Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

SANTI NURUL KHUSNAINI, 4101407112 KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "SANTI NURUL KHUSNAINI, 4101407112 KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI."— Transcript presentasi:

1 SANTI NURUL KHUSNAINI, 4101407112 KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT.

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : SANTI NURUL KHUSNAINI - NIM : 4101407112 - PRODI : Pendidikan Matematika - JURUSAN : Matematika - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : shanthy2005 pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Dr. Masrukan, M.Si - PEMBIMBING 2 : Drs. Suhito, M.Pd - TGL UJIAN : 2011-08-16

3 Judul KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT.

4 Abstrak Kemampuan dalam mengkomunikasikan ide/gagasan yang berkaitan dengan matematika kepada peserta didik yang lain secara logis dan sistematis masih dikatakan kurang tinggi untuk sekarang ini, sehingga menjadi salah satu alasan ketidaksenangan anak pada matematika. Model pembelajaran kooperatif diantaranya NHT dan TPS merupakan salah satu solusi dari permasalahan dalam pembelajaran efektif guna meningkatkan kemampuan komunikasi matematik. Pembelajaran ini menekankan aktivitas sosial, sehingga peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah NHT dan TPS dapat mencapai kualifikasi keefektifan yang ditentukan dan manakah yang lebih efektif diantara model pembelajaran NHT, TPS, dan ekspositori, dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematik pada materi segiempat. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VII SMP N 2 Candimulyo Kabupaten Magelang tahun ajaran 2010/2011. Sampel penelitian ini adalah kelas VII E dikenai perlakuan model NHT sebagai kelas eksperimen I, kelas VII D dikenai perlakuan model TPS sebagai kelas eksperimen II, serta kelas VII F dikenai perlakuan model ekspositori sebagai kelas kontrol. Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran matematika sebagai variabel bebas dan kemampuan komunikasi matematik sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan metode observasi. Data tersebut kemudian dianalisis untuk uji uji t, uji proporsi, uji anava, dan uji lanjut Least Significance Difference (LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan komunikasi matematik kelas eksperimen I 75,79; kelas eksperimen II 70,20; dan kelas kontrol 69,67. Dari hasil uji ketuntasan belajar dengan uji proporsi dan uji t diperoleh bahwa peserta didik kelas eksperimen I dan II telah mencapai ketuntasan belajar secara individual dan klasikal. Dari hasil uji anava diperoleh Fhitung=4,5>3,09=Ftabel yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari 3 perlakuan yang diberikan. Dengan uji lanjut LSD diperoleh hasil bahwa kelompok yang berbeda secara signifikan adalah NHT dengan ekspositori yang berarti model NHT lebih efektif daripada model ekspositori dan NHT dengan TPS yang artinya model NHT lebih efektif daripada model TPS. NHT mengutamakan pembelajaran kelompok dimana setiap anak bertanggungjawab terhadap diri sendiri dan teman lain dalam satu kelompok. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti memberikan saran bagi guru matematika agar dapat mengembangkan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif, terutama model pembelajaran NHT untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik peserta didik.

5 Kata Kunci NHT, TPS, Kemampuan Komunikasi Matematik

6 Referensi Abdussakir. 2009. Pembelajaran Geometri dan Teori Van Hiele. Tersedia di http://abdussakir.wordpress.com/2009/01/25/ [diakses 22-01-2011]. Anni, C. T. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arifin, Z. 1991. Evaluasi Intruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Badarudin. 2011. Belajar Tuntas (Mastery Learning). Tersedia di http://ayahalby.wordpress.com/2011/02/23/belajar-tuntas-masterylearning/ [diakses 16-06-2011]. Brenner, Marry E. 1998. Development Mathematical Comunication in Problem Solving Groups by Language Minority Students. Bilingual Research Journal, 22:2,3, & 4 Spring, Summer, & fall 1998. Hal: 103-128. Clemens, S. R. 1984. Geometri with Applications and Problem Solving. Canada: Addision-Wesley Publishing Company. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa. Djamarah, S. B. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dunne, R. & T. Wragg. Pembelajaran Efektif. Diterjemahkan oleh Anwar Jasin, 1996. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Engkoswara & Natawijaya, R. 1979. Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bunda Karya. Gagne, R. M. 1988. Mastery Learning and Instructional Design. Florida State University. Tersedia di www.ibstpi.org/Products/pdf/chapter_4.pdf [diakses 22-06-2011]. Handayani, N. T. 2009. Eksperimentasi Pengajaran Matematika Melalui Metode TPS (Think Pairs Share) Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik (Pada Siswa Kelas VII MTs N Bekonang). Skripsi. Surakarta : FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tersedia di etd.eprints.ums.ac.id/4815/1/A410050211.pdf [diakses 19-02-2011]. Hayes, A., S. Goldish, & S. M. Bailey. 2009. The Effectiveness of Mastery Learning in the Assistment Tutoring System. Final Project. Worcester Polytechnic Institute. Tersedia di www.wpi.edu/Pubs/Eproject/.../ E.../ASSISTmentsmasterylearning.pdf [diakses 22-06-2011]. Hobri. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika). Jember: Pena Salsabila. Hudojo, H. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Ibrahim, M. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA University Press. Juandi, D. 2008. Pembuktian, Penalaran, dan Komunikasi Matematik. Bandung : FMIPA UPI. Tersedia di http://file.upi.edu/Direktori/D%20- %20FPMIPA/JUR.%20PEND.%20MATEMATIKA/196401171992021 %20%20DADANG%20JUANDI/PENALARAN%20DAN%20%20PEM BUKTIAN.pdf, [diakses 19-02-2011]. Kemendiknas. 2010. Bahan Pelatihan Metodologi Belajar-Mengajar Aktif. Jakarta:Balitbang. Lie, A. 2002. Cooperatif Learning Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta : Grasindo. Mandal, RR. 2009. Cooperative Learning Strategies to Enhance Writing Skill: The modern journal of applied linguistics (Online) Volume 1. Tersedia di http://mjal.org/Journal/Coop.pdf [diakses 11-02-2011]. Masrukan. 2008. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran dan Asesmen Kinerja Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematika (Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMPN 10 dan SMPN 13 Kota Semarang). Sinopsis Disertasi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Mulyasa, E. 2005. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implenentasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2007. Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan oleh Lita. 2009. Bandung: Penerbit Nusa Media. Shadiq, F. 2009. Kemahiran Matematika. Makalah disampaikan pada Diklat Instruktur Pengembangan Matematika SMA Jenjang Lanjut. Tersedia di http://p4tkmatematika.org/file/SMA_Lanjut/smalanjut-kemahiranfadjar. pdf [diakses 27-02-2011]. Subagyo, P & Djarwato. 2005. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Alfa Beta. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta. Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Suhito. 1986. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Sukisno. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sulistiyorini, E. 2007. Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar dan Pencapaian Tingkat Berpikir Peserta didik SMP dalam Geometri Menurut Van Hiele. Skripsi. Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang. Sumarmo, U. 2006. Pembelajaran Keterampilan Membaca Matematika pada Siswa Sekolah Menengah. Bandung: FMIPA UPI. Sunardi. 2000. Hubungan Tingkat Berpikir Siswa dalam Geometri dengan Kemampuan Siswa dalam Geometri. Jurnal Matematika atau Pembelajarannya, IV(2). Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka. Suyitno, A. 2004. Dasar-Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang : FMIPA Universitas Negeri Semarang. Yamasari, Y. 2010. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Pascasarjana X Institute Teknologi Surabaya. Surabaya, 4 Agustus 2010. Tersedia di http://pasca.if.its.ac.id/share/SNPS/III.%20Fisika,%20Kimia,%20dan%20 Matematika/Edit.%20043%20Yuni%20Yamasari%20Matematika%20Un esa%20Makalah2%20_29-07_.pdf [diakses 22-06-

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "SANTI NURUL KHUSNAINI, 4101407112 KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN PEMBELAJARAN THINK PAIRS SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google