Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERANAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERANAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL"— Transcript presentasi:

1 PERANAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL
CHAPTER 12 Melanie Cornelia P Dosen : Prof. Dr. Ir. Surjono H. Sutjahjo, M.S

2 Lingkungan Hidup dan Pertumbuhan
OUTLINE BAB 12 Pembangunan dan Lingkungan Hidup pada Bank Dunia Integrasi Lingkungan Hidup dan Pengurangan Kemiskinan Lingkungan Hidup dan Pertumbuhan Millenium Development Goals dan Bank Dunia Memerangi Kemiskinan melalui Pembangunan yang Berkelanjutan Pengalaman Bank Dunia dan Tujuan-tujuannya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: The Triple Bottom Line Negara-Negara Berkembang dan Pembangunan yang Berkelanjutan

3 Bank Dunia didirikan 27 Desember 1945
World Bank Office Jakarta Jakarta Stock Exchange Building Tower 2, 12th Floor ( ) IBRD IDA IFC MIGA ICSID International Bank for Reconstruction and Development, International development Association,,International Finance Corporation, Multilateral Investmen Guarantee Agency, Pusat international untuk Perselisihan Investasi Bank Dunia didirikan 27 Desember 1945 Gedung Bank Dunia di Washington, DC, Amerika Serikat

4 memiliki 186 negara anggota
Multilateral Development Bank (MDB) memiliki banyak anggota di seluruh dunia, diantaranya Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Afrika, Bank-bank Eropa, Inter-American Development Bank, dan Dana Internasional. Secara teknis dan struktural Bank Dunia termasuk salah satu dari badan PBB, namun secara operasional sangat berbeda dari badan-badan PBB lainnya. Bank Dunia memberikan dana pinjaman pertamanya ke negara-negara Eropa (Finlandia) dan Jepang. Bank Dunia yang telah membiayai pengadaan Bullet Train Jepang . Saat ini Bank Dunia : memiliki 186 negara anggota meminjamkan dana sekitar USD 20 milyar setiap tahun memiliki sekitar orang staf yang 400 orang diantaranya sudah terlatih secara multidisiplin dalam bidang sosial dan lingkungan

5 Daftar Presiden Bank Dunia
Eugene Meyer (Juni 1946–Desember 1946) John J. McCloy (Maret 1947–Juni 1949) Eugene R. Black, Sr. (Juni 1949–Januari 1963) George D. Woods (Januari 1963–Maret 1968) Robert S. McNamara (April 1968–Juni 1981) Alden W. Clausen (Juli 1981–Juni 1986) Barber B. Conable (Juli 1986–Agustus 1991) Lewis T. Preston (September 1991–Mei 1995) James D. Wolfensohn (Juni 1995–Mei 2005) Paul Wolfowitz (Juni 2005–Mei 2007) Robert Zoellick (Juni 2007– sekarang)

6 Tahun 1950: penekanan pada pertumbuhan dan pembangunan.
Tahun 1960 beralih ke pembangunan pedesaan Tahun 1970 diadakan reformasi ekonomi. Tahun1980-an, terjadi pergeseran besar dalam kebijakan Bank Dunia yaitu diarahkan kepada pembangunan manusia seutuhnya dan memberikan bantuan untuk negara-negara berkembang. Tahun1990-an dan 2000-an, lebih difokuskan pada pengurangan kemiskinan. Ketika James D. Wolfensohn menjadi presiden Bank Dunia dari tahun 1995 sampai pertengahan tahun 2005, beliau menempatkan isu-isu tentang kebutuhan negara-negara berkembang, terutama negara yang miskin dalam agenda globalnya.

7 International Bank for Reconstruction and Development
(IBRD) lebih dikenal sebagai Bank Dunia, adalah organisasi internasional yang didirikan untuk melawan kemiskinan dengan cara membantu membiayai negara-negara. Tujuan awal pendiriannya membantu dana rekonstruksi negara-negara yang hancur akibat Perang Dunia II Bank Dunia juga memberikan jaminan pinjaman untuk proyek-proyek berisiko tinggi. Bagian dari visi mereka adalah membantu negara-negara berkembang agar dapat membantu diri mereka sendiri. Bank Dunia memberikan non pinjaman yang berupa penyediaan pekerjaan yang memerlukan analisis dan menawarkan bantuan teknisnya yang difokuskan pada isu-isu pembangunan jangka panjang, dan isu lingkungan. Bank Dunia memiliki fasilitas USD untuk dana hibah pembangunan Penerima terbesar dari fasilitas ini adalah penelitian di sektor pertanian untuk negara-negara berkembang. Aktivitas Bank Dunia saat ini difokuskan pada negara-negara berkembang, dalam bidang seperti pendidikan, pertanian dan industri. Bank Dunia memberi pinjaman dengan tarif preferensial kepada negara-negara anggota yang sedang dalam kesusahan. Sebagai balasannya, pihak Bank juga meminta bahwa langkah-langkah ekonomi perlu ditempuh agar misalnya, tindak korupsi dapat dibatasi atau demokrasi dikembangkan.

8 Sustainable development
Masalah Lingkungan Masalah Pembangunan (negara maju) (negara miskin)

9 Bank Dunia memiliki tiga jenis instrumen pinjaman
(1) pinjaman (lending) yaitu pinjaman investasi untuk mendanai proyek-proyek yang nyata seperti pembangunan jalan (2) non pinjaman (non lending) yaitu mendanai negara yang ingin membuat perubahan dalam kebijakan mereka; (3) hibah (grants) yaitu dana yang disalurkan melalui sistem keuangan suatu negara untuk tujuan-tujuan yang telah disepakati.

10 Sejarah Bank Dunia tentang Lingkungan
Tahap I: : penasehat lingkungan Bank Dunia pertama kali ditunjuk : kantor lingkungan hidup didirikan Mei 1987: diskusi pertama tentang lingkungan dan pembangunan yang diselenggarakan oleh komite pembangunan Juli 1987: didirikan departemen pusat lingkungan beserta ke-4 divisi regional Oktober 1989: pengarahan operasional dalam mengadopsi penilaian lingkungan Tahap II: : fasilitas lingkungan global (GEF: Global Environment Facility) : Rio Summit : konferensi tahunan Bank Dunia tentang pembangunan berkelanjutan Tahap III: 2001 sampai sekarang : strategi lingkungan yang baru dari Bank Dunia mengintegrasikan lingkungan ke dalam strategi penanggulangan kemiskinan dan pembangunan dan tindakan eksplisitnya yang berupa target kesehatan, mata pencaharian yang berkelanjutan, dan dampak pengurangan kerentanan menciptakan kondisi bagi sektor swasta untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memberi solusi yang adil untuk tantangan lingkungan regional dan global Portofolio Lingkungan sebesar 12% dari portofolio Bank Dunia pada tahun 2004

11 Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank Dunia telah menerapkan 7 (tujuh) instrumen baru:
1. Lingkungan dan perlindungan sosial 2. Tranparansi informasi 3. Mekanisme kepatuhan (masyarakat adat, kepatuhan pada advisor / ombudsman office) 4. Strategi penanggulangan kemiskinan 5. Penghapusan utang bagi negara-negara miskin (ada 27 negara yang mendapat manfaat dari keringanan utang sebesar USD 52 milyar dari waktu ke waktu) 6. Pembangunan yang berbasis masyarakat (10 % portofolio) 7. Agenda pemberdayaan masyarakat

12 Tiga tujuan Bank Dunia masa kini tentang lingkungan
Meningkatkan kualitas hidup dengan cara: Mengurangi resiko kesehatan lingkungan dan mendukung kesehatan yang lebih baik Meningkatkan mata pencaharian masyarakat Mengurangi kerentanan terhadap perubahan lingkungan. 2. Meningkatkan kualitas pertumbuhan dengan cara: Mendukung reformasi untuk meningkatkan insentif dan mendorong efisiensi penggunaan sumber daya alam - Mempromosikan lingkungan pembangunan perkotaan dan pedesaan yang berkelanjutan Membantu nasabah untuk memperkuat kemampuan pengelolaan lingkungan Mendukung manajemen sektor swasta yang berkelanjutan. 3. Menjaga kualitas regional dan global secara bersamaan dengan cara: Mengadakan pertemuan dengan stakeholder untuk mengatasi masalah lintas batas Memaksimalkan overlapping antara manfaat lokal dan regional / global Menerapkan keahlian dan pengalaman sebagai agen pelaksana sesuai hasil konvensi internasional dengan mandat dan dana yang spesifik.

13 KTT di Rio de Janeiro tahun 1992, tujuannya lebih terfokus pada lingkungan.
WSSD (World Summit on Sustainable development) yang diselenggarakan di Johannesburg memfokuskan kompleksitas masalah yang terjadi pada pembangunan berkelanjutan .Tema KTT ini "People, Planet, and Prosperity." yang dihadiri lebih dari peserta dari 183 negara, dan 104 di antaranya kepala negara Apapun nama yang digunakan, target utama adalah untuk mengurangi kemiskinan sebesar 50% pada tahun 2015. Satu-satunya cara adalah dengan mengasumsikan salah satu pertumbuhan konstan. Kelemahan sistem ini, tergantung pada iklim ekonomi dan stabilitas politik. Untuk beberapa daerah,hal ini tidak dapat diasumsikan. Sebagai contoh, apa yang telah terjadi di Eropa Timur pada dekade terakhir, atau runtuhnya Uni Soviet, sehingga sukar untuk mengasumsikan pertumbuhan konstan . Saat ini 20% dari kekayaan dunia adalah di negara-negara berkembang, sementara 80% berada di negara-negara maju. Dalam hal penduduk, itu adalah tepat kebaliknya. Strategi baru Bank Dunia tahun 2001 memiliki kerangka yang sama dengan KTT Johannesburg:

14 Kebijakan Do No Harm Dalam melakukan penilaian lingkungan dari setiap tahapan proses, maka bank Dunia membuat kebijakan menambahkan sebuah proses untuk mengevaluasi dampak sosialnya Kebijakan lingkungan Kebijakan Hukum Penilaian lingkungan Permasalahan wilayah Habitat Alam Internasional waterways Kehutanan Manajemen Hama Pedoman dan Kebijakan Terkait Pencegahan Polusi dan Literatur Safety of Dam Penilaian Lingkungan (dan update nya) Sumber Daya Budaya Fisik Perangkat Penyelesaian Pemukiman Keterbukaan Sistem Informasi Kebijakan Sosial • Pemukiman Kembali • Masyarakat Adat

15 Beberapa capaian Bank Dunia sampai saat ini:
Rata-rata pendapatan per kapita (usd $ 989 tahun 1980 menjadi usd $ pada tahun 2000). Tingkat kematian bayi turun (107/1000 bayi yang lahir ( tahun 1970) menjadi 58/1000 di tahun (1999). Tingkat buta huruf dewasa turun dari 47% (tahun 1970) menjadi 25% (tahun 2000). Keberhasilan di area lingkungan pentahapan ozone-depletion dan penghilangan timbal sebagai aditif untuk bensin Akses terhadap sanitasi meningkat dari 44% di tahun 1990 menjadi 52% di tahun 2000

16 Pinjaman Bank Dunia untuk meningkatkan lingkungan dan manajemen sumberdaya alam
Sampai dengan akhir tahun 2004, Bank Dunia telah menginvestasikan dananya lebih dari USD 14 milyar untuk proyek-proyek lingkungannya

17 Rasio negara terkaya terhadap negara termiskin telah menjadi
2 x dalam 30 tahun terakhir, karena negara kaya makin kaya sementara negara-negara miskin tidak mengalami pertumbuhan apapun. Bahkan, tingkat pertumbuhan di negara-negara miskin ada yang mencapai - 1%. Ada 17 negara miskin (dari 33 negara) yang terlibat berbagai konflik sejak 1970 (konflik militer) yang menyebabkan perekonomiannya menurun dan perlu mendapat perhatian publik. Jumlah penduduk miskin juga bertambah, banyak terjadi malnutrisi, anak-anak yang kurang gizi jumlah yang terhitung sebagai penduduk miskin 900 juta -1,2 milyar orang dengan penghasilan USD 1 per hari).

18 Tantangan utama Bank Dunia dalam tahun kedepan adalah menyediakan lapangan kerja yang produktif dan memberikan kualitas hidup yang baik bagi 2,8 milyar orang yang sekarang hidup dengan pendapatan di bawah USD 2 per hari. Masih ada 2-3 miliar orang yang akan diperhitungkan sebagai penduduk dunia dalam tahun mendatang.

19 Agar programnya menjadi efektif, maka siklus Bank Dunia harus untuk jangka panjang.
Masalah lingkungan memerlukan kerangka waktu yang lebih panjang daripada masalah sektor tradisional lainnya seperti energi dan pembangunan infrastruktur. Siklus proyek Bank Dunia biasanya 4-6 tahun (kurang lama). Contohnya : proyek Bank Dunia di Indonesia tentang perlindungan terumbu karang sedang berjalan dalam waktu 15 tahun program untuk Victoria Nyanza sebuah danau air tawar terbesar kedua di dunia adalah 20 tahun proyek baru di lembah Sungai Nil dijadwalkan untuk dijalankan selama 25 tahun

20 Di Indonesia...... Sejak 1967, Bank Dunia telah mendanai 280 program pembangunan di semua sektor dengan nilai mencapai USD 25 miliar yang telah diterima pemerintah Indonesia dari Bank Dunia Peran serta Bank Dunia sangat besar dalam mendukung pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan pembangunan ekonomi, dengan tujuan utama  menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Dalam 20 tahun pertama, pinjaman tersebut dipergunakan pemerintah untuk membangun infrastruktur bidang energi, industri, dan pertanian. Sejak krisis 1998, terjadi perubahan dalam pola pemberian pinjaman tahunan Bank Dunia kepada Indonesia yaitu hanya USD 460 juta. Pinjaman itu akhirnya digunakan pemerintah untuk membiayai bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, serta pembangunan sosial dan pemerintahan pada semua bidang. Selain program pinjaman, Bank Dunia juga memiliki program hibah untuk rekonstruksi Aceh dan Nias lebih dari USD 1 milyar dalam 133 dana perwalian (trust fund) dengan dana terbesarnya USD 650 juta. Hibah terbesar itu dalam bentuk Multi Donor Fund for Reconstruction of Aceh and Nias

21 Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan proyek terbanyak
Tahun 2009, pembiayaan program pemerintah dari luar negeri mencapai 4,5 % dari belanja pemerintah pusat atau Rp28,4 triliun Tahun2009 pembiayaan program pemerintah dari LN mencapai 4,5 % dari belanja pemerintah pusat atau Rp28,4 triliun Tahun 2010, jumlahnya meningkat menjadi Rp33,2 triliun dari belanja pemerintah pusat tahun 2010 yang mencapai Rp725,2 triliun, untuk pembangunan baik fisik maupun nonfisik Bank Dunia telah memberikan pinjaman kepada 11 Kementerian /Lembaga (K/L) dengan total 23 proyek Kementerian Pekerjaan Umum mendapatkan proyek terbanyak yaitu 9 proyek. Penyerapan terbesar pinjaman Bank Dunia didapatkan Kementerian Kesehatan yang telah menyerap 95,39 % dari jumlah pinjaman sedangkan penyerapan terendah 33% diperoleh Kementerian Pendidikan Nasional. Menurut data Bappenas, rekapitulasi kinerja pelaksanaan pinjaman LN dari Bank Dunia pada 2009 serapannya mencapai 82,61 % dan penarikan kumulatif mencapai 74,28 %.

22 Peran Bank Dunia dalam mendukung kebutuhan pembangunan ekonomi di Indonesia sangat besar. Namun sayang, pemerintah kurang optimal dalam memanfaatkan bantuan itu untuk membangun infrastruktur dan menciptakan lapangan kerja yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Selain memberikan pinjaman, Bank Dunia menghimbau agar Pemerintah Indonesia menurunkan biaya dan mengurangi masa memproses perizinan usaha baru seperti Sudah dilakukan negara lain, sehingga akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Private Sector Development Specialist World Bank (Bank Dunia), menyebutkan dengan mengurangi waktu proses perizinan rata-rata selama 10 hari mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,4%.Hal ini mempermudah proses memulai usaha dan memberikan dampak positif bagi lapangan kerja. Iklim investasi telah dilakukan di Vietnam pada 2005, dan berhasil meningkatkan usaha baru secara dramatis sebesar 28% dari tahun sebelumnya. Negara tidak mungkin menghentikan proses registrasi perizinan perusahaan, tetapi perlu koordinasi yang efektif dari semua lembaga yang terlibat dalam investasi. Meksiko merupakan negara yang berhasil menciptakan sinergi antar lembaga pemerintah sehingga investor mendapatkan pelayanan perizinan satu atap atau one-stop shop

23 Country Partnership Strategy 2009 - 2012
Dewan Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui Country Partnership Strategy (CPS) untuk Indonesia, dimana kelompok Bank Dunia akan mendukung prioritas pembangunan Indonesia dengan menekankan penguatan pada lembaga nasional. CPS akan menjadi program Bank Dunia di Indonesia untuk periode Bank Dunia mendukung peningkatan program pendidikan yang sukses melalui BOS-KITA (Bantuan Operasional Sekolah – Knowledge Improvement for Transparency and Accountability). Dikembangkan dari keberhasilan program BOS pemerintah, BOS KITA dirancang untuk memperkuat pengelolaan berbasis sekolah dan partisipasi masyarakat sehingga semakin meningkatkan kualitas belanja pendidikan di Indonesia Dewan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui hibah GEF senilai US$4 juta untuk membantu mengembangkan sektor panas bumi Indonesia. Geothermal Power Generation Development Project didanai dari Global Environment Facility Bank Dunia, dan berusaha membantu pemerintah Indonesia mengatasi hambatan dalam pengembangan energi panas bumi saat ini. Walaupun berpotensi, tingkat pengembangan panas bumi di Indonesia di tahun-tahun terakhir sangat terbatas. Bank Dunia juga berusaha mengatasi perubahan iklim global dan penggundulan hutan secara signifikan melalui dua fasilitas pembiayaan karbon baru untuk memberi manfaat bagi dunia berkembang. Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) yang inovatif akan mencegah penggundulan hutan dengan memberi kompensasi kepada negara berkembang atas pengurangan CO2 yang dihasilkan dari menjaga hutan mereka.

24 Berbagai keberatan terhadap Bank Dunia
Bank Dunia Bersiap Hancurkan Keragaman Hayati di Maluku Kekhawatiran terhadap minat yang diperbaharui atas tambang emas Toka Tindung, Sulawesi RI Tolak Pendanaan Bank Dunia untuk CPO Petisi terhadap dukungan Bank Dunia untuk tambang nikel baru

25 Petisi terhadap dukungan Bank Dunia untuk tambang nikel baru
PT Weda Bay Nickel adalah satu dari 13 proyek pertambangan yang mendapatkan dispensasi khusus tahun 2004 untuk mengembangkan kegiatan tambang terbuka di hutan lindung. Sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berkantor pusat di Prancis, Eramet (56,5%), Mitsubishi dari Jepang (33,4%) dan perusahaan Indonesia PT Aneka Tambang (Antam) (10%). Tambang ini akan merupakan tambang nikel terbesar kedua di Indonesia. Jaringan Advokasi Tambang Indonesia (JATAM) melakukan kampanye untuk menghentikan dukungan Bank Dunia bagi tambang nikel dan kobalt yang akan menghancurkan hutan dan kehidupan di Pulau Halmahera, bagian timur Indonesia. Petisi itu juga meminta perhatian atas dampak perubahan iklim dari proyek itu: "Kami menolak proyek ini karena ini menghalangi komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26% pada tahun Proyek menggunakan banyak bahan bakar fosil dan akan mengorbankan sumber daya hutan yang terdapat di daerah lindung Lalobata dan Aketajawe” 21% wilayah pertambangan Weda Bay merupakan bagian dari sistem wilayah yang dilindungi dan mencakup Taman Nasional Lalobata serta Aketajawe. Tambang ini akan menebang habis ha hutan lindung. Sekitar 17 juta ton bebatuan akan diambil setiap tahun dari pulau yang kaya akan keanekaragaman hayati di Maluku Utara. Dari jumlah itu, 5 juta ton biji besi akan diproses untuk menghasilkan ton nikel dan ton kobalt. Ekspor nikel dan kobalt dari tambang ini diharapkan akan mencapai ton per tahun. PT Weda Bay Nickel merencanakan untuk menggunakan proses pelindian timbunan asam sulfur yang kontroversial, dan mengembangkan pabrik asam sulfur yang akan memerlukan 1 juta ton sulfur setiap tahunnya. Selain berdampak negatif pada tanah dan air dan mengkonsumsi sejumlah besar energi, limbah tambang akan dibuang ke Teluk Weda. Sebuah petisi internasional, yang dikirim ke Badan Penjamin Investasi Multilateral (MIGA), badan asuransi Bank Dunia, menolak peran Bank itu serta institusi keuangan lain yang menyediakan asuransi dan dana bagi proyek berbahaya seperti tambang PT Weda Bay Nickel.

26 Millennium Development Goals ( MDGs)
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah : Sebuah paradigma pembangunan global Dideklarasikan Konperensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189 negara anggota PBB di New York pada bulan September 2000. Dasar hukum dikeluarkannya deklarasi MDGs adalah Resolusi Majelis Umum PBB Nomor 55/2 Tangga 18 September 2000, (A/Ris/55/2 United Nations Millennium Development Goals). Semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut berkomitmen untuk mengintegrasikan MDGs sebagai bagian dari program pembangunan nasional dalam upaya menangani  penyelesaian terkait dengan  isu-isu yang  sangat  mendasar   tentang pemenuhan  hak  asasi dan kebebasan  manusia, perdamaian, keamanan, dan pembangunan.

27 Millenium Development Goals (MDGs)
Delapan Tujuan Pembangunan Milenium. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Mencapai Pendidikan Dasar untuk semua Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Menurunkan Angka Kematian Anak Meningkatkan Kesehatan Ibu Memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan

28 MDGs adalah sebuah agenda yang cukup ambisius dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kehidupan penduduk dunia. Dalam mencapai tujuan-tujuannya, ditetapkan satu atau lebih target yang akan diukur tingkat pencapaiannya atau kemajuannya untuk tahun 2015, dengan menggunakan angka tahun 1990 sebagai patokan. Secara global ditetapkan 18 target dan 48 indikator, namun implementasinya tergantung pada setiap negara disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dan ketersediaan data yang digunakan untuk mengatur tingkat kemajuannya. Indikator global tersebut bersifat fleksibel bagi setiap negara.

29 Capaian Sasaran MDGs Deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan bersama antara negara-negara berkembang dan maju. Negera-negara berkembang berkewajiban untuk melaksanakannya, termasuk Indonesia dimana kegiatan MDGs di Indonesia mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs. Sampai dengan tahun 2010 Indonesia telah mencapai berbagai sasaran dari Tujuan Pembangunan Milenium yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu: (a) sasaran yang telah dicapai; (b) sasaran yang menunjukkan kemajuan signifi kan dan diharapkan dapat tercapai pada tahun 2015 (on track); (c) sasaran yang masih memerlukan upaya keras untuk pencapaiannya.

30 Sasaran dari Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) di Indonesia telah menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan tercapai tahun 2015 (on-track): MDG 1 - Proporsi penduduk yang hidup dengan pendapatan per kapita kurang dari USD 1 per hari telah menurun dari 20,6 % pada tahun 1990 menjadi 5,9% pada tahun 2008 Prevalensi balita kekurangan gizi telah berkurang hampir setengahnya, dari 31% pada tahun 1989 menjadi 18,4% pada tahun 2007. Target 2015 sebesar 15,5 % diperkirakan akan tercapai. MDG 2 - Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar mendekati 100 % dan tingkat melek huruf penduduk melebihi 99,47 % pada 2009. MDG 3 - Kesetaraan gender dalam semua jenis dan jenjang pendidikan hampir tercapai,dilihat pada rasio Angka Partisipasi Murni (APM) perempuan terhadap laki-laki di SD/MI/Paket A dan SMP/MTs/Paket B berturut- turut sebesar 99,73 dan 101,99, dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki pada kelompok usia tahun sebesar 99,85% pada tahun 2009. Target 2015 sebesar 100 diperkirakan akan tercapai

31 MDG 4 - Angka kematian balita menurun dari 97 per 1.000 kelahiran pada
tahun 1991 menjadi 44 per kelahiran pada tahun 2007 Target 32 per kelahiran diperkirakan tercapai tahun 2015. MDG 6 - Prevalensi tuberkulosis menurun dari 443 kasus pada 1990 menjadi 244 kasus per penduduk pada tahun tahun 2009 MDG 8 - Kemajuan signifikan telah dicapai dalam mengurangi rasio pinjaman luar negeri terhadap PDB dari 24,6 % pada 1996 menjadi 10,9 % pada 2009. Debt Service Ratio juga telah berkurang dari 51 % pada tahun 1996 menjadi 22 % pada tahun 2009

32 Konsep terpadu tentang Pembangunan Berkelanjutan ditemukan pada saat
KTT Milenium yaitu tentang kebutuhan masyarakat miskin di negara-negara berkembang. Hal kedua yang dicapai WSSD World Summit on Sustainable Development adalah penekanan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa pertumbuhan negara berkembang. Ini mematahkan persepsi bahwa lingkungan dapat dilindungi hanya jika kita berhenti bertumbuh dan membangun. Akhirnya, KTT mampu mendorong lingkungan masyarakat tertantang menjadi pelaku agenda pembangunan. WSSD memperluas MDGs sehingga sekarang memiliki target tambahan yang menghubungkan kesehatan, pertumbuhan, dan pengurangan kemiskinan (berdasarkan data Bank Dunia) sebagai berikut: • Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memilikin akses terhadap sanitasi pada tahun • Mengurangi kepunahan keanekaragaman hayati pada tahun • mengembalikan stok sumber daya perikanan pada tahun • Membangun network yang memadai terhadap daerah perlindungan laut pada tahun • Mengalihkan produksi bahan kimia menjadi yang tidak membahayakan kesehatan dan lingkungan pada tahun • Mendukung partnership baru dengan tujuan Pembangunan Afrika untuk memastikan akses terhadap energi di Afrika sedikitnya 35% dari populasi.

33 Ada dua transisi yang kemungkinan besar akan terjadi di bumi kita yaitu transisi demografis (suatu populasi yang bertumbuh dan menjadi stabil), dan urbanisasi. Proyeksi tahun 2030 dan 2050 menunjukkan sekitar juta orang yang tinggal negara maju. Angka ini didasarkan data kelahiran aktual dan bukan dari data imigrasi. Pertumbuhan selanjutnya konstan sampai 2050, yaitu jumlah penduduk dunia mungkin akan stabil pada angka milyar orang.

34

35 Sejarah dan Potensi Dunia hingga 2050
Di tahun 2050 kita bisa memprediksi ekonomi dunia sebesar USD $ 130 trilliun (3-4x ukuran saat ini). Berdasarkan data Bank Dunia : • memastikan tingkat pendapatan menengah saat ini USD di negara-negara berkembang, dan dibutuhkan pertumbuhan yang secara kontinu sebesar rata-rata 3% -4% per tahun. Untuk menjaga kesejahteraan dari anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) , maka diperlukan pertumbuhan rata-rata 1% -2% per tahun. Inilah yang harus terjadi untuk membawa dunia ini ke status yang lebih makmur, semua penduduk memiliki persamaan status sosial. Namun ada dua resikonya yaitu bahwa hal baik itu tidak akan terjadi, atau kita akan benar-benar mengatur untuk menaikkan tingkat pendapatan dengan biaya yang pada dasarnya merongrong pembangunan berkelanjutan. Sudah jelas, kita harus mencari cara untuk menghindari resiko tersebut.

36 Menyuarakan Lingkungan
Bank Dunia, apakah yang dilihat dan disuarakan para ilmuwannya tentang energi, air, dan sektor sanitasi Kejutan lain dalam proyeksi ini adalah cepatnya pembentukan megacity. Jumlah kota-kota besar di negara-negara anggota OECD diproyeksikan meningkat 4-5 kali antara tahun 2000 dan 2050 dan di negara berkembang kali pada periode yang sama, sehingga diperlukan infrastruktur yang bertumbuh cepat juga. Proyeksi ini merupakan kombinasi perkotaan dan transisi demografis. David Ricardo, ekonom politik pada awal abad ke 19 era Adam Smith, menyatakan bahwa orang-orang akan bergerak dari suatu daerah yang kapasitasnya minimum ke daerah yang produktivitas yang lebih tinggi atau dari suatu daerah peluang nya terbatas menuju suatu daerah dengan peluang yang lebih tinggi. Dalam sektor energi , Bank Dunia mengalami kemajuan hingga 64%. Bank Dunia kadang mempunyai kelemahan dalam kebijakan meminjamkan dananya, karena lingkungan bisa dampak sering nonlinier dan tak terduga dari kebijakan yang ada. Jika penyesuaian dibuat untuk memperbaiki liberalisasi perdagangan maka yang berpengaruh adalah di sektor kehutanan, karena banyaknya penebangan kayu. Saat ini, Belanda dan RRC yang meneliti kebijakan dan programnya secara hukum untuk dampak lingkungan mereka dan perlu jangka panjang untuk melihat hasilnya. Belanda, yang secara tradisional lebih maju dalam pemikiran tentang kebijakan pembangunan berkelanjutan, namun kurang memiliki kemampuan untuk melakukan analisa yang tepat terhadap implikasi lingkungan. Bank Dunia dan negara-negara anggotanya harus memperhatikan kebijakannya secara holistik jika mereka ingin mencapai keberlanjutan.

37 Global Environment Facility (GEF)
Pendanaan GEF Sejak tahun 1991, GEF telah menyediakan dana hibah USD 4,5 miliar dan telah menghasilkan USD 14.5 milyar dalam pendanaan bersama dari mitra-mitra lainnya untuk proyek di negara berkembang dan negara-negara dengan ekonomi transisi. Dana GEF berasal dari kontribusi negara-negara donor. Manajemen proyek GEF Proyek GEF dikelola oleh lembaga pelaksana GEF: UNEP UNDP Bank Dunia

38 Global Environment Facilities
GEF, seperti yang ada dalam website-nya, adalah sebuah organisasi keuangan independen yang menyediakan hibah untuk negara-negara berkembang untuk proyek-proyek yang menguntungkan lingkungan global dan meningkatkan taraf hidup penduduk setempat Keanekaragaman Hayati Perairan Internasional Perubahan Iklim Degradasi Lahan Focal Area GEF UNDP: Bantuan Teknis dan Pengembangan Kapasitas UNEP: Riset World Bank: Proyek Investasi Implementing Agencies

39

40 CSR berkembang dengan baik di Amerika Serikat dan Kanada
CSR berkembang dengan baik di Amerika Serikat dan Kanada . Di Eropa telah diciptakan insentif untuk perusahaan yang memperhatikan tidak hanya bottom line keuangannya tetapi juga untuk kinerja sosial dan lingkungan, yang merupakan triple bottom line. Undang-undang menyatakan bahwa investor jangka panjang seperti pengelola dana pensiun juga harus melaporkan pada kinerja sosial dan lingkungan dari aset mereka


Download ppt "PERANAN LEMBAGA KEUANGAN INTERNASIONAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google