Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., s.Kom

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., s.Kom"— Transcript presentasi:

1 Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., s.Kom
Emisi Efek Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., s.Kom Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

2 Tujuan Emisi Efek Memperbaiki struktur modal
Meningkatkan jumlah modal sendiri. Meningkatkan kapasitas produksi Memperluas pemasaran Memperluas daerah pemasaran, memperluas jaringan pemasaran, memperbanyak agen penjual. Memperluas hubungan bisnis Perusahaan lebih mudah berkembang melalui merger, konsolidasi, akuisisi, atau aliansi. Meningkatkan kualitas manajemen Emiten wajib melakukan good corporate governance, keterbukaan informasi, dan larangan melakukan tindakan conflict of interest. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

3 Kewajiban Emiten Setelah Go Public
Pemegang saham mayoritas harus menjaga kepercayaan yang sudah diberikan oleh pemegang saham minoritas dengan cara: Tidak melakukan tindakan yang menjatuhkan harga saham di pasar Selalu memberi informasi secepat mungkin kepada investor baik informasi positif atau negatif, misalnya informasi mengenai merger, akuisisi, kebakaran pabrik, dan sebagainya Tidak melakukan penipuan harga dalam transaksi internal yang mengandung konflik kepentingan seperti transfer pricing dan pinjaman tanpa bunga Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

4 Kewajiban Emiten Setelah Go Public
Menyampaikan laporan keuangan yang sudah diaudit langsung ke alamat pemegang saham Menyampaikan laporan berkala yang sudah diwajibkan Bapepam atau Bursa Menyampaikan laporan insidentil atas suatu peristiwa yang terjadi dan dapat mempengaruhi harga saham dipasar misalnya kebakaran pabrik, demo buruh yang merusak pabrik dan sebagainya Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

5 Corporate Action Setelah perusahaan go public melalui IPO, masih ada kebutuhan untuk meningkatkan modal disetor pada tahun-tahun berikutnya melalui corporate action, yaitu: Mengundang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Right issue Obligasi konvertibel (convertible bonds) Waran Saham bonus Dividen Saham Pemecahan saham (stock split) Emisi efek tanpa HMETD. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

6 Corporate Action Corporate action diajukan oleh dewan direksi perusahaan dalam RUPS untuk mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham. Selanjutnya emiten wajib melaporkan rencana corporate action tersebut kepada Bapepam dan Bursa Efek. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

7 1. RUPS RUPS diadakan rutin setiap tahun setelah tutup buku disebut RUPS Tahunan, yang mengagendakan: Pertanggungjawaban direksi dan komisaris Penetapan bonus bagi direksi dan karyawan Rencana investasi baru atau lainnya (jika ada). RUPS yang diadakan ketika dibutuhkan disebut RUPS Luar Biasa, mencakup rencana investasi baru, merger, akuisisi, dan corporate action. Pemegang saham yang dapat hadir dalam RUPS adalah yang sudah tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) pada recording date (tanggal pencatatan). Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

8 2. Right Issue Right issue atau right adalah hak pemegang saham lama untuk membeli terlebih dahulu (preemptive right) saham baru pada harga tertentu dalam waktu kurang dari 6 bulan. Pemegang saham lama berhak membeli saham baru dalam jumlah yang sebanding dengan saham yang telah dimilikinya. Apabila seorang pemegang saham lama tidak ingin menukar right dengan saham, maka bukti right itu dapat dijual di bursa efek melalui broker. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

9 3. Obligasi Konvertibel Convertible bonds adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham pada harga konversi yang telah ditetapkan ketika obligasi itu diterbitkan. Pemegang obligasi dapat memilih antara uang tunai atau obligasi pada saat tanggal pelunasan. Setiap kali pemegang obligasi (bondholder) menukarkan obligasinya dengan saham, maka modal disetor bertambah. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

10 4. Waran Waran adalah hak untuk membeli saham atau obligasi pada harga dan waktu tertentu. Pada umumnya waran diberikan kepada pembeli saham/obligasi pada saat emisi dilaksanakan sebagai ‘pemanis’. Harga pelaksanaan (exercise price) waran jauh lebih tinggi daripada harga saham/obligasi di pasar pada saat emisi. Masa berlaku waran antara 3-10 tahun atau lebih. Pemilik waran dapat menukarkan waran yang dimilikinya 6 bulan setelah waran tersebut diterbitkan oleh emiten. Harga waran itu sendiri berfluktuasi selama periode perdagangan. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

11 5. Saham Bonus Apabila harga saham di pasar dianggap terlalu tinggi dan perusahaan masih memiliki cukup agio saham, maka perusahaan dapat mengambil kebijakan menurunkan harga pasar dengan cara memperbanyak jumlah saham disetor melalui kapitalisasi agio saham. Pemegang saham lama akan diberi secara gratis sejumlah saham yang sebanding dengan kepemilikannya. Pembagian saham bonus ini tidak akan mengubah jumlah total ekuitas. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

12 6. Dividen Saham Apabila perusahaan masih membutuhkan dana untuk memperluas usahanya sehingga tidak membagikan dividen tunai, maka kebijakan yang diambil adalah membagikan dividen saham. Untuk menjaga agar harga saham tidak jatuh di pasar, pembagian dividen saham itu harus dikaitkan dengan harga pasar saat diputuskan akan membagi dividen saham. Dividen saham disisihkan dari sisa laba ditahan, atau disebut kapitalisasi laba ditahan. Tindakan ini akan meningkatkan modal disetor, mengurangi sisa laba ditahan, dan menambah agio. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom

13 7. Pemecahan Saham Stock split atau pemecahan saham adalah tindakan memperkecil atau memperbesar nilai nominal saham. Tindakan memperkecil nilai nominal saham akan membuat jumlah saham makin bertambah banyak (split-up). Apabila harga saham di pasar sudah dianggap terlalu tinggi sehingga likuiditas perdagangan saham mulai mengecil, maka akan dilakukan tindakan split-up. Trisnadi Wijaya, SE., S.Kom


Download ppt "Lecture Note: Trisnadi Wijaya, SE., s.Kom"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google