelas empat hingga delapan, anak mulai mampu mendapat informasi dari tulisan (belajar membaca menjadi membaca untuk belajar). Tahap 4. Di tahun-tahun sekolah menengah atas, menjadi pembaca yang sepenuhnya kompeten. Dapat memahami materi tertulis dari banyak perspektif.

9 Sistem Aturan Bahasa Fonologi, adalah sistem suara dari bahasa. Keterampilan fonologis yang buruk dapat menghasilkan pembendaharaan kata yang lemah berhubungan dengan kekurangan dalam pemahaman membaca. Morfologi atau Morfem adalah satu unit arti minimal, seperti –ed yang mengubah help menjadi helped.

10 Sintaksis, melibatkan cara pengombinasian kata-kata untuk membentuk kalimat yang dapat diterima. Sintaksis berfokus pada keterampilan tata bahasa. Semantic, merujuk pada arti kata dan kalimat. Keterampilan semantik yang baik berperan dalam proses menjadi pembaca yang cakap

11 Pendekatan dalam membaca
Pendekatan fonik (phonics approach) yaitu pengajaran membaca harus focus pada fonik dan aturan dasar untuk menerjemahkan symbol tertulis menjadi suara (Cunnigham, 2005; Lanc & Pulien, 2004 Pendekatan bahasa menyeluruh (whole-language approach) yaitu pengajaran membaca harus bersifat paralel dalam pembelajaran bahasa alamiah anak-anak. Membaca harus dikaitkan dengan keterampilan mendengarkan dan menulis..

12 Pendekatan kognitif Penguraian kode dan pemahaman arti, adalah keterampilan metakognitif dan otomatisasi umum dalam pemrosesan informasi Pengonstuksian arti, teks mempunyai arti yang harus dikonstruksi oleh pembaca, tidak hanya diuraikan Pengembangan strategi pembaca ahli (expert reading), sebuah pendekatan kognitif terhadap membaca yang menekankan pengajaran menggunakan strategi (metakognitif).Rangkuman juga merupakan strategi membaca yang penting.

13 Pendekatan konstruktivis sosial
Pengajaran Resiprokal (reciprocal teching), dalam pengertian bahwa murid secara bergantian memimpin sebuah diskusi kelompok kecil. Kelompok pengajaran resiprokal, murid bergantian dengan guru menggunakan empat strategi. Kelompok dengan model, murid mengamati guru seiring ia menggunakan empat metode. Kelompok pengajaran eksplisit,murid mendengarkan deskripsi guru Dan Kelompok control murid tidak diberi informasi mengenai keempat strategi. Klub buku (book clubs), melibatkan pembelajaran teman sebaya dan terdiri dari diskusi mengenai teks yang dipimpin murid. Hubungan sekolah, keluarga, dan komunitas,

14 MENULIS Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksarar.

15 Perubahan Menulis dari segi perkembangan
Menulis pada anak-anak muncul dari tulisan cakar-ayam awal mereka, yang muncul pada usia 2-3 tahun. Keterampilan motorik anak biasanya cukup berkembang dengan baik untuk memulai menulis huruf dan nama mereka. Seiring mereka mulai menulis, anak-anak sering kali menciptakan sendiri ejaan atas kata-kata. Guru dan orang tua harus mendorong anak untuk menulis awal tanpa terlalu mengkhawatirkan formasi huruf yang benar atau ejaan konvensional pengajaran yang baik.

16 Pendekatan Kognitif Perencanaan, meliputi pembuatan kerangka karangan dan pengorganisasian informasi isi karangan.. Pemecahan masalah, penulis perlu menetapkan tujuan. Revisi, adalah sebuah komponen utama dari penulis yang berhasil, melibatkan umpan balik dari orang yang memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai menulis. Metakognisi, ketika kita menekan pengetahuan dalam strategi menulis, kita bergerak kedalam area metakognisi. Memonitor kemajuan penulisan penting terutama untuk menjadi penulis yang baik.

17 Pendekatan konstruktivis sosial
Konteks sosial dari menulis,berfokus pada konteks sosial dimana menulis dihasilkan. Tulisan yang berarti dan pertemuan menulis muri-guru,tulisan murid harus meliputi kesempatan untuk mnciptakan teks “nyata” dalam pengertian menulis mengenai situasi pribadi yang berarti. Kolaborasi teman sebaya, sementara bekerja dalam kelompok, penulis mengalami proses penyelidikan, klarifikasi, dan elaborasi yang merupakan hal penting dalam menulis (Webb & Palincsar, 1996). Hubungan sekolah, keluarga, dan teman sebaya, guru didorong untuk mengenali keberadaan dan kekayaan komunitas latin yang ada disekitarnya serta mengintegrasikannya dalam konteks sekolah

18 Definisi Matematika Owen A Mecball mendifinisikan matematika sebagai suatu aktifitas manusia sehari-hari yang penting untuk kehidupan saat ini dan massa depan.

19 Perubahan Matetatika dari segi perkembangan
Pra-taman kanak-kanak sampai kelas 2, anak telah mempunyai pemahaman mendasar atas angka sebelum mereka memasuki kelas satu. Kelas 3 sampai kelas 5, tiga tema penting matematika dari kelas 3 sampai kelas 5: Penalaran perkalian, anak perlu mengembangkan pemahaman mengenai pecahan sebagai bagian dari keseluruhan dan sebagian pecahan itu sendiri.

20 Perubahan Matematika dari segi perkembangan
Kelas 9 sampai kelas 12, mereka mengetahui hubungan antara aljabar, geometri, statistic, probabilita, dan matematika khusus (yang menggunakan computer). Mereka harus menjadi mahir dalam memisualisasikan , mendeskripsikan, dan menganalisis situasi dalam konteks matematis. Kelas 6 sampai kelas 8, murid mendapat manfaat dari program matematika berimbang melalui geometri. Murid mengembangkan penalaran matematis yang jauh lebih kuat ketika mereka belajar aljabar.

21 Proses Kognitif Ketika murid-murid memasuki sekolah dasar dan sekolah menengah mereka mengambil kelas matematika yang semakin kompleks, pengetahuan dan kompetensi baru harus di bangun yang di intregasikan dengan pengentahuan yang ada.Mengembangkan sejumlah strategi pemecahan masalah umum yang efektif juga dapat membantu pembelajaran matematika murid (Fuson, Kalchman, & Brandsford, 2005).

22 Definisi Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.

23 Strategi pengajaran konstruktivis
Pengajaran konstruktivis menekankan bahwa anak anak harus membangun pengetahuan dan pemahaman ilmiah mereka sendiri,Pengajaran tersebut menekankan hal-hal sebagai berikut : Ilmu pengetahuan sebagai cara mengetahui. Teknologi sebagai cara untuk melakukan. Kesehatan sebagai cara untuk perilaku.

24 Strategi pengajaran konstruktivis
Aktivitas yang membantu murid mempelajari bagaimana ilmu pengetahuan bekerja. Menjelajahi daerah yang kaya dengan materi terutama pembelajaran Konteks sosial dari ilmu pengetahuan Kurikulum ilmu pengetahuan kehidupan di sekolah menengah yang inovatif. Kurikulum tingkat menengah biologi manusia (human biology middle grades curriculum) Penyelidikan dan pengetahuan materi ilmu pengetahuan. Strategi Pengajaran Kondtruktivis   Strategi pengajaran konstruktivis

25 Studi Sosial Secara umum bidang studi sosial yang disebut ilmu pengetahuan sosial berusaha memperkenalkan kompetensi kewarganegaraan. Tujuannya adalah untuk membantu murid mengambil keputusan yang informative dan logis untuk kebaikan publik.

26 Studi sosial National council for the social science (2000) mengajukan 9 tema yang di yakini harus di tekankan dalam di setiap mata pelajaran ilmu sosial, diantaranya Waktu, kontinuitas dan perubahan.. Orang, tempat, dan lingkungan. Perkembangan dan identitas individual. Individu, kelompok, dan institusi. Produksi, distribusi,dan konsumsi. Ilmu pengetahuan teknologi dan masyarakat. Hubungan global. Keadaan ideal dan praktik kewarganegaraan. Kultur.

27 Strategi pengajaran konstruktivis
Pengajaran konstruktivis menekankan bahwa anak anak harus membangun pengetahuan dan pemahaman ilmiah mereka sendiri,Pengajaran tersebut menekankan hal-hal sebagai berikut : Ilmu pengetahuan sebagai cara mengetahui. Teknologi sebagai cara untuk melakukan. Kesehatan sebagai cara untuk perilaku.

28 Pendekatan konstruktivitas
Satu pendekatan konstruktivis untuk mengajar studi sosial yang di ciptakan oleh teachers curriculum institute (2001) menggnakan strategi pengajaran berikut : Kuliah slide interaktif. Mengubah aktifitas yang biasanya pasif dan berpusat pada guru menjadi sebuah pengalaman partisipatif bagi murid. Pembangun keterampilan studi sosial. Murid duduk berpasangan untuk menyelsaikan tugas yang berorientasi pada keterampilan. Menulis untuk memahami. Murid di tantang menulis untuk suatu tujuan. Kelompok respon. Menciptakan diskusi kelas mengenai topic kontroversial yang beragam.

29 Cukup Sekian Dan Terima Kasih


Download ppt "Kelompok 4 Nama Kelompok: Dwi Prasetyo"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google