Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERAN MAGISTER PSIKOLOGI DALAM PENANGANAN OBESITAS

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERAN MAGISTER PSIKOLOGI DALAM PENANGANAN OBESITAS"— Transcript presentasi:

1 PERAN MAGISTER PSIKOLOGI DALAM PENANGANAN OBESITAS
12/04/2017 KAPITA SELEKTA PSIKOLOGI KESEHATAN PERAN MAGISTER PSIKOLOGI DALAM PENANGANAN OBESITAS Setia Pribadi NPM: Pascasarjana Psikologi Kesehatan Terapan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Depok, September 2007 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

2 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
APAKAH OBESITAS ? Obesitas adalah akumulasi dari lemak tubuh yang berlebihan Secara umum lemak dalam tubuh adalah 20-27% dari jaringan tubuh untuk perempuan dan 15-22% pada laki laki Pengukuran menggunakan body mass index (BMI) Orang masuk dalam kategori overweight jika BMI 25 atau lebih, dan termasuk obese bila lebih dari 30 (NCHS,2003 dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

3 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
SOSIOKULTURAL,GENDER, DAN UMUR YANG MEMBEDAKAN DALAM MENGONTROL BERAT BADAN Sebagai contoh prevalensi obesitas pada orang dewasa di Amerika lebih tinggi daripada di Inggris dan Kanada, dan sangat rendah di Cina dan Jepang (Valdez & Williamson, 2002 dalam Sarafino) Lebih banyak pria yang overwieght daripada perempuan, tetapi perempuan lebih banyak obes daripada pria Lebih banyak wanita Afro Amerika dan Hispanik yang obes dibandingkan dengan kulit putih, persentasi pria Hispanik lebih banyak overweight daripada Afrika Amerika dan kulit putih © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

4 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
SOSIOKULTURAL,GENDER, DAN UMUR YANG MEMBEDAKAN DALAM MENGONTROL BERAT BADAN Overweight terbanyak di Amerika pada usia tahun (NCHS, 2003 dalam Sarafino) Alasan yang sederhana penyebab nya adalah orang mengkonsumsi lebih banyak kalori dan disatu sisi aktifitas sangat berkurang dibandingkan sebelumnya. Sebagai gambaran dalam tiga dekade 2000an orang Amerika setiap hari mengkonsumsi 168 kalori (7%)untuk pria dan 335 (22%)untuk perempuan (CDC,2004b, dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

5 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Dua alasan pada orang dewasa menjadi semakin gemuk, pertama orang selalu bertambah berat secara periodik, tidak dapat di hentikan, keseimbangan akan terus terakumulasi dari tahun ketahun(Yanovski et al., 2000,dalam Sarafino). Kedua, aktifitas fisik dan metabolisme tubuh akan turun dengan berambahnya usia (Smith,1984, dalam Sarafino) Untuk menjaga berat badan sejak dini orang memerlukan menjaga asupan kalori dan melakukan exercise lebih banyak dengan bertambahnya usia. Untuk mengontrol berat badan terdapat dua faktor yaitu biolgical dan psikososial © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

6 FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS
Faktor biologis memegang peranan penting dalam obesitas Set-point theory of weight: idenya setiap individu mempunyai berat ideal secara biologis, yang tidak dapat dimodifikasi terlalu besar (Garner & Wooley,1991, dalam Taylor). Teori ini seperti kerja dari thermoregulating, yaitu orang akan makan jika berat badan biologisnya menurun, dan akan berhenti ketika sudah mendekati titik ideal.Sebagian orang mungkin mempunyai ukuran ideal yang lebih tinggi daripada yang lainnya, inilah yang menyebabkan obese (Browel, 1982 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

7 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Faktor keturunan : Hanya 7% anak yang mempunyai orang tua dengan berat badan normal menjadi obes pada usia 30 tahun. Bukan hanya karena faktor genetik, anak mungkin belajar kebiasaan makan dan aktifitas dari orang tuanya, faktor lingkungan juga memengaruhi obesitas © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

8 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Sosioekonomistatus, budaya: Di Amerika perempuan dengan ses rendah dan perempuan Afrikan American lebih peka terkena obesitas (Wardle, Waller, & Jarvis, 2002, dalam Taylor) Dinegara yang sedang berkembang prevalensi obesitas terdapat pada orang dengan ses yang lebih baik. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

9 FAKTOR PSIKOSOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS
Stres Banyak orang mengakui akan lebih banyak makan ketika mereka cemas atau terganggu, dan terdapat bukti bahwa stres memengaruhi makan (Logue, 1991, dalam Sarafino). Orang yang sedang stres cenderung makan makanan manis dan tinggi lemak- disebut “Comfort foods” (Dallman et al., 2003;Oliver, Wardle, & Gibson, 2000, dalam Sarafino dan Taylor) Sebagian orang ketika stres makan berlebih sebagian lagi tidak nafsu makan (Willenbring,Levine, & Morley, 1986, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

10 FAKTOR PSIKOSOSIAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN OBESITAS
Stres (lanjutan) Pria menjadi tidak nafsu makan ketika stres, wanita akan lebih banyak makan (Grunberg & Straub, 1992, dalam Taylor) Pada individu yang melakukan diet dan membatasi makan, stres dapat menyebabkan mereka keluar dari kebiasaan tersebut atau “disinhibit” yang akan mengakibatkan makan berlebih (Herman & Polovy,1980; Ruderman,1986 dalam Sarafino) Stres dan ansietas dapat menyebabkan disinhibit dari orang yang melakukan diet dan dapat mengalahkan self control mereka yang berakibat makan berlebihan dan obesitas (Heatherton, Herman, & Polivy, 1991, 1992, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

11 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Ansietas dan depresi nampak jelas pada stress eating Orang yang overweight lebih banyak mengalami ansietas, hostility, dan depresi daripada orang yang normal (Lingsweiler, Crowther,& Stephens, 1987, dalam Taylor) Penelitian prospektif mengindikasikan pada orang yang mengalami emosi negatif yang kronis, seperti depresi,menempatkan orang pada resiko makan yang berlebihan dan mengakibatkan obesitas (Goodman & Whitaker, 2002;Stice, Presnell, & Spangler, 2002 dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

12 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Gaya hidup Minum alkohol berlebihan akan menambahkan kalori pada diet dan mengurangi pengeluaran lemak dari tubuh (Suter, Schutz, & Jequier, 1992; Tremblay et al., 1995 dalam Sarafino) Menonton tv berdampak pada kontrol berat badan karena menurunkan aktifias fisik dan mengurangi pembakaran lemak tubuh serta memakan makanan yang tidak bergizi, manis, seperti yang sering ditayangkan diiklan tv (Andersen, Crespo et al., 1998;Gortmaker, Dietz, &Cheung, 1990; Story & Faulkner, 1990, dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

13 PENCEGAHAN OVERWEIGHT
Menurunkan berat badan setelah mengalami obesitas bukan hal mudah dilakukan untuk setiap usia. Perlu dilakukan pencegahan terjadinya kelebihan berat badan dimulai dari usia anak anak karena : Obesitas pada anak sepertinya akan berlanjut hingga dewasa (Serdula et al., 1993 dalam Sarafino) Untuk mencegah akibat dari terjadinya pembangunan sel lemak pada masa kanak kanak dan remaja.Obes pada dewasa yang berlanjut dari masa kanak kanak mempunyai beban ganda terhadap sel lemak yang lebih besar © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

14 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Sepertiga dari ibu yang mempunyai anak obes mengatakan bahwa anak mereka “memiliki berat yang normal”(Maynard et al., 2003 dalam Sarafino) Yang perlu perhatian dalam pencegahan anak yang mempunyai sejarah keluarga obesitas atau yang pernah mengalami overweight (Jeffery, 1998 dalam Sarafino) Usaha untuk mengontrol berat badan difokuskan untuk meningkatkan diet dan aktifitas fisik pada anak anak serta melibatkan keluarga mereka dalam membuat program (Baranowski & Hearn, 1997;Jeffery, 1998 dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

15 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Program pendidikan fisik dan kesehatan disekolah tempat yang paling baik untuk mempromosikan makanan yang sehat dan melatih kebiasaan Anak yang beresiko dapat diidentifikasi dan diberi perhatian khusus dan diberikan pelatihan berkenaan dengan peraturan makan dan latihan perilaku Program disekolah akan efektif kalau disertai dengan metode pelatihan yang bervariasi dan termasuk kafetaria dan fasilitas dan staf pendidikan dan memeroleh dukungan dari orang tua murid (Striegel, Moore & Rodin, 1985 dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

16 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Orang tua lah menyediakan hampir seluruh makanan yang ada di rumah dan hampir semua makanan yang dimakan oleh anaknya. Rekomendasi ahli untuk pencegahan overweight: Mendorong untuk aktifitas fisik secara regular dan batasi menonton tv Jangan menggunakan makanan yang tidak sehat untuk memberikan hadiah karena makan makanan yang kurang disukai (contoh: “Kamu akan mendapat dessert jika kamu mau makan kacang polong ini”) gunakan pujian apabila ingin memberikan reward © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

17 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Kurangi membeli makan kolesterol tinggi dan makanan manis dalam segala bentuknya termasuk soft drinks, untuk digunakan dirumah atau tempat lain; hindari restoran cepat saji. Gunakan buah, nuts dan makanan sehat lainnya untuk dessert harian, makan makanan yang tidak sehat dicadangkan hanya pada waktu tertentu atau seminggu sekali © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

18 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Pastikan anak sarapan dengan makanan yang sehat (dengan beberapa telor) setiap hari dan jangan memakan snacks tinggi kalori pada malam hari. Kalori yang dimakan pada pagi hari akan digunakan secara penuh, sedangkan kalori yang dikonsumsi pada malam hari akan menjadi lemak Monitor berat badan anak dengan BMI secara regular. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

19 DIET UNTUK MENURUNKAN BERAT BADAN
Beberapa orang menurunkan berat badan untuk alasan kesehatan yang mempunyai resiko terhadap kelebihan lemak, penurunan berat badan secara nyata dapat menurunkan tekanan darah dan level lipid dan lopoproteins (Datillo & Kris-Etherton, 1992; Linden & Chambers, 1994 dalam Sarafino) Sebagian orang menurunkan berat badan untuk menjaga penampilan, khususnya pada perempuan dan akan mempengaruhi dalam pergaulan sosial. Aspek sosial pada obesitas dapat menjadi faktor stress dan dapat memotivasi orang untuk menurunkan berat badannya. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

20 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Banyak orang menurunkan berat badan dengan mengatur diet mereka, membuat rencana apa yang dimakan dan membuat daftar apa yang akan dibelanjakan akan meningkatkan penurunan berat badan (Wing etr al., 1996,Surwit et al., 1997 dalam Taylor) Menggunakan metode yang tidak efektif dalam menurunkan berat badan mungkin akan didapat penemuan yang paradoksal, banyak remaja wanita dan pria mengkontrol berat badan mereka, tetapi malah akhirnya mengalami kenaikan berat badan (Field et al., 2003;Stice et al., 1999 dalam Sarafino) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

21 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Memertahankan hasil penurunan berat badan merupakan hal yang sulit. Yang terbaik untuk menurunkan berat badan adalah secara bertahap dan menggunakan perubahan gayahidup yang dapat diterima dan dipelihara oleh keluarga mereka secara menetap. Orang akan sukses menurunkan berat badan jika mereka mempunyai sosial suport dari keluarga dan pergaulan sosial mereka dan jika mereka mempunyai self efficacy atau confidence yang tinggi (Edell et al.,1987;Wing & Polley,2001 dalam Sarafino) Ada orang yang berhasil menurunkan berat badan mereka, tetapi banyak juga yang tidak berhasil. Orang yang tidak berhasil menurunkan berat badanya perlu mendapatkan pertolongan. Tapi bagaimana dan dengan cara apa? © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

22 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
12/04/2017 FASTING Puasa salah satu teknik untuk menurunkan berat badan. Puasa dilakukan dangan mengurangi asupan makanan pada periode tertentu dalam beberapa hari, terkadang disertai dengan minum sedikit cairan rendah kalori Puasa dapat menurunkan berat badan secara cepat, tetapi orang tidak dapat berpuasa tanpa merusak kesehatan mereka. Apabila telah kembali kepada kebiasaan normalnya, maka berat badanya akan naik lembali secara cepat (Wadden, Stunkard, &Brownell,1983 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

23 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
PEMBEDAHAN Pembedahan, khususnya gastric surgery merupakan cara untuk menurunkan berat badan yang radikal untuk obesiti yang berat. Dilakukan pada obesitas yang telah gagal melakukan penurunan berat badan dengan metode lain. Efek samping pembedahan yang biasa terjadi adalah gastric dan abdominal distress. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

24 APPETITE-SUPRESSING DRUGS
Obat digunakan untuk mengurangi nafsu makan dan membatasi makanan yang dikonsumsi (Bray & Tartaglia,2000 dalam Taylor) Obat juga digunakan bersamaan dengan metode cognitive-behaviour intervention. Obat dapat menurunkan berat badan, tetapi partisipan dapat mengalami kenaikan berat nya kembali secara cepat, apabila mereka lebih mengandalkan obat daripada usaha mereka (J.Rodin, Elias, Silberstein, & Wagner, 1988 dalam Taylor). © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

25 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Yang harus diperhatikan disini, dalam program penurunan berat badan diperlukan self efficacy.Penambahan obat hanya sebagai tambahan dibandingkan dengan usaha yang lainnya. Sebagai contoh mengkonsumsi fruktosa secara periodik akan mengurangi kalori pada makanan dan asupan lemak di ganti dengan konsumsi gula atau air (J.Rodin,1990,1991 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

26 THE MULTIMODAL APPROACH
Screening Program dimulai dengan menerapkan skrining motivasi dan kesiapan mereka untuk memulai program. Kegagalan diet, berat badan kembali keawalnya,tidak puas terhadap bentuk tubunya, self esteem yang rendah semua itu sangat berhubungan dengan tidak adanya penurunan berat badan untuk program perilaku penurunan berat , dan kriteria tersebut dapat digunakan untuk menyaring seseorang sebelum pengobatan atau dapat digunakan untuk meningkatkan kesesuaian antara program treatmen tertentu dengan klien (Teixeira et al., 2002 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

27 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Self-monitoring Klien obes dilatih untuk memonitor sendiri dan melakukan pencatatan secara lengkap terhadap apa yang dimakan, kapan mereka makan, berapa benyak yang mereka makan, dimana mereka makan, dan dimensi lain tentang makannya. Catatan ini secara simulatan akan menunjukkan perilaku dan membuat klien lebih sadar akan pola makan mereka (R.C.Baker & Kirschenbaum, 1998 dalam Taylor) Banyak klien yang terkejut ketika membaca cacatan mereka ketika mereka mengetahui, apa, kapan, seberapa banyak,yang mereka makan. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

28 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Monitoring sangat penting untuk program penurunan berat badan, dan akan lebih penting saat hari hari kritis, seperti saat liburan, ketika mereka tidak percaya akan apa yang terjadi (Boutelle, Kirschenbaum, Baker, & Mitchell,1999 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

29 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Analisis perilaku kemudian fokus pada pengaruh yang terdahulu yang akan menjadi target perilaku-dinamai;stimulus yang memengaruhi makanan. Klien dilatih untuk memodifikasi stimulus lingkungan mereka yang dapat menimbulkan dan memelihara pola makan mereka yang berlebihan. Langkah dimulai dengan membeli makanan rendah kalori (seperti sayuran mentah), membuat akses menjadi semakin mudah, membatasi adanya makanan berkalori tinggi dirumah. Teknik mengontrol perilaku hampir selalu digunakan untuk melatih pasien melakukan perubahan keadaan pola makan mereka © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

30 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Klien diajari untuk selalu makan pada satu tempat tertentu setiap hari. Mereka mungkin harus membangun suatu keadaan yang menjadi stimuli yang baru yang berhubungan dengan makan. Sebagai contoh mereka harus mempunyai satu tempat khusus,seperti tempat atau piring, dan boleh makan apabila berada pada tempat tersebut. Umpan balik yang diberikan secara individu yang secara khusus dibuat akan membantu klien untuk menggapai sukses dalam mengurangi berat badan mereka (Kreuter, Bull, Clark, & Oswald, 1999, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

31 KONTROL TERHADAP MAKAN BERLEBIH
Langkah selanjutnya dari multimodal behavioral intervention adalah klien dilatih untuk meningkatkan kontrol terhadap proses makan yang mereka lakukan, sebagai contoh, klien harus menghitung berapa kali menyuap, berapa kali mengunyah, berapa kali menelan. Mereka mungkin harus menelan makan sampai dengan makanan yang ada dimulut mereka benar benar telah dikunyah dan halus. Semakin lama makanan berada dalam mulut mereka, maka makanan yang masuk juga akan lebih sedikit Akhirnya klien diharapkan dapat menikmati dan merasakan makanan mereka. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengajari orang obes untuk mengurangi makan dan mendapatkan kenikmatan juga (Stunkard,1979, dalam Taylor) Klien yang dapat melakukan hal yang diebutkan diatas dengan benar maka harus mendapat hadiah Membangun self kontrol adalah bagian penting pada behavioral treatment. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

32 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
ADDING EXERCISE Melakukan exercise adalah bagian yang sangat penting untuk mengurangi berat badan. Seharusnya orang yang lebih berumur, meningkatkan latihan fisik sangat esensial dalam menjaga berat badan (Jameson,2004 dalam Taylor) Level yang tinggi dari aktifitas fisik sangat berhubungan dengan keberhasilan untuk menurunkan berat badan dan menjaga peningkatannya pada dewasa maupun anak anak (L.H. Epstein et al., 1995;Jeffery & Wing,1995, dalam Taylor) Konsekeunsinya , perserta program penurunan berat badan memerlukan program aktifitas fisik secara regular yang menarik dan menyenangkan buat mereka (Wadden et al., 1997 dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

33 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
CONTROLING SELF TALK Merancang kognisi merupakan bagian yang penting dalam program menurunkan berat badan Kebiasaan buruk dapat dipelihara melalui monolog yang tidak berguna (sebagai contoh-”Saya tidak akan dapat menurunkan berat badan saya”- Saya telah sering mencoba dan selalu gagal) Peserta program penurunan berat badan harus dapat merubah pikiran yang maladaptif tersebut dengan positive self intruction. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

34 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
SOCIAL SUPPORT Faktor lain yang berperan dalam program menurunkan berat badan adalah adanya dukungan sosial Klien dengan derajat dukungan sosial yang lebih tinggi akan lebih berhasil daripada yang mendapat dukungan sosial sedikit, dukungan didapat dari keluarga, teman dan pekerja sosial (Brownell & Kramer, 1989; Brownell & Stunkard, 1981 dalam Taylor) Sekalipun dukungan dilakukan melalui internet dapat membantu orang menurunkan berat badan lebih berhasil (Oleck, 2001, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

35 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
PENCEGAHAN RELAPS Teknik pencegahan relaps seharusnya merupakan program yang menyatu dari program yang secara dini dapat dicegah dengan efektif dengan menerapkan skrining dalam program Teknik pencegahan terhadap relaps dilakukan secara khusus terhadap klien, mengubah lingkungan untuk mengurangi godaan,berlatih menghadapi situasi yang mengancam untuk kambuh(seperti ketika liburan), dan membangun strategi coping untuk mengatasi situasi resiko tinggi. Program penurunan berat badan harus secara bersamaan dibuat dengan program pencegahan kambuhnya. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

36 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Pencegahan kekambuhan adalah penting, tidak saja untuk diet, tetapi juga kepada saling menyalahkan ketika mereka tidak berhasil melakukan program Ketika diet mereka gagal, perempuan cenderung menyalahkan akan kegagalan dirinya dalam melakukan disiplin diri. Tetapi pada pria lebih banyak menyalahkan faktor diluar dirinya (New York Times,2000b dalam Taylor) Yang selalu membuat gagal dari program menurunkan berat badan adalah karena proses untuk memelihara perilaku yang diperlukan sulit dan keuntungan yang didapat, baru pada waktu yang lama (Jeffrey, Kelly, Rothmanm,Sherwood, & Boutelle, 2004 dalam Taylor) Beberapa orang mungkin merasakan bahwa keuntungan yang didapat dari penurunan berat badan tidak sesuai dengan usaha yang dilakukannya. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

37 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Evaluasi terhadap teknik Cognitive- Behavioral dalam menurunkan berat badan Evaluasi yang paling dini ditujukan pada cognitif-behavioral program dalam menurunkan berat badan adalah untuk menurunkan berat badan satu pound seminggu atau sampai 20 minggu, dan untuk memeliharanya bisa sampai satu tahun (Brownell,1982 dalam Taylor) Peningkatannya dengan program yang baru lebih lama karena mereka menambahkan self direction dan exercise dan termasuk program teknik pencegahan kekambuhan (J. G. Baum, Clark, & Sandler,1991;Bromwnell& Kramer, 1989; Jeffery, Hennrikus, Lando, Murray, & Liu, 2000, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

38 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Respon terhadap program ini beragam. Beberapa orang berhasil menurunkan berat badan dan tetap dapat memertahankannya, sebagian lagi mendapatkan beratnya kembali dengan segera. Tidak ada yang lebih cepat dapat menurunkan berat badan daripada puasa dan pembedahan. Secara keseluruhan usaha adalah sesuatu yang harus dilakukan untuk mengatasi obesitas Kegagalan akan dapat menimbulkan masalah. Psikologi kesehatan dapat memberikan konklusi dan menghimbau kepada orang untuk megembangkan cara hidup sehat sebagai gaya hidup yang dapat dipilih, termasuk makanan dan exercise yang masuk akal, daripada teknik menurunkan berat badan yang spesifik (Ernsberger & Koletsky,1999, dalam Taylor) © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

39 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
TIPS MANAGEMENT BERAT Meningkatkan kesadaran: Buat catatan apa yang anda makan Buat catatan berat badan anda Tuliskan ketika anda makan dan kenapa Exercise Catat kemajuan yang anda dapat: apakah anda menikmati apa yang sedang anda lakukan? Gabungkan exercise kedalam gaya hidup anda-masukkan kedalam area seluruh kehidupan anda © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

40 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Attitudes: Pikirkan tentang tujuan anda mengurangi berat badan- buat yang masuk akal Ingat setiap kemajuan adalah keuntungan dan tidak mencapai pada tujuan anda bukan berarti anda telah gagal Pikirkan tentang keinginan anda terhadap makanan-atur dan atasi makanan idaman anda © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

41 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Sementara anda makan Pastikan diri anda untuk makan secara perlahan Berikan perhatikan pada proses anda memakan makanan Berikan perhatian penuh Makan pada tempat dan waktu yang sama Makan satu porsi dan servis diri anda sendiri sebelum anda mulai makan © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

42 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Belanja makanan Buat catatan apa yang akan anda beli dan anda tahu apa yang akan anda beli Batasi items yang akan anda beli Jangan belanja ketika anda sedang lapar Bekerjasama dengan orang lain Libatkan teman dan keluarga dalam menetapkan tujuan anda dan membuat gayahidup anda yang baru, termasuk cara makan dan olah raga teratur Komunikasikan kepada mereka apa yang dapat mereka bantu dalam meraih tujuan anda © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

43 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Lingkungan tempat makan Membuat makanan sehat lebih mudah daripada membuat makanan yang tidak sehat Anda harus berusaha melakukan pantangan yang anda lakukan secara rutin ketika sedang makan diluar Pikirkan tentang apa yang dilarang dan dibolehkan pada makanan rutin anda ketika akan makan keluar bersama orang lain. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007

44 © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007
Pengetahuan tentang makanan Cari informasi mengenai jenis nutrisi Mengetahui tentang makanan dengan kandungan yang baik dari vitamin, mineral,protein, karbohidrat dan lemak sehat Makan dengan seimbang Siapkan makanan yang sehat dan punya citarasa baik. © Setia Pribadi- S2 Psi UI-2007


Download ppt "PERAN MAGISTER PSIKOLOGI DALAM PENANGANAN OBESITAS"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google