Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MALPRAKTEK MEDIK.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MALPRAKTEK MEDIK."— Transcript presentasi:

1 MALPRAKTEK MEDIK

2 pendahuluan Issu malpraktek semakin meningkat
Masyarakat menuntut keadilan Semua orang dimata hukum sama termasuk dokter

3 MALPRACTICE Professional misconduct or unreasonable lack of skill
Failure of one rendering professional service to exercise that degree of skill and learning commonly applied under all the circumtances in the community by the average prudent reputable member of the profession with the result of injury, loss or damage is the recipient of those services or to those entitled to rely upon them

4 YURIDICIAL MALPRACTICE
Klasifikasi malpraktek (berdasar hukum) CRIMINAL MALPRACTICE (malpraktek pidana) CIVIL MALPRACTICE (malpraktek perdata) ADMINISTRATIVE MALPRACTICE (malpraktek administrasi)

5 MEDICAL MALPRACTICE Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient’s condition, or lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient.

6 Malpraktik kedokteran (malpraktek medis )
Pelanggaran atas kewajiban dokter atau dokter gigi untuk bertindak layak atau hati-hati pada keadaan tertentu, mengakibatkan cedera/kerugian yang telah dapat diperkirakan sebelumnya

7 Tindakan yang salah dalam pelaksanaan profesi medik disebut MALPRAKTEK MEDIK (medical malpractice)
Malpraktek ialah professional misconduct or unreasonable lack of skill Malpractice  negligence (WMA-1992) “ or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient”

8 Human Error (James Reason, 1990)
Defenses Unsafe Acts ACCIDENT Preconditions Line Management Active & Latent Failures Decision makers Active failures Latent failures Latent failures SYSTEM ERRORS Latent failures

9 RISIKO MEDIS INHEREN PADA SETIAP TINDAKAN MEDIS
SEBAGIAN DIANGGAP ACCEPTABLE: TINGKAT PROBABILITAS DAN KEPARAHANNYA MINIMAL (UMUMNYA BERSIFAT FORESEEABLE BUT UNAVOIDABLE, CALCULATED, CONTROLLABLE) RISIKO “BERMAKNA” TETAPI HARUS DIAMBIL KARENA “THE ONLY WAY” (UNAVOIDABLE) RISIKO YG UNFORESEEABLE = UNTOWARD RESULTS 1 DAN 2 PERLU INFORMED CONSENT, SEHINGGA BILA TERJADI, DOKTER TIDAK BERTANGGUNGJAWAB SECARA HUKUM

10 RISIKO MEDIS RUMAH SAKIT (PROVIDER) BERTANGGUNG-JAWAB SECARA HUKUM PADA CEDERA YANG DIAKIBATKAN OLEH: RISIKO YANG ACCEPTABLE TAPI TIDAK DIINFORMASIKAN DAN DISETUJUI PASIEN TERLEBIH DAHULU RISIKO YANG TIDAK ACCEPTABLE , YAITU YG FORESEEABLE DAN PREVENTABLE / AVOIDABLE E.B.M. MENJADI ACUAN DALAM MENENTUKAN FORESEEABILITY, PREVENTABILITY / AVOIDABILITY, “THE ONLY WAY”, DLL

11 ADVERSE EVENTS, MEDICAL ERRORS, MEDICAL NEGLIGENCE, AND PATIENT SAFETY

12 ADVERSE EVENTS SETIAP CEDERA YANG LEBIH DISEBABKAN OLEH MANAJEMEN MEDIS DARIPADA AKIBAT PENYAKITNYA SEBAGIAN DIANTARANYA PREVENTABLE, DISEBABKAN ERROR SEBAGIAN DIANTARANYA AKIBAT KELALAIAN MEDIS (BILA MEMENUHI KRITERIA HUKUM)

13 MEDICAL ERRORS PENYEBAB PREVENTABLE ADVERSE EVENTS
KEGAGALAN MELAKSANAKAN SUATU RENCANA TINDAKAN (error of execution; lapses dan slips) PENGGUNAAN RENCANA TINDAKAN YG SALAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERTENTU (error of planning; mistakes). Di dalam kedokteran, semua error dianggap serius karena dapat membahayakan pasien

14 KEKERAPAN ADVERSE EVENTS
STUDI NEW YORK (1984) : 3,7% RAWAT INAP 53% : PREVENTABLE : ERROR 29,2% : NEGLIGENT BERAKIBAT KEMATIAN: 6,6% DAN 13,6% DI COLORADO & UTAH (1992): 2,9% RAWAT INAP DI DUA RS PENDIDIKAN DI AS: 2% PASIEN RAWAT INAP : PREVENTABLE ADVERSE EVENTS IOM, 2000

15 KEKERAPAN MEDICATION ERRORS DI RUMKIT
DI A.S.: ANALISIS 289,411 RESEP DI RS DIK: 3,13 PER 1000 (LESAR, 1997) ANALISIS 101,022 RESEP DI RS ANAK: 479 ERRORS, 27 DIANTARANYA LETAL (KOREN, 1994) DI INDONESIA: TIDAK ADA DATA Iwan Dwiprahasto MMedSc, PhD di Jogja: MEDICATION ERROR DI I.C.U. MENCAPAI 96% (TAK SESUAI INDIKASI, TAK SESUAI DOSIS, POLIFARMAKA TAK LOGIS, DLL)

16 Preventable adverse events
Errors TIDAK SEMUA ERRORS MENGAKIBATKAN ADVERSE EVENTS

17 MEDICAL ERRORS DILIHAT DARI KONTRIBUSINYA
LATENT ERRORS CENDERUNG BERADA DI LUAR KENDALI OPERATOR GARIS DEPAN; SEPERTI DESAIN BURUK, INSTALASI TAK TEPAT, PEMELIHARAAN BURUK, KESALAHAN KEPUTUSAN MANAJEMEN, STRUKTUR ORGANISASI YG BURUK ACTIVE ERROR KESALAHAN PADA TINGKAT OPERATOR GARIS DEPAN

18 CONTOH LATENT ERROR 1 LATENT ERROR 2 PRECONDITIONS
PEMBOLEHAN DOKTER (DSp) BEKERJA DI BANYAK RUMKIT LATENT ERROR 2 TIDAK ADANYA SISTEM JAGA DSp YANG TEGAS DI RUMKIT PRECONDITIONS TERDAPAT KEGAWATDARURATAN, DOKTER TAK BISA HADIR ATAU SANGAT TERLAMBAT KETIGA KEADAAN TERSEBUT (UNSAFE CONDITIONS) MENDORONG TERJADINYA ACTIVE ERROR (UNSAFE ACTS)

19 CONTOH LAIN LATENT ERROR 1 LATENT ERROR 2 PRECONDITIONS ACTIVE ERRORS
PROFESSIONALISME PERAWAT YG RENDAH LATENT ERROR 2 TIDAK ADA S.O.P. RINCI DI RUANGAN PRECONDITIONS TERDAPAT KEGAWATAN YG “TERSEMBUNYI” ACTIVE ERRORS KEGAWATAN TIDAK TERPANTAU ATAU TIDAK TERLAPORKAN

20 KASUS 1 PASIEN RAWAT INAP :ANAK DALAM KEADAAN GAWAT DARURAT
AYAH KE RUANG PERAWAT MEMINTA PERTOLONGAN PERAWAT: “MASING-MASING PASIEN ADA PERAWATNYA, KEBETULAN DIA SEDANG KELUAR”, AYAH DIMINTA MENUNGGU ANAK TAK TERTOLONG SIKAP? SOP?

21 KASUS 2 OPERASI DILAKUKAN DENGAN BAIK
JARINGAN AKAN DIPERIKSA HISTOPATOLOGI, TETAPI TERNYATA FORMALIN HABIS PA: “JARINGAN TIDAK DAPAT DIINTERPRETASI KARENA BUSUK” SOP?? SIAPA YG HARUS MELAPOR ?

22 KASUS 3 PASIEN SKIZOFRENIA (A) GADUH DIRAWAT INAP DI KAMAR ISOLASI, BERSAMA PASIEN SEJENIS (B) PASIEN (B) MATANYA DICUNGKIL (ENUKLEASI) OLEH PASIEN (A), TIDAK ADA PERLAWANAN KARENA DIIKAT KAKI DAN TANGANNYA S.O.P.?? PENGAWASAN PERAWAT ??

23 PATIENT SAFETY PENGHINDARAN, PENCEGAHAN, PERBAIKAN TERJADINYA ADVERSE EVENTS FREEDOM FROM ACCIDENTAL INJURY PARADIGMA SAFETY DITERAPKAN DALAM INTERAKSI KOMPONEN2 DALAM SISTEM YANDOK : INDIVIDU, PERALATAN, UNIT, PROSEDUR, MANAJEMEN, DLL KENDALIKAN DG MANAJEMEN RISIKO

24 MALPRAKTIK

25 PEMAHAMAN AWAM MALPRAKTIK DISAMAKAN DENGAN:
KEGAGALAN MEDIK (ADVERSE EVENTS) PASIEN MASUK RUMKIT DALAM KEADAAN “SEGAR”, PULANG DALAM KEADAAN CEDERA ATAU MENINGGAL PASIEN TIDAK PUAS ATAS LAYANAN

26 KEGAGALAN MEDIK dapat sebagai akibat dari :
Perjalanan penyakit alami Mishap (Tidak ada kelalaian) Risiko yang akseptabel dan telah diinformasikan dan disetujui RISIKO YG UNFORESEEABLE Culpa : Kelalaian medik foreseeable and avoidable risks Dolus : Kesengajaan

27 MALPRACTICE PROFESSIONAL MISCONDUCT OR UNREASONABLE LACK OF SKILL.
FAILURE OF ONE RENDERING PROFESSIONAL SERVICES TO EXERCISE THAT DEGREE OF SKILL AND LEARNING COMMONLY APPLIED UNDER ALL THE CIRCUMSTANCES IN THE COMMUNITY BY THE AVERAGE PRUDENT REPUTABLE MEMBER OF THE PROFESSION WITH THE RESULT OF INJURY, LOSS OR DAMAGE TO THE RECIPIENT OF THOSE SERVICES OR TO THOSE ENTITLED TO RELY UPON THEM. BLACK’S LAW DICTIONARY

28 SIAPA PELAKU MALPRAKTIK ?
Semua profesional punya peluang menjadi pelaku : PROFESIONAL HUKUM (MAFIA PERADILAN) PROF PERBANKAN (KASUS BLBI) PROF AKUNTANSI PROF MEDIS (TERMASUK PERAWAT, BIDAN, APOTEKER, DLL)

29 MEDICAL MALPRACTICE Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient’s condition, or lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient. World Medical Association, 1992

30 MALPRAKTEK INTENTIONAL NEGLIGENCE LACK OF SKILL
PROFESSIONAL MISCONDUCTS NEGLIGENCE MALFEASANCE, MISFEASANCE, NONFEASANCE LACK OF SKILL DI BAWAH STANDAR KOMPETENSI DI LUAR KOMPETENSI

31 MISCONDUCT FRAUD, MISREPRESENTASI PENAHANAN PASIEN
BUKA RAHASIA KEDOKTERAN TANPA HAK ABORSI ILEGAL, EUTHANASIA PENYERANGAN SEKSUAL KETERANGAN PALSU PRAKTEK TANPA IJIN

32 LACK OF SKILL KOMPETENSI KURANG ATAU DI LUAR KOMPETENSI / KEWENANGAN
SERING MENJADI PENYEBAB ERROR SERING DIKAITKAN DENGAN KOMPETENSI INSTITUSI KADANG DAPAT DIBENARKAN PADA SITUASI-KONDISI LOKAL TERTENTU

33 KELALAIAN MEDIK JENIS MALPRAKTEK TERSERING BUKAN KESENGAJAAN
TIDAK MELAKUKAN YG SEHARUSNYA DILAKUKAN, MELAKUKAN YG SEHARUSNYA TIDAK DILAKUKAN OLEH ORANG2 YG SEKUALIFIKASI PADA SITUASI DAN KONDISI YG IDENTIK

34 PIDANA PERDATA DISIPLIN ETIK
IMPLIKASI HUKUM-ETIK PIDANA PERDATA DISIPLIN ETIK

35 TUNTUTAN PIDANA KELALAIAN : 359-361 KUHP
KETERANGAN PALSU : KUHP ABORSI ILEGAL : KUHP PENIPUAN : 382 BIS KUHP PERPAJAKAN : 209, 372 KUHP EUTHANASIA : 344 KUHP PENYERANGAN SEKS: KUHP

36 TUNTUTAN PERDATA (Ganti rugi)
PERBUATAN MELANGGAR HUKUM PASAL 1365 – 1367 KUH PERDATA KELALAIAN PASAL 1366 KUH PERDATA WANPRESTASI PERJANJIAN

37 “TUNTUTAN” PROFESI BIDANG : Etik dan disiplin profesi, BUKAN Pengadilan PEMERIKSA: KOMITE KLINIK : Etik & Disiplin RS M.K.E.Kep : Etika Keperawatan M.D.T.K. : Disiplin profesi SANKSI BERSIFAT PEMBINAAN Tegoran, Peringatan, Perintah Re-Edukasi, Pencabutan ijin, P.H.K.

38 TANGGUNGJAWAB HUKUM PIDANA
Tanggung jawab individu atas perbuataannya, tanggung jawab atas perbuatannya TIDAK DAPAT dilimpahkan ke orang lain Orang lain dapat ikut/turut bertanggung jawab apabila APABILA TERMASUK PIDANA PENYERTAAN (pemberi perintah, turut serta, perbantuan, dll)

39 ANCAMAN PIDANA DIATUR DALAM KUHP, SEBAGAIMANA DIURAIKAN TERDAHULU
Terutama kelalaian DIATUR DALAM UU PRAKTIK KEDOKTERAN: Berpraktek medis tanpa S.I.P. T.M.

40 TANGGUNGJAWAB HUKUM PERDATA
Perawat Profesional Konsultan yang bekerja sendiri bertanggung jawab sendiri Perawat profesional scholar (misalnya KARYAWAN RUMKIT) dapat mengalihkan tanggung jawabnya (SEBAGIAN ATAU SELURUHNYA) kepada atasan, dengan merujuk HBL RS.

41 PASAL 1367 KUH PERDATA SESEORANG TIDAK HANYA BERTANGGUNGJAWAB ATAS PERBUATANNYA, MELAINKAN JUGA ATAS PERBUATAN ORANG LAIN YANG MENJADI TANGGUNGANNYA DAN BARANG YANG BERADA DALAM PENGAWASANNYA. RESPONDEAT SUPERIOR

42 LINGKUP ASUHAN MEDIS YANG MENJADI KOMPETENSINYA, SEBAGAI LIMPAHAN / DELEGASI DARI TENAGA MEDIS (TERTENTU ATAU S.O.P.) DINILAI DARI RINCIAN ASPEK (KELENGKAPAN INSTRUKSI/SOP, SARANA, KOMPETENSI, PELAKSANAAN, DAN MATERI INSTRUKSI ITU SENDIRI) ASUHAN KEPERAWATAN

43 ANCAMAN PERDATA PERMINTAAN GANTI RUGI ATAS DASAR PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, KELALAIAN ATAU WANPRESTASI PERMINTAAN AGAR MEMINTA MAAF DI MEDIA MASSA PERMINTAAN AGAR ATASANNYA MEMECATNYA DARI RUMKIT DLL

44 PENYELESAIANNYA TUNTUTAN PIDANA: TUNTUTAN PERDATA:
MELALUI PROSES PENYIDIKAN, PENUNTUTAN, PENGADILAN DAN EKSEKUSI TUNTUTAN PERDATA: MELALUI PROSES PENGADILAN DI LUAR PENGADILAN (A.D.R.) NEGOSIASI, MEDIASI, ARBITRASI, DLL

45 TERIMA KASIH


Download ppt "MALPRAKTEK MEDIK."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google