Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

 Charis Edo Fernanda(x3-03)  Febrian Setya Bayu(x3-08)  Jihan Fairus(x3-11)  Mochammad Nasrulloh(x3-16)  Mohammad Burhannudin M.(x3-17)  Muhammad.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " Charis Edo Fernanda(x3-03)  Febrian Setya Bayu(x3-08)  Jihan Fairus(x3-11)  Mochammad Nasrulloh(x3-16)  Mohammad Burhannudin M.(x3-17)  Muhammad."— Transcript presentasi:

1

2

3  Charis Edo Fernanda(x3-03)  Febrian Setya Bayu(x3-08)  Jihan Fairus(x3-11)  Mochammad Nasrulloh(x3-16)  Mohammad Burhannudin M.(x3-17)  Muhammad Faldi F.(x3-18)  Sri Kurnia Abdi P.(x3-23)  Tuahta Danang Megantoro P.(x3-26)

4 Tata surya dan jagat raya Tata surya adalah kumpulan benda-benda angkasa yang terdiri dari : matahari,planet,satelit,asteroid,komet,meteor. Solar system is collection of celesial bodies that consists of : Sun, planet, asteroid, comet, and meteor Benda-benda langit yang terdapat dalam tata surya bergerak mengelilingi matahari sehingga matahari merupakan pusatnya Another celestial bodies that found in solar system move orbitting the sun so the sun is their center.

5 1. Teori Terjadinya tata surya ( Theory of formation of solar system) Berikut ini teori yang mendukung tentang terjadinya tata surya yang dikemukakan oleh beberapa ahli: In the following Theory that support the occurence of solar system stated by several experts. Teori Kant (Kant’s Theory) Teori ini di kemukakan Immanuel Kant yang berkebangsaan jerman ( 1724-1804). Menurut teori kant : This theory is stated by Immanuel Kant From Germany (1724-1804).accordding to kant’s theory : ‘’ bahwa tata surya berasal dari bola gasyang bersuhu tinggi dan berputar lambat. Perputaran yang lambat menyebabkan terbentuknya konsentrasi zat yang memiliki berat jenis tinggi. Konsentrasi tersebut disebut inti, yang besar terdapat di tengah,sedangkan yang ukurannya kecil terdapat di sekitar inti bumi. Karena proses pendinginan, inti yang volumenya kecil menjadi planet,sedangkan inti yang volumenya besar menjadi matahari’’ ‘’that solar system comes from one gas ball of high temperature and rotates slowy. The slow rotation causes the formation of matter concentration that has high specific weight. The concentration is called core, the big one lies in the middle, while the smaller part is found around earth’s core, because of cooling process, the core with small volume becomes planets, while the core that has big volume becomes sun.’’

6 2. Hipotesis Nebula (Nebular Hypothesis) Teori ini di kemukakan oleh seorang ahli astronomi bangsa perancis yaitu piere simon Laplace (1749-1827). This theory is stated by a French astronomer that is piere simon laplace (1749-1827) Menurut teori laplace :’’ tata surya kita berasal dari bola gas (nebula) yang bersuhu tinggi dan berputar cepat. Karena perputaran cepat, maka sebagian dari massa kabut tersebut lepas. Bagian yang terlepas berputar terus, karena pengaruh pendinginan lama kelamaan beruhah menjadi planet. According to laplace.’’ Our solar system comes from gas ball (nebula) that has high temperature and rotates fast. Because of fast rotation, some of the fog or gass ball mass escape. The part that is escaped keep rotates, because the influence of cooling longer changes to be planets.’’

7 3. Teori Planatesimal (Planetesimal Theory) Teori ini di kemukakan oleh Mouton, seorang ahli astronomi, dah chamberlain, ahli geologi. The theory is stated by Moulton, an astronomer, and Chamberline, a geologist Menurut teori planetesimal: “Bahwa dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang di namakan planetesimal.benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sesamanya, karena gaya tarik masing masing lama kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar yang dinamakan planet”. Planetasimal theory: “That in fog is found dense material that scatters called planetesimal. This dense material that then attract each other among them, because of attraction force of each part, longer big clump is formed called planet”.

8 4. Teori Pasang Surut (Riptide Theory) Teori ini di kemukakan oleh Jeans dan Jeffery This theory is stated by Jeans and Jeffery Menurut Teori pasang surut “Bahwa pada zaman dahulu dekat dengan matahari, lewat sebuah bintang yang besar. Karena daya tarik bintang tersebut, sebagian dari massa matahari membentuk tonjolan kearah bintang itu. Kemudian bersamaan dengan menjauhnya bintang itu,tonjolan massa matahari itu ikut tertarik membentuk cerutu, kemudian terlepas dari matahari. Massa gas yang terbentuk kemudin terputus putus membentuk tetesan raksasa dengan ukuran yang berbeda beda. Tetesan gas tersebut lama kelamaan membeku sebuah planet. According to riptide theory: “That in ancient time, near the sun, passed a big star. Because the attraction force of the star, some of sun’s mass form lump to the direction of the star. Then together with movement away of the star, that lump of sun’s mass is attracted also forms cigar, then it is escaped from the sun. The mass of gas formed then is interupted forms giant drop with various sizes. That gas drop longer freezer forming a planet

9 5. Teori Proto Planet ( Proto Planet Theory) Teori ini di kemukakan oleh carl von weizsaecker, G.P Kuiper dan Subrahmanyan Chandarasekhar. This theory is stated by Carl Von Weizsaecker, G.P. Kuiper and Subrahmanyan Chandarasekhar. Menurut teori Proto planet: “Bahwa di sekitar matahari terdapat kabut gas yang membentuk gumpalan-gumpalan dan secara evolusi berangsur-angsur menjadi gumpalan padat. Gumpalan kabut gas tersebut di namakan proto planet.” According to proto planet theory: “That around the sun is found gas fog that form lumps and periodically becomes dense lump. The gas lump is called Proto Planet”.

10 B. Gerakan anggota tata surya of (The Movement member of solar system) The member of solar system in revolving the sun has two movements those are rotation and revolution. Anggota tata surya,dalam mengitari matahari, mempunyai dua gerakan yakni rotasi dan revolusi. Rotasi, adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari sumbunya atau porosnya. Kala rotasi adalah waktuyang digunakan untuk sekali rotasi. Sedangkan Revolusi, adalah gerakan benda angkasa dalam mengitari matahari. Kala revolusi adalah waktu yang diperlukan untuk sekali revolusi. Rotation, that is motion of celestial body in orbiting its axis. Rotational period is time used for one rotation. Meanwhile Revolution, that is motion of celestial body in orbiting the sun. Revolution period is the time required for one revolution.

11 Dibawah ini dibahas beberapa teori tentang gerakan benda angkasa. In the below is discussed several theories about the motion of celestial bodies. 1.Teori Geosentris (Geocentric Theory) Teori ini dikemukakan oleh Claudius Ptolemaeus (pada abad ke 2 M), yang menyatakan bahwa: “Semua benda-benda angkasa beredar mengelilingi bumi, kedudukan bumi di ruang angkasa sebagai pusat peredaran. This theory is stated by Claudius Ptolemaeus (in 2nd century AD), that states: “All of celestrial bodies circulate orbitting the Earth, the position of Earth in outer space is center of circulation.”

12 2. Teori Heliosentris The(Heliocentric Theory) Dikemukakan oleh Nicholas Copernicus, dari Jerman (1472-1543), yang menyatakan bahwa: “Bukan bumi yang menjadi pusat peredaran benda-benda ankasa, tetapi mataharilah yang menjadi pusat peredaran benda-benda langit. It is the stated by Nicholas Copernicus, from German (1472-1543), that states: “Not Earth is the circulatory center of celestial bodies, but the sun is at the centerof circulation of celestial bodies.” Teori ini terdapat dalam buku yang berjudul: “De Revolutionimbus Orbium Coelestium”. Karena teorinya itu, Copernicus mendapat julukan Bapak perintis astronomis modern. Para pendukung teori Heliosentris antara lain Galileo-Galilei dan Issac Newton (Penemu teori grafitasi) This theory is found in the book tittled: De Revolutionimbus Orbium Coelestium”. Because of that theory, Copernicus is given nickname that is the Father of Pioneer of Modern Astronomy. Supporters of Heliocentric theory among other are Galileo-Galilei and Issac Newton (Founder of Gravitational theory)

13 Isi teori Gravitasi adalah sebagai berikut. The content of Gravitational theory are as follows. Setiap benda angkasa di alam raya ini mempunyai gravitasi Every celestial body in this universe has gravitation Diantara benda yang satu dengan yang lain saling tarik – menarik Between one body to another attract each other Planet – planet beredar mengelilingi matahari dan tidak keluar dari orbitnya, karena adanya gravitasi Planets revolve the sun and do not exit from their orbit because the presence of gravitational force

14 Hukum Kepler I (I Kepler’s Law) It tells: “The orbit of each planet is elliptical in shape and yhe sun lies at one of the foci of ellips” Berbunyi: “Semua planet beredar mengelilingi matahari dengan lintasan melalui jalan yang berbentuk elips dan matahari berada di salah satu titik api elips tersebut.” Keterangan : P = center point Titik pusat M = sun lies at one of focus point Matahari terletak pada salah satu titik api.

15 Untuk mengetahui suatu tahun Hijriah masuk ke tahun kabisat atau tahun biasa dapat dilakukan dengan jalan membagi tahun di sebut bilangan 30,dan sisa hasil nya dibagi dan dicocokkan dengan tabel. Jika hasilnya angka yang dilingkari, berarti tahun kabisat,misalnya tahun 1406 H. To know whether one islamic year is include into leap year or ordinary year can be done by dividing the year meant by 30, then the remainder of division is adjusted with table. If its result is the circled number, its mean that year is leap year, for example year 1406 H. Tahun komariyah lebih pendek 11 hari dari tahun masehi, itulah sebabnya hari raya islam tiap tahunnya teoiba 11 hari lebih awal jika dilihat dari kalender masehi. Etap dan pukanembent Lunar year is shorter 11 days than gregorian year, that’s why islamic celebration days every years comes 11 days earlier if it seenin gregorian calender.

16  berikut ini adalah nama-nama bulan dalam tahun hijriyah : in the folowing are names of month in islamic years : 1. Muharam7. Rajab 2. Safar8. syaban 3. Rabiul awal9. Ramadhan 4. Rabiul akhir10. Syawal 5. Jumadil awal11. Zulkaidah 6. Jumadil akhir12. Zulhijjah

17 2. Universe Jagad raya Jagad raya adalah tempat berkumpulnya benda-benda angkasa yang luasnya tidak dapat diukur. Untuk mengukur luasnya jagad raya terlebih dahulu kita harus mengukur luasnya masing-masing benda angkasa. Hal ini tidak mungkin, karna benda angkasa yang menempati jagad raya jumlahnya sangat banyak bagaikan butiran pasir di sepanjang pantai. Benda benda angkasa terdiri atas: nebula, dan tata surya

18 A. The accurence of universe The happening of universe can be explaned by three theories are as follows Terjadinya jagat raya dapat di terangkan dengan 3 teori berikut. 1. Teori keadaan tetap The Theory of constant condition Menurut teori ini, jagat raya selalu memuai dengan kecepatan tetap dan pembentukan materi baru trus-menerus berlangsung, sehingga dalam ruang tertentu selalu di jumpai materi-materi yang sama. Teori ini tidak mengenal dentuman(ledakan) ke pusat jagat raya. According to this theory, the universe always expands with constant velocity and formation of new materials keep going on, so in certain space is always found the equal number of materials. This theory does not explosion to the center of universe.

19 2. Teori dentuman besar The Big bang theory Menurut teori ini, jagat raya berasal dari ledakan dahsyat dan galaksi akan meluas tanpa batas, serta galaksi tersebut tidak pernah kembali ke pusat jagat raya. Semua persediaan unsur-unsur diciptakan dalam setengah jam pertama sesudah terjadi ledakan, sehingga tidak di jumpai materi baru. According tothis theory, the universe comes from horrifying explosion and galaxy will spread without limit, also that galaxy never comes back to the center of the universe. All reth servation of elements are created in the firts half an hour after explosion happens, so new material is not found.

20 3. Teori berayun Swaying theory Menurut teori ini, bahwa semua materi menjauh dan berasal dari materi yang padat. Selanjutnya, materi iti geraknya melambat kemudian berhenti dan mulai mengkerut lagi akibat gaya gravitasi. Lalu materi tersebut akan memadat dan meledak lagi. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak atau tercipta, tetapi hanya berubah tatanan. According to this theory, that all materials move away each other and come from the dense mass. Continuesly, that material its movement is slower then it stop and begin to crinkle again as the effect of the gravitational force. Then the material will be dense and explode again. In this process there are no material that is destroyed or created, but only change in order.

21 1. Teori planetesimal (Moulton dan Chamberlain) Moulton dan Chamberlain, berpendapat bahwa tata surya berasal dari adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari. (Sumber: Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 99) (Sumber : Buku BSE penulis Bagja Waluya. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional 2009)

22 2. Teori planetesimal Teori planetesimal dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Chamberlin dan Moulton beranggapan gumpalan kabut yang membentuk tata surya berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin. Kabut pilin terdiri atas butir-butir material padat yang disebut planetesimal. Tiap-tiap planetesimal mempunyai lintasan orbit yang bebas sehingga terjadi tubrukan secara berulang. Akibat tubrukan yang berulang dan adanya gaya grafitasi, terjadilah penumpukan planetesimal sehingga menjadi gumpalan yang lebih besar dan mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin menjadi matahari, sedangkan yang lebih kecil menjadi planet-planet. (Sumber : Buku Yudistira, first edition Muharam 1431-Januari 2010)

23 3. Teori planetesimal Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari merupakan salah satu dari bintang- bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang yang berpapasan dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian massa dari matahari itu tertarik kea rah bintang, sebagian jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar matahari. Moulton dan Chamberlain berpendapat bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari sebagai pustnya. (Sumber : buku geografi 1 untuk SMA/MA Kelas X Danang Endarto, Sarwono, dan Singgih Prihadi. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2009)

24 4. Teori planetesimal (planet kecil) Seorang ahli geologi dan ilmuan dari Amerika yaitu Thomas C. Chamberlin (1843-1928) melakikan penelitian yaitu the Origin of the Earth (asal mula bumi) pada tahun 1916. Menurut teori ini, Matahari telah ada sebagai salh satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada suatu massa, ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh. Akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik pada permukaan matahari maupun Bintang itu. Sebagian dari massa matahari itu tertarik kea rah bintang. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa sekitar matahari. Hal inilah yang dinamakan planetesimal yang kemudian menjadi planet-planet kecil dan beredar pada orbitnya. (Sumber : buku SeibuPena Geografi, Winarno. KTSP 2006 Hak Cipta 2008 pada Penerbit Erlangga)

25 Teorinya berbeda. Teori ke 3 dan ke 4 yang mengatakan bahwa jagad raya dan planetesimal terbentuk dari sebuah bintang yang bertubrukkan dengan matahari dalam jarak tertentu sehingga terjadi pasang naik permukaan matahari dan bintang itu. Massa matahari tertarik kearah bintang, dan saaat bintang itu menjauh, sebagian massa matahari jatuh kembali ke permukaan matahari dan sisanya berhambur ke luar angkasa sekitar matahari. Kemudian massa itu berubah menjadi planet-planet kecil yang beredar pada orbitnya. Teori ke 1 mengatakan bahwa adanya bahan-bahan padat kecil yang disebut planetesimal yang mengelilingi inti yang berwujud gas bersuhu tinggi. Gabungan bahan-bahan padat kecil itu kemudian membentuk planet-planet, sedangkan inti massa yang bersifat gas dan bersuhu tinggi membentuk matahari.

26 Sedangkan teori ke 2 sama dengan teori yang kami rangkum dalam buku BSE yang kami pinjam dari perpustakaan SMA Negeri 1 Manyar. Yang mengatakan bahwa jagad raya dan tata surya terbentuk dari dalam kabut terdapat material padat yang berhamburan yang di namakan planetesimal.benda padat inilah yang kemudian saling tarik-menarik di antara sesamanya, karena gaya tarik masing masing lama kelamaan terbentuklah gumpalan yang besar dan mampat. Gumpalan terbesar berada di pusat kabut pilin menjadi matahari, sedangkan yang lebih kecil menjadi planet-planet.

27


Download ppt " Charis Edo Fernanda(x3-03)  Febrian Setya Bayu(x3-08)  Jihan Fairus(x3-11)  Mochammad Nasrulloh(x3-16)  Mohammad Burhannudin M.(x3-17)  Muhammad."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google