Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TRAINING DESIGN / PENYUSUNAN PROGRAM TRAINING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TRAINING DESIGN / PENYUSUNAN PROGRAM TRAINING"— Transcript presentasi:

1 TRAINING DESIGN / PENYUSUNAN PROGRAM TRAINING
MACAM-MACAM TAHAPAN : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TRAINING PENETAPAN SASARAN TRAINING PENETAPAN KRITERIA KEBERHASILAN DENGAN ALAT UKUR PENETAPAN METODE TRAINING TRY OUT & REVISI IMPLEMENTASI & EVALUASI

2 I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TRAINING / DEVELOPMENT
Tujuannya: agar training diberikan secara tepat dan relevan Fungsi : memperoleh ilmu pengetahuan, ketampilan dan gambaran sikap (apa saja yang perlu di training ?) Agar dapat mengidentifikasi kebutuhan, ada 2 kegiatan utama ;

3 Melalui assessment kebutuhan pelatihan maupun performance Appraisal (dari atasan langsung atau melalui lembaga). Perlu menghubungkan kebutuhan pelatihan dengan standard pelaksanaan kerja.   2.      Melalui Job Study (studi pekerjaan) / analisis pekerjaan, yaitu data pekerjaan dikumpulkan kemudian dapat ditentukan job Requirement (tuntutan pekerjaan) sehingga dapat diketahui ciri – ciri pribadi / kemampuan yang diperlukan oleh pekerjaan tersebut.

4 Job Study menurut Gropper & Short memberi kemungkinan untuk :   ·  Menetapkan pengetahuan, kemampuan,
ketrampilan apa saja yang diperlukan · Menetapkan sasaran yang harus dicapai dalam pelatihan & pengembangan . Menetapkan kriteria keberhasilan, sehingga dapat dibuat alat ukur

5 II. PENETAPAN SASARAN TRAINING / DEVELOPMENT
Sasaran training / development dapat dibedakan berdasar jenis perilaku yang muncul setelah diberikan training   1.  Sasaran ‘KOGNITIF’ yang menggambarkan perilaku kognitif / mental, misalnya :mampu memahami, mampu menjelaskan, mampu menganalisa   2.  Sasaran ‘ AFEKTIF’ yang menggambarkan perilaku yang berhubungan dengan perasaan / sikap, misalnya : memiliki kesediaan untuk………., memiliki kecenderungan………..   3.  Sasaran ‘ PSIKOMOTOR’, meliputi perilaku gerak. Misalnya : Mampu mengoperasikan komputer, mengetik 10 jari

6 Mager (1962) memberikan 3 aspek
untuk merumuskan sasaran training & development secara baik :    1.  Ada uraian tentang situasi yang diberikan (Given What)   2.  Ada uraian tentang apa yang harus dilakukan (Does What)   3.  Ada uraian tentang bagaimana TRAINEE melaksanakan (How Whell)  

7 III PENETAPAN KRITERIA KEBERHASILAN DENGAN ALAT UKUR
Dalam training terjadi proses belajar yang berarti terjadi perubahan – perubahan tingkah laku trainee sesuai dengan harapan trainer, bisa berupa :   ·  Bila yang diajarkan pengetahuan, maka memper- lihatkan penguasaan tentang pengetahuan yang diajarkan   ·  Bila yang diajarkan ketrampilan, maka memper- lihatkan kemampuan dalam ketrampilan tersebut   Training dikatakan efektif : bila sebagian besar training memenuhi criteria keberhasilan tersebut   Training disebut Tdk / kurang efektif : bila hanya sebagian kecil trainee yang berhasil memenuhi criteria keberhasilan tersebut.       -   - Skor diharapkan lebih tinggi (merupakan ukuran hasil belajar selama training)  

8 Sejauh mana training berhasil dilakukan trainee? Dpt melalui metode
Pre Tes : Tes dilakukan sebelum training Sejauh mana trainee memiliki pengetahuan / ketrampilan sebelum diberikan training Skor lebih rendah sebelum ditraining Post Tes : Tes dilakukan setelah training Sejauh mana trainee memiliki ketrampilan setelah diberikan training Skor diharapkan lebih tinggi (merup. Ukuran hasil belajar selama training)

9 ·  Makin besar perbedaan antara skor pre-test dan post-test berarti makin banyak trainee belajar
 · Makin sedikit perbedaan berarti makin sedikit yang dipelajari, dapat terjadi karena :  1. Trainee sudah banyak memiliki / menguasai pengetahuan / ketrampilan yang dilatihkan, sehingga yang dipelajari hanya sedikit saja   2.  Trainee tidak mampu mengikuti program training (taraf IQ rendah, ketrampilan / pengetahuan kurang, kemauan / motivasi kurang)

10 IV. PENETAPAN METODE TRAINING / DEVELOPMENT
A.     KULIAH   Kelebihan : - Dapat digunakan pada kelas yang besr sekaligus   - Penyajian materi pengetahuan sekaligus banyak   Kekurangan : - Cenderung menekankan memori saja, kurang menekenkan aplikasi dan pengetahuan   - Tidak tepat untuk mencapai sasaran afektif dan psikomotorik  

11 B.     DISKUSI KELOMPOK / KONFERENSI   Kelebihan :
- Bermanfaat untuk mengembangkan pengertian & pembentukan sikap   - Penyajian materi terkoordinasi karena peserta terlibat aktif (trainee memberi gagasan, didiskusikan dan dievaluasi) disini tidak belajar dari satu pengajar   Kelemahan : -Jumlah anggota kelompok terbatas, sehingga biaya setiap trainee tinggi

12 C. STUDI KASUS (uraian tertulis tentang masalah yang nyata/hipotesis)   Tujuannya :
-  Belajar melalui perbuatan / TL   Meningkatkan pemikiran analistis & ketrampilan memecahkan masalah

13 D. ROLE PLAYING (bermain peran) Tujuannya
D. ROLE PLAYING (bermain peran)   Tujuannya : - Memberi kesempatan kepada trainee untuk mempelajari ketrampilan hubungan interpersonal melalui praktek   - Mengembangkan pemahaman tentang pengaruh tingkah laku pada orang lain   Kelebihan :   - Belajar melalui tindakan/tingkah laku   - Meningkatkan kepekaan & interaksi social     - Memberikan feedback secara langsung   - Menimbulkan minat & keterlibatan yang tinggi  

14 E. PROGRAMMER INSTRUCTION (INSTRUKSI BERTAHAP) P. I
E. PROGRAMMER INSTRUCTION (INSTRUKSI BERTAHAP)   P.I. terdiri atas satu urutan langlkah yang berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan / tugas, dapat dilaksanakan dengan menggunakan buku pedoman yang berisi langkah-langkah / prosedur yang berhubungan dengan dapat dikuasainya suatu ketrampilan khusus/pengembangan tertentu.   Kelebihan : - Trainee dapat belajar sesuai dengan tempo belajarnya sendiri   - Materi dibagi menjadi satuan – satuan kecil sehingga mudah diserap / diingat    - Ada feedback langsung   - Partisipasi trainee secara aktif   - Dapat dilaksanakan dimana saja dan kapan saja  

15 F. SIMULASI   Menciptakan suatu situasi yang merupakan tiruan dari keadaan nyata. Yang ditemukan dalam pekerjaan , mialnya : pelatihan dalam Lab antariksa (tiruan)  

16 V.  TRY OUT & REVISI Tujuannya adalah : untuk mengidentifikasi kelemahan –kelemahanyang ada dalam training, sehingga dapat segera merevisi / diperbaiki, sehingga efektivitas training menjadi normal.   Dapat dilakukan terhadap beberapa trainee saja (menghindari biaya), beberapa ahli yang berperan sebagai trainee : setelah try out dan revisi, paket training dapat digunakan untuk pelatihan yng sebenarnya.  

17 VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
  Pelaksanaan dan Evaluasi berarti penilaian atas training yang sudah terlaksana. Sejauh mana tujuan training telah tercapai. Untuk membuatnya ditempuh tiga macam :   1. Evaluasi selama proses training   2. Evaluasi pada akhir setiap sesi   3.Evaluasi pada akhir seluruh training


Download ppt "TRAINING DESIGN / PENYUSUNAN PROGRAM TRAINING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google