Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sistem Basis Data Sistem Basis Data

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sistem Basis Data Sistem Basis Data"— Transcript presentasi:

1 Sistem Basis Data Sistem Basis Data
DBMS Model Data

2 Database Management System (DBMS)
DBMS dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Sistem Manajemen Basis Data. Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah pernagkat lunak yang khusus/spesifik yang disbud Database Management Sistem (selanjutnya disingkat DBMS) Satu DBMS berisi satu koleksi data yang saling berelasi dengan satu set program untuk mengakses data tersebut. Tujuan dari DBMS adalah untuk mempermudah penciptaan struktur data dan membebaskan pemrogram dari masalah penyusunan file yang kacau. DBMS telah berkembang dari suatu konsep basis data sebagai sesuatu yang jelas berbeda dengan program yang mengakses.

3 Database Management System (DBMS)
Informasi secara fisik disimpan dan diambil dari basis data oleh DBMS. DBMS yang modern secara langsung dapat mencari sebuah record di dalam tabel yang memiliki jutaan record. Sementara DBMS mengelola semua informasi di dalam basis data, aplikasi bisa mengakses informasi ini melalui pernyataan SQL (Structure Query Language), sebuah bahasa yang menentukan operasi high-level.

4 Database Management System (DBMS)
Hal utama dari DBMS adalah pengontrolan terpusat. Date (1981) menyebutkan bahwa pengontrolan terpusat memberikan banyak manfaat, yaitu : Data yang berlebihan dapat dihindari Inkonsistensi data dapat dihindari Penggunaan oleh beberapa pemakai Pemberlakuan standar data Memperkecil resiko dalam hal keamanan Masalah integritas Konflik kebutuhan dapat diseimbangkan

5 Data yang berlebihan dapat dihindari
Suatu basis data rentan mengalami penggandaan informasi. Penggandaan ini bisa terjadi baik disengaja ataupun tidak, misalnya bila basis data diolah oleh beberapa orang atau datanya terlalu banyak. Hal ini membororskan tempat penyimpanan dan waktu pengaksesan.

6 Inkonsistensi data dapat dihindari
Suatu data pada sistem basis data seringkali memiliki hubungan/relasi, sehingga modifikasi pada salah satunya harus pula melibatkan yang lainnya. Ada kalanya terjadi peristiwa di mana pada dua data yang berhubungan, modifikasi hanya dilakukan pada sati data saja. Keadaan demikian membuat hubungan/relasi antara keduanya menjadi tidak sesuai lagi. Inilah yang dinamakan inkonsistensi data.

7 Penggunaan oleh beberapa pemakai
Dengan tujuan meningkatkan penggunaan sistem dan mendapatkan data terbaru seefektif dan seefisien mungkin, maka sistem hendaknya mengizinkan penggunaan data oleh beberapa pemakai secara bersama-sama sehingga peremajaan dapat dilakukan dengan cepat. Selain itu seringkali data terpisah dalam beberapa tabel yang berbeda. Hal ini akan menyulitkan pemakai pada waktu pemasukkan data atau pencarian data. Sistem basis data memberikan control terpusat sehingga pemakai dapat menggunakan data atau program yang telah ada tanpa harus membuat file baru atau tabel baru.

8 Pemberlakuan standar data
Dengan pengontrolan terpusat, administrator basis data dapat memastikan bahwa semua representasi data dilakukan sesuai standar. Pemberlakuan standar penyimpanan data memberikan kemudahan untuk pertukaran data (data interchange) atau migrasi antar sistem.

9 Memperkecil resiko dalam hal keamanan
Karena penggunaan sistem secara bersama-sama terkadang menimbulkan permasalahan, maka perlu ada pengaturan wewenang dalam penggunaan/pengaksesan data. Pengaturan wewenang ini berimbas pada keadaan di mana tiak semua pemakai dapat mengakses data dengan keleluasaan yang sama. Ada data-data tertentu yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Kondisi ini memperkecil resiko terjadinya permasalahan pada keamanan data.

10 Masalah integritas Ketidaksesuaian antara 2 (dua) masukkan merupakan salah satu contoh masalah integritas. Masalah seperti ini biasanya terjadi karena ada kelebihan data. Salah satu contoh masalah ini adalah pengisian tanggal di bulan Februari. Pengisian tanggal 30 Februari tentunya tidak diijinkan karena tidak ada tanggal tersebut di bulan Februari. Untuk menangani masalah ini harus ada syarat tertentu pada sistem. Syarat ini dapat dimasukkan ke dalam program dengan menambahkan kode yang sesuai.

11 Konflik kebutuhan dapat diseimbangkan
Dengan pengontrolan terpusat, administrator basis data dapat membuat keputusan suatu struktur sistem basis data yang mampu memenuhi semua kebutuhan.

12 Posisi DBMS dalam Sistem Basis Data
User Program Aplikasi Software Proses Software Akses File Management Sistem Database Bahasa SQL Mengatur pemrosesan database baik Keluar /masuk Keterangan : 1. User adalah pemakai 2. Program aplikasi adalah tampilan menu utama 3. Software proses adalah SQL Server atau Microsoft Access.

13 Keunggulan DBMS Kepraktisan, yaitu penggunaan media penyimpan yang berukuran kecil namun padat formasi Kecepatan, yaitu mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat daripada Manusia Mengurangi Kejenuhan, yaitu menghindari pekerjaan yang berulang - ulang dan monoton yang bisa membosankan Kekinian (up to date ), yaitu informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan akurat setiap saat.

14 DBMS menyediakan fungsi-fungsi berikut ini:
DBMS mengizinkan aplikasi mendefinisikan struktur dari basis data dengan pernyataan SQL. Subbagian dari pernyataan SQL yang mendefiniikan atau mengedit struktur ini disebut dengan Data Definition Language (DDL). DBMS mengizinkan aplikasi memanipulasi informasi yang disimpan di dalam basis data dengan pernyataan SQL. Subbagian dari pernyataan SQL yang memanipulasi informasi ini disebut dengan Data Manipulation Language (DML). DBMS melindungi integritas basis data dengan menerapkan beberapa aturan, yang dimasukkan ke dalam perancangan basis data tersebut

15 Model Data Model data dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk mengambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data.

16 Model Data Model data secara umum dapat digolongkon menjadi 2 (dua ) kelompok, yaitu : Model Logika Data Berdasarkan Objek (Object-Based Logical Models). Model ini terdiri dari : Model Keterhubungan Entitas (Entity Relationship Model) Model Berorientasi Objek (Object Oriented Model) Model Data Semantik (Semantic Data Model) Model Data Fungsional (Functional Data Model) Model Logika Data Berdasarkan Record (Record-Based Logical Models). Model ini terdiri dari : Model Relasional (Relational Model) Model Hirarkhis (Hierarchical Model) Model Jaringan (Network Model)

17 Model Relasional (Relational Model)
Model relasional merepresentasikan data dan relasi antar data pada sejumlah tabel yang masing-masing memiliki sejumlah kolom dengan nama yang unik. Contoh:

18 Model Hirarkhis (Hierarchical Model)
Model hirarki memiliki kemiripan dengan model network dimana data dan relationship antar data direpresentasikan oleh rekaman dan link. Perbedaanya dengan model network adalah bahwa rekaman diorganisasikan dalam kumpulan pohon (tree). contoh:

19 Model Jaringan (Network Model)
Data dalam model network direpresentasikan oleh kumpulan rekaman-rekaman dan relationship antar data direpresentasikan oleh link. Rekaman-rekaman di dalam basis data diorganisasikan sebagai kumpulan graph yang berubah-ubah. Contoh:

20 Perancangan data base Proses perancangan basis data, terlepas dari masalah yang ditangani dibagi menjadi 3 tahapan: Perancangan basis data secara konseptual Perancangan basis data secara logis Perancangan basis data secara fisis

21 Pengembangan sistem Tahapan studi kelayakan
Tahapan rencana pendahuluan Tahapan analisis sistem Tahapan perancangan sistem, Dibagi menjadi dua: * Perancangan basis data * Perancangan proses Tahapan implementasi sistem

22 Masalah yang timbul dalam perancangan basis data adalah anomali dan redudandy.
Anomali adalah suatu masalah yang timbul pada tabel data, dimana masalah itu akan terjadi pada saat tabel data akan dimanipulasi.

23 Tabel Pegawai NIP NAMA KD-BAG BAGIAN 00123 Abdul D-01 Administrasi
00124 Budi D-02 SDM 00125 Chepy 00126 Dedy D-03 Riset 00127 Endah 00128 Fany D-05 Umum 00129 Gunadi ….. ……………… …….

24 Anomali Penambahan /Insert
Ketika nama Hery akan ditambahkan kedalam File dari Bagian Keuangan, pada tabel PEGAWAI belum memiliki Kode Bagian untuk Bagian Keuangan. Anomali Perubahan /Update Ketika Bagian Riset akan berganti nama menjadi Teknologi maka akan banyak pengentrian untuk melakukan perubahan nama bagian tsb.

25 Anomali Penghapusan / Delete
Ketika Pegawai yang bernama Budi akan dihapus, maka file pegawai akan kehilangan informasi tentang nama bagian SDM. Redudancy Merupakan suatu tabel yang didalamnya terdapat atribut atau field yang berulang-ulang, hal ini akan mengakibatkan borosnya pemakaian spasi pada media penyimpanan.

26 NIP Nama TglLahir Alamat Gol Tgl-SK-Gol GajiPok Jab Tj-Jab 00123 Abdul 01/05/70 Jl. Mawar 3A 01/SK/01/95 Kasir 50.000 3B 07/SK/06/97 Kasi 70.000 3C 08/SK/06/96 Kbag 90.000 00124 Budi 08/03/71 Jl. Melati 07/SK/07/98 book 30.000 09/SK/06/00 kasie 08/SK/05/02 00125 Chepy 12/05/72 Jl. Angrek 05/SK/01/95 06/SK/06/97

27 Untuk mendapatkan hasil basis data yang tidak anomali dan redudancy,
Dilakukan proses perancangan basis data, yaitu membuat Diagram ER dan Normalisasi


Download ppt "Sistem Basis Data Sistem Basis Data"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google