Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Supply Chain Management with Lean Production and RFID Application :

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Supply Chain Management with Lean Production and RFID Application :"— Transcript presentasi:

1 Supply Chain Management with Lean Production and RFID Application :
a Case Study DODDY PRASETYO NUGROHO INDRAMAWAN JESSICA MELINDAH

2 7. SUPPLY CHAIN OPERATIONS 9. RE-ENGINEERING SUPPLY CHAIN
OUTLINES 1. LATAR BELAKANG 2. PERUMUSAN MASALAH 3. TUJUAN PENELITIAN 4. METODE YANG DIGUNAKAN 5. LANDASAN TEORI 6. LITERATUR REVIEW 7. SUPPLY CHAIN OPERATIONS 8. CURRENT OPERATIONS 9. RE-ENGINEERING SUPPLY CHAIN 10. KESIMPULAN

3 LATAR BELAKANG Lamanya waktu menunggu atau waktu pengiriman suku cadang tertunda karena adanya perbaikan peralatan di RS. Masih menggunakan teknologi informasi tradisional Electronic Data Interchange (EDI) dan Data Exchange untuk berkomunikasi dengan server lokal.

4 PERUMUSAN MASALAH Kurangnya Efisiensi dan Efektivitas pada Tiga Tingkatan Rantai Pasokan : Transportation Storage Retrival Storage

5 TUJUAN PENELITIAN Merancang Model Operasi Rantai Pasokan (Supply Chain Operations) dengan Menerapkan Lean Production dan Teknologi Radio Frequency Identification Device (RFID)

6 METODE YANG DIGUNAKAN Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah : Lean Production Value Stream Mapping (VSM) Metode As-Is To-be ROI (Return On Investment)

7 LANDASAN TEORI Radio Frequency Identification Device (RFID) adalah alat dengan menggunakan teknologi gelombang yang memungkinkan chip RFID yang kecil dimasukkan dalam setiap obyek fisik dan diidentifikasi secara unik oleh RFID reader. RFID muncul sebagai teknologi penting untuk merevolusi berbagai aplikasi termasuk supply chain management , sejumlah organisasi telah mengadopsi RFID dalam operasi mereka untuk mendapatkan sejumlah keuntungan dan proses bisnis yang efisien (Sheng, Zeadally, Mitrokotsa & Maamar, 2011). Radio Frequency Identification Device (RFID) juga sering dilihat sebagai pra-syarat untuk Internet of Things (IoT).

8 LANDASAN TEORI Lean production pertama kali oleh Toyota dengan nama Toyota Production System (TPS) atau Just In Time (JIT) Manufacturing pada tahun 1960 (Bruun & Mefford, 2004; Reichhart & Holweg, 2007; Taj, 2008; Wu, 2003). JIT bertujuan untuk menghilangkan waste dan meningkatkan produksi dengan menggunakan pendekatan perbaikan terus-menerus, termasuk mempertahankan inventory dan mengurangi waktu setup untuk mengurangi lead time, antrian dan lot sizes untuk mencapai biaya minimum.

9 LITERATUR REVIEW NO PENULIS & TAHUN HASIL PENELITIAN 1
Michael & McCathie (2005); Saygin, Sarangapani & Grasman (2007) Teknologi RFID menawarkan beberapa kontribusi pada supply chain melalui advanced properties seperti indentifikasi unik pada produk, kemudahan komunikasi dan informasi yang real-time. 2 Lasa, Castro & Laburu (2009) Salah satu kontribusi dalam gerakan lean production adalah pengembangan teknik Value Stream Mapping (VSM). 3 Fleisch & Tellkamp (2005) Menunjukkan bahwa ada beberapa biaya yang signifikan dan manfaat dari implementasi RFID. Dengan demikian, perusahaan harus memutuskan apakah akan berinvestasi atau tidak sehingga analisis ROI sangat mendukung keputusan pada kelayakan penggunaan teknologi RFID.

10 SUPPLY CHAIN OPERATIONS
Informasi Pesanan : RS  LDC  HQ Informasi Material : CDC  LDC  RS Salah satu tantangan terbesar di antara anggota rantai pasokan tersebut adalah lamanya waktu menunggu atau waktu pengiriman suku cadang tertunda karena adanya perbaikan peralatan di RS. Penghapusan atau pengurangan pada waktu pengiriman yang lama ini adalah salah satu motivasi awal untuk HQ untuk menguji manfaat penerapan lean production dan penggunaan Teknologi Radio Identification Frequency (RFID).

11 SUPPLY CHAIN OPERATIONS
HQ/CDC (Headquarters/Central Distribution Center) Bertanggung jawab untuk mengontrol persediaan suku cadang perbaikan di CDC dan mengolah pengadaan pesanan dari permintaan LDC dan memenuhi kebutuhan RS. LDC (Local Distribution Center) Setiap LDC memiliki gudang dan bertanggung jawab mengontrol persediaan suku cadang perbaikan dan memasok suku cadang perbaikan ke RS. RS (Repair Store) Bertanggung jawab menjaga/mengelola peralatang pelanggan lokal.

12 CURRENT OPERATIONS Metode As-Is

13 CURRENT OPERATIONS Value Stream Mapping (VSM)

14 RE-ENGINEERING SUPPLY CHAIN
Metode To-Be

15 RE-ENGINEERING SUPPLY CHAIN
Value Stream Mapping (VSM)

16 OPERATIONS TIME (Before vs After)
Tabel 1 menggambarkan peningkatan yang signifikan dalam efisiensi operasi

17 EFFICIENCY IMPROVEMENT
Gambar di atas menunjukkan perbandingan total waktu dalam 3 skenario yang berbeda.

18 IMPROVEMENT EVALUATION
Tabel 2 menggambarkan perbaikan waktu operasi total rantai pasokan dalam 3 skenario yang berbeda.

19 RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Analisis ROI digunakan untuk memverifikasi investasi teknologi RFID dan penerapan lean production. Perangkat keras dan perangkat lunak diasumsikan digunakan 5 thn dan mempunyai kebijakan depresiasi garis lurus.

20 KESIMPULAN Penelitian ini menggunakan VSM untuk menganalisis faktor yang menyebabkan tidak cukupnya rantai pasokan dan berlaku baik pada lean production dan teknologi RFID untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai suplai. Hasil awal dalam studi kasus (dengan 1CDC, 10LDC dan lebih dari 400 RS) menunjukkan bahwa total waktu operasi dari tahap awal sampai dengan tahap akhir dari lean dan RFID, bisa mendapatkan penghematan sebesar 81%. Penghematan dapat lebih ditingkatkan menjadi 89% dengan penerapan cross-docking. Analisis ROI dengan nilai 2,6 menunjukkan efektivitas penerapan lean production dan aplikasi RFID.

21 THANK YOU


Download ppt "Supply Chain Management with Lean Production and RFID Application :"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google