Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Manajemen Dalam Pengelolaan Lingkungan Perusahaan

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Manajemen Dalam Pengelolaan Lingkungan Perusahaan"— Transcript presentasi:

1 Sistem Manajemen Dalam Pengelolaan Lingkungan Perusahaan
Joni Hermana Jurusan Teknik Lingkungan ITS Sukolilo – SURABAYA hp:

2 Joni HERMANA Adalah Guru Besar Teknik Lingkungan di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) ITS, Surabaya. Saat ini juga menjabat sebagai Dekan FTSP – ITS. Menempuh pendidikan S1 di Jurusan Teknik Lingkungan ITB, Bandung (1980–1986); S2 bidang Sanitasi Lingkungan di University of Ghent, Belgia, (1989–1991); serta S3 bidang Teknik dengan Spesialisasi Pengolahan Air Limbah Industri di University of Newcastle, Inggris (1994–1997). Selain itu, tercatat juga sebagai International Fellow dari LEAD (Leadership for Environment and Development) setelah mengikuti pendidikan di 4 kota dunia (Jakarta – Sao Paolo – Guilin – Moscow) selama periode waktu 1999 – 2001. Selain tugas utama, yang bersangkutan juga aktif dalam mengikuti berbagai aktivitas profesional maupun kemasyarakatan, khususnya dalam pembangunan berkelanjutan. Beberapa hal yang pernah ditekuni adalah sebagai Sekertaris Badan Pengawas PDAM Surabaya, anggota inti Dewan Lingkungan Hidup Jawa Timur, anggota International Water Association (IWA).

3 Ragam Dimensi Pembangunan Berkelanjutan
Memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan peluang generasi yang akan datang untuk memperoleh kebutuhannya sendiri. Pencapaian secara simultan tiga unsur penting, yaitu: Kesejahteraan Ekonomi Kualitas Lingkungan Kesetaraan Ekuitas Kualitas hidup yang lebih baik untuk setiap orang serta generasi yang akan datang

4 Perubahan paradigma strategi untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan:
Pendekatan Tradisional Sustainable Approach Sistem pemikiran yang terkotak-kotak terfokus pada bagian tertentu saja secara parsial Sistem pemikiran fokus pada ketergantungan bagian dan mengoptimasikan seluruh sistem Dampak lingkungan/sosial dianalisis sebelum pembuat keputusan merencanakan strategi pembangunan Dampak lingkungan/sosial dilakukan ahli setelah keputusan strategis dilakukan Forecasting: dimana kita saat ini – bagaimana kita dapat meningkatkan 5% Backcasting: seperti apakah dunia yang berkelanjutan itu dalam 30 tahun yad, dan bagaimana cara kita mencapainya? Posisi perusahaan hanya satu-satunya tujuan Stakeholder terlibat dalam memahami berbagai pandangan untuk mendapatkan solusi yang terbaik solution

5 Perusahaan menyusun konsep bagaimana mereka mengelola lingkungan:
Pembangunan Berkelanjutan Pengelolaan Dampak Pentaatan Lingkungan “End-of-pipe” Batasan dampak kegiatan saat ini Pencegahan pencemaran; Sistem manajemen Desain ulang untuk menghilangkan dampak kegiatan Integrasi Strategis Merubah kegiatan dan merencanakan sistem industri

6 Trend Global Penurunan Ketersediaan SDA dan Ekosistem
Tantangan pembangunan berkelanjutan berasal dari pertemuan dua kecenderungan utama Penurunan Ketersediaan SDA dan Ekosistem PenurunanBatas Aktivitas Ketahanan Dampak = Populasi x Pemakaian x Teknologi

7 Dua dunia yang berbeda !!

8 Mengapa Pengelolaan Lingkungan?
Produk/Jasa Pencemaran Lingkungan : Pencemaran Udara Pencemaran Air Pencemaran Tanah Masalah Kependudukan KONSUMEN PRODUSEN Uang/Imbalan Sumberdaya Alam penghasil Energi: -Renewable; energi air, matahari, hutan, biomassa, angin, laut dan gelombang -Non-renewable; batu bara, minyak dan gas bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun energi geothermal. SDA penghasil Bahan Baku: -Mineral, Gas Bumi, Perairan, Tanah, Hutan dan lain-lain SDA Lingkungan Hidup: -Udara, ruang, perairan, tanah, dan sebagainya

9 Permasalahan Lingkungan Global
Kerusakan dan menipisnya sumberdaya lingkungan global Kerusakan atmosfir Kerusakan lapisan ozon Kerusakan dan menipisnya sumberdaya hutan Menipisnya keanekaragaman hayati Pencemaran dan menipisnya sumber daya kelautan Konsumsi yang berlebihan Kemiskinan dan penurunan kualitas hidup

10 Dampak Lingkungan Pengelolaan SDA:
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Dampak Lingkungan Pengelolaan SDA: Pengurangan SDA dan Energi Pencemaran Lingkungan Perubahan Iklim Perubahan Tata Guna Lahan Kehilangan Keanekaragaman Hayati Pemahaman dampak dan perubahan ekologis ini sangat penting mengingat: 1. Manusia tidak akan pernah dapat menduga secara tepat konsekuensi negatif apa yang terjadi terhadap lingkungan sebagai dampak dari aktivitasnya. 2. Dampak lingkungan yang terjadi pada suatu komponen lingkungan secara pasti akan mempengaruhi komponen lingkungan yang lainnya, atau adanya interrelated effects. 3. Respons komponen lingkungan terhadap suatu pressure/aktivitas akan menghasilkan dampak yang berbeda-beda. Tidak semua komponen lingkungan akan mampu beradaptasi. Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

11 Pengurangan SDA dan Energi
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Pengurangan SDA dan Energi Sumber energi yang non-renewable Sumber energi yang renewable SUMBER ENERGI CO CO2 N2O CH4 Batubara Minyak Bumi Gas Alam Biomassa 1.97 15.96 0.15 5.28 19.72 79.79 14.95 29.63 0,002 0,012 3 x 10-15 14.8 2.61 x 10-14 0.065 0.002 0.008 Ekivalen CO2 70.08 144.09 0.102 1.50 Sumber energi yang non-renewable, seperti: batu bara, minyak dan gas bumi, bahan bakar sintetis, energi nuklir maupun energi geothermal. Hal yang berlaku adalah pada saat kita menggunakannya, secara prinsip sebetulnya kita tidak “memproduksi” energi tetapi mengambil sumber energi yang tersedia sehingga menjadi berkurang untuk persediaan yang akan datang. Sedangkan sumber energi yang renewable, seperti: energi air atau solar cell (energi matahari yang langsung), atau juga pada hutan, biomassa, angin, laut dan gelombang (energi matahari yang tidak langsung). Hal yang berlaku adalah apabila laju penggunaannya melebihi kemampuan untuk memperbaharui, maka akan terjadi adalah kelangkaan sumber energi (energy depletion). Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

12 Pencemaran Lingkungan
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Pencemaran Lingkungan Polusi Udara; Smog, Hujan Asam, Debu dan Partikulat Polusi Air; Air permukaan dan Air tanah Polusi Limbah B3; Limbah korosif, reaktif, toksik atau yang mudah terbakar/meledak Polusi Radioaktif; Mineral, air/tanah Polusi Udara, yang dapat kita bagi lagi dalam beberapa kategori, misalnya: Smog (smoke + fog) terjadi sebagai akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna pada mesin kendaraan, sehingga menghasilkan CO dan NO.  Hujan asam terjadi sebagai konsekuensi dari penggunaan minyak bumi yang menghasilkan emisi SOX dan NOX, sehingga berakumulasi dengan uap air di udara membentuk senyawa asam H2SO4 dan HNO3 sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada cat bangunan, badan air, kesehatan, maupun menyebabkan proses leaching pada logam berat dalam tanah.  Polusi debu dan partikulat menyebabkan alam semakin “gelap” akibat aktivitas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan juga aktivitas alam. Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

13 Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan
SML ISO 14000 Perubahan Iklim Skala global dan lokal Dipengaruhi oleh; peningkatan konsentrasi CO2 di udara (efek rumah kaca), polusi partikulat/debu, kecepatan penggundulan hutan, pencemaran panas (industri maupun transportasi) Akumulasi gas rumah kaca (CO, CO2, N2O, CH4, CFC-12, CFC-11) dapat menyebabnya naiknya suhu bumi. Setiap kenaikan 1 oC akan menyebabkan muka air laut naik sekitar 15 – 30 cm. Naiknya suhu bumi dikenal sebagai global warming, hal ini juga ditunjang oleh adanya pengurangan hutan Global warming juga dipicu olah adanya pengurangan lapisan ozon (ozon depletion) di atmosfir. Lapisan O3 berkurang akibat adanya senyawa Cl pada CFC yang dapat mengikat oksigen sehingga dapat mengurangi pembentukan O3. Dilain pihak O3 di level troposfir dapat terbentuk dari reaksi antara NOx dengan partikulat/HC sehingga membahayakan bagi manusia karena O3 bersifat reaktif. Transportasi adalah penyumbang utama polutan CO, NOx dan HC (hidrokarbon), sedangkan industri penghasil utama SOx dan sedikit NOx dan Partikulat. Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

14 Peta suhu bumi

15 Penyebab

16 Gas-gas Rumah Kaca Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change – UNFCCC), ada 6 jenis gas yang menyebabkan efek rumah kaca yaitu : Karbondioksida (CO2) Dinitro Oksida (N2O) Metana (CH4) Sulfurheksaflorida (SF6) Perflorokarbon (PFCs) Hidroflorokarbon (HFCs)

17 Gas-gas Rumah Kaca

18

19 Sumber CO2

20 Tabel 5. Peringkat negara pencemar emisi karbon di dunia
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Tabel 5. Peringkat negara pencemar emisi karbon di dunia Negara Peringkat Kontribusi (%)  Amerika Serikat Uni Sovyet (lama) Brasil Cina India Jepang Jerman Barat (lama) Inggris Indonesia Perancis  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 19.8 12.8 11.2 7.1 4.2 4.1 3.0 2.9 2.6 2.3 Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

21 Perubahan Tata Guna Lahan
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Perubahan Tata Guna Lahan Proses Produksi di rural dan Konsumsi Energi di daerah urban Aktivitas penggunaan energi dapat dikonversi dalam luasan area yang diperlukan untuk produksi (misal : hidroelektrik/Kedungombo?) Tanah yang digunakan untuk industri nuklir akan terkontaminasi berabad-abad Perubahan tata guna lahan akibat proses produksi dan konsumsi energi dapat menyebabkan: Kerusakan lapisan subur tanah Pengikisan karena erosi Perubahan DAS Proses penggurunan (desertifikasi) Proses penggaraman (salinasi) Perubahan bentuk yang mengurangi kemampuan tanah sebagai peresap air Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

22 Kehilangan Keanekaragaman Hayati
Hand-Out Manajemen Rekayasa Lingkungan SML ISO 14000 Kehilangan Keanekaragaman Hayati Akibat aktivitas manusia Dampaknya: Hilangnya sumber-sumber genetik Hilangnya sumber pangan potensial dan pengendali penyakit Stabilitas ekosistem berkurang Hilangnya daya tahan ekosistem Luas hutan Indonesia 110 juta Ha Kawasan Lindung 19 juta Ha Kawasan Hutan Perusahaan Kayu : 65 juta Ha Tingkat penyusutan hutan setahun – 1,3 juta Ha (0,7% -1,1%) Luas hutan tropis dunia + 1,79 milyar Ha Laju pengurangan hutan tropis 15,5 juta Ha/tahun Indonesia mempunyai 17 % spesies dunia, yang tersebar dalam 47 ekosistem. 3000 spesies dimanfaatkan produksi pangan – spesies untuk obat-obatan tradisional Dan 80% spesies terestrial ada di hutan. Modul 02 Pelatihan ISO Jurusan Teknik Lingkungan FTSP - ITS Joni Hermana MMT-ITS

23 Permasalahan LH di Indonesia
Persediaan air dan sanitasi Pengelolaan limbah padat Emisi kendaraan di daerah urban Polusi industri, terutama di pulau – pulau yang menjadi lokasi industri Pengelolaan daerah pertambangan dan area konsesi hutan di berbagai pulau Proteksi daerah aliran sungai (DAS) Proteksi keanekaragaman hayati dan keberlanjutan dari ekosistem global

24 ISO 14001 International Standard Organization 14001

25 Tentang ISO Standar internasional yang berisi syarat-syarat untuk mengadakan, mengimplementasikan serta mengoperasikan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Seri ISO : 2004 ditujukan untuk memperjelas edisi th dan lebih kompatible dengan ISO 9001

26 Tentang ISO IEC (1906) ISA (1926)
International Organization for Standardization (23 Februari 1947), berpusat di Jenewa Saat ini sudah dihasilkan > 9300 standar dan halaman teknis

27 SEJARAH PERKEMBANGAN ISO 14000
“Conference on Human and Environment” oleh PBB pada tahun 1972 UNEP dan WCED 1987 “Our Common future” UNCED, 1989 KTT Bumi Rio de Janeiro, 1992 BCSD SAGE, 1991 Komisi Teknis TC-207 ISO Seri 14000

28 Alasan Perlunya Standar
Adanya Technical Barriers to Trade Mencegah Non-TBT Liberalisasi perdagangan dunia Saling ketergantungan antar sektor Sistem komunikasi seluruh dunia Perlunya penyeragaman standar teknologi Pengembangan standar lingkungan ini diperlukan karena memiliki beberapa aspek penting, diantaranya : Teknis Ilmiah: memberi satu sistem acuan yang terkuantifikasi/terspesifikasi dalam mengukur sesuatu hal, berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang disepakati bersama tanpa melampaui batas-batas kemampuan teknis ilmiah yang ada. Legal : memberi jaminan adanya suatu sistem acuan yang tidak membedakan status dan kedudukan dari semua pihak yang berkepentingan dengan standar tersebut, dan Ekonomi : memberi satu acuan sistem kualitas yang obyektif dalam persaingan di pasar ekonomi yang terbuka bagi para produsen serta memberikan mekanisme perlindungan kepentingan konsumen.

29 Kriteria Standar Sistem Manajemen
Generic – aplikabel untuk semua jenis organisasi/perusahaan Sistem Manajemen – mengacu kepada apa yang dilakukan suatu organisasi untuk mengelola proses atau aktivitasnya untuk memenuhi tujuan yang telah ditetapkan sendiri, yaitu; - mentaati peraturan, sesuai dengan ketetapan lingkungan Model Acuan – untuk diikuti dalam penyusunan maupun pelaksanaan Pengembangan standar lingkungan ini diperlukan karena memiliki beberapa aspek penting, diantaranya : Teknis Ilmiah: memberi satu sistem acuan yang terkuantifikasi/terspesifikasi dalam mengukur sesuatu hal, berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang disepakati bersama tanpa melampaui batas-batas kemampuan teknis ilmiah yang ada. Legal : memberi jaminan adanya suatu sistem acuan yang tidak membedakan status dan kedudukan dari semua pihak yang berkepentingan dengan standar tersebut, dan Ekonomi : memberi satu acuan sistem kualitas yang obyektif dalam persaingan di pasar ekonomi yang terbuka bagi para produsen serta memberikan mekanisme perlindungan kepentingan konsumen.

30 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem Manajemen Lingkungan menurut ISO 14001:2004 adalah bagian dari sistem manajemen organisasi yang digunakan untuk mengembangkan dan mengimplementasi kebijakan lingkungan dan mengelola aspek-aspek lingkungan-nya.

31 SML ISO berarti… Apa yang dilakukan suatu organisasi atau perusahaan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh aktivitasnya Jadi concerns proses bukan produk/hasil !

32 Penerapan ISO di Indonesia
ISO = SNI Sertifikasi organisasi yang telah melakukan SML Data 2005 (Database Nasional Sertifikasi ISO 14001) adalah berjumlah: ± 384 perusahaan mendapatkan sertifikasi ISO 14001

33 ISO 14000 SERIES ISO seri 14001-14009 : SML (EMS)
ISO seri : Audit Lingkungan ISO seri : Environmental Labelling (Ecolabel) ISO seri : Environmental Performance Evaluation (EPE) ISO seri : Life Cycle Assessment (LCA) ISO seri : Term and Definition

34 ISO SERIES ISO seri tentang Environmental Management System (EMS) atau Sistem Manajemen Lingkungan (SML). ISO tentang SML ini adalah seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO sebenarnya adalah sertifikasi untuk ISO ini. Ada 3 komponen besar dalam ISO yaitu; Program lingkungan tertulis; Pendidikan dan pelatihan; dan Pengetahuan mengenai peraturan perundang-undangan lokal dan nasional.

35 ISO seri

36 ISO SERIES ISO seri tentang Environmental Auditing (Audit Lingkungan) ISO seri ini merupakan suatu alat (tools) dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, jadi tidak memerlukan sertifikasi. ISO seri tentang Environmental Labelling (Ekolabel). ISO seri ini juga dimaksudkan untuk sertifikasi, tetapi yang disertifikasi adalah produknya sedangkan EMS yang disertifikasi adalah sistemya. Audit lingkungan mirip dengan medical check up yaitu evaluasi secara rutin mengenai kondisi suatu perusahaan. Audit lingkungan dapat dilakukan oleh intern perusahaan (internal audit) maupun oleh pihak luar (eksternal audit). Untuk audit sistem manajemen lingkungan seorang auditor harus memenuhi kriteria auditor seperti yang ditetapkan dalam ISO

37 ISO seri

38 ISO seri

39 ISO SERIES ISO seri tentang Environmental Performance Evaluation (EPE) atau Evaluasi Kinerja Lingkungan. Diukur dengan mengkuantifikasi dampak kegiatan terhadap lingkungan. ISO seri tentang Life Cycle Assessment (LCA) atau Analisis Daur Hidup Produk Standar ini tidak dimaksudkan untuk sertifikasi, dimana setiap produk mempunyai siklus hidup Jadi suatu perusahaan yang sudah mendapat sertifikat ISO 14001, bila diperlukan maka dapat juga mengusulkan untuk memperoleh ekolabeling. Yang mana yang akan didahulukan untuk perolehannya tergantung dari permintaan pasar.

40 ISO seri

41 ISO seri

42 ISO 14000 SERIES ISO 14050 tentang Term and Definition
Dalam dokumen ini terdapat definisi-definisi yang digunakan dalam ISO seri Standar ISO seri yang telah ditetapkan menjadi standar internasional adalah ISO 14001, 14004, 14010, 14011, dan ISO Indonesia pada saat ini telah mengadopsi Standar ISO 14001, 14002, 14010, dan menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI). Sambutan ISO seri di Indonesia sangat baik, tak kurang dari 85 industri yang telah sukarela menerapkan SML (ISO 14001) dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dari 85 industri tersebut, tercatat sudah 26 industri yang telah memperoleh sertifikat ISO Penerapan ISO adalah pendekatan sistem, jadi dengan menerapkan standard tersebut berarti kita memperbaiki sistem.

43 ISO seri 14050

44 STRUKTUR ISO SERI 14000

45 14011

46 ELEMEN DALAM SML Kebijakan Lingkungan Perencanaan
Implementasi dan Operasi Pemeriksaan Pengkajian Manajemen -      Kebijakan Lingkungan : Pernyataan tentang maksud kegiatan manajemen lingkungan dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk mencapainya -      Perencanaan : Mencakup identifikasi aspek lingkungan dan persyaratan peraturan lingkungan hidup yang bersesuaian, penentuan tujuan pencapaian dan program pengelolaan lingkungan. -      Implementasi : Mencakup struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, training komunikasi, dokumentasi, kontrol dan tanggap darurat. -   Pemeriksaan Mencakup pemantauan, pengukuran, dan audit. -      Pengkajian Manajemen : Kajian tentang kesesuaian dan efektivitas sistem untuk mencapai tujuan dan perubahan yang terjadi di luar organisasi.

47 Perbandingan ISO 14001:1996 dan 2004

48 ELEMEN-ELEMEN SML 4.1. Persyaratan Umum 4.2. Kebijakan Lingkungan
4.3. Perencanaan Aspek-Aspek Lingkungan Perundangan dan Peraturan Lingkungan Tujuan, Sasaran dan Program Catatan Peserta :

49 ELEMEN-ELEMEN SML 4.4. Penerapan dan Operasi Jawab dan Wewenang
Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang Kompetensi, Pelatihan, dan Kepedulian Komunikasi Dokumentasi Pengendalian Dokumen Pengendalian Operasional Persiapan Tanggapan dan Tindakan Darurat Catatan Peserta :

50 ELEMEN-ELEMEN SML 4.5 Pemeriksaan 4.6 Pengkajian Manajemen
Pemantauan dan Pengukuran Evaluasi Ketaatan Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan Pengendalian Rekaman Audit Internal 4.6 Pengkajian Manajemen Catatan Peserta :

51 Keuntungan SML Mengurangi penggunaan bahan baku/SD;
Mengurangi konsumsi energi; Meningkatkan efisiensi proses; Mengurangi timbulan limbah dan biaya penanganannya, dan Memanfaatkan sumberdaya yang dapat didaur-ulang.

52 Kerugian SML Prosedur terdokumentasi dan tertulis sangat rinci sehingga keberhasilan sangat tergantung dari kesadaran karyawan

53 EMAS Eco-Management and Audit Scheme

54 TENTANG EMAS Program 3 (tiga) tahunan
Alat bantu manajemen untuk meningkatkan kinerja lingkungan suatu organisasi dan menyelaraskan tujuan organisasi dengan peraturan yang berlaku. Meningkatkan kinerja lingkungan sebesar 33%. Hingga tahun 2003: 82 organisasi EMAS versus organisasi ISO yang mencatat (di UK)

55 LANGKAH-LANGKAH EMAS

56 SYARAT-SYARAT EMAS Mematuhi peraturan lingkungan
Membuat analisis lingkungan sekitar Mengaplikasikan program dan sistem manajemen lingkungan Membuat audit lingkungan Menetapkan tujuan dan sasaran Mengkomunikasikan pernyataan lingkungan dengan organisasi terkait (diakui)

57 SYARAT AKREDITASI EMAS
Menetapkan Kebijakan Lingkungan Melakukan Review Lingkungan Menyusun Program Lingkungan Membuat Sistem Manajemen Melakukan Siklus Audit Membuat Pernyataan Publik Tahunan Mengaudit Secara Eksternal

58 ISO 14001 versus EMAS EMAS diharuskan melakukan analisis lingkungan untuk kriteria tertentu Mewajibkan audit, review dan pernyataan publik (Environmental Statement) EMAS untuk kegiatan industri, ISO untuk semua aktivitas organisasi Lebih menekankan pada EVABAT (Economically Viable Application of Best Available Technology) EMAS mensyaratkan adanya verifikasi eksternal sistem manajemen dan auditnya, sedangkan ISO tidak Komunikasi dengan Otoritas, Publik maupun Kontraktor EMAS masih terbatas di Eropa, ISO diaplikasi internasional

59 PROPER Program For Pollution Control, Evaluation & Rating
EMAS versi INDONESIA !

60 PROPER Tujuan: Peningkatan pentaatan & kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingk. hidup secara kontinu lewat implikasi instrumen insentif & disinsentif reputasi dengan mekanisme penyebaran informasi (disclosure) kepada publik dan stakeholders Pihak terkait & peran : BAPEDAL: rating & disclosure Masyarakat: social pressure Pasar: reputation

61 “PROPER” DICETUSKAN U/ PENGENDALIAN LINGKUNGAN
LATAR BELAKANG an : PENGENDALIAN POLUSI DI INDONESIA TIDAK MEMADAI “PROPER” DICETUSKAN U/ MEMPERBAIKI KONDISI PENGENDALIAN LINGKUNGAN

62 LANDASAN PROPER KATA KUNCI: 1. PENGAWASAN PENTAATAN DLM
PENGELOLAAN LINGK.HIDUP UU NO. 23/1997 PASAL 22 (1) 2. HAK ATAS INFORMASI LINGK. HIDUP UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2) 3. HAK MASY. U/ BERPERAN DLM PENGELOLAAN LINGK. HIDUP UU NO. 23/1997 PASAL 5 (3) UU NO.23/1997 PASAL 7 (1) 4. KEWAJIBAN PERUSH. U/ MEMBERIKAN INFORMASI UU NO. 23/1997 PASAL 5 (2)

63 HASIL EVALUASI PROPER:
EMAS  KELOLA LINGK > PERSYARATAN & ZERO EMISI HIJAU  KELOLA LINGK. REPUTASI INSENTIF DAN PERSYARATAN BIRU  KELOLA LINGK. SESUAI PERSYARATAN MERAH  KELOLA LINGK TAPI BELUM SESUAI HITAM  BELUM MELAKUKAN KELOLA LINGK. YANG SIGNIFIKAN HASIL TSB DILAPORKAN KEPADA PUBLIK

64 Jumlah yang ber-sertifikasi ISO 14001
PROPER versus ISO 14001 Perusahaan dengan sertifikasi ISO dan label PROPER (data 2005, database Nasional sertifikasi ISO 14001) Peringkat Proper Jumlah yang ber-sertifikasi ISO 14001 Emas (nihil) - Hijau (total 23) 13 Biru (total 221) 30 Merah (total 150) 7 Hitam (total 71) 1

65 Terima Kasih, Semoga Bermanfaat


Download ppt "Sistem Manajemen Dalam Pengelolaan Lingkungan Perusahaan"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google