Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014"— Transcript presentasi:

1 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014
Update 23 November 2014 Bidang Informasi Iklim

2 OUTLINE Kondisi Umum Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut November 2014 s.d. April 2015 Kesimpulan

3 KONDISI UMUM Sampai dengan Dasarian II November, kondisi ENSO berada pada kisaran El Niño lemah, sedangkan Dipole Mode berada pada kisaran normal SSTA Indonesia relatif hangat di bagian barat dan tengah serta relatif dingin di bagian timur Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia umumnya relatif sama dengan klimatologinya, kecuali di utara ekuator. Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di NAD, Sumatera bag. utara hingga tengah, Jawa bagian Barat Kalimantan bag. utara, Sulawesi bag. Tengah dan Papua bag. utara

4

5

6 Kejadian Iklim Ekstrim (Banjir) Dasarian II November 2014
Provinsi Riau : Kab. Rokan Hulu, 12 November 2014 Provinsi Bengkulu : Kab. Muko muko, 13 November 2014 Provinsi Jawa Barat : Kab. Bandung, 13,15 dan 20 November 2014 Provinsi Sulawesi Utara : - Kab. Banjar, 15 November 2014 Provinsi Sulawesi Tengah : Kab. Poso, 16 November 2014 Sumber:

7 Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014

8 Angin 850mb DASARIAN II NOVEMBER 2014
ANALISIS ANGIN LAP 850mb Daerah pertemuan massa udara mendukung pertumbuhan awan yang berpotensi hujan Normal Angin 850mb DASARIAN II NOVEMBER Aliran massa udara di seluruh wilayah Indonesia relatif sama dengan klimatologinya, kecuali di utara ekuator. Angin baratan di bagian utara Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi masih belum dominan (Sumber : JRA/ JDAS)

9 ANALISIS ANGIN ZONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen zonal (timur-barat) umumnya relatif sama dengan klimatologinya. Angin timuran masih dominan di wilayah Indonesia selatan ekuator dan angin baratan menguat di barat Sumatra (Sumber : JRA/ JDAS)

10 ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAP 850mb
Pola aliran massa udara komponen meridional (utara-selatan) umumnya relatif sama dengan klimatologisnya, kecuali di Indonesia bagian barat. Aliran massa udara dari utara teramati di barat Sumatra sampai dengan Jawa bagian barat (Sumber : JRA/ JDAS) 10

11 Analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR)
Pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di NAD, Sumatera bag. utara hingga tengah, Jawa bagian barat, Kalimantan bag. barat, Sulawesi bag. Tengah dan Papua bag. utara (Sumber : JRA/ JDAS)

12 Analisis Anomali Suhu Muka Laut
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : /Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d + 1.0oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : 0.817oC /El Niño lemah Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang tidak signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia bag. timur

13 Analisis Anomali Suhu Muka Laut Terkini
(Sumber : JRA/ JDAS) Indeks DM : -0.00/ Normal; Anomali SST Indonesia : -1.0 s.d oC/ Hangat; Indeks Nino3.4 : oC /El Niño lemah  Penguapan di wilayah Indonesia relatif lebih tinggi dibanding dengan klimatologisnya terutama di Indonesia bag barat, serta terjadi pengurangan pasokan uap air yang tidak signifikan ke Samudra Pasifik dari wilayah Indonesia

14 PANTAUAN NILAI SOI TERKINI HINGGA DASARIAN II NOVEMBER 2014
Nilai Southern Oscilation Index (SOI) rata - rata 30 hari terakhir : -7.6/Normal; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan dengan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Indonesia ke wilayah Samudra Pasifik

15 Prakiraan Dinamika Atmosfer dan Laut November s.d. April 2014

16 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 21 NOVEMBER 2014)
1. NCEP/NOAA (USA) Nov14-Apr15El Nino Lemah 2. Jamstec (Japan) Nov14-Apr15  El Nino Lemah 3. BoM/POAMA (Australia) 4. BMKG (Indonesia) El Nino Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia  Samudera Pasifik El Nino Moderate El Nino Lemah NORMAL La Nina Lemah Aliran massa uap air dari Samudera Pasifik  Indonesia La Nina Moderate La Nina Kuat INSTITUSI Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 NCEP/NOAA 0.95 0.7 0.55 0.65 Jamstec 0.85 1 BoM 0.86 0.75 0.67 BMKG 0.71 0.74 0.72 Apr-15 0.65 0.9 0.63 0.81 16

17 PREDIKSI INDEKS DIPOLE MODE (UPDATE 21 NOVEMBER 2014)
BMKG Kesimpulan: Prediksi Indeks Dipole Mode November 2014 s/d April 2015: Normal/penambahan Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. DM (+) Kuat Aliran massa uap air dari Indonesia ke Afrika Timur NORMAL DM (-) Kuat Aliran massa uap air dari Afrika Timur ke Indonesia Prediksi IOD Institusi Nov-14 Dec-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 BoM -0.1 -0.12 -0.01 0.02 0.09 BMKG 0.13 0.05 0.06 0.08 0.11 17 17

18 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST INDONESIA oleh NCEP (USA) (UPDATE 21 NOVEMBER 2014)
Des 2014 Mar 2015 Jan 2015 Apr 2015 Feb 2015 May 2015 November 2014-Januari 2015, umumnya SST perairan Indonesia normal cenderung hangat/ penambahan massa uap air cukup signifikan. Februari -April 2015, umumnya SST perairan Indonesia normal/ penambahan massa uap air kurang signifikan.

19 MONSOON ASIA Monsoon Asia saat ini melemah, hal ini mengindikasikan bahwa bahwa mulai bertambahnya peluang pembentukan awan yang berpotensi hujan di sekitar Sumatera. Sumber: NCEP

20 MONSOON AUSTRALIA Monsoon Australia saat ini relatif menguat, hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan awan di sekitar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara relatif lebih sedikit dibanding klimatologinya. Sumber: NCEP

21 Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan Bulan November 2014

22 PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN NOVEMBER 2014

23 Kesimpulan Kondisi ENSO berada pada kondisi El Niño Lemah sehingga terjadi pengurangan pasokan uap air dari wilayah Indonesia bagian timur ke Samudra Pasifik Dipole Mode bernilai normal sehingga tidak terjadi penambahan/pengurangan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat Kondisi SST di wilayah Indonesia barat relatif lebih hangat dibandingkan dengan klimatologisnya mengakibatkan mulai terdapat suplai uap air di perairan Indonesia. SOI bernilai negatif (-7.6) ; tekanan udara di wilayah Pasifik (Tahiti) relatif lebih rendah dibandingkan Australia (Darwin); tidak terdapat pengurangan suply uap air yang signifikan dari Samudra Pasifik ke Indonesia. Pola aliran massa udara lapisan 850 mb di wilayah Indonesia umumnya sama dengan klimatologisnya kecuali di utara ekuator. Aliran massa udara dari Asia mulai teramati di wilayah Indonesia bagian utara ekuator. Kejadian banjir di beberapa wilayah disebabkan curah hujan harian tinggi yang terjadi pada saat banjir akibat pengumpulan massa udara dan kondisi setempat.

24 Terima Kasih

25 Lampiran

26 PREDIKSI ENSO OLEH 3 INSTITUSI INTERNASIONAL DAN BMKG (UPDATE 21 NOVEMBER 2014)
BoM/POAMA NCEP/NOAA El Nino Lemah (0.86) NCEP/NOAA El Nino Lemah (0.95) El Nino Lemah (0.7) El Nino Lemah (0.85) BMKG Jamstec Jamstec El Nino Lemah (0.7) El Nino Lemah (0.55) El Nino Lemah (0.55) El Nino Lemah (0.67)

27 KEJADIAN EL NINO DAN DIPOLE MODE 1981 – sekarang
Sumber : NOAA EN/LN Lemah ± 0.5 – 1.0 0C EN/LN Moderate ±1.0 – 2.0 0C EN/LN Kuat > ±2.0 0C Level EN/LN & DM Dipole Mode (DM) Normal ±0.40 PERIODE EL NINO Anomali Suhu Muka Laut (0 C) Pasifik Tengah (El Nino/ La Nina) Perairan Indonesia Samudera Hindia (Dipole Mode) AMJ 1982 – MJJ 1983 + 2.3 -0.60 + 2.20 JAS 1986 – JFM 1988 + 1.6 -0.05 + 1.88 AMJ 1991 – JJA 1992 + 1.8 -0.23 + 1.56 AMJ 1994 – FMA 1995 + 1.3 -0.52 + 2.73 AMJ 1997 – AMJ 1998 + 2.7 s/d +3.2 -0.29 AMJ 2002 – FMA 2003 + 1.5 0.17 + 0.96 MJJ 2004 – JFM 2005 + 0.9 -0.06 - 0.19 JAS DJF 2006/07 + 1.1 -0.25 + 1.59 JJA MAM 2010 +1.6 +0.55 +0.08 Oktober 2014 19 November 2014 +0.42 +1.17 +0.06 +0.40 +0.28 27

28 PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST oleh NCEP (USA) (UPDATE 21 NOVEMBER 2014)
Prediksi anomali suhu permukaan laut (SPL) di Pasifik tengah pada Desember 2014 menunjukkan kondisi cenderung hangat selanjutnya diprediksi akan tetap hangat di bulan-bulan berikutnya hingga Mei 2015

29 KESIMPULAN BMKG Prediksi Elnino/La Nina BMKG dan Institusi Internasional : Indeks Nino34 bulan November 2014 diprediksi berada pada El Nino Lemah menurut NCEP (USA), JAMSTEC (Japan), POAMA (AUS) dan BMKG. Prediksi indeks Nino34 hingga April 2015 yaitu El Nino Lemah. Dampak El Nino/La Nina di Indonesia : Anomali Curah Hujan di Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor El Nino/La Nina saja tetapi juga dipengaruhi oleh faktor pengendali Curah Hujan lainnya, yaitu Indeks Dipole Mode (IDM) dan Suhu Muka Laut Indonesia. Walaupun terjadi kejadian El Nino di Lautan Pasifik tetapi pada saat bersamaan suhu Muka Laut di Perairan Indonesia cukup hangat maka dampak El Nino tersebut tidak terlalu signifikan. Untuk memprakirakan kondisi Curah Hujan Bulanan/Musiman, BMKG secara rutin memperhatikan ketiga faktor pengendali Curah Hujan yaitu El Nino/La Nina, Indeks Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut Perairan Indonesia. November 2014: Anomali suhu permukaan laut di Nino34 diprediksi berada pada kondisi hangat, sementara prediksi kondisi suhu perairan Indonesia umumnya normal cenderung hangat memberikan indikasi bahwa curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan berkisar pada normalnya pada musim Hujan 2014/2015. 29

30 Lampiran

31 Prediksi ENSO dari Institusi Internasional
Seluruh institusi internasional memprediksi perkembangan ENSO bulan Desember 2014 berada pada kondisi El Nino. Summarized by POAMA

32 Prediksi Probabilistik Elnino/Lanina
Sumber: IRI

33 Tabel Prediksi Elnino/La Nina
Kondisi El Nino diprediksi akan lebih dominan pada periode NDJ 2014 hingga JAS 2015. Sumber: IRI

34 Summary Fenomena ENSO diprediksi berada pada kondisi El Nino Lemah pada beberapa bulan ke depan. Indeks Dipole Mode diprediksi akan berada pada kondisi normal pada beberapa bulan ke depan. SST perairan Indonesia diprediksi akan cenderung normal hingga hangat pada beberapa bulan ke depan. Monsoon Asia saat ini melemah dan Monsoon Australia saat ini menguat.


Download ppt "Analisis Dinamika Atmosfer dan Laut Dasarian II November 2014"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google