Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Proposal Kegiatan Maukib Arbain Karbala 2014

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Proposal Kegiatan Maukib Arbain Karbala 2014"— Transcript presentasi:

1

2 Proposal Kegiatan Maukib Arbain Karbala 2014

3 Menyenangkan hati orang-orang mukmin pada masa kegaiban membuat Imam Mahdi as sangat bahagia. Menyenangkan orang-orang mukmin adalah mungkin melalui bantuan keuangan dan bantuan fisik. Adakalanya kesenangan mereka diperoleh dengan menyelesaikan persoalan-persoalan mereka atau merekomendasikan kasus mereka kepada otoritas-otoritas atau bahkan dengan mendoakan mereka. Di waktu-waktu lain kita dapat membuat mereka bahagia dengan memberikan mereka keleluasaan untuk pelunasan hutang. Karenanya sewaktu melakukan salah satu perbuatan di atas jika niat dari pelakunya adalah agar Imam as akan merasa senang dengan perbuatannya itu, maka ia akan mendapat pahala untuk itu. Sebaliknya, ada banyak kebaikan di dalamnya daripada sekadar menyenangkan orang-orang mukmin.

4 Imam Ja’far as-Shadiq as berkata: “Jikalau Allah membangkitkan seorang mukmin dari kuburnya maka akan keluar bersamanya sesuatu yang berkhidmat kepadanya dihadapannya, dan setiap kali seorang mukmin melihat suatu yang menyeramkan pada hari kiamat, sesuatu itu berkata: “Jangan khawatir dan jangan bersedih dan berbahagialah dengan kebahagiaan dan kemuliaan dari Allah SWT”, sampai ia berdiri dihadapan Allah SWT dan menghisabnya dengan perhitungan yang mudah dan mukmin akhirnya akan diperintahkan untuk masuk kedalam surga, dan sesuatu itu selalu berjalan dihadapannya mengikuti langkah si mukmin, lalu seorang mukmin itu berkata: “Semoga Allah SWT membalas semua kebaikanmu dengan kebaikan karena engkau keluar bersamaku dari kuburanku dan engkau selalu menghiburku dengan kemulian dan kebahagiaan dari Allah SWT sampai aku melihatnya”,

5 Lalu sang mukmin bertanya: “Siapakah engkau
Lalu sang mukmin bertanya: “Siapakah engkau?”, lalu sesuatu itu menjawab: “Akulah kebahagiaan yang engkau masukkan kepada saudara seimanmu di dunia”. (Bihar 7/197). Imam Ali as berkata: “Termasuk sesuatu yang dapat menghapus dosa besar adalah menolong orang yang kesulitan dan menuntaskan perkara yang sulit”. (Bihar 72/21). Imam Hasan al-Mujtaba menjelaskan, “Barang siapa yang berhasil menyelesaikan urusan mukmin akan mendapatkan Haji Mabrur jika tidak berhasil akan mendapatkan Umroh Mabrur. Imam Ali ar-Ridha as menjelaskan bahwa bukan pengikut Amirul Mukminin as yang tidak peduli dengan para fakir miskin dari kalangan mukminin.

6 Imam Ali as berkata: “Barang siapa yang memasukkan kebahagiaan pada hati saudaranya seiman, maka ia telah membuat kami Ahlul Bait bahagia, dan barang siapa yang membuat kami bahagia maka ia telah membuat Rasulullah Saw bahagia, dan barang siapa yang membuat beliau saw bahagia maka ia telah membahagiakan Allah Swt, dan barang siapa yang membuat Allah bahagia maka pasti Allah akan membuat ia bahagia dengan menempatkannya di surga-Nya”. Imam Ali as berkata: “Barang siapa yang menziarahi saudaranya ke rumahnya tanpa dengan kepentingan apapun kecuali karena Allah Swt, maka ia akan dicatat termasuk peziarah Allah Swt dan ia berhak untuk memperoleh kemuliaan dari Allah Swt”. Imam Ali as berkata: “Senyuman yang ditampakkan pada seorang mukmin yang asing termasuk kaffarah dzunuub (penghapus dosa)”.

7 Imam Ali as berkata: “Barang siapa yang memuliakan seorang yang asing dalam keterasingannya, menyembuhkan kegundahannya, memberi makan dan memberi minum padanya, atau membuat ia tersenyum dan tertawa, maka baginya surga”. (Jami’ul Akhbaar 11/11). Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya sebaik-baiknya amal setelah semua kewajiban adalah memasukkan rasa bahagia pada hati seorang mukmin”. Imam Ali as berkata: “Barang siapa yang membahagiakan pecinta kami, maka sungguh ia telah menyambung silaturahmi dengan kami”. Imam Ja’far Shadiq as berkata: “Termasuk amal yang paling dicintai Allah Swt adalah membahagiakan seorang mukmin diantaranya: Mengenyangkan lapar mereka, menghilangkan kegelisahannya, dan melunasi hutangnya”. (Alfu Hadist fil mukmin 1/73).

8 Imam Ali as berkata: “Barang siapa yang tidak peduli pada hajat saudara seimannya, dan tidak memperdulikan masalahnya dengan hartanya, jabatannya, tangannya, kakinya dan lisannya, maka Allah Swt mewajibkan baginya 3 hajat yang akan ia tunaikan untuk seorang munafik yang akan menipunya dan Allah Swt tidak akan memberinya pahala apapun atas perpuatannya”. (A’laamuddin 16/9) Dari Imam Ja’far Shadiq as beliau berkata: “Allah Swt berfirman pada Musa bin Imran as: “Sesungguhnya ada diantara hamba-hambaKu yang beribadah dan mendekati-Ku dengan kebaikan, maka aku memasukkannya ke dalam surga”, Nabi Musa as bertanya: “Wahai Tuhanku, kebaikan apakah ini?”, Allah swt berfirman: “Ia telah memasukkan kebahagiaan pada seorang mukmin”. (Al-Mu’min 5/8).

9 Sebuah hadis dari Imam Shadiq as dalam al-Kafi yang berkata, “Siapapun di antara kamu yang menyenangkan hati seorang mukmin seharusnya tidak berpikir bahwa kamu telah menyenangkan hati hanya mukmin ini. Demi Allah! Ia telah menyenangkan hati kami. Demi Allah! Ia telah menyenangkan hati Rasulullah saw.” (Al-Kafi, jilid 2 halaman 189, Adab Ad-Dhiyaafah 1/62) Pernah kita menyempatkan waktu untuk berkhidmat kepada syi’ah Ahlulbait as? Pernahkah kita berusaha keras memecahkan permasalahan para teman, famili, dan saudara-saudara mukmin kita? Pernahkah pemikiran melayani kebutuhan mereka masuk ke pikiran kita? Mungkin kebanyakan tidak!

10 Akan tetapi, Hadhrat Al Mahdi as menulis ke Abul Hasan Isfahani, seorang marja di zamannya, “Ringankanlah diri kalian, temuilah orang-orang dengan mudah dan penuhilah kebutuhan mereka, kami akan membantu kalian.” Apakah engkau mengetahui bahwa Imam Zaman as mencintai orang-orang yang saleh dan memecahkan berbagai kesulitan mereka? “karenanya, ia mengingatkan, “Bertakwalah kepada Allah, tundukanlah (diri kalian) dengan sepenuhnya kepada kami dan tinggalkan semua pekerjaan kalian atas kami (yakni berimanlah kepada kami), maka adalah wajiblah bagi kami untuk mengangkat kalian dari semua jenis bencana.” (Kalimatul Imam Al Mahdi, vol 1 hal 302)

11 Latar Belakang Diriwayatkan dari Kitab Mustadrok Wasail juz 10 halaman 319 diriwayatkan dari Syeik Fakhrud din Ath-thoroiyhi dalam Majmail Bahrain dalam hadis Munajat Nabi Musa as saat dia bermunajat :’Ya Rabbi, apa yang menyebabkan kemuliaan umatnya Nabi Muhammad melebihi umat yang lain”? Allah Swt Berfirman: ”Mereka dimuliakan karena 10 perkara.” Musa bertanya,” Apakah gerangan hal tersebut hingga daku akan menyuruh bani Israil mengerjakannya.” Allah Swt menjawab 10 hal tersebut adalah :  1. Sholat. 6. Jum’at. 2. Zakat. 7. Jama’ah.  3. Puasa. 8. Al-Qur’an.  4. Haji.  9. Ilmu.  5. Jihad. 10. Asyuro.

12 Kemudian Musa as bertanya apakah Asyuro itu
Kemudian Musa as bertanya apakah Asyuro itu? Allah Swt menjawab : ”Tangisan dan berusaha menangis, untuk cucu Nabi Muhammad saw serta mengadakan acara berduka buat mengenang musibah putra Al-Musthofa. Wahai Musa siapapun dari hambaku pada zaman tersebut menangis atau berusaha menangis dan berduka atas putra Al-Musthofa maka wajib atasnya masuk surga, menetap disana. Dan siapapun yang menginfakkan hartanya dalam rangka mencintai putra dari putri Nabi saw atau membuat makanan atau apapun berupa uang maka Aku akan memberkahinya di dunia uangnya tersebut dengan 70 kali lipat dan akan dilipat gandakan lagi di surga serta akan diampuni dosa-dosanya”. Demi Keagungan dan Kemuliaan-Ku siapapun baik lelaki maupun perempuan yang mengalirkan air matanya di hari Asyuro dan hari-hari kesedihan lainya walau dengan hanya setetes maka akan dicatat pahalanya bagaikan 100 orang yang syahid.”

13 Suatu kebiasaan bagi masyarakat Iraq mengadakan jalan kaki bersama, dari Najaf al-Asraf menuju Karbala al-Muqaddasatain untuk memperingati hari Arbain (40) syahidnya Imam Husein as beserta Keluarga dan Sahabatnya. Kebiasaan ini untuk mengambil berkah dari Sayyidah Zainab al-Kubro as, Imam Ali Zainal Abidin as beserta Wanita-wanita keluarga Nabi saw ketika menjadi tawanan. Masyarakat Iraq membuat sebuah tenda untuk menjamu para peziarah, baik menyediakan makanan, minuman, mobil toilet, tempat istirahat, dll. Itu semua dinamakan Maukib.

14 Masyarakat Iraq yang mengadakan Maukib bukan dari golongan orang-orang mampu yang bergelimangan harta, tetapi mereka tetap berkhidmat kepada Imam as dan para pengikut dan pencintanya dengan cara menabung selama setahun penuh di setiap bulannya untuk menyiapkan segala yang bisa dipersiapkan untuk melayani para peziarah Al Husein as. Karena mencontoh kebiasaan masyarakat Iraq serta mengambil berkah dari Imam Husein as beserta keluarga dan sahabatnya, Satu tahun yang lalu para pelajar Indonesia ikut serta dalam berjalan kaki serta kami mengumpulkan sedikit demi sedikit uang untuk membuat Maukib Indonesia yang sangat sederhana, tidak sebesar Maukib-maukib yang lain. Tetapi, dengan tujuan untuk melayani para peziarah Al Husein as dari seluruh dunia.

15 Satu tahun yang lalu para Pelajar Indonesia menyediakan Snack seperti Roti kering, Kurma, Teh dan Susu. Setiap tahun semakin banyak para peziarah yang datang dari semua penjuru dunia dari mulai Benua Eropa, Afrika, Amerika, Timur tengah juga Asia semua datang untuk satu tujuan. Yakni, mengikuti acara Akbar yaitu jalan kaki ke karbala di hari-hari 40 hari syahidnya Imam Husein as. Dengan semakin banyaknya jumlah para peziarah yang datang, maka semakin banyak Maukib yang dibutuhkan untuk melayani mereka. Tahun kemarin rekan-rekan kita dari pelajar Iraq menjelaskan bahwa Maukib semakin berkurang, Padahal setiap jarak satu meter antara Najaf dengan Karbala pasti terdapat Maukib. 

16 Karena itu dengan rahmat Allah Swt, dan Shalawat kepada Rasulullah dan Ahlul Baitnya khususnya Al Husein as beserta keluarga dan sahabatnya di padang Karbala. Para pelajar Indonesia membuka Maukib Indonesia untuk berkhidmat kepada para tamu Al Husein as, kami telah mengumpulkan sedikit uang pribadi kami untuk menyukseskan Maukib serta mengajak kepada Bapak, Ibu, Sdr, Sdri para pengikut dan Pecinta Al Husein as untuk membantu menyukseskan dalam berkhidmat kepada Allah, Rasulullah saw dan seluruh keluarganya yang suci. Karena barang siapa yang ikut serta dalam kebaikan dan membantu orang melakukan kebaikan tersebut maka mereka pun akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang melakukan kebaikan tersebut.

17 Keutamaan Orang-orang yang Menziarahi Al Husein as
Imam Ali Al Hadi as memerintahkan Abu Hasyim untuk ziarah ke Imam Husein as seraya berkata: “Berangkatlah engkau ke karbala dan doakan aku disana” Abu Hasyim menjawab: “Tuanku bukankah engkau seperti al-Husein sebagai Hujjah Allah dimuka bumi? Imam Ali Al Hadi as menjawab: “Engkau benar, Sesungguhnya Allah memiliki beberapa tempat yang jikalau berdoa disalah satu tempat tersebut Allah akan mengabulkan doanya, dan paling Allah sukai tempat di bumi ini adalah kubur al-Husein” Sesungguhnya Allah menjadikan turbahnya sebagai obat, dan menjadikan Imam dari Sulbinya dan mengijabah Doa dibawah Qubbahnya

18 في الكتاب الْعِبَرُ فِي خَبَرٍ مِنْ غَبَرٍ ج 1 ص 143 للذهبي, مكتبة الشاملة
"أَبُوْ مُحَمَّد بْن جَعْفَر بْن مُحَمَّد بْن نَصِيْر البَغْدَادِي اَلْخُلْدِي اَلْخَوَّاص اَلزَّاهِد، شَيْخُ الصُّوْفِيَّة وَمُحَدِّثُهُمْ" Abu Muhammad bin Ja’far bin Muhammad bin Nasiyr al Baghdadi al Khuldi adalah seorang zahid, Pembesar sufi, dan ahli hadist Apa yang dilakukan Ja’far Khuldi ketika berziarak ke Kubur al-Husein as في الكتاب المنتظم في تواريخ الملوك والامم لابن الجوزي, 4/161, دار الفكر, 1995: "سَمِعْتُ أبَا بَكْرٍ مُحَمَّد بْن الْحَسَن بْن عَبْدان الصَّيْرِفِي يقول: سَمِعْتُ جَعْفَر الخُلْدِيْ( شَيْخُ الصُّوْفِيَّة ) يَقُوْلُ: كَانَ بِيْ جَرَبٌ عَظِيْمٌ فَتَمَسَّحْتُ بِتُرَابِ قَبْرِ الحُسَيْنِ، فَغَفَوْتُ فَانْتَبَهْتُ وَلَيْسَ عَلَيَّ مِنْهُ شَيْءٌ. وَزُرْتُ قَبْرَ الحُسَيْنِ فَغَفَوْتُ عِنْدَ القَبْرِ غَفْوَةً"

19 Ibn Jauzi berkata: “Telah menceritakan kepada kami Ibnu Nasir…dst, telah berkata al-Khuldi: “Sesungguhnya aku menderita penyakit kulit kronis, lalu aku usap-usapkan badanku dengan TANAH KUBUR Al HUSEIN, maka aku tertidur sejenak dan ketika aku terbangun sakitku telah sembuh” hadis dari Imam ash-Shadiq as sehubungan dengan ziarah ke Imam Husein as, penghulu para syahid, “Ketika Allah menghendaki kebaikan dan kebahagiaan bagi seseorang, dia memasukan dalam hatinya kecintaan kepada Imam Husein as dan kecenderungan untuk menziarahinya.”

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31 • Bagi para Donatur yang akan memberikan sumbangan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
–Langsung menyerahkan donasi pada Panitia dibawahini: Husein Abuthalib Almuhdhor : Fatimah Abuthalib Almuhdhor : Syarifah Zainab Pratiwi : Melalui rekening Bank Central Asia No. Rek a/n Husein Abuthalib H Almuhdar

32 Notes Uang tersebut akan dibawa oleh rombongan ziarah yang akan berangkat ke Iraq dalam bentuk USD ($) Dimohon nominal uang diakhiri dengan nomer 14 Contoh: Rp ,- Laporan dan documentasi akan dikirim via Dana yang dibutuhkan sebanyak-banyaknya, karena menjamu belasan juta manusia, andai yang terkumpul 50 juta, maka semua uang tersebut dibelanjakan untuk Acara tersebut. Tidak ada uang yang disimpan untuk acara Arbain tahun depan, karena setiap penyumbang berpartisipasi dengan niat untuk tahun ini

33 Penutup Demikianlah proposal ini kami ajukan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk ikut sama-sama berpartisipasi menghidupkan Syiar Ahlul Bait as. Akhirnya kami doakan agar Bapak/Ibu/Sdr/i dibukakan Rezeki yang lapang dalam berpartisipasi pada acara ini akan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT dan amal ibadahnya yang akan mendekatkan dan dibalas cintanya oleh Allah SWT, Nabi Muhammad SAW dan Keluarganya yang mulia serta Sahabatnya yang setia. Khususnya Al Husein dan para Syuhada’ yang gugur bersamanya, dan dapat ziarah ke makam mereka di dunia dan mendapatkan Syafaat mereka di Akhirat, Amin Ya Robbal Alamin

34 Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri……. QS. Al Isra’ (17) : 7

35


Download ppt "Proposal Kegiatan Maukib Arbain Karbala 2014"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google