Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGANTAR ILMU SEJARAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGANTAR ILMU SEJARAH"— Transcript presentasi:

1 PENGANTAR ILMU SEJARAH
2 SKS PENDIDIKAN SEJARAH S1

2 TUJUAN Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu :
Memahami dan menjelaskan pengertian sejarah sebagai ilmu menurut persyaratan dan asas-asas serta sifat-sifat ilmu Memahami dan menjelaskan metode ilmiah sejarah serta teknik penggunaannya dalam proses pembelajaran sejarah Memahami dan mengidentifikasi serta penggunaan sumber sejarah dan ilmu bantu sejarah Memahami dan menjelaskan perkembangan serta permasalahan sejarah sebagai ilmu sehingga mengenal karakteristik ilmu sejarah Memahami dan menghargai nilai sejarah maupun fungsi dan kegunaan sejarah, khususnya sebagai wahana pendidikan.

3 DESKRIPSI MATA KULIAH Mata Kuliah ini akan menyajikan dan mendiskusikan beberapa pokok bahasan, pengertian dan permasalahan tentang sejarah sebagai ilmu, metode sejarah, sumber sejarah dan ilmu-ilmu bantu sejarah; kausalitas dan eksplanasi sejarah; pembabakan sejarah, perkembangan dan permasalahan sejarah sebagai ilmu serta karakteristik ilmu sejarah; nilai, fungsi dan kegunaan sejarah serta sejarah sebagai wahana pendidikan.

4 ASAL KATA SEJARAH Dilihat dari asal katanya berasal dari bahasa Arab : SYAJARATUN yang artinya pohon kayu, keturunan, asal-usul, atau silsilah. Riwayat/hikayat : cerita yang diambil dari kehidupan Kisah : cerita tentang kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau Tarikh (Turki) : menunjukkan tradisi dalam sejarah Islam Eropa Geschiedenis (Belanda) : sesuatu yang telah terjadi ; geschieden = terjadi Geschichte (Jerman) : sesuatu yang telah terjadi ; geschehen = terjadi History (Inggris) aktivitas manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu yang disusun dalam hubungan yang kronologis Kata history berasal dari bahasa Yunani historia yang artinya pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan (= ilmu) / inkuiri

5 DEFINISI SEJARAH History is past human behavior, recorded and unrecorded, in its many varieties (CTPL, 1974 :1). History .... is a mountain top of human knowledge from whence the doings of our generation may be scanned and fitted into proper dimensions (Gustafson, 1955 : 2). History is a continuous process of interaction between the historian and his facts, an unending dialog between the present and the past (Carr, 1965 : 35). History is what one age finds worthy of note in another (Burckhardt, 1958 : 158). History can mean any events or episodes that happened in the past, no matter to whom they happened and no matter whether the episodes were in any way related. More often, the term is restricted to things that happened to people (Nugent, 1967 : 11). Somehow history is knowledge. It also means the past : past events, past actuality; all things said and done. And it also means the record of the past (Lucey, 1984 : 9).

6 DEFINISI SEJARAH History is the memory of human experience (Robert V. Daniels) All past event is history (history as actuality). History can help student to understand human behaviour in the past, present and future (new goals for historical studies). (J.Banks) Sejarah adalah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penfsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain. (Muhammad Yamin)

7 Kata HISTORY yang dipadankan dengan SEJARAH memiliki 4 pengertian :
Sesuatu peristiwa, suatu kejadian, sesuatu yang telah berlalu Riwayat dari peristiwa / kejadian yang telah berlalu Semua pengetahuan tentang masa lalu (khususnya tentang masyarakat tertentu) Ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan

8 SEJARAH SEBAGAI PERISTIWA, KISAH, ILMU
(Kejadian di masa lalu) SEJARAWAN (ingin tahu tentang masa lalu) MENYUSUN FAKTA-FAKTA YANG DIMILIKI (dengan mengajukan pertanyaan/mencari pendapat untuk mendekati kebenaran) Objektivitas sejarah SEJARAH SEPERTI YANG TERTULIS

9 Tafsiran tentang persitiwa, Pengalaman pada masa lalu PERISTIWA
KISAH Cerita, Kesan, Memori, Tafsiran tentang persitiwa, Pengalaman pada masa lalu PERISTIWA Kejadian, Kenyataan, Aktualitas masa lalu ILMU Metode khas sejarawan untuk merekonstruksi secara kritis, analitis, imajinatif masa lampau manusia berdasarkan data, peninggalan, bukti tulisan, rekaman Pernyataan, pendapat + pandangan ILMU : sejumlah pengetahuan yang tersusun (a body of knowledge) dengan syarat - Ada objek (peristiwa penting yang berkaitan dengan manusia dan terjadi) - Ada metode - Ada pokok permasalahan (subject matter)

10 Gambaran masa lalu tentang manusia baik sebagai individu maupun sebagai mahluk sosial, yang disusun secara ilmiah meliputi urutan fakta masa tersebut, dengan diberi tafsiran serta penjelasan yang memberi pengertian tentang apa yang telah berlalu itu Gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi kurun waktu tertentu, diberi tafsiran, dan dianalisis kritis sehingga mudah dipahami dan dimengerti SEJARAH Sebagai suatu studi keilmuan tentang segala sesuatu yang telah dialami manusia di waktu lampau dan yang telah meninggalkan jejak-jejaknya di waktu sekarang, di mana tekanan perhatian terutama diletakkan pada aspek peristiwanya sendiri, dalam hal ini terutama yang bersifat khusus dan segi-segi urutan perkembangannya, yang kemudian disusun dalam suatu cerita sejarah Sebagai suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami (diucapkan, dipikirkan, dan dilaksanakan) oleh manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuri/diketemukan masa sekarang

11 Struktur Sejarah Sebagai Ilmu
Peristiwa (Aktual, sudah berlalu dan tidak terlihat lagi) Peristiwa / perilaku manusia (Terlihat jejaknya, tidak lengkap) Evidensi Waktu : - tempo - duree - periodisasi Interpretasi / Deskripsi (Dalam pemikiran sejarawan, tidak terlihat) Ruang / tempat (Dalam bentuk buku / tulisan sejarah, terlihat) Ceritera Penafsiran : - kausalitas - arah Keunikan

12 OBJEK STUDI SEJARAH Objek Alamiah / natural Insaniah / kultural
Dalam arti yang luas : manusia & alamnya Alamiah / natural Objek Insaniah / kultural Dalam arti sempit / terbatas : Kejadian atau kegiatan manusia Nirleka (masa sebelum ada tulisan) Sejarah (masa setelah mengenal tulisan)

13 KRITERIA ILMU / ASAS-ASAS ILMU
Sistematis Koheren (taat asas) Valid (dapat dipercaya) Akurat (tepat) Objektif Mempunyai hukum, dalil, dan generalisasi Dapat memprediksi Bagaimana dengan sejarah ?

14 PERBEDAAN ILMU ALAM DENGAN SEJARAH
Perulangan2 / recurrence Peristiwa sejarah bersifat unik / partikularistik Percobaan/eksperimen di laboratorium atau lapangan, yaitu mewujudkan kembali bentuk semula dari gejala-gejala semula Unsur paralelisme/kesejajaran di samping unsur kekhususan Mengidentifikasi keajegan/keteraturan dari gejala-gejala tersebut Kecenderungan2 umum / general tendencies Keumuman/dalil/hukum bisa dirumuskan Hukum-hukum sejarah bisa dirumuskan Hukum Sejarah : “tidak lain keteraturan yang dapat diserap pada sejumlah kejadian yang memberikan rupa / wujud persamaan pada perubahan-perubahan keadaan tertentu dalam sejarah”

15 PREDIKSI ILMU ALAM & SEJARAH
Hukum / dalil yang pasti Sulit melakukan prediksi karena keterbatasan perulangan Ketepatannya lebih besar Memproyeksikan pengalaman masa lampau ke situasi masa kini, bahkan situasi yad meski tidak dengan landasan yang kokoh KARAKTERISTIK SEJARAH ILMU SOSIAL LAINNYA ILMU ALAM Temporal-spasial A temporal-spasial Diakronik Sinkronik Ideografik Nomotetik Partikularistik Generalistik Einmalig Berulangkali Sumber terbatas Eksperimen dan tes Eksperimen / laboratorium Tidak dapat diukur Dapat diukur Non-prediksi Prediksi

16 METODOLOGI Asas-asas Prosedur Dapat Pendekatan (approach) Generalisasi
Ilmu harus objektif Ilmu harus reliable Ilmu harus koheren Ilmu harus valid Ilmu harus akurat Prosedur Pendekatan (approach) Metode Teknik Dapat diprediksi Generalisasi

17 METODOLOGI SEJARAH M E T O D E S E J A R A H I II III ANALISIS :
HISTORIOGRAFI H E U R S T K ANALISIS : Kritik Eksternal Kritik Internal Penafsiran/Interpretasi Penjelasan/Eksplanasi Penyajian/Eksposisi

18 1. HEURISTIK Tempat sumber sejarah : Masalah yang muncul :
Mencari dan menemukan sumber Tempat sumber sejarah : museum arsip perpustakaan internet koran Sumber tertulis Sumber lisan manusia (pelaku, saksi yang sejaman) Masalah yang muncul : sumber sudah sangat tua sumber tidak boleh sembarangan dibaca (pada daerah tertentu yang boleh membaca hanya orang-orang tertentu) Kesulitan dalam memahami bahasa yang digunakan Lebih banyak menggunakan tulisan tangan (sumber-sumber tua) Sumber masih tertutup (batas dibukanya sumber sekitar 25 tahun)

19 2. KRITIK Dilakukan terhadap sumber yang diperoleh untuk mendapatkan FAKTA (harus objektif) Kritik yang dikenakan pada fisik sumber : asli / tidak asli turunan Kritik Eksternal Kritik Internal Kritik yang dikenakan pada isi (content) sumber Dalam tahapan Heuristik dan Kritik inilah sejarah dipandang sebagai ilmu sebab objektif sifatnya. 3. HISTORIOGRAFI Dalam tahap ini 3 langkah dikerjakan secara serentak yakni : Interpretasi ; fakta-fakta yang diperoleh diberi isi Eksplanasi ; mendeskripsikan (memberi penjelasan) Ekspose (penyajian) ; dalam bentuk tulisan

20 FAKTA-FAKTA INTERPRETASI HISTORICAL THINKING HISTORICAL EXPLANATION
Hal yang paling penting dalam metode sejarah, karena disinilah dipertatuhkan kemampuan peneliti sejarah FAKTA-FAKTA SUBJEKTIVITAS PENDEKATAN MANUSIA INTERPRETASI PENGGERAK SEJARAH GEOGRAFI KULTURAL SUPERNATURAL LINEAR ARAH GERAK SEJARAH SIKLUS SPIRAL HISTORICAL THINKING HISTORICAL EXPLANATION

21 METODE PENELITIAN SEJARAH
Memilih topik penulisan yang tepat/sesuai Mencari dan memilih bukti-bukti sejarah yang sesuai dengan topik Membuat berbagai catatan penting (teknik membuat catatan) Kritik sumber : mengevaluasi secara kritis semua bukti yang ada Menyusun hasil-hasil penelitian dalam suatu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikan kepada para pembaca Beberapa kriteria dalam pemilihan topik : harus bernilai harus orisinal harus praktis memiliki kesatuan / unity

22 TEKNIK PENELITIAN SEJARAH
STUDI KEPUSTAKAAN Dilakukan melalui kajian terhadap sumber-sumber tertulis WAWANCARA Dilakukan melalui oral history OBSERVASI Dilakukan melalui penelitian di lapangan EKSKAVASI Dilakukan melalui penggalian terhadap peninggalan sejarah

23 SUMBER-SUMBER SEJARAH
Pengertian sumber Sejarah : Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa yang terjadi pada masa lampau CONTOH-CONTOH SUMBER SEJARAH Sumber dokumenter : bukti pembayaran, surat-surat pribadi, buku harian Sumber korporal : arca, perkakas, fosil, artefak sumber lisan : cerita yang disampaikan secara lisan, termasuk bahasa

24 Hasil-hasil Kegiatan Manusia
KLASIFIKASI SUMBER SEJARAH : Hasil-hasil Kegiatan Manusia Klasifikasi Konvensional : PRIMER SEKUNDER Bahan-bahan Benda Klasifikasi baru (1978) : PRIMER SEKUNDER TERSIER Visual Tertulis Lisan Asal : - Waktu diproduksi - Tempat diproduksi - Cara penulis/penyusun memperoleh informasi Klasifikasi menurut Asal, isi, tujuan : Isi : Politik, ekonomi, sosial, agama, militer Tujuan : Formal dan informal

25 SEJARAH LISAN DAN TRADISI LISAN
SEJARAH LISAN (ORAL HISTORY) TRADISI LISAN (ORAL TRADITION) Cara/metode untuk mendapatkan informasi (sebagai sumber penulisan) Informasi berasal dari tangan pertama yang dituturkan secara lisan oleh pelaku/saksi yang diwawancarai sejarawan/peneliti. Hasil wawancara merupakan produk sumber sejarah lisan Narasi/cerita tentang orang-orang / masyarakat dan peristiwa masa lampau yang disampaikan secara lisan (dari mulut ke mulut). Bentuknya dapat berupa RUMOR, ANEKDOT, PERIBAHASA/PEPATAH, BALADA HISTORIS, SAGA, MYTHE, LEGENDA, DONGENG Karakter : Sifatnya kontemporer, mampu memberikan kemungkinan yang hampir tidak terbatas untuk menggali sejarah dari pelaku/saksi Dapat mencapai pelaku/saksi sejarah yang tidak tercantum dalam dokumen Memungkinkan perluasan permasalahan sejarah Keterbatasan : Adanya unsur kosmosentris (religio magis) yang membungkus cerita lisan tsb; walaupun kesadaran sejarahnya dapat dirasakan tetapi kebenarannya sulit dibuktikan Tidak diperhatikannya urutan waktu secara jelas tentang peristiwa yang diceritakan Adanya unsur subjektivitas yang tinggi

26 PERBANDINGAN THE OLD HISTORY DAN THE NEW HISTORY
Sejarah konvensional Sejarah tradisional Sejarah Ilmiah (Scientific History) Sejarah Sosial (Social History) Sejarah Total (Total History) Monodimensional Multidimensional Orientasi peristiwa Orientasi problem Ruang cakup terbatas Ruang cakup luas Pelaku sejarah terbatas Pelaku sejarah beragam Deskriptif-naratif Analitis-kritis Pertanyaan terbatas Banyak pertanyaan TINGKAT KEBENARAN : Agama : mutlak Filsafat : filosofi (rasio, budi/kalbu) hakiki Ilmu : ilmiah (objektif, logis, rasional) Pengetahuan : commonsence (akal sehat)

27 ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
“A man writing good history is driving more horses abreast in his theme than a man writing any other kind of literary matter” Pengertian Ilmu-ilmu Bantu Sejarah : Ilmu-ilmu yang dapat dijadikan sumber-sumber utama bagi para sejarawan dalam penelitian dan penyusunan kembali (rekonstruksi) sejarah. Fungsi dan Kegunaan Ilmu-ilmu Bantu Sejarah : Ilmu bantu ini digunakan sesuai dengan topik atau periode yang dikaji merupakan alat (tools) yang membantu analisis secara kritis dan ilmiah

28 MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
PALEONTOLOGI : mengkaji fosil-fosil PALEOANTROPOLOGI : mempelajari manusia purba ARKEOLOGI : penggalian / ekskavasi artefak atau ekofak PALEOGRAFI : mengkaji tentang tulisan kuno EPIGRAFI : perbedaannya dengan paleografi pada materi yang digunakan untuk menulis (batu, logam, gading) IKONOGRAFI :ilmu tentang patung-patung kuno dari jaman prasejarah NUMISMATIK : ilmu yang mempelajari mata uang ILMU KERAMIK : mengkaji tentang hasil keramik (tembikar, porselein) GENEALOGI : pengetahuan mengenai asal usul nenek moyang FILOLOGI : mempelajari naskah-naskah kuno

29 MACAM-MACAM ILMU-ILMU BANTU SEJARAH
STATISTIK ETNOGRAFI ILMU SOSIAL LAIN : ANTROPOLOGI SOSIOLOGI PSIKOLOGI POLITIKOLOGI EKONOMI DLL

30 Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung
KAUSALITAS SEJARAH Kusalitas adalah suatu rangkaian peristiwa (I) yang mendahului peristiwa yang menyusul (II) SEBAB AKIBAT SEBAB Kontinum waktu SEBAB AKIBAT SEBAB AKIBAT Sebab langsung : jangka pendek/ lantaran/ gara-gara/ kasus belli Sebab tidak langsung : banyak faktor Lebih mudah menentukan sebab langsung ketimbang sebab tidak langsung MENGAPA ?

31 Sebab langsung sebagai suatu kebetulan penggerak bukan merupakan suatu sebab yang sungguh-sungguh hanya merupakan suatu titik dalam suatu peristiwa dalam hal ini sebab langsung merupakan petunjuk yang baik untuk menemukan anteseden yang lebih tepat diberi sebutan “sebab-sebab” Sebab tidak langsung merupakan hal sangat kompleks karena dapat didasarkan berbagai faktor memerlukan filosofi sejarah, teori sebab musabab dalam sejarah, generalisasi

32 EKSPLANASI SEJARAH EKSPLANASI adalah suatu proses yang menunjukkan peristiwa-peristiwa tertentu dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa lain melalui penggunaan yang tepat pernyataan-pernyataan yang bersifat umum (general statements) PENJELASAN UMUM PENJELASAN ILMIAH PENJELASAN SEJARAH APA KAPAN DI MANA SIAPA BAGAIMANA MENGAPA 5 W H

33 EKSPLANASI SEJARAH Penjelasan dalam Ilmu alamiah :
Dimulai dengan observasi (pengamatan), berakhir dengan konsep-konsep umum (generalisasi). Gejala dilihat sebagai dalam kerangka suatu penegakan generalisasi Penjelasan dalam Sejarah : Berupaya untuk menyelami apa yang ada di dalam suatu peristiwa (dapat menghayati peristiwa sebenarnya dari dalam) : Bagian luar adalah wujud fisik/gerak dari suatu peristiwa Bagian dalam pikiran yang ada di balik wujud fisik Re-thinking them in his own mind Prinsip koligasi : prosedur menerapkan suatu peristiwa dengan jalan menelusuri hubungan intrinsik dengan peristiwa lain ; mencari kecenderungan umum

34 MODEL-MODEL PENJELASAN SEJARAH
KAUSALITAS / SEBAB-AKIBAT (cause-effect) Sebab Langsung (direct-cause) Sebab Khusus (immediate-cause) Sebab Jangka Pendek (short-term cause) Sebab Tidak Langsung (in direct cause) Sebab Umum (general cause) Sebab Jangka Panjang (long-term cause) HERMENEUTIKA COVERING LAW MODEL (CLM) MODEL MOTIVASI

35 KRITIK INTERNAL EKSTERNAL
FENOMENA SEJARAH JEJAK-JEJAK SUMBER SUMBER SUMBER KRITIK INTERNAL EKSTERNAL FAKTA FAKTA FAKTA STATEMENT STATEMENT STATEMENT SINTESIS Tidak akan ada sintesis TANPA EKSPLANASI

36 ANALISIS SEJARAH Tujuan analisis sejarah adalah SINTESIS daripada fakta sejarah yang diperoleh melalui kritik sumber, atau sejarah sebagai pertulisan EKSPLANDUM (Statement yang harus dijelaskan) PENJELASAN dalam sejarah EKSPLANANS (Statement untuk menjelaskan) Masalah fundamental dalam studi sejarah adalah analisis mengenai apa yang dipikirkan, diucapkan, dan diperbuat orang yang menimbulkan PERUBAHAN melalui DIMENSI WAKTU

37 PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH
Pengertian Pembabakan Sejarah Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia dalam batasan ruang dan waktu Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu (duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian waktu menurut urutan jaman Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya dengan aspek-aspek lain yang terkait DASAR PEMBABAKAN SEJARAH DIMENSI SPASIAL TEMATIS DIMENSI TEMPORAL

38 PERIODISASI DALAM SEJARAH
JAMAN KUNO ABAD PERTENGAHAN AD JAMAN BARU AD JAMAN TERBARU JAMAN SEBELUM TULISAN JAMAN PERMULAAN SEJARAH JAMAN SEBELUM AGAMA NASRANI JAMAN PERKEMBANGAN NASRANI JAMAN PERTUMBUHAN PROTESTAN DAN KAPITALISME JAMAN REVOLUSI INDUSTRI, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME PRA SEJARAH PERMULAAN SEJARAH SEJARAH KUNO ABAD PERTENGAHAN PERMULAAN ABAD MODERN ABAD KESEMBILANBELAS DUA PERANG DAN MASA ANTARA DUA PERANG DUNIA MASA SESUDAH PERANG DINASTI SHANG SM DINASTI CHOU SM DINASTI CHIN SM DINASTI HAN 206SM-220 DST.. MASA PERBUDAKAN MASA FEODAL MASA BORJUISI MODERN MASA MASYARAKAT TANPA KELAS SANJAYA-WAMSYA SYAILENDRA-WAMSYA ISYANA-WAMSYA RAJASA-WAMSYA DST..

39 PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
PANGKAL SEJARAH KUTAI-TARUMANEGARA SRIWIJAYA-MEDANG-SINGASARI MAJAPAHIT ACEH-MATARAM-MAKASAR PEMERINTAHAN ASING KOMPENI DAENDELS INGGRIS HINDIA BELANDA NIPPON REPUBLIK INDONESIA PRASEJARAH JAMAN KUNO KERAJAAN-KERAJAAN TERTUA SRIWIJAYA MAJAPAHIT PERALIHAN JAMAN BARU ACEH, MATARAM, MAKASAR, TERNATE, TIDORE PERLAWANAN THD IMPERIALISME BARU PERGERAKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BANGSA INDONESIA ASLI MELARIKAN DIRI DARI INDO CINA JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA HINDU DAN SETENGAH HINDU JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA ISLAM JAMAN BELANDA IMPERIALISME KUNO IMPERIALISME MODERN

40 FUNGSI DAN KEGUNAAN SEJARAH
SEJARAH ITU MEMBANGKITKAN IMAJINASI MEMPERLUAS WAWASAN INTELEKTUAL MEMPERDALAM SIMPATI MEMBANTU MENGENDALIKAN KHAYALAN YANG SEBENARNYA DALAM MIMPI WAHANA IDEAL UNTUK MENDIDIK MANUSIA AGAR BERPIKIR SECARA BEBAS MENGAJARKAN KEPADA MASYARAKAT CARA BERPIKIR MENINGKATKAN KREATIVITAS MEMBERIKAN PELAJARAN DAN UNTUK MENGENAL DIRINYA SENDIRI BELAJARLAH DARI SEJARAH / SEJARAH MENGAJARKAN KEPADA KITA


Download ppt "PENGANTAR ILMU SEJARAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google