Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKUNTANSI SUMBER DANA (bag.1)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKUNTANSI SUMBER DANA (bag.1)"— Transcript presentasi:

1 AKUNTANSI SUMBER DANA (bag.1)
Oleh : Yusi Sukmayanda ( ) Gema Prima Nurdiansyah ( ) Reni Sagita TN ( ) Fani Oktaviani ( ) Neneng Mida Nurhayati ( )

2 GIRO

3 Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Bank menetapkan harga dana giro lebih rendahkarena lama pengendapannya tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik rekening giro dapat menarik uangnya kapan saja mereka kehendaki.

4 saldo normal rekening giro adalah sebelah kredit
>>Sifat Giro Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening giro nasabah akan dibukukan disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro akan dibukukan disebelah debet. saldo normal rekening giro adalah sebelah kredit

5 Pembukuan Transaksi Giro

6 Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran
soal Tuan Hermawan membuka rekening giro pada bank Omega cabang Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp dan membayar tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp Jurnal D : KAS Rp K : Giro-REKENING HERMAWAN Rp K : BARANG CETAKAN-BUKU CEK Rp

7 kliring dinyatakan berhasil
Penyetoran Kliring Soal Hermawan kemudian menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC untuk disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Omega akan dibukukan sebagai transaksi kliring Pembukuan penyetoran D : BANK INDONESIA-GIRO Rp K : WARKAT KLIRING Rp kliring dinyatakan berhasil D : WARKAT KLIRING Rp K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp

8 Penyetoran Melalui Transfer
Soal Apabila hermawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank Surya sebesar Rp , Pembukuan yang dilakukan Bank Omega D : BANK LAIN-LAIN Rp K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp

9 Penarikan Hermawan menarik selembar cek senilai
Rp untuk diayarkan oleh bank secara tunai Pencatatan Pada Bank Omega D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp K : KAS RUPIAH Rp

10 Penarikan secara Kliring
Hermawan menerbitkan cek sebesar Rp dan memerintahkan Bank Omega agar diserahkan untuk keuntungan seorang nasabah di Bank Lippo. Pencatatan Pada Bank Omega D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp K : BANK INDONESIA-GIRO Rp

11 Penarikan dengan Amanat
Hermawan kemudian memerintahkan Bank Omega cabang Jakarta untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp untuk dipindah bukukan kedalam rekening seseorang di Bank Omega cabang Surabaya Pencatatan Pada Bank Omega D : GIRO- HERMAWAN Rp K : REKENING ANTAR KANTOR Cabang Surabaya Rp

12 Perhitungan Bunga Giro
BANK OMEGA Cabang Jakarta Rekening Koran Per 30 November 19xx Nomor Rekening : Nama : Hermawan Suku Bunga : 12 %pa Alamat : Jl. Duta II/1 Jakarta Selatan Tgl Mutasi Debet Kredit Saldo 1/11 6/11 8/11 11/11 15/11 20/11 30/11 Setor Tunai Setor Kliring Tarik Tunai Setor Transfer Tarik Kliring Tarik Transfer Bunga Giro Keterangan : Pimpinan Cabang SE & O

13 Dasar Perhitungan Bunga Giro
Tanggal Saldo Lamanya Bunga 1-6 5 Hari 6-8 2 Hari 73.333 8-11 3 Hari 95.000 11-15 4 Hari 15-20 6 Hari 20-30 10 Hari Jumlah Bunga Jurnal D : BUNGA GIRO Rp ,7 K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp ,7

14 TABUNGAN Transaksi Tabungan Pembukaan Rekening & Penyetoran
Penyetoran Antar Cabang Penarikan Perhitungan Bunga Penutupan Rekening Tabungan

15 Pembukaan Rekening & Penyetoran
Pada tanggal 04 Agustus 1992, Tn. Agung hendak membuka tabungan di Bank Ekonomi – Jakarta. Setoran pertamanya sebesar Rp ;- tunai. Bunga ditetapkan secara floating yang mana disesuaikan pada suku bunga yang berlaku dan dihitung atas dasar lamanya tabungan mengendap. Pada waktu penyetoran pertama suku bunga sebesar 20% setahun. Atas dasar suku bunga ini akan diperhitungkan bunga tabungan untuk Tn. Agung, hingga suku bunga Bank Ekonomi berubah. Pada saat penyetoran tersebut, oleh Bank Ekonomi cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagi berikut : Kredit : Tabungan – Rekening Tn. Agung Rp Debet : Kas Rp

16 Penyetoran Antar Cabang
On-line

17 Off-line Trans. Setoran Proses Cabang Penerima Setoran
Proses Cabang Penerima Setoran Cabang Penerbit Tabungan Kredit Nota Ke Cabang Penerbit Mengkredit Passbook Nasabah

18 D : Tabungan rek Tn Agung Rp 1.500.000
Penarikan Pada tanggal 28 Agustus 19xx, Tn. Agung menarik rekening tabungan di Bank Ekonomi cabang Bandung sebesar Rp ;- tunai, oleh cabang Bandung akan dibukukan sebagai berikut : D : RAK – Jakarta Rp K : Kas Rp Cabang penerbit, yaitu cabang Jakarta, akan mengkredit cabang Bandung dan mendebet rekening Tn. Agung, sebagai berikut : D : Tabungan rek Tn Agung Rp K : RAK-Bandung Rp

19 Perhitungan Bunga Contoh, bila perhitungan bunga untuk Tn. Agung dilakukan atas dasar floating, maka besarnya bunga tabungan yang harus diberikan kepada Tn. Agung dapat dihitung dengan memperhatikan perubahan – perubahan suku bunga yang terjadi selama bulan Agustus. Apabila bunga selama bulan Agustus berubah-ubah seperti diuraikan sebagai berikut : 1 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun 10 Agustus 19xx ………………………………21,25% pertahun 15 Agustus 19xx ………………………………19,75% pertahun 20 Agustus 19xx ………………………………20,5% pertahun 25 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun

20 Sebagai contoh, mutasi rekening Tn
Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. Agung selama bulan Agustus 19xx dapat dijabarkan sebagai berikut :

21 D : Biaya Bunga – Tabungan Rp 97.331
Perhitungannya adalah sebagai berikut : 6/360 * 20% * RPH = Rp ,99 5/360 * 21,25% * RPH = Rp ,08 5/360 * 19,75% * RPH = Rp ,58 4/360 * 20,50% * RPH = Rp ,77 1/360 * 20,5% * RPH = Rp ,13 3/360 * 20% * RPH = Rp ,33 3/360 * 20% * RPH = Rp ,33 Besarnya bunga yang dibayar = Rp ,21 Dibulatkan menjadi = RPH ,00 D : Biaya Bunga – Tabungan Rp K : Tabungan – Rekening Tn. Agung Rp

22 Penutupan Rekening Tabungan
Apabila kemudian pada tanggal 01 September 19xx, Tn. Agung datang untuk menutup rekening tabungannya, maka Bank Ekonomi – Jakarta akan membukuan sebagai berikut : D : Tabungan Rekening Tn. Agung Rp K : Kas Rp

23 Tabungan Lainnya Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas)
Tabungan Asuransi Berjangka (Taska)

24 Tabungan Kartu Smart Tabungan Kartu Smart adalah tabungan berkartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah.

25 Manfaat Kartu Smart Sebagai alat pembayaran di toko-toko atau sebagai point of sale (POS) Sebagai alat untuk memperoleh diskon Sebagai pengganti membawa uang tunai milik sendiri

26 Pengoperasian Tabungan
Secara On-line Secara Off-line Akuntansi Untuk Tabungan Smart : Pengoperasian secara On-line Pengoperasian Secara Off-line

27 Pengoperasian Secara On-line
Pembukaan dan Penyetoran Sebagai contoh, Tn. Wijaya membuka rekening Tabungan Kartu Smart dengan setoran awal Rp ,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp ,00 juga dibayar tunai. Oleh bank bersangkutan akan dibukukan sebagai berikut : Pembebanan Kartu Tabungan Smart dibukukan sebagai berikut : D : Kas Rp ,00 K : Tabungan Rp ,00 D : Kas Rp ,00 K : Persediaan Kartu Smart Rp ,00

28 Penggunaan Kartu Smart Pada Merchant
Sebagai contoh, Tn. Wijaya berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan. Nilai belanja sebesar Rp ,00. Pembayaran dilakukan dengan Kartu Smart. Oleh merchant bersangkutan akan divalidasikan ke dalam mesin pembaca chips yang beroperasi secara on-line. Setelah mengetahui bahwa kartu dapat dipakai, maka merchant akan memasukkan angka Rp ,00 tersebut untuk mendebit rekening nasabah bersangkutan. Pada waktu ini, karena pengoperasian secara on-line, rekening nasabah akan didebit oleh bank dengan ayat jurnal sebagai berikut : D : Tabungan Rp ,00 K : Giro-Merchant Rp ,00

29 Pengoperasian Secara Off-line
Pembukaan dan Penyetoran Sebagai contoh, seseorang membuka rekening Tabungan Kartu Smart dengan setoran awal Rp ,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp ,00 juga dibayar tunai. Oleh bank dibukukan sebagai berikut : Pembebanan Kartu Tabungan Smart dibukukan sebagai berikut :     D : Kas Rp ,00 K : Tabungan Rp ,00 D : Kas Rp ,00 K : Persediaan Kartu Smart Rp ,00

30 Transaksi Download Ke dalam Chips
Apabila nasabah bersangkutan hendak melakukan proses download ke dalam chips sebesar Rp ,00, maka nasabah bersangkutan dapat langsung ke dalam mesin ATM yang dapat membaca chips untuk melakukan proses download tersebut. PIN tetap akan diminta oleh mesin ATM sebagai proses otentifikasi. Proses download sebesar Rp ,00 tersebut akan dicatat oleh mesin dengan ayat jurnal sebagai berikut :     Dengan demikian sisa rekening tabungan dalam pembukuan bank tetap total sebesar Rp ,00, namun sudah terpecah menjadi dua bagian : pada rekening semula sebesar Rp ,00 dan pada kartu chips sebesar Rp ,00. Hal ini diperlukan untuk memudahkan audit trail bila data transaksi hilang dan sebagainya. D : Tabungan Rp ,00 K : Tabungan Kartu Chips Rp ,00

31 Penggunaan Kartu Smart Pada Merchant
Sebagai contoh, bila nasabah hendak membayar sejumlah barang dengan nilai Rp ,00 dan mempergunakan Kartu Smart untuk membayarnya, maka alat yang terpasang pada merchant akan mengurangi nilai saldo yang terdapat pada chips tersebut. Atas data yang telah ditandatangani oleh nasabah bersangkutan dan diterima oleh bank, maka bank akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut : Kontrol terhadap saldo dalam chips maupun dalam rekening bank akan tetap dapat dilakukan oleh bank. Saldo tabungan nasabah sekarang bernilai Rp ,00, yang terdiri dari rekening di bank Rp ,00 dan chips Rp ,00. D : Tabungan Kartu Chips Rp ,00 K : Giro Merchant Rp ,00

32 Penarikan Tunai Melalui Chips
Sebagai contoh, apabila nasabah bersangkutan hendak menarik uang tunai melalui ATM dari chips sebesar Rp ,00, maka dengan memasukkan PIN uang akan keluar dan bank akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut : Bila jumlah uang sebesar Rp ,00 tersebut diambil melalui MS, yaitu dari rekening tabungan bersangkutan, maka ayat jurnalnya akan menjadi sebagai berikut : D : Tabungan Kartu Chips Rp ,00 K : Kas Rp ,00 D : Tabungan Rp ,00 K : Kas Rp ,00    

33 K : Tabungan Kartu Chips Rp 200.000,00
Penggunaan Chips Yang Melebihi Saldo Pada contoh di atas, saldo dalam chips menjadi sebesar Rp ,00 (Rp ,00 dikurangi dengan Rp ,00). Apabila kemudian nasabah hendak menggunakan Kartu Smart untuk belanja melebihi jumlah Rp ,00, maka merchant tidak dapat mengotorisasi transaksi karena saldo tidak cukup. Untuk itu, nasabah bersangkutan harus terlebih dahulu melakukan download melalui ATM terdekat. Sebagai contoh, nasabah bersangkutan hendak menggunakan Kartu Smart untuk membayar suatu transaksi senilai Rp ,00, dan ia melakukan download sebesar Rp ,00, ayat jurnal untuk mencatat transaksi adalah sebagai berikut : Pada waktu download Rp ,00 dari rekening ke dalam chips Dengan demikian saldo rekening tabungan menjadi Rp ,00 (Rp ,00 dikurangi dengan Rp ,00) dan saldo dalam chips menjadi Rp ,00 (Rp ,00 ditambah download Rp ,00). D : Tabungan Rp ,00 K : Tabungan Kartu Chips Rp ,00

34 Pembayaran dengan Kartu Smart sebesar Rp 175
Pembayaran dengan Kartu Smart sebesar Rp ,00 sekarang dapat diambil alih oleh merchant dan bank akan membukukan atas dasar tagihan merchant dalam slips penjualan dengan ayat jurnal sebagai berikut : Sekarang saldo dalam chips menjadi Rp ,00 (Rp ,00 dikurangi Rp ,00). Audit trail yang baik akan selalu memiliki data lengkap untuk setiap transaksi. D : Tabungan Kartu Chips Rp ,00 K : Giro Merchant Rp ,00

35 SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO BERJANGKA)

36 Pengertian Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berkhir.

37 Penggolongan Simpanan Berjangka
Dari sudut pandang akuntansi, simpanan berjangka yang dicatat dalam proses akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu yang akan jatuh waktu pada tahun depan atau paling tidak setahun yang aka datang, dan yang masih akan jatuh waktu lebih dari setahun.

38 Penggolongan Simpanan Berjangka
Penggolongan simpanan berjangka yang kurang dari setahun ini disebut sebagai simpanan jangka pendek dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang lancar suatu bank. Sedangkan yang akan jatuh tempo lebih dari setahun disebut sebagai simpanan berjangka panjang dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang jangka panjang suatu bank.

39 Akuntansi Akuntansi untuk mencatat transaksi
simpanan berjangka ini meliputi: transaksi pembelian simpanan berjangka, perhitungan dan pembukuan bunga, pencairan simpanan berjangka pada saat jatuh tempo, perpanjangan simpanan berjangka secara rollover.

40 Contoh soal: Tn. A membuka simpanan kepada bank Omega – Jakarta dengan membayar sebesar Rp ,- jangka waktu selama 3 bulan, bunga dibayarkan 21% setahun, dibayarkan pada saat jatuh bunga.

41 Traveller’s Cheques Dalam Valuta Rupiah

42 Sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga dan memiliki unsur promosi yang tinggi.
Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum di atas TC tersbut. pengertian

43 Akuntansi untuk TC Penerbitan TC
Pencairan TC di bukan cabang penerbit dilakukan oleh sipemilik Pencairan TC pada bukan cabang penerbit yang dilakukan oleh pihak ketiga (bukan pemilik) Penerbitan TC yang diserahkan agen penjual yang telah ditunjuk Penjualan TC oleh agen penjual TC yang hilang Penerbitan ulang TC di cabang penerbit Akuntansi untuk TC

44 Penerbitan TC Giro - Rekening Ny .Sita Rp. 5.800.000
TC - Rupiah Rp

45 Dana Pembayaran Rekening Titipan
Rekening Titipan (payment point) adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang akan melakukan pembayaran- pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil. Contoh : pembayaran rekening listrik, telepon dan air.

46 Akuntansi Untuk Pembayaran Rekening Titipan
Saat penerimaan warkat rekening nasabah Saat penerimaan setoran pembayaran rekening Pemindahbukuan ke rekening perusahaan penitip rekening

47 Akuntansi Saat Menerima Warkat Rekening Titipan
Sebagai contoh apabila Bank Omega – Jakarta menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp ,00 untuk tagihan pelanggan periode Agustus 201X, pada saat penerimaan bunde rekening titipan ini, Bank Omega akan membukukan : K : Rekening Administrasi Rupiah Warkat Rekening PLN Yang Diterima Rp ,00

48 Pembayaran Rekening Titipan
Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar Rp ,00 semuanya diterima tunai oleh Bank Omega-Jakarta. Oleh Bank Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh penerimaan uang dari pembayaran rekening tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut : D : Kas Rp ,00 K : Giro – Rekening PLN Rp ,00

49 Lanjutan.. Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar oleh para pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan diatas dan langsung mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.     Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa warkat yang belum dibayar oleh pelanggan listrik menjadi Rp ,00 (selisih antara Rp ,00 warkat yang telah diterima dari PLN dengan jumlah pembayaran pelanggan Rp ,00). D : Rekening Administrasi Rupiah Warkat Rekening PLN yang Diterima Rp ,00

50 Dana Setoran Naik Haji

51 Setoran ongkos naik haji adalah dana dari nasabah yang ditujukan untuk kepentingan khusus naik haji yang diterima oleh bank yang kemudian diteruskan kepada pihak yang berhak Contoh: Apabila seseorang datang kepada Bank Omega cabang Jakarta untuk menyetorkan dana ongkos naik haji sebesar Rp tunai. Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro C.V. Arafat sebagai pengelola naik haji. Pada saat penerimaan setoran naik haji ini, oleh Bank Omega Jakarta dibukukan sebagai berikut : Secara berkala jumlah setoran ini dipindahbukukan kedalam rekening C.V. Arafat dengan jurnal : D : KAS Rp K : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp D : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp

52 Penyetoran Tabungan Naik Haji
Tabungan Dana Naik Haji Dana ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menabung, menyimpan dan mengumpulkan dana naik haji Penyetoran Tabungan Naik Haji contoh Bila Tuan Surya datang hendak membuka rekening tabungan naik haji di Bank Omega cabang Jakarta sebesar Rp tunai, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut: D : KAS Rp K : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp

53 contoh Pencairan Tabungan Naik Haji
Apabila Tuan Surya yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp datang hendak mencairkannya dan menyetor dana tersebut kepada C.V. Arafat, pengelola naik haji, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut: D : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp


Download ppt "AKUNTANSI SUMBER DANA (bag.1)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google