Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Manajemen Proyek Teknologi Informasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Manajemen Proyek Teknologi Informasi"— Transcript presentasi:

1 Manajemen Proyek Teknologi Informasi
Manajemen Pengadaan Manajemen Proyek Teknologi Informasi

2 Tujuan Paparan Memahami pentingnya Manajemen Pengadaan dalam Proyek Teknologi Informasi Memahami proses-proses yang dilakukan dalam Manajemen Pengadaan Memahami alat dan teknik yang dapat digunakan dalam melakukan Manajemen Pengadaan Memahami gambaran isi dokumen yang diperlukan dalam Manajeman Pengadaan

3 Definisi Pengadaan adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang “didukungnya”

4 Tahapan Manajemen Pengadaan (1)
Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya. Dalam perencaan ini harus diputuskan apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja yang harus dilakukan oleh distributor kelak Perencanaan kontrak kerja sama Proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW

5 Tahapan Manajemen Pengadaan(2)
Permintaan respon dari distributor proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau proposal dari penjual Memilih Distributor proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis suplier potensial dan negosiasi Administrasi kontrak kerja sama formalisasi pernyataan kerja sama Penutupan Kontrak

6 Tinjauan Umum Manajemen Pengadaan

7 Perencanaan pengadaan
Berupa identifikasi kebutuhan proyek mana yang dapat dipenuhi oleh produk/ layanan dari luar organisasi. Meliputi penentuan: – whether to procure – how to procure – what to procure – how much to procure – when to procure

8 Rencana Manajemen Pengadaan
Informasi yang terkandung di dalamnya : Tuntunan tipe kontrak yang akan digunakan dalam berbagai situasi Template yang akan digunakan untuk dokumen-dokumen manajeman pengadaan ( mis RFP, SOW, dsb) Tuntunan untuk membuat struktur WBS bagi supplier Peran dan Tanggung jawab setiap anggota tim proyek

9 Rencana Manajemen Pengadaan(2)
Tuntunan untuk menggunakan estimasi independen yang akan digunakan pada saat mengevaluasi penjual/distributor Saran dalam mengelola multiple providers Proses untuk koordinasi keputusan pengadaan Hambatan dan asumsi berkaitan dengan pembelanjaan dan perolehan Waktu terawal untuk belanja

10 Rencana Manajemen Pengadaan(3)
Strategi menghambat resiko dalam pembelanjaan Tuntunan untuk mengidentifikasi prequalified supplier Parameter pengadaan untuk menilai penjual dan pengelolaan kontrak

11 Alat dan Teknik dalam Perencanaan Belanja dan Pengadaan
Make or Buy Analysis Expert Judgement Types of Contract Procurement Management Plan Contract Statement of Work ( SOW )

12 Make or Buy Analysis Adalah teknik untuk menentukan apakah produk atau servis tertentu dibuat atau dilakukan dalam organisasi atau dibeli saja dari pihak ketiga. Seringkali melibatkan analisis keuangan Tools lainnya : expert judgement,tipe kontrak ,dsb

13 Contoh Make-or Buy Analysis
Misalkan anda dapat menyewa sbh benda $150/hari. Untuk membeli benda tsb, diperlukan investasi sebesar $1,000, dgn biaya harian $50/hari. Berapa anda dapat menyewa jika mengeluarkan dana sebesar biaya jika anda membeli ? Jk barang yang dimaksud hanya untuk 12 hari apakah memang perlu membeli atau cukup menyewa?

14 Solusi Make-or Buy Mis d adalah jumlah hari penggunaan barang Maka:
$150d = $1,000 + $50d Maka: Kurangi $50d dari kedua sisi $100d = $1,000 Keduanya bagi dengan $100 d = 10 hari Biaya yang tersedia hanya cukup untuk menyewa selama 10hari Jk barang tsb diperlukan 12 hari maka lebih ekonomis jika barang tsb dibeli

15 Pentingnya Outsource Untuk mereduksi biaya
Agar organisasi dapat tetap fokus pada bisnis utamanya Mempermudah akses keterampilan dan teknologi Memberikan fleksibilitas Meningkatkan akuntabilitas

16 Types of Contracts Fixed Price ( Lump-sum) contracts
Cost-reimbursable contracts (CPIF,CPFF,CPCC) Unit price contracts

17 Fixed Price ( Lump-sum) contracts
Kontrak Lump Sum merupakan jenis kontrak berdasarkan aspek perhitungan biaya yang merupakan bagian dari jenis kontrak fixed priced contract dimana terdiri atas dua yaitu fixed price lump sum contract dan fixed priced unit rate contract. Lump sum adalah kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi,schedule, dan semua persyaratan dalam dokumen lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti, tertentu dan tetap  yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan dimulai. Pemberi tugas setuju membayar harga atas penyelesaian pekerjaan berdasarkan cara pembayaran yang telah dinegosiasikan.

18 Fixed Price ( Lump-sum) contracts
Semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa (risiko yang cukup besar) sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah. Kontrak ini memberikan perlindungan maksimum kepada owner pada biaya total proyek. Risiko biaya bagi pengguna jasa minimal (kecil) memberi cukup pengawasan atas pelaksanaan dan pengikatan. Resiko keuangan yang rendah di Pemberi Tugas dan tingkat investasi yang dibutuhkan dapat ditentukan sejak awal. Secara umum digunakan pada metode pengadaan proyek design and build dan sering digunakan pada kontrak engineering

19 Cost-reimbursable contracts
Pada kontrak jenis ini, jumlah pembayaran ke contractor/seller berdasarkan biaya real yang sudah dikeluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan (cost reimbursements), ditambah fee yang menggambarkan keuntungan contractor/seller. Const-reimbursabe contracts juga bisa memasukan klausul mengenai incentive bilamana contractor/seller melampaui atau tidak mencapai tujuan proyek, yang berupa biaya, jangka waktu atau kinerja teknis. Kontrak jenis ini memberikan flesibilitas untuk mengatur kembali contractor/seller (contract), ketika lingkup kerja tidak terdefinisi dengan jelas pada awal proyek, sehingga membutuhkan pengaturan kembali, atau ketika risiko yang besar mungkin terjadi.

20 Cost-reimbursable contracts
Pada prakteknya terdapat 3 jenis cost-reimbursable yang biasa digunakan, yaitu : (1) Cost Plus Incentive Fee (CPIF) : Adalah dimana besarnya fee bergantung pada sejauh mana pencapaian tujuan pekerjaan. (2) Cost Plus Fixed Fee (CPFF) : Adalah dimana besarnya fee sudah ditetapkan pada awal pekerjaan dan tidak berubah kecuali jika terjadi perubahan lingkup kerja. (3) Cost Plus Percentage of Costs (CPPC),  Cost Plus Percentage of Costs adalah yang paling menguntungkan bagi penjual. Biaya diperbolehkan diidentifikasi dalam kontrak dan diganti secara penuh oleh pembeli. Laba dihitung sebagai persentase set biaya yang dikeluarkan. Biaya lebih yang dikeluarkan, semakin tinggi persentase yang dibayarkan kepada penjual. Kedua biaya dan keuntungan bisa menjadi variabel dalam skenario ini. Tergantung pada bagaimana biaya diperbolehkan disusun, mungkin tidak ada insentif bagi penjual untuk mengontrol pengeluaran.

21 Contract Types Versus Risk

22 Statement of Work (SOW)
Adalah deskripsi pekerjaan yang dibutuhkan dalam proses pengadaan SOW yang baik memberikan kesempatan bagi penawar untuk memahami dengan baik apa harapan dari pembeli (pelaku proyek), shg penawar dapat menilai apakah dirinya mampu memenuhi kebutuhan pembeli/tidak

23 Figure 12-3. Statement of Work (SOW) Template

24 RFP & RFQ Request for Proprosal
Dokumen yang digunakan untuk mencari/mendapatkan proposal dari supplier yang prospektif ( berbagai cara untuk melakukan pengadaan) Request for Quote Dokumen yang digunakan untuk mendapatkan penawaran dari supplier yang prospektif (ketetapan harga)

25 Outline for a Request for Proposal (RFP)

26 Sample Proposal Evaluation Sheet
Digunakan untuk memilih supplier yang paling cocok dengan kebutuhan proyek kita ( Selecting Seller)

27 Detailed Criteria for Selecting Suppliers

28 Administrasi Kontrak Administrasi Kontrak dilakukan dalam rangka penjaminan bahwa kinerja distributor(penjual ) akan memenuhi kebutuhan kontrak yang disepakati Kontrak adalah hubungan legal (formal) yang tertulis Mengabaikan kontrak akan dapat menyebabkan masalah besar kelak

29 Penutupan Kotrak Yang harus dilakukan saat penutupan kontrak
Verifikasi produk untuk memeriksa apakah semua pekerjaan sudah diselesaikan dengan baik, benar dan memuaskan Aktivitas administratif intuk memperbaharui catatan yang ada sebagai hasil akhir Membuat arsip sebagai informasi untuk masa yad Audit Pengadaan untuk mengidentifikasi pengetahuan bagi proses pengadaan selanjutnya

30 Ringkasan Proses Manajemen Pengadaan


Download ppt "Manajemen Proyek Teknologi Informasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google