Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA"— Transcript presentasi:

1 Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA
Penulisan Resep R/ Chlora mfenikol cream tb I S.u.e Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA Penulisan Resep

2 R/ = Recipe Resep dalam arti sempit : Permintaan tertulis dari
dokter umum, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku 9 Mei 2005 Penulisan Resep

3 ( UMUM, SPESIALIS,GIGI ,KHEWAN )
RESEP : (PERMENKES NO. 922/MENKES/PER/X/1993 ) DOKTER ( UMUM, SPESIALIS,GIGI ,KHEWAN ) APOTEKER PENDERITA 9 Mei 2005 Penulisan Resep Penulisan Resep

4 MAKNA YANG LEBIH LUAS : RESEP :
Perwujudan akhir dari Kompetensi , pengetahuan, dan keahlian dokter dalam menerapkan pengetahuannya untuk tindakan terapi dengan obat Dokumen legal, sebagai sarana komunikasi profesional dari dokter / prescriber dan penyedia obat/ apoteker untuk memberikan obat kepada kepada penderita sesuai dengan kebutuhan medis yang telah ditentukan. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

5 KERTAS RESEP Digunakan kertas putih, kecuali duplikat berwarna, misal R/ di R.S. Ukuran ideal : P : cm ; L : cm Ditulis dengan tinta, tidak boleh dengan pinsil Satu lembar kertas resep utk satu penderita Blanko kertas resep harus disimpan di tempat aman 9 Mei 2005 Penulisan Resep

6 PENERIMAAN RESEP DI APOTEK :
R/ yang masuk ke Apotek diberi nomor urut sesuai dengan urutan R/ masuk R/yg mgd obat Golongan narkotik dipisahkan tersendiri R/ mrp. dokumen otentik, disimpan minimal 3 tahun Setelah > 3 tahun dimusnahkan Dibuat berita acara pemusnahan. (SK Menkes RI no. 280/Menkes/SK/v/1981 ) 9 Mei 2005 Penulisan Resep

7 BAGIAN BAGIAN RESEP . 1. PRESCRIBER’S SIGNATURE
( SUDAH TERCETAK DENGAN TINTA HITAM ) NAMA DOKTER ( LENGKAP DG SPESIALISASINYA) SURAT IZIN PRAKTEK ALAMAT DOKTER : TEMPAT PRAKTEK / RUMAH/ KANTOR TELEPON HARI & JAM PRAKTEK. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

8 UTK KERTAS RESEP RUMAH SAKIT / POLIKLINIK PUSKESMAS /BALAI PENGOBATAN
Harus dengan jelas mencantumkan nama instansi yang bersangkutan serta bagian pelayanan fungsional ( MISAL : BAGIAN PENYAKIT DALAM, BAGIAN ANAK DLL ) Nama dokter yang menuliskan resep , lebih lengkap disertai dengan NIP /NIK (NAMA DOKTER BISA DIKOSONGKAN, UNTUK DIBERI CAP NAMA DOKTER YANG BERTUGAS ) 9 Mei 2005 Penulisan Resep

9 2. TEMPAT DAN TANGGAL PENULISAN RESEP
SUPERSCRIPTIO : TANDA R/ , SINGKATAN DARI “RECIPE” ATAU “ TAKE THOU “ ARTINYA AMBILLAH 4. INSCRIPTIO : ISI DARI RESEP TIDAK TERBATAS HANYA OBAT-OBATAN Bisa juga berupa : ALAT-ALAT KEDOKTERAN / KESEHATAN KOSMET IKA ALAT DAN MAKANAN KEPERLUAN BAYI ALAT-ALAT KEPERLUAN LABORATORIUM KESEHATAN 9 Mei 2005 Penulisan Resep

10 Resep harus ditulis dg jelas, mudah dimengerti
Inskripsi : Isi resep Resep harus ditulis dg jelas, mudah dimengerti Harus dihindari penulisan resep yang menimbulkan ketidakjelasan, keraguan, atau salah pengertian mengenai nama obat Misal : membuat singkatan sendiri nama obat Golongan obat yang diresepkan : Gol. O, (Narkotik) Gol. G ( Obat keras) Gol. W ( Obat bebas terbatas) Gol. B ( Obat bebas ) K 9 Mei 2005 Penulisan Resep

11 Obat Keras : Obat keras dikelompokan : - Obat Keras (OK)
- Obat Keras Tertentu (OKT) - Obat Wajib Apotek (OWA) 9 Mei 2005 Penulisan Resep

12 UU Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1997, tanggal 1 September 1997
Tentang Narkotika Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan Penanganan Resep Narkotika, harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah ditetapkan, baik oleh dokter sebagai penulis resep maupun Apotek yang menerima resep dokter. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

13 Tentang Obat Keras Tertentu (OKT)
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 213/Men.Kes/Per/IV/1985,tanggal 22 April 1985 Tentang Obat Keras Tertentu (OKT) OKT adalah bahan atau obat, baik alam maupun sintetis yg tidak tergolong narkotika, yang khasiatnya dpt mempengaruhi fungsi mental, alam perasaan dan tingkah laku seseorang, yang dapat menimbulkan ketergantungan 9 Mei 2005 Penulisan Resep

14 Obat golongan G, hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
Tanda Khusus : lingkaran bulat berwarna merah , garis tepi berwarna hitam, dengan huruf K yang menyentuh garis tepi Obat Bebas Tanda khusus : Lingkaran hijau dg garis tepi berwarna hitam Obat golongan W Tanda Khusus : adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Khusus utk obat gol W , diberi pula tanda peringatan, berupa empat persegi panjang dengan huruf putih pada dasar hitam, yang terdiri dari 6 macam yaitu : P. No. 1; P No. 2, P No. 3, P No 4, P No. 5, dan P No.6 sebagai berikut: 9 Mei 2005 Penulisan Resep

15 Bacalah aturan memakainya P. No.2 Awas ! Obat Keras
Hanya untuk kumur, jangan ditelan P. No.3 Awas ! Obat Keras Hanya untuk bagian luar dari badan P. No.4 Awas ! Obat Keras Hanya untuk dibakar P. No.5 Awas ! Obat Keras Tidak boleh ditelan P. No.6 Awas ! Obat Keras Obat wasir, jangan ditelan 9 Mei 2005 Penulisan Resep

16 Iso Nicotine Hidrazine Sulfa Guanidin Liquor Carbo Detergent Omeprazol
Nama obat tidak boleh membuat singkatan sendiri, pergunakan singkatan yang sudah lazim C T M C P Z D M P =DTM GG I N H S.G L C D O M Z Chlor Trimeton Maleat Chlorpromazine Dextromethorphan Gliserilguaicolat Iso Nicotine Hidrazine Sulfa Guanidin Liquor Carbo Detergent Omeprazol 9 Mei 2005 Penulisan Resep

17 5. SUBSCRIPTIO Instruksi / perintah pada ahli farmasi / Apoteker untuk membuat sediaan tertentu. Misal : m.f.l.a. pulv. No. XII = misce fac lege artis pulveres Buatlah sesuai dengan keahlian puyer m.f.l.a. cream g Jumlah obat yang harus diberikan : Dinyatakan dengan angka romawi Untuk jumlah obat golongan OKT dan narkotik angka romawi disertai dengan huruf Misal : R/ Diazepam tablet 5 mg No. V ( lima) S prn sdd tab I vesp. h.s. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

18 Memberikan arah/ instruksi kepada penderita yang menyangkut :
6. SIGNATURA disingkat S , = TRANSKRIPSI Artinya : tandailah / tulis Memberikan arah/ instruksi kepada penderita yang menyangkut : Frekuensi pemberian obat Rute/ lokasi pemberian obat Dosis / kadar obat yang harus digunakan Waktu makan obat 9 Mei 2005 Penulisan Resep

19 PARAF DIBUBUHKAN SETIAP SATU R/
7. PARAF /TANDA TANGAN DOKTER Resep otentik ada paraf / tanda tangan dokter Untuk mencegah pemalsuan resep : Paraf harus tetap, tidak berubah-ubah, jangan mudah ditiru Resep yg mengandung obat suntik golongan narkotik harus ada tanda tangan dokter PARAF DIBUBUHKAN SETIAP SATU R/ 9 Mei 2005 Penulisan Resep

20 8. KETERANGAN PENDERITA : PRO : Nama penderita / identifikasi
Penderita dewasa : bila tidak dituliskan UMUR, Cantumkan Tn, Ny, Bapak, Ibu atau GELAR KESARJANAAN UMUR : Cantumkan terutama untuk penderita anak-anak/ bayi , bila perlu berat badan ALAMAT : Cantumkan terutama bila ada resep obat suntik golongan narkotik 9 Mei 2005 Penulisan Resep

21 Aminofillin Chloracol=chloramf. Chlorpropamide Codein
NAMA OBAT, BISA GENERIC ATAU BRAND NAME HATI-HATI BANYAK YANG EJAANNYA HAMPIR SAMA, TETAPI INDIKASINYA BERBEDA Aminofillin Chloracol=chloramf. Chlorpropamide Codein Dormi=Hiosin butil Br Duralgin=Antalgin Proza=Eks ekinaseum Procolic = metampiron Ampicillin Chlorkol=CTM,acet,Cof Clorpromazine Code = dextrometorfan Dormicum= Midazolam Duraquin=Klorokina Prozac = Fluoxetine Prolic = klindamisina 9 Mei 2005 Penulisan Resep

22 BENTUK-BENTUK OBAT LAIN DG TEKNOLOGI MODERN, DITULISKAN DENGAN SINGKATAN DARI BENTUK OBAT TERSEBUT, CONTOH : E C T F C T T / SR SR TAB C R D S G M W V T VAG SUPP = OVULA M D I ENTERIC COATED TABLET FILM COATED TABLET SUSTAINED RELEASE TAB. SLOW RELEASE TABLET CONTROLLED RELEASE DRY SYRUP GARGLE & MOUTHWASH VAGINAL TABLET VAGINAL SUPPOSITORIA METERED DOSE INHALER 9 Mei 2005 Penulisan Resep

23 Bentuk obat harus dicantumkan, karena dari satu jenis zat berkhasiat, ada yg lebih dari satu bentuk sediaan 9 Mei 2005 Penulisan Resep

24 KADAR / KEKUATAN OBAT KADAR / KEKUATAN ZAT BERKHASIAT ADA TERSEDIA DENGAN SATU MACAM KADAR ATAU LEBIH DARI SATU KADAR ZAT BERKHASIAT BILA OBAT YG MAU DIBERIKAN DENGAN KADAR TINGGI, MAKA KEKUATAN OBAT HARUS DITULISKAN BILA KEKUATAN OBAT TIDAK DITULISKAN , YANG DIMAKSUD ADALAH OBAT DENGAN KADAR /KEKUATAN YANG PALING RENDAH 9 Mei 2005 Penulisan Resep

25 KADAR / KEKUATAN OBAT BISA DINYATAKAN DALAM :
1. SATUAN BERAT : mcg , mg , g Folic Acid tab.250 mcg , 400 mcg C T M tablet 4 mg Codein tablet 10 mg, 15 mg, 20 mg Diazepam tablet 2 mg , 5 mg Fenobarbital tab.15 mg, 30 mg, 50 mg, 100 mg Amoxicillin caps. 250 mg , 500 mg Binotal R tablet 1 g 9 Mei 2005 Penulisan Resep

26 2 . SATUAN INTERNASIONAL UNIT ( IU)
ColistineR tablet IU, IU Procain Penicillin Inj. Vial IU 3. PERSENTASE ( UMUMNYA UTK OBAT LUAR) Hydrocortison cream 1 % , 2.5 % Gentamycin ED 0.3 % , 1 % Povidon Iodine Sol. 10 % Chloramfenicol Cream 2 % 9 Mei 2005 Penulisan Resep

27 KEKUATAN OBAT LAIN DINYATAKAN DALAM :
1. SEDIAAN UNTUK ANAK-ANAK & DEWASA ANAK-ANAK : Paed / Childn/ infant DEWASA : Adult Contoh : Septrin adult tab : TM 80 mg, SMZ 400 mg Septrin paed tab : TM 20 mg . SMZ 100 mg Septrin paed. Susp. : TM 40 mg , SMZ 200 mg Otrivin nasal drops adult 0.1 % Otrivin nasal drops childn 0.05 % 9 Mei 2005 Penulisan Resep

28 2. Kadar obat yang tinggi dinyatakan dengan “ Forte “
Amoxsan Capsul Amoxsan Forte caplet Amoxsan DS Amoxsan Forte DS Bacbutinh tablet Bacbutinh Forte tablet Amoxicillin 250 mg Amoxicillin 500 mg Amoxicillin 125 mg/cth Amoxicillin 250 mg /cth Etambutol 250 mg + INH 100 mg Etambutol 500 mg + INH 200 mg 9 Mei 2005 Penulisan Resep

29 Frekuensi pemberian obat
sdd =semel de die=1 dd tabI bdd = bid= bis in die tdd = tid = ter in die qdd = quarta de die= 4 dd qdd = quinque de die=5 dd q = quaque O = omni q h =quaque hora q 4 h gttI q 6 h Cap.I O.12.h CI O. 8.h. cthI Sehari satu kali satu tablet Sehari dua kali Sehari tiga kali Sehari empat kali sehari lima kali setiap setiap jam setiap 4 jam satu tetes setiap 6 jam satu kapsul setiap 12 jam 1 Sendok mkn setiap 8 jam 1 Sendok Teh 9 Mei 2005 Penulisan Resep

30 Waktu pemberian obat m = mane v = vespere noct = nocte
m et v = mane et vespere a.c.= ante coenam d.c.= durante coenam p.c. =post coenam i.c. = inter cibos febr. Dur.=febre durante h.s. = hora somni Pagi sore malam pagi dan sore sebelum makan pada waktu makan sesudah makan diantara waktu makan pada waktu demam pada waktu hendak tidur 9 Mei 2005 Penulisan Resep

31 Lokasi pemberian obat AD = Auri dextrae AS = Auri sinistra ADS
OD = oculus dexter OS = oculus sinister O.L = oculus laevus loc.aeg = locus aeger pro rect = pro recto pro vagin epith = epithema Telinga kanan Telinga kiri Telinga kanan-kiri Mata kanan Mata kiri mata kiri tempat yang sakit dimasukkan ke rektal dimasukkan ke vagina obat kompres 9 Mei 2005 Penulisan Resep

32 Dalam kertas resepnya dokter bisa menuliskan
Signatura /instruksi untuk penderita lanjut usia / sangat sakit / kesulitan bahasa , harus lebih detail diterangkan ,kalau perlu diberi catatan dalam kertas terpisah Dalam kertas resepnya dokter bisa menuliskan S.u.c. = Signatura usus cognitus =pemakaian diketahui, S.u.n. = Signatura usus notus =pemakaian diketahui Untuk menghindarkan kesalahan dalam signatura bisa ditambahkan cara pemberian, misalnya : Suppositoria /ovula = dimasukkan Drops = diminum ,Eye Drops = Tetes / mata Salep kulit = dioleskan 9 Mei 2005 Penulisan Resep

33 S i m m = Signa in manum medici = Berikan ke tangan dokter
Signatura untuk preparat yg tidak dapat dilakukan sendiri oleh penderita; misal preparat injeksi, IUD, Patch Transdermal S i m m = Signa in manum medici = Berikan ke tangan dokter S.Pro Inj. = UNTUK INJEKSI S u.p = signa usus propius = untuk dipakai sendiri Di R.S.utk perintah pengobatan preparat injeksi selain mencantumkan dosis yang akan diberikan , juga harus dicantumkan rute parenteral yg digunakan, misal : R/ Ciprofloxacin Inj. Vial 200 mg/10 ml No.V S. IM, o. 12 h. 100 mg 9 Mei 2005 Penulisan Resep

34 UKURAN VOLUME / BERAT OBAT YANG DIBERIKAN :
C = Cochlear = sendok makan = 15 ml Cth = Cochlear theae = sendok teh = 5 ml = sendok takar obat gtt = guttae = tetes Untuk cairan / solutio 1 ml = 20 tetes baku Berat obat ditulis dalam satuan gram disingkat g bukan gr atau tidak dituliskan satuannya berarti gram Bila satuannya milligram,ditulis mg 9 Mei 2005 Penulisan Resep

35 RESEP : “ CITO” ; “STATIM “ ; “ URGENS “ DAN P.I.M.
Cantumkan dibagian atas Resep , di lokasi yg dapat dengan mudah terbaca SEGERA CITO ! AMAT SEGERA STATIM !! MENDESAK URGENS !!! BERBAHAYA BILA DITUNDA P.I.M !!!! = Periculum In Mora 9 Mei 2005 Penulisan Resep

36 Prescriber’s Signature
Bandung…….. CITO ! R/ Disopyramide Inj. 10 mg/ml Amp.No.II S.i.m.m. Pro : Umur : Alamat : 9 Mei 2005 Penulisan Resep

37 SALINAN RESEP = APOGRAPH =COPY RESEP
MRP COPY R/ASLI,TDK BOLEH ADA PERUBAHAN DI APOTEK PERLAKUAN SAMA SPT UTK R/ ASLI DITULIS DLM LEMBAR COPY KHUSUS YG MEMUAT : Nama Apotek, alamat lengkap dg no.telepon dan SIA Nama APA beserta no SIK Nama Dokter penulis R/ yg di copy serta tgl R/ asli yg ditulis Nama penderita /umur, serta nomor urut yg diberikan Apotek Tanda R/ diikuti dg nama,kadar, bentuk sediaan obat yg di copy Keterangan tentang obat yg telah / tidak diberikan oleh Apotek 9 Mei 2005 Penulisan Resep

38 Keterangan dalam Salinan Resep
9 Mei 2005 Penulisan Resep

39 Permintaan penderita, bila obatnya baru diambil sebagian dari apotek
Suatu Apograph dibuat oleh Apotek atas dasar Permintaan dokter bila dalam R/ originalnya ada tanda “ ITER” = ITERATUR = hendaknya diulang Misal ITER 3 x , resep boleh diulang sebanyak 3 x Penderita mendapat obatnya boleh sampai 4 kali termasuk dg R/originalnya. Sebaliknya bila ada tanda N.I.= NE ITERETUR , berarti resep tersebut tidak boleh diulang. Permintaan penderita, bila obatnya baru diambil sebagian dari apotek Permintaan instansi yang menanggung biaya pengobatan penderita. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

40 Prescriber’s Signature
Bandung…….. ITER 1 x R/ Rifampicin Cap. 450 mg No. XXX S sdd cap.I ac R/ Ethambutol tab. 500 mg No. LX S. bdd tabI R/ INH tab. 300 mg No. LX S bdd tab I 9 Mei 2005 Penulisan Resep Penulisan Resep

41 BAHASA LATIN DALAM RESEP
BAHASA LATIN DALAM RESEP DIGUNAKAN DALAM PENULISAN NAMA-NAMA OBAT PETUNJUK CARA PEMBUATAN OBAT ATAU BENTUK OBAT PETUNJUK ATURAN PEMAKAIAN OBAT / SIGNATURA, UMUMNYA BERUPA SINGKATAN LATIN ALASAN PENGGUNAAN BAHASA LATIN : Bahasa latin mrpk bahasa mati ,tdk ada penambahan kosakata Bahasa latin mrpk bahasa internasional dlm dunia / profesi kedokteran dan farmasi Tidak akan terjadi dualisme Faktor psikologis 9 Mei 2005 Penulisan Resep

42 DOSIS OBAT = TAKARAN OBAT POSOLOGI : ILMU YG MEMPELAJARI TENTANG DOSIS
DOSIS OBAT : banyaknya obat /zat yg diberikan kepada penderita utk suatu pengobatan. MACAM-MACAM DOSIS : dosis lazim = usual dose dosis maksimal dosis maksimal berganda dosis toxica dosis lethalis 9 Mei 2005 Penulisan Resep

43 DOSIS LAZIM = USUAL DOSE
Disebut juga : Dosis Terapeutik / Dosis Medicinalis. Adalah dosis rata-rata obat yg harus diberikan kpd penderita utk menghasilkan efek terapeutik yang diharapkan. BESARNYA DOSIS DINYATAKAN DALAM : Satuan berat : gram, miligram, mikrogam atau dinyatakan dalam dalam mg /kg berat badan satuan unit : Unit- Internasional satuan isi : ml untuk sekali dan sehari pemakaian, 9 Mei 2005 Penulisan Resep

44 Kecuali dinyatakan lain, DM adalah DM dewasa
DOSIS MAKSIMAL ( DM ) : Dosis tertinggi yang relatif masih aman diberikan kepada penderita. Kecuali dinyatakan lain, DM adalah DM dewasa untuk pemakaian per oral, parenteral dan rektal ( FI III , USP XIX ) DM tidak merupakan batas mutlak. Bila dianggap perlu dokter boleh melampaui DM, di belakang nama obat diberi tanda ( !) dan paraf dokter penulis resep 9 Mei 2005 Penulisan Resep

45 Sebaliknya : Apoteker & A A dlm mengerjakan R/
terikat akan DM pada resep. Bila DM > tanpa tanda !! , tidak boleh dibuat Dengan adanya tanda !! Dokter bertanggung jawab, atas pemberian dosis yang berlebihan tersebut. Dosis maksimal berganda : untuk obat -obat yang mempunyai efek farmakologis sama / searah ( additif atau sinergis ) Contoh : Extr.Belladonae & Tct. Hyoscyamin Caffein & Theophyllin Pulvis opii & Pulvis Doveri 9 Mei 2005 Penulisan Resep

46 CARA MENGHITUNG DOSIS UNTUK ANAK :
1. Dibandingkan dg dosis obat utk dewasa a. menurut perbandingan umur kurang tepat b. menurut perbandingan berat badan c. menurut perbandingan LPT (paling tepat) 2. Didasarkan atas ukuran fisik anak secara individual Perhitungan yang digunakan antara lain : 1. Rumus Young : n = usia dalam tahun, untuk usia tahun 9 Mei 2005 Penulisan Resep

47 Hitung Dosis utk anak usia 4 tahun, bila diberi Codein tablet
Contoh : Hitung Dosis utk anak usia 4 tahun, bila diberi Codein tablet Dosis Maksimal : Codein 1 x 60 mg , sehari 300 mg ( FI III, 964 ) Untuk 4 tahun : Dosis maksimal dihitung sbb : 9 Mei 2005 Penulisan Resep

48 n = usia dalam tahun, untuk usia > 8 tahun
2. Rumus Dilling n = usia dalam tahun, untuk usia > 8 tahun 3.Rumus Fried m = usia dalam bulan 4. Rumus Clark, W =berat badan dalam kg 9 Mei 2005 Penulisan Resep

49 Utk 10 kg, dosis 350 mg - 1000 mg /hari
5. Perhitungan dosis setiap kg berat badan sekian mg setiap kg berat badan per hari ( mg /kg BB ) Cara ini lebih baik, berlaku utk semua penderita Contoh : Dosis Amoxicillin adalah 35 mg mg /kgBB/hari, dibagi 3 dosis. Tuliskan signatura yang diberikan untuk penderita anak dengan BB 10 kg ,jika tersedia Amoxicillin DS Utk 10 kg, dosis 350 mg mg /hari satu kali 115 mg mg /kali Signatura : tdd Cth I 9 Mei 2005 Penulisan Resep

50 TIPE - TIPE RESEP 1. PRECOMPOUND PRESCRIPTION 0RDER
TIPE RESEP INI MERUPAKAN RESEP OBAT JADI OBAT DITULIS DG NAMA OBAT / CAMPURAN OBAT YANG SUDAH DISIAPKAN PABRIK FARMASI BENTUK OBAT BERVARIASI RESEP OBAT JADI BISA DITULIS SEBAGAI : NAMA GENERIK / OFFICIAL NAMES / NON PROPIETARY NAMES NAMA PATEN / TRADES NAMES / SPESIALITE/ BRAND NAME 9 Mei 2005 Penulisan Resep

51 Apoteker yang meracik obat
2. EXTEMPORANEUS PRESCRIPTION ORDER ATAU RESEP RACIKAN Dokter menentukan : jenis , bentuk sediaan dan jumlah obat Apoteker yang meracik obat Obat belum disiapkan di apotek Baru dibuat bila ada resep dokter Cara penulisan berbeda dengan resep obat jadi 9 Mei 2005 Penulisan Resep

52 SEDIAAN YANG BISA DIBUAT RESEP RACIKAN :
1. Pulveres / Capsul mfla pulv No. XII mfla pulv dtd No XII 2. Pulvis mfla pulv. adsp 200 S.u.e 3. Unguentum/Cream/Pasta mfla ungt 20 g 4. Potio : Solutio, Suspensi, Emulsi mfla potio 150 ml 5. Lotio : Solutio, Suspensi , Mixtura Agitanda,Emulsi 6. Gargarisma, Colutio oris 9 Mei 2005 Penulisan Resep

53 Cara menuliskan resep racikan :
1. Tentukan dahulu jenis obat yang akan diberikan 2. Susun obat tersebut berdasarkan urutan : Remedium Cardinal Remedium ajuvan Corective Vehiculum 3. Buat perintah bentuk obat yang akan diberikan, beserta banyaknya obat yang akan diberikan 4. Tuliskan signaturanya. 5, Paraf resep 9 Mei 2005 Penulisan Resep

54 Jumlah obat yang diberikan tergantung dari : JENIS OBAT DIAGNOSIS
Jumlah obat yang akan diberikan kepada penderita dinyatakan dalam NOMERO disingkat No. ……… ditulis dengan angka romawi ) Jumlah obat yang diberikan tergantung dari : JENIS OBAT DIAGNOSIS PEMAKAIAN ( SIGNATURA ) LAMA PENGOBATAN 9 Mei 2005 Penulisan Resep

55 Bisa langsung disebutkan volume yang akan diberikan, atau jumlah Fls
SEDIAAN BENTUK CAIR : Bisa langsung disebutkan volume yang akan diberikan, atau jumlah Fls Kemasan obat : botol / Fls, Parenteral :Ampul , Vial bila volumenya lebih dari satu , sebutkan mana yang akan diberikan . Misal :Mylanta Liqd. 150 ml , 360 ml Betadine Sol. 5 ml, 15 ml, 30 ml, 60 ml, 1 liter. SEDIAAN SEMI SOLID : Bisa langsung disebutkan jumlah beratnya ( gram ) atau jumlah tube nya / Pot 9 Mei 2005 Penulisan Resep

56 Kaidah - kaidah Penulisan Resep
1. Untuk penulisan gram tidak boleh disingkat gr. gr. = granum ; gr= 65 mg = 1/15 gram untuk penulisan gram : ditulis g. atau di belakang nama obat hanya ditulis angka misal : Amoxicillin 1 ( 1 gram ) ; 2. Untuk Dosis Obat < 1 gram, ditulis sbg miligram Contoh Codein 10 mg, Jangan ditulis 0,010 atau 0,01 Pemakaian desimal hanya boleh 1 angka di blk koma 3. Tulis nama obat dengan jelas Penulisan nama obat yang tidak jelas, menyebabkan obat yang keliru diberikan ke penderita 9 Mei 2005 Penulisan Resep

57 4. Dispesifikasi dg jelas kekuatan serta jumlah obat yang akan
4. Dispesifikasi dg jelas kekuatan serta jumlah obat yang akan diberikan dalam resep 5. Obat yang diberikan obat yg sudah dikenal oleh dokter dan ada bukti ilmiah 6. Obat yang diberikan hendaknya dokter telah mempunyai pengalaman yang baik dengan preparat tersebut. 7. Hati-hati bila hendak memberikan obat secara bersamaan bahan obat dicampur dalam satu resep  Resep racikan Perhatikan adanya interaksi fisik, kimia dan terapeutik bila n jumlah jenis obat diminum bersamaan kemungkinan interaksi yang terjadi : 1/2(n-1) 9 Mei 2005 Penulisan Resep

58 Dosis <<< - subterapeutik ----> tidak efektif
8. Dosis obat harus diperhitungkan dg tepat, juga diperhitungkan semua faktor individual penderita . Dosis <<< - subterapeutik ----> tidak efektif dosis >>> - overdosis ---> Keracunan --->lethal Terutama obat-obat batas dosis terapeutik - toksik <<< 9. Ketahui dulu kondisi penderita ---> kontra indikasi 10. Terapi dengan obat harus diberikan bila indikasi jelas ‘ bukan atas permintaan penderita 11. Ketentuan mengenai obat harus dituliskan dengan jelas misal R/ Chloramfenicol ED Fls.I S . tdd gtt I 9 Mei 2005 Penulisan Resep

59 + Lokasi pemakaian : Pro rectal, Pro vagina , sublingual
+ Waktu pemakaian : ac, pc, dc, m, vesp + Lokasi pemakaian : Pro rectal, Pro vagina , sublingual + Aturan pakai beberapa kali sehari 12. Hindarkan pemberian obat yang terlalu banyak 13. Hindarkan pemberian obat dalam jangka waktu terlalu lama. Kecuali untuk kasus-kasus yang khusus 14. Terangkan kepada penderita dengan jelas tentang cara pemakaian obat Suc ---> usus cognitus Sun ----> usus notus 15. Beritahu kepada penderita kemungkinan bahaya bila penderita meminum obat selain obat yg diberikanDokter 9 Mei 2005 Penulisan Resep

60 17. Laksanakan sistem “Recording” pada status recording
16. Beritahu penderita bila obat yang diberikan menyebabkann efek samping atau kelainan tertentu 17. Laksanakan sistem “Recording” pada status recording Selain nama, jenis kelamin, umur, alamat, Anamnesis, prognosis Catat juga : + pengobatan yang pernah didapat + Obat- obat yang diberikan sekarang + bila penderita Hipersensitif atau alergis terhadap obat 9 Mei 2005 Penulisan Resep

61 ASPEK LEGAL MENGENAI RESEP :
Diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah diantaranya : Permenkes RI No. 085/Menkes/Per/V/1989, tentang Kewajiban menuliskan resep dan atau menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah Permenkes No. 244/MenKes/SK/V/1990,tentang ketentuan dan cara Pemberian Izin Apotek Ps. 15(2), Apoteker tidak diizinkan untuk mengganti obat generik yang ditulis dalam resep dengan obat paten. Ps. 15(3), Dalam hal pasien tidak mampu menebus obat yang tertulis dalam resep, Apoteker wajib berkonsultasi dengan dokter untuk pemilihan obat yang lebih tepat. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

62 Ps. 16(1) Apabila Apoteker menganggap bahwa dalam resep terdapat kekeliruan atau penulisan resep yang tidaktepat, Apoteker harus memberitahu dokter penulis resep Ps. 16(2) Apabila dalam hal dimaksud ayat(1), karena pertimbangan tertentu dokter penulis resep tetap pada pendiriannya, dokter wajib menyatakannya secara tertulis, atau membubuhkan tanda tangan diatas resep. Ps. 17. Resep harus dirahasiakan dan disimpan di Apotek dengan baik dalam jangka waktu 3 ( tiga ) tahun. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

63 Standar Etika dalam melaksanakan tugas profesi :
ASPEK ETIKA : Mencangkup etika kedokteran dan etika kefarmasian, yang tercantum dalam Kode Etik Kedokteran dan Kode Etik Kefarmasian Standar Etika dalam melaksanakan tugas profesi : “ Segala tindakan yang dilakukan adalah demi kebaikan dan kepentingan penderita dan masyarakat “ Perlu mendapat perhatian Etika intra profesi antar dokter-dokter, apoteker-apoteker,antar sesama profesi kesehatan. Etika inter profesi : antar dokter - apoteker - tenaga profesi kesehatan. 9 Mei 2005 Penulisan Resep

64 Selamat Berlatih Menulis Resep 9 Mei 2005 Penulisan Resep


Download ppt "Andri Dimalouw RSUD DOK II JAYAPURA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google