Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

EVALUATING THE PATIENT WITH MEMORY LOSS Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: dr. Fx. Soetedjo, Sp.S (K)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "EVALUATING THE PATIENT WITH MEMORY LOSS Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: dr. Fx. Soetedjo, Sp.S (K)"— Transcript presentasi:

1 EVALUATING THE PATIENT WITH MEMORY LOSS Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: dr. Fx. Soetedjo, Sp.S (K)

2 Pada bab ini akan membahas tentang bagaimana mengevaluasi pasien dengan memory loss, meliputi: A history of present illness Medical history Current & relevant past medication Allergies to medications Social history Family history Physical & neurological examination Cognitive examination Laboratory studies Neuroimaging studies

3

4

5 Talking with the family Dokter sebaiknya menggali informasi dari keluarga atau pengasuh pasien. Informasi dari keluarga atau pengasuh pasien biasanya lebih lengkap, akurat dan lebih detail. Saat melakukan anamnesa sebaiknya dilakukan di ruangan khusus, tidak di depan pasien.

6 In the clinic Setting up the appointment

7 Setting the agenda Menjelaskan masalah pasien Menjelaskan akan dilakukan anamnesa Informed consent Menjelaskan akan dilakukan pemerksaan fisik dan penunjang Informed consent Pasien mengikuti alur pemeriksaan Purposed

8 At the bedside Ada 2 tipe evaluasi pasien dengan memory loss: Pasien rawat inap Pasien rawat jalan

9 History Location...

10

11 Memory Loss Hippocampus dan lobus temporal bagian medial adalah area yang paling sering terkena pada Alzheimer’s disease.

12 Memory Distortions Pasien akan mengalami false memory. Akan sulit dibedakan dengan psychotic delusion atau halusinasi. Halusinasi lebih mengarah pada dementia Lewy bodies dibanding Alzheimer’s disease.

13 Word Finding Anomia adalah salah satu gejala tersering pada Alzheimer’s disease. Merupakan kelainan pada lobus temporal bagian inferolateral. Pasien biasanya kesulitan untuk menyelesaikan 1 kalimat utuh.

14 Getting Lost Fungsi spatial pada lobus parietalis bisa merupakan salah satu gejala awal pada Alzheimer’s disease Pasien dengan Alzheimer’s disease sering menunjukkan gejala gangguan fungsi spatial, misalnya: tersesat atau kesulitan menemukan jalan pulang ke rumah.

15 Reasoning and Judgment Lobus frontalis, terutama kortek prefrontal mempunyai fungsi: problem solving, abstraction, reasoning, and judgment. Pasien dengan Alzheimer’s disease akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah sederhana.

16 Behavior Issues Selain memiliki fungsi reasoning, judgment and attention, lobus frontalis juga berperan dalam personality dan affect (terutama pada amygdala). 80% pasien dengan Alzheimer’s disease akan menunjukkan perubahan seperti: apatis, irritability, dan lebih dramatis

17 Depression and Anxiety Depresi dan cemas merupakan salah satu gejala awal yang sering terjadi pada Alzheimer’s disease. Jarang terdeteksi, jika tidak disertai dengan gejala yang lain.

18 Insight Pasien Alzheimer’s disease sering menyangkal bahwa dirinya memiliki gangguan memori.

19 Function

20 Review of Systems

21 informasi Riwayat sosial Riwayat keluarga alergi penggunaan obat Riwayat medis

22 Physical Examination

23 Cognitive Tests and Questionnaires  Mental status screening tests: MMSE The Blessed Dementia Scale (BIMC test) MoCA  Single neuropsychological tests: Clock drawing test (CDT) Category fluency Delayed word recall Trailmaking A and B

24 Cognitive Tests and Questionnaires  Screening instruments that combine single tests: The Mini-Cog The 7 Minute Screen  Caregiver-completed questionnaires IQCODE Alzheimer’s Disease Caregiver Questionnaire AD8 Dementia Screening Interview

25 Screening in the Clinic

26 When and Who to Screen?

27 How to Interpret a Screen

28

29  Neuropsychological evaluation Pada beberapa kasus, evaluasi neuropsycology dapat membantu dalam menegakkan diagnosis.  Screening for depression Prevalensi terjadinya depresi pada Alzheimer’s disease mendekati 50%. Depresi bisa dideteksi dengan The Geriatric Depression Scale (GDS) atau Neuropsychiatric Inventory (NPI)

30

31

32

33 Evaluating Function

34 Functional Activities Questionnaire (FAQ)

35 Laboratory Studies  General laboratory studies  Causes of reversible cognitive dysfunction Defisiensi vitamin B12 Hipertiroid/Hipotiroid Penyakit Lyme Neurosyphilis  Faktor resiko  Apolipoprotein E testing  CSF Aß dan tau

36 Structural Imaging Studies CT vs MRI Lebih baik untuk mendeteksi perdarahan akut Pemeriksaan lebih cepat dan mudah CT Lebih baik untuk melihat struktur otak Lebih baik untuk melihat karakteristik dari massa tumor otak MRI

37 Structural Imaging Studies Questions for structural imaging studies to answer Pertama Adakah brain atrophy? Typical atrophy? Apakah sesuai klinis? Kedua Adakah daerah iskemik? Lokasi iskemik sesuai klinis? Ketiga Adakah encephalomalacia? Adakah subdural atau epidural effusion?

38

39

40

41

42 Functional Imaging Studies Ada 2 pemeriksaan yaitu SPECT dan PET Pada pasien Alzheimer’s disease akan didapatkan gambaran hipometabolisme pada daerah temporal dan parietal bilateral, tetapi biasanya asimetris

43

44

45 Ringkasan

46

47

48 TERIMA KASIH

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67


Download ppt "EVALUATING THE PATIENT WITH MEMORY LOSS Oleh: Dwi Dewi Kusumo Pembimbing: dr. Fx. Soetedjo, Sp.S (K)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google