Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Mengambil Ibroh dari Tokoh

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Mengambil Ibroh dari Tokoh"— Transcript presentasi:

1 Mengambil Ibroh dari Tokoh

2 Kekuatan Iman… Iman membimbing utk Dakwah kepada Allah SWT Istiqomah di jalan Dakwah Contoh dan Keteladanan di jalan Dakwah Keteladanan dari Rasululllah, para sahabat, tabi’in dan salafus shaleh,… hingga ulama-ulama kontemporer…

3 Dan orang-orang yang terus berjalan bersama dakwah dan istiqamah menyampaikan Islam adalah orang-orang yang mulia. Mereka itu para dai yang mendapatkan petunjuk Allah dan karunia yang besar…..

4 Mereka itulah para qiyadah (pemimpin) dakwah dan mereka itulah yang memberikan keteladanan dalam dakwah. Sebaliknya, mereka yang berhenti dari jalan dakwah, tertipu olah gemerlapnya dunia, tidak berhak menyandang gelar sebagai dai, apalagi qiyadah dakwah.

5 keteladanan dalam kebaikan bermuara pada Rasulullah
keteladanan dalam kebaikan bermuara pada Rasulullah. ”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21) puncak kebaikan umat ini apa pada tiga kurun generasi pertama, yaitu generasi sahabat, tabi’in, dan tabi’it tabi’in. Rasulullah bersabda,“ Sebaik-baiknya abad adalah abadku, kemudian abad berikutnya, kemudian abad berikutnya.” (Bukhari dan Muslim)

6 (Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)
setiap masa Allah akan membangkitkan pada umat ini orang atau generasi yang akan membangkitkan dan memperbaharui semangat ke-Islaman. “Sesungguhnya Allah akan mengutus pada umat ini pada setiap satu abad orang yang memperbarui urusan agamanya.” (Abu Dawud, Al-Hakim, dan Al-Baihaqi)

7 “ad-da’watu satamsyi binaa au bighoirina“
Dakwah akan berjalan dengan kita atau tanpa kita

8 Mengenang Ulama Dakwah
Syeikh Umar Tilmisani 1322 – 1406 H / 1904 – 1986

9 Riwayat Hidup Ustadz Umar Abdul Fatah bin Abdul Qadir Musyhthafa Tilmisani Kairo, tahun 1322 H/ 1904 M Ayahnya: pedagang kain dan permata Kakeknya seorang berpegang pada aqidah Salafushaleh. Masa mudanya yg sempat jahiliyah (tuduhan/ fitnah) SD di sekolah yayasan sosial , tingkat menengah dan atas di Madrasah Ilhamiyah, PT Fakultas Hukum 1933 tamat dari FH, mendirikan kantor pengacara di Syabin Qanatir

10 Keluarga Menikah saat duduk di bangku SMA
Istrinya wafat Agustus Kisah Jus mangga di bulan Ramadhan Empat orang anak: Abid, Abdul Fatah dan dua putri.

11 Perilaku Sopan santun budi bahasanya Sederhana Tawadhu’ Murah senyum
Kasih sayang kepada para Ikhwah Nasehat beliau: Bersabar, teguh, santun, tidak tergesa-gesa dan mengharap imbalan dari Allah

12 Pertemuan dg Harokah Umar Tilmisani, tatkala dihidangkan dengan keagungan dan kehebatan risalah dakwah. Selesai bertemu saja dengan as-Syahid Hassan al-Banna, ia terasa ketarikan dan keterikatan yang mendalam pada perjuangan risalah Islam yang suci, sebagaimana yang lainnya, yang tentunya akan pantas merasa terlalu kerdil untuk risalah yang sedemikian agung ini. Pengacara pertama yang bergabung dengan Harokah Ikhwan, mewakafkan pemikirannya dan potensi untuk membela. Termasuk orang dekat dgn Ustadz Hasan Al Banna. Ia sering menyertai jaulah Al Banna.

13 Menyertai Dakwah: kenagan bersama Ustz Hasan Al Banna
Ustaz Umar Tilmisani: Apabila melakukan teguran, syahid Al-Banna, dglemah lembut.. “Di saat senang, beliau memanggilku dengan namaku sahaja… Wahai Umar.” “Namun, apabila ada sesuatu yang menyimpang dan harus diperbetul dan diluruskan, maka beliau akan memanggilku dengan panggilan… Wahai Ustaz Umar.” Umar Tilmisani pernah menceritakan pengalamannya. Di suatu malam, Imam Hasan al-Banna – gurunya … Ustadz Umar Tilmisani diajak berbicara oleh Imam Syahid Hasan Al Bana tentang kebiasaannya berpakaian mewah …

14 Masa Ujian Dakwah: Dipenjara selama hampir dua puluh tahun (1948, 1954, 1981) Beliau dibebaskan dari penjara pada tahun 1970 oleh rezim Anwar Sadat. Tidak pernah tunduk pd ancaman atau intimidasi Penjara menjadi madrasah dan guru yang menjadikan bertambah tegar dan kokoh… laksana gunung… Di penjara mereka menghafal Al Qur’an dan melahap ilmu… Keluar dari penjara,… Menjabat sebagai Mursyid ‘Am Ikhwanul Muslimin, setelah wafatnya Mursyid “am kedua, Hasan Al Hudhaibi, bulan November 1973

15 Kebijakan Dakwah Beliau menempuh jalan tidak konfrontatif de-ngan penguasa dan berkali kali dia me-nyerukan "bergeraklah dengan bijak dan hindarilah kekerasan dan ekstremisme". Dari mulai kepemimpinan Tilmisani , mulai mendapatkan kedamaian dari pemerintah Mesir, yang akhirnya ba-nyak bermunculan tokoh-tokoh diluar Mesir. Al-Ustadz Umar Tilmisani berkata, “Cukuplah kiranya bagi kami jika menengok kembali salah satu risalah yang disusun oleh Imam al-Banna, bahwa beliau telah menjelaskan dengan sejelas-jelasnya kepada mereka yang melemparkan tuduhan kepada kami: bahwa kami adalah salafiyin sejati.” (Majalah al-Mujtama’, no. 476, 15 April 1980).

16 “Tabiat yang membesarkanku membuat benci kekerasan, apa pun bentuknya
Bahkan, andai dizalimi, saya tidak akan menggunakan kekerasan…” (Al Yamamah, 14 Jan 1982)

17 (Asy Sya’b Al Qahiriyahn, 14 Maret 1986)
Surat untuk Presiden “.. Yang terpenting bagi kami, kaum muslimin, adalah menjadi bangsa yang aman, stabil, dan tenang di bawah naungan syari’at Allah Ta’ala. Sebab kemaslahatan Umat ini terletak pada penerapan syariat-Nya… Penerapan Syari’at akan menjadi pembuka kebaikan bagi seluruh wilayahnya.. Dengan itulah penguasa dan seluruh rakyat mendapat ketenangan dan kebahagiaan” (Asy Sya’b Al Qahiriyahn, 14 Maret 1986)

18 Presiden Anwar Sadat, menuduh Jamaah sebagai dalang fitnah sektarian dan melontarkan tuduhan palsu,…
Jawab Syekh: “Siapa pun yg berlaku zhalim kepadaku, maka biasanya saya laporkan kpd Anda.. Sekarang kezhaliman dtg dari Anda, karena itu saya adukan Anda kepada Allah Ta’ala…” “…Kepada Yang Maha Adil.. Dia lah yang mengatahui segala yang saya katakan!”

19 Nasehat Syekh Umar Tilmisani
“Sesungguhnya yang saya inginkan: Berpegang teguh dg Wahyu Allah Ta’ala. Berjihad dg kalimat yg benar. Tidak menghiraukan gangguan. Menjadi teladan dalam kepahlawanan, Bersikap ksatria, tegar, dan Yakin bahwa Allah pasti menguji hamba-hambanya denga rasa takut, lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Agar diketahui siapa yg tulus dan siapa yg munafik. Aspek-aspek ini penyebab kemenangan…”

20 Kembali ke Rahmatullah
Pada hari Rabu, 13 Ramadhan 1406 bertepatan dengan tanggal 22 Mai 1986 di rumah sakit, karena menderita sakit dalam usianya hampir 82 thn.. Beliau pulang ke Rahmatullah.. Di hadiri pelayat yang jumlahnya mendekati seperempat juta manusia… Bahkan ada yg mengatakan setengah juta manusia….

21 Lembih lanjut….. Umar Tilmisani, “Mursyidul ‘Am ketiga Ikhwanul Muslimin: Bukan Sekedar Kenangan” (Umar Tilmisani: Dzikrayaat laa Mudzakiraat), Robbani Press(1998),


Download ppt "Mengambil Ibroh dari Tokoh"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google