Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR"— Transcript presentasi:

1 DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SYN-EKOLOGI HUTAN KODE MATA KULIAH : SVK313 MAYOR : SILVIKULTUR BOBOT SKS : 2 (2 – 0) SIFAT MATA KULIAH : WAJIB MATA KULIAH PRASYARAT : EKOLOGI HUTAN Tim Pengajar : 1. Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS 2. Prof. Dr. Ir. Andry Indrawan, MS 3. Dr. Ir. Istomo, MS BAGIAN EKOLOGI HUTAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2 PENDAHULUAN

3 KONTRAK PERKULIAHAN Judul Mata Kuliah : Syn-Ekologi Hutan
Nomor Kode : SVK 313 Bobot SKS : 2 (2-0) Sifat Mata Kuliah : Wajib untuk mayor SVK Mata Kuliah Prasyarat : Ekologi Hutan Pengajar : Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS ` Prof. Dr. Ir. Andry Indrawan, MS Dr. Ir. Istomo, MS Semester : 5 (ganjil) Hari pertemuan : Senin Waktu pertemuan : – WIB Tempat pertemuan : RK. X.305

4 Tujuan Instruksional Umum
Manfaat Mata Kuliah Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan tentang pengertian ekosistem hutan tropika, ekologi populasi, ekologi komunitas, ekosistem hutan mangrove, ekosistem hutan rawa air tawar, ekosistem hutan gambut, ekosistem hutan pantai, ekosistem hutan hujan tropika, ekosistem hutan musim, ekosistem savana dan padang pasir, serta penerapan informasi ekologi dalam pengelolaan ekosistem hutan. Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mengetahui dan memahami karakteristik dan perilaku berbagai ekosistem hutan di Indonesia sebagai dasar pengelolaan (pembangunan dan pembinaan) hutan.

5 Organisasi Materi :

6 Pengertian Ekologi, Ekosistem Hutan, dan kaitannya dengan ilmu lainnya
Minggu Ke- Materi Kuliah 1 Kontrak perkuliahan, ruang lingkup materi perkuliahan, dan sistem penilaian Pengertian Ekologi, Ekosistem Hutan, dan kaitannya dengan ilmu lainnya 2 Kajian Ekologi Populasi 3 Kajian Ekologi Komunitas 4 Ekosistem Hutan Mangrove 5 6 Ekosistem Hutan Rawa Air Tawar 7 Ekosistem Hutan Rawa Gambut Ujian Tengah Semester (22 Oktober – 3 November 2012) 8 9 Ekosistem Hutan Pantai 10 Ekosistem Hutan Hujan Tropika 11 12 Ekosistem Hutan Musim 13 Ekosistem Savana dan Padang Pasir 14 Penerapan Informasi Ekologi dalam Pengelolaan Ekosistem Hutan Ujian Akhir Semester (3 – 15 Januari 2013)

7 Materi/Bahan Bacaan : Andriesse, J.P Nature and management of Tropical Peat Soils. FAO Soils Bulletin 59. FAO of the United Nations. Rome (1-149) Baur, G.N., A.M. Fellow and Research Forester The Ecological Basis of Rainforest Management. Forestry Commission of New South Wales. Benton, A.H., W.E. Werner Jr Field Biology and Ecology. Tata Mc. Graw Hill Publishing Company, Ltd. New Delhi. Billings, W.D Plants Man and The Ecosystem. The Mcmillan Press, Ltd. London. Desmukh, I Ecology and Tropical Biology Blackwell scientific Publication Ltd. Oxford. Debano, L.E. D.G. Navy, P.E. Efolion Fire Effect on Ecosystems. John Willey & Sons, Inc. New York. Ewuise, J.Y Elements of tropical Ecology. Heineman Educational Books, Inc. New Hampshire.

8 Materi/Bahan Bacaan (Lanjutan…) :
Findkedley, R Genetic implications of Forestry. Institute of Forest Genetics & forest Tree Breeding. George-Angist University. Gottingen. Hutchings, P., P. Saenger Ecology of Mangroves. University of Queensland Press. New York. Kimmins, J.P. Forest Ecology Macmillan Publising Company New York. Lansberg, J.J., S.T. grower Application Physiological Ecology to Forest Management. Academic Press, Inc. California. Vickery, M.L Ecology of Tropical Plants. John Wiley & Sons, Ltd. Toronto. Waring, R.H., W.H. Schleisinger Forest Ecosystems Concept and Management. Academic Press, inc. London. Whelan, R.J The Ecology of Fire Cambridge University Press. Great Britain. Whitemore, T.C., C.P. Burnham Tropical Rain Forest of The Far East. Oxford University Press. Walton Street, Oxford.

9 Kriteria Penilaian Nilai akhir ditentukan berdasarkan nilai UTS dan UAS dengan kriteria pembobotan akhir adalah sebagai berikut: UTS : 50% UAS : 50% Nilai Kisaran A ≥ 76 AB 70 - < 76 B 66 - < 70 BC 60 - < 66 C 56 - < 60 D 46 - < 56 E < 46

10 BATASAN EKOLOGI BATASAN HUTAN
Ernest Haeckel (1869)  Ekologi berasal dari bahasa Yunani : Oikos = Tempat tinggal (rumah) Logos = Ilmu, telaah Ekologi  Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. BATASAN HUTAN Hutan : masyarakat tumbuhan yang dikuasai pohon-pohon yang mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan di luar hutan.

11 BATASAN EKOLOGI HUTAN Masyarakat tumbuhan
Margasatwa Lingkungan Berhubungan sangat erat sebagai sistem ekologi (EKOSISTEM) BATASAN EKOLOGI HUTAN Ekologi Hutan : Cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan

12 BIDANG KAJIAN EKOLOGI HUTAN
1. Autekologi: Ekologi yang mempelajari suatu jenis organisme yang berinteraksi dengan lingkungannya Ekologi jenis Bagian ekologi yang mempelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap satu atau lebih jenis-jenis organisme Penyelidikannya mirip fisiologi tumbuh-tumbuhan Contoh penelitian: Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan jenis Shorea leprosula. Pengaruh dosis pupuk N terhadap pertumbuhan jenis sengon.

13 2. Sinekologi Bagian ekologi yang mempelajari berbagai kelompok organisme sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi antar sesamanya dan dengan lingkungannya dalam suatu daerah. Jadi sinekologi hutan mempelajari hutan sebagai suatu ekosistem Contoh kajian: Pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi, struktur, dan produktivitas hutan.

14 SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
ILMU DASAR ILMU INTEGRATIF ILMU TERAPAN Semua ilmu yang berhubungan dengan tumbuh-tumbuhan dan tempat tumbuhnya diperlukan dalam ekologi hutan: Berkaitan dengan Makhluk hidup Silvikultur Perencanaan hutan Pemanenan hutan Pengelolaan SDA dll Taksonomi tumbuhan Fisiologis biokimia Genetika tumbuhan EKOLOGI HUTAN Berkaitan dengan keadaan lingkungan Klimatologi Geografi tumbuhan Ilmu tanah Geologi dan geomorphologi

15 SANGKUT PAUT EKOLOGI HUTAN DENGAN ILMU LAIN
Taksonomi tumbuh-tumbuhan (terutama Dendrologi)  Diperlukan untuk pengenalan jenis-jenis tumbuhan di hutan Pengenalan jenis pohon Generatif (bunga, buah, dll) Vegetatif (batang, kulit, getah, kayu, daun) Atribut Dunia Flora di Indonesia (LUAS WILAYAH 1,3% DARI LUAS BUMI) 10% DARI SPESIES TUMBUHAN BERBUNGA DI DUNIA ( SPESIES, 40% BERUPA TUMBUHAN ENDEMIK). Dipterocarpaceae 400 spesies. Myrtaceae dan Moraceae 500 spesies. Anggrek 4000 spesies

16 Persentase spesies endemik
Palm 447 spesies diantaranya 225 spesies endemik. Paku-pakuan 4000 spesies Rotan 332 spesies Bambu spesies Tanaman obat 1260 spesies (44 spesies langka) Biogeografi Flora di Indonesia No. Wilayah Kekayaan spesies Persentase spesies endemik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Sunda Kecil Maluku Irian Jaya (Papua) 820 630 900 520 150 380 1030 11 5 33 7 3 6 55

17 Palmae (14 Jenis)

18 Orcidaceae (29 jenis)

19 Nephentaceae (Kantong semar, semua jenis dari genus Nephentes)

20 2. Geologi dan Geomorfologi
Keadaan geologi dan geomorfologi mempengaruhi pembentukan dan sifat-sifat tanah serta penyebaran dan hidup tumbuh-tumbuhan Keadaan topografi menentukan keadaan kesuburan dan air tanah yang mempengaruhi komposisi dan kesuburan tegakan hutan Perbedaan letak tinggi menyebabkan perbedaan iklim sehingga mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan 3. Ilmu Tanah Perbedaan jenis tanah, sifat-sifat serta keadaan tanah seringkali mempengaruhi penyebaran tumbuh-tumbuhan, menyebabkan terbentuknya tipe-tipe vegetasi yang berlainan, serta mempengaruhi kesuburan dan produktivitas hutan 4. Klimatologi Faktor iklim mempengaruhi penyebaran dan pertumbuhan pohon

21 Savana Hutan Hujan Tropis Steppa / Padang Rumput Hutan Musim

22 5. Geografi Tumbuh-tumbuhan (Phytogeografi)
Ilmu ini membahas pengaruh faktor lingkungan terhadap penyebaran tumbuh-tumbuhan Ilmu ini berguna untuk mengerti pola penyebaran berbagai jenis pohon dalam hubungannya dengan keadaan fisik bumi, terutama iklim dan geomorfologi atau fisiografi, dan akan sangat membantu dalam mempelajari susunan serta penyebaran formasi-formasi hutan 6. Fisiologi Tumbuh-tumbuhan dan Biokimia Untuk mempelajari proses-proses hidup tumbuh-tumbuhan, yang mana memerlukan pengetahuan tentang proses-proses kimia yang berhubungan dengan aktivitas biologis yang terjadi

23 7. Genetika Tumbuh-tumbuhan
Tumbuhan yang penyebarannya luas sering kali menunjukkan perbedaan dalam bentuk dan pertumbuhannya serta perbedaan dalam hal adaptasi dan persyaratan keadaan tempat tumbuhnya yang berakar pada sifat-sifat genetis sebagai akibat dari mutasi dan poliploidi dalam keadaan tertentu untuk mengerti sifat-sifat ekologis suatu jenis pohon diperlukan pengetahuan tentang genetika 8. Matematika dan Statistika  Memformulasikan dugaan kuantitatif terhadap berbagai proses ekologis yang terjadi pada ekosistem hutan

24 CONTOH FUNGSI HUTAN DALAM ASPEK HIDROLOGI
Curah Hujan 100% Evaporasi dari intersepsi: 25.6% Transpirasi 48.6% Debit sungai 25.9% Kondisi di Hutan Hujan Amazon (Salati, 1987)

25 STATUS EKOLOGI HUTAN DALAM ILMU PENGETAHUAN KEHUTANAN
Ilmu dasar yang bersifat integratif (mengintegrasikan ilmu-ilmu dasar lain) yang merupakan ilmu dasar penting bagi silvikultur. Dalam terminologi kehutanan hampir sama dengan silvika. Perbedaan ekologi hutan dengan silvika: Ekologi mempelajari hutan sebagai ekosistem (lawasannya lebih luas), Silvika lebih terarah pada silvikultur dan lebih mendekati autekologi. Dengan pengetahuan ekologi hutan dan fisiologi pohon yang tepat bisa ditentukan tindakan silvikultur yang tepat sehingga produksi hutan dapat ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.

26 ASPEK-ASPEK EKOLOGI HUTAN YANG PENTING BAGI KEHUTANAN
Komposisi dan struktur hutan Penyebaran sesuatu jenis pohon Permudaan pohon atau hutan Tumbuh dan riap pohon atau hutan Fenologi pohon Mempelajari komposisi dan struktur hutan-hutan alam. Mempelajari hubungan keadaan tempat tumbuh dengan: Mempelajari syarat-syarat tempat tumbuh untuk penanaman/ permudaan alam jenis pohon kehutanan. ASPEK-ASPEK EKOLOGI HUTAN YANG PENTING BAGI KEHUTANAN

27 Mempelajari siklus hara mineral, siklus air dan metabolisme.
Mempelajari hubungan kesuburan tanah, iklim dan faktor-faktor lain dengan produktivitas hutan. Mempelajari suksesi vegetasi hutan secara alam dan setelah terjadi kerusakan.

28 TERIMA KASIH


Download ppt "DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google