Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Week 6.  Suatu kumpulan dari obyek-obyek atau subsitem-subsistem yang terkait dalam suatu bentuk interaksi, yang secara bersama-sama melakukan tindakan.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Week 6.  Suatu kumpulan dari obyek-obyek atau subsitem-subsistem yang terkait dalam suatu bentuk interaksi, yang secara bersama-sama melakukan tindakan."— Transcript presentasi:

1 Week 6

2  Suatu kumpulan dari obyek-obyek atau subsitem-subsistem yang terkait dalam suatu bentuk interaksi, yang secara bersama-sama melakukan tindakan untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu.  Obyek/subsistem: bagian atau elemen yang secara kolektif membangun suatu sistem.

3  Pendekatan terpadu yang memandang suatu persoalan dengan memperhatikan interaksi antara obyek-obyek yang menggabungkan obyek-obyek tersebut sehingga membentuk keseluruhan

4  Suatu sistem lebih besar daripada jumlah komponen sistem tersebut  Bagian dari sistem yang dipelajari harus dapat diduga  Meskipun tiap sub-sistem berdiri sendiri, subsistem ini merupakan bagian dari sistem yang lebih besar.  Adanya pengorbanan suatu tujuan jika ingin meningkatkan tujuan lain (adanya trade-off).

5  Sistem yang kompleks harus dipecah ke dalam subsistem yang lebih kecil sehingga dapat dianalisa dan dimengerti sebelum digabungkan kembali.  Komponen sistem saling berinteraksi, perubahan pada suatu elemen akan mempengaruhi seluruh komponen.  Semua sistem cenderung mencapai keseimbangan yang merupakan keseimbangan dari berbagai kekuatan dari luar sistem.

6  Cara pandang menyeluruh dengan memperhatikan keterkaitan variabel/komponen (hard dan soft, measurement component, variable) yang membentuk jaringan sebab akibat dan berinteraksi dalam lingkungan yang kompleks dan dinamis.

7  Systems thinking is a way of seeing and talking about reality that helps us better understand and work with organization and communities to influx the quality of our lives (Modified by Kim)

8  Systems thinking merupakan suatu disiplin untuk melihat keseluruhan, mengenali pola- pola dan saling keterkaitan, dan pembelajaran bagaimana untuk menstrukturkan kesalingterkaitan ini dengan cara yang lebih efektif dan efisien.

9  Secara mendasar systems thinking merupakan suatu cara membantu orang untuk memandang dunia, termasuk organisasinya dari perspektif yang luas melibatkan struktur- struktur, polapola dan peristiwa-peristiwa daripada hanya melihat peristiwa- peristiwanya saja.

10 CHANGE (PERGESERAN PARADIGMA BERPIKIR) REAKTIF SNAPSHOT/POTRET SESAAT LINIER/SEARAH ANALISIS PARSIAL HIRARKI STRUKTUR ANTISIPATIF DYNAMICS/PROSES PERUBAHAN CAUSALITY KONTEKS JEJARING PROSES

11 Mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pada visi Mengevaluasi kegiatan/kebija kan yang telah dilakukan Operasional digunakan untuk membuat skenario/ perencanaan

12  Mendapatkan gambaran keseluruhan sistem.  Mengidentifikasi akar masalah  Mendapatkan pemahaman variabel pengungkit  Dapat memahami dampak dari beberapa alternatif solusi Tujuan utama adalah pemahaman (Bukan model itu sendiri)

13 STORYLINE (ALUR CERITA) VARIABEL KETERKAITAN LOOPING MODEL

14  Setiap peristiwa/kejadian merupakan suatu hubungan sebab akibat yang menggambarkan suatu alur cerita (story line). Alur cerita tersebut dapat diidentifikasi ke dalam variabel yang saling berkaitan. CONTOH: Dalam dunia bisnis, promosi merupakan usaha untuk menarik banyak pelanggan, akan tetapi promosi yang dilakukan secara berulang dalam bentuk yang sama akan menimbulkan kejenuhan bagi pelanggan (pembatas), sehingga mengurangi kinerja. (Limit to growth)

15  Variabel adalah kejadian/peristiwa yang saling terkeit dan dapat diukur Hard Variabel: populasi, besarnya pendapatan pajak, jumlah pemilih Performance Measure Variable: rata-rata pertumbuhan penduduk, rasio kinerja terhadap biaya, pangsa pasar, Soft variable: motivasi pegawai, kepercayaan masyarakat, reputasi pemimpin kepatuhan wajib pajak. Soft variable: motivasi pegawai, kepercayaan masyarakat, reputasi pemimpin kepatuhan wajib pajak. 12 3 CONTOH: -Promosi -Pelanggan KEJENUHAN

16  Keterkaitan mengindikasikan suatu hubungan sebab akibat antara dua variabel, ditunjukkan dengan tanda panah. CONTOH: Kekuatan Promosi Penjualan melalui Perkataan TM) yg Positif Penjualan Pelanggan yang Puas Pelanggan yang PuasKekuatan Promosi melalui Perkataan (TM) yg Positif

17 Cara singkat untuk menentukan apakah suatu loop seimbang (balance) atau penguatan (reinforce) adalah dengan menghitung jumlah “o” (-) dalam loop. Jumlah ganjil dari “o” (-) mengindikasikan loop setimbang. Perhatian: Setelah Anda memberi label loop (R atau B), anda seharusnya membaca lagi loop tersebut untuk memastikan bahwa cerita yang dibuat sesuai dengan label tersebut.

18 PromosiPelanggan Pelanggan Promosi  VARIABEL DAN KETERKAITAN Kejenuhan Promosi Variabel Pembatas Sumber: Bab VI, hal 77-96; Endang Wirjatmi; Systems Thinking  LOOPING Promosi Pelanggan Promosi Ulang Kejenuhan

19 Sales are down Marketing Promotions Orders Increase Sales are up Backlogs Sales are Down Marketing Promotions (B) Orders Increase/Decrease (C) Backlogs (D) Sales are Down/Up (A)

20 Model yg dibuat dpt menjelaskan masalah yg ada. Atau sejauhmana model tsb dapat menjelaskan yg akan diketahui dan dipecahkan? Model dpt dipahami oleh pengguna/ oleh pembaca model tsb. Sejauhmana pengguna/orang lain dpt memahami model tsb? Kualitas model tdk ditentukan dari jml variabel/tk ke- detailan dr varia-bel yg ditemukan, ttp dari hubungan dg ukuran logis, realistis, sistematis dan humanistis. Kualitas model tdk ditentukan dari jml variabel/tk ke- detailan dr varia-bel yg ditemukan, ttp dari hubungan dg ukuran logis, realistis, sistematis dan humanistis. 12 3

21


Download ppt "Week 6.  Suatu kumpulan dari obyek-obyek atau subsitem-subsistem yang terkait dalam suatu bentuk interaksi, yang secara bersama-sama melakukan tindakan."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google