Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI"— Transcript presentasi:

1 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Pengawasan Intern Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Survey Pada Dinas SKPD Kota Bandung) Influence Of Participation And Development Budget Performance Monitoring Internal Local Government (Survey on Government Office Skpd In Bandung) Skripsi Oleh: Oxthesa Defri PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2012

2 Hubungan Antar Variabel
Partisipasi penyusunan anggaran Anggaran partisipatif dapat dinilai sebagai pendekatan manajerial yang dapat meningkatkan kinerja setiap anggota organisasi sebagai individual karena dengan adanya partisipatif dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap invidual mampu meningkatkan kinerjanya sesuai dengan target yang telah ditetapkan.(Bambang Dan Osmad 2007 ) Kinerja Pemerintah Daerah pengawasan intern berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, dan membantu para anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab secara efektif dan mencapai kinerja yang lebih baik. Fungsi pengawasan intern memonitor apakah perilaku sudah berorientasi pada pencapaian kinerja yang baik, dan melakukan koreksi atau perilaku dan hasil yang menyimpang dari kinerja yang diinginkan. (Abdul Rohman 2009 ) Pengawasan intern

3 Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) Kinerja Pemerintah Daerah (Y)
VARIABEL FENOMENA Partisipasi Penyusunan Anggaran (X1) Tidak sesuainya pencapaian yang dianggarkan yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah. Dari perencanaan target yang dianggarkan sebanyak Rp 32,7 miliar untuk pembangunan tetapi anggaran yang baru terealisasi atau terlaksana hanya 50 persen, atau Rp 16,8 miliar. dikarenakan masih adanya ketidak sesuaian dalam penyusunan anggaran yang mengekibatkan pengguna anggaran tidak tepat dengan sasaran dan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan. (Erwan Setiawan dan Isa Subagja 2012) Pengawasan Intern (X2) kurang pengawasan, dan lemahnya komitmen moral pihak ketiga sebagai pelaksana pembangunan dan banyaknya temuan pada hasil pemeriksaan BPK pada setiap SKPD termasuk Inspektorat sendiri, yang mencerminkan lemahnya pengawasan internal yang dilakukan Inspektorat yang mengakibatkan kurangnya kinerja para aparat yang terlibat dalam pembangunan daerah sehingga masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung. (Erwan Setiawan dan Isa Subagja 2012) Kinerja Pemerintah Daerah (Y) dewan perwakilan rakyat daerah mendapatkan dan menyoroti soal rendahnya kualitas pembangunan dan kelemahan perencanaan dalam menetapkan target-target capaian kinerja pejabat di enam Satuan Kinerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemkot Bandung diantaranya Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Perhubungan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT), Bagian Hukum, dan Inspektorat. Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) menyoroti banyaknya peraturan walikota maupun keputusan walikota yang belum juga keluar padahal sudah melampaui batas, padahal waktu yang ditentukan oleh perda itu sendiri. mensinyalir kurangnya kinerja para aparat yang terlibat dalam pembangunan daerah sehingga masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung. (Erwan Setiawan dan Isa Subagja 2012)

4 X1 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
tidak sesuainya pencapaian yang dianggarkan yang telah direncanakan oleh pemerintah daerah. Dari perencanaan target yang dianggarkan sebanyak Rp 32,7 miliar untuk pembangunan tetapi anggaran yang baru terealisasi atau terlaksana hanya 50 persen, atau Rp 16,8 miliar. dikarenakan masih adanya ketidak sesuaian dalam penyusunan anggaran yang mengekibatkan pengguna anggaran tidak tepat dengan sasaran dan tidak sesuai dengan rencana yang ditetapkan Top Down Budgeting Dalam penyusunan anggaran di dinas SKPD, ditentukan oleh manajemen puncak dan tidak ada konsultasi dengan pihak lain 1 = 23 2 = 2 3 = 5 4 = 3 5 = 1 Hasil score = 34,71% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 34,71% berada pada kriteria yang sangat tidak setuju artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 1 = 23 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa penyusunan anggaran di dinas SKPD, ditentukan oleh manajemen puncak dan tidak ada konsultasi dengan pihak lain masih kurang,. Penyusunan anggaran selama ini mengakomodir masukan dari berbagai pihak 1 = 1 4 = 11 5 = 15 Hasil score = 81,76 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,76 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 15 hal ini menunjukan bahwa Penyusunan anggaran selama ini mengakomodir masukan dari berbagai pihak sudah baik. Penyusunan anggaran pada Dinas SKPD bawahan dan atasan harus saling komunikasi agar anggaran yang disusun sesuai dengan tujuan dan tercapai secara efektif 1 = 0 2 = 1 3 = 1 4 = 7 5 = 25 Hasil score = 92,94 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 92,94 % berada dalam kriteria sangat baik, artinya sudah dikelompokkan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan, responden yang menjawab 5 = 25 hal ini menunjukan bahwa Penyusunan anggaran pada Dinas SKPD bawahan dan atasan harus saling komunikasi agar anggaran yang disusun sesuai dengan tujuan dan tercapai secara efektif sudah sangat baik.

5 X1 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket Butten Up Budgeting
Prosedur penyusunan anggaran dibuat oleh pelaksana anggaran, dan kemudian memperoleh persetujuan dari pimpinan 1 = 0 2 = 2 3 = 5 4 = 10 5 = 17 Hasil score = 84,71% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 84,71 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 17 hal ini menunjukan bahwa Prosedur penyusunan anggaran dibuat oleh pelaksana anggaran, dan kemudian memperoleh persetujuan dari pimpinan sudah baik. Penyusunan anggaran pada dinas SKPD belum semua tim anggaran yang ikut berpatisipasi dalam penyusunan anggaran 1 = 8 2 = 11 3 = 8 4 = 4 5 = 3 Hasil score = 50 % rsentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 50 % berada pada kriteria yang sangat tidak setuju artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 1 = 8 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa Penyusunan anggaran pada dinas SKPD belum semua tim anggaran yang ikut berpatisipasi dalam penyusunan anggaran. Prosedur penyusunan anggaran disiapkan oleh tim penganggaran, kemudian diberikan kepada pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan 1 = 0 2 = 4 3 = 5 4 = 10 5 = 15 Hasil score = 81,18 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,18 % berada dalam kriteria baik, artinya sudah dikelompokkan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan, responden yang menjawab 5 = 15 hal ini menunjukan bahwa Prosedur penyusunan anggaran disiapkan oleh tim penganggaran, kemudian diberikan kepada pihak yang lebih tinggi untuk mendapatkan persetujuan.

6 X1 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Paticipatif Budgeting Pendekatan penganggaran melibatkan selama ini sudah melibatkan semua menejer yang terlibat 1 = 0 2 = 2 3 = 2 4 = 20 5 = 10 Hasil score = 82,35 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 82,35 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 20 hal ini menunjukan bahwa Pendekatan penganggaran melibatkan selama ini sudah melibatkan semua menejer yang terlibat sudah baik. Partisipasi penyusunan anggaran dibuat dengan kerja sama dan pasrtisipasi dari manajer pada semua tinggkatan 2 = 3 3 = 1 5 = 10 Hasil score = 81,76 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,76 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 20 hal ini menunjukan bahwa Partisipasi penyusunan anggaran dibuat dengan kerja sama dan pasrtisipasi dari manajer pada semua tinggkatan sudah baik. Pelaksanaan penyusunan anggaran berorientasi kepada kinerja, sehingga pengalokasian anggaran yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan kepada publik 1 = 1 2 = 0 3 = 0 4 = 13 5 = 29 Hasil score = 90 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 90 % berada dalam kriteria sangat baik, artinya sudah dikelompokkan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan, responden yang menjawab 5 = 29 hal ini menunjukan bahwa Pelaksanaan penyusunan anggaran berorientasi Sudah sangat baik.

7 X2 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
kurang pengawasan, dan lemahnya komitmen moral pihak ketiga sebagai pelaksana pembangunan dan banyaknya temuan pada hasil pemeriksaan BPK pada setiap SKPD termasuk Inspektorat sendiri, dianggap DPRD mencerminkan lemahnya pengawasan internal Inspektorat. Dan kurangnya kinerja para aparat yang terlibat dalam pembangunan daerah sehingga masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung Control environment Pimpinan secara nyata memberikan paham dan dukungan serta contoh penting kesadaran mutu dalam lingkungan pengendalian 1 = 0 2 = 0 3 = 6 4 = 12 5 = 16 Hasil score = 85,88 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 85,88 % berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 16 hal ini menunjukan bahwa Pimpinan secara nyata memberikan paham dan dukungan serta contoh penting kesadaran mutu dalam lingkungan pengendalian sudah sangat baik. Inpektorat melakukan aktifitasnya menerapkan prosedur pemeriksaan analisis diseluruh area dalam pemerintahan dinas SKPD untuk melakukan pengujian dan pengevaluasian 2 = 1 3 = 4 5 = 17 Hasil score = 86,47 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 86, 47 % berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 17 hal ini menunjukan bahwa Inpektorat melakukan aktifitasnya menerapkan prosedur pemeriksaan analisis diseluruh area dalam pemerintahan dinas SKPD untuk melakukan pengujian dan pengevaluasian sudah sangat baik. Risk assessment Dalam penaksiran resiko pemerintah daerah menggunakan mekanisme atau cara memadai untuk mengenali resiko dari faktor baik internal maupun ekternal 1 = 0 2 = 1 3 = 6 4 = 14 5 = 13 Hasil score = 82,94 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 82,94 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 14 hal ini menunjukan bahwa Dalam penaksiran resiko pemerintah daerah menggunakan mekanisme atau cara memadai untuk mengenali resiko dari faktor baik internal maupun ekternal. Tetapi masih kurang nya pengawasan pada Inspektorat. Dan kurangnya kinerja para aparat yang terlibat dalam pembangunan daerah sehingga masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung

8 X2 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Dalam setiap kegiatan pimpinan selalu memberikan pengawasan terhadap resiko yang akan dihadapi, serta menentukan cara bagaimana resiko tersebut dihadapi 1 = 0 2 = 2 3 = 3 4 = 20 5 = 9 Hasil score = 81,18% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,18 % berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 20 hal ini menunjukan bahwa Dalam setiap kegiatan pimpinan selalu memberikan pengawasan terhadap resiko yang akan dihadapi, serta menentukan cara bagaimana resiko tersebut dihadapi sudah baik. Control activities Aktifitas pengendalian ditunjukan untuk mendorong kehandalan serta kinerja dan efektifitas unit kerja pemerintahan 1 = 1 3 = 6 4 = 13 5 = 12 Hasil score = 79,41 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 79, 41 % berada dalam kriteria baik, artinya dikelompokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 15 hal ini menunjukan bahwa Aktifitas pengendalian ditunjukan untuk mendorong kehandalan serta kinerja dan efektifitas unit kerja pemerintahan sudah baik. Namun masih kurangnya kinerja para aparat yang terlibat dalam pembangunan daerah sehingga masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung Pimpinan pemerintah daerah dalam pembinaan kegiatan/kinerja para pegawai dengan membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen, program kesejahteraan, pemisahan tugas, ketentuan disiplin, sistem kinerja serta pengembangan karir. Information and comunication / informasi dan komunikasi 1 = 0 2 = 1 3 = 6 5 = 14 Hasil score = 83,53 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 83,53% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 45= 14 hal ini menunjukan bahwa Pimpinan pemerintah daerah dalam pembinaan kegiatan/kinerja para pegawai dengan membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen, program kesejahteraan, pemisahan tugas, ketentuan disiplin, sistem kinerja serta pengembangan karir. Information and comunication / informasi dan komunikasi sudah baik..

9 X2 11 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Information and comunication / informasi dan komunikasi Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang dimiliki pemerintah daerah memadai untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu 1 = 0 2 = 0 3 = 5 4 = 13 5 = 16 Hasil score = 86,47 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 86,47 % berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 16 hal ini menunjukan bahwa Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang dimiliki pemerintah daerah memadai untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu sudah sangat baik.. Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang dimiliki pemerintah daerah dikelola, dikembangkan dan diperbaharui secara terus menerus 3 = 9 5 = 12 Hasil score = 81,76 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,76% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 15 hal ini menunjukan bahwa Sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang dimiliki pemerintah daerah dikelola, dikembangkan dan diperbaharui secara terus menerus sudah baik. Semua pegawai pemerintah daerah selalu membahas dan menyampaikan semua hal – hal yang berhubungan dengan dengan kebijakan pimpinan kepada seluruh anggota organisasi 1 = 0 2 = 1 3 = 13 4 = 11 5 = 9 Hasil score = 76,47 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,76% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 3 = 15 hal ini menunjukan bahwa Semua pegawai pemerintah daerah selalu membahas dan menyampaikan semua hal – hal yang berhubungan dengan dengan kebijakan pimpinan kepada seluruh anggota organisasi sudah cukup baik. Tetapi masih lemahnya komitmen moral pihak ketiga. sebagai pelaksana pembangunan 11

10 X2 var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket Monitoring
Pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan berkelanjutan, diselenggarakan melalui kegiatan rekonsiliasi dan tindakan yang terkait dalam pelaksanaan tugas 1 = 0 2 = 0 3 = 6 4 = 13 5 = 15 Hasil score = 85,29 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 85,29% berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 15 hal ini menunjukan bahwa Pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan berkelanjutan, diselenggarakan melalui kegiatan rekonsiliasi dan tindakan yang terkait dalam pelaksanaan tugas sudah sangat baik.. Pemerintah daerah dalam penetapan tujuan kegiatan instansi terkait mendasarkan pada tujuan dan rencana strategi instansi pemerintah 3 = 4 4 = 18 5 = 12 Hasil score = 84,71 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 84,71% berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 4 = 18 hal ini menunjukan bahwa Pemerintah daerah dalam penetapan tujuan kegiatan instansi terkait mendasarkan pada tujuan dan rencana strategi instansi pemerintah sangat baik. BPKP melakukan evaluasi dan pengawasan pada dinas SKPD secara terpisah berdasarkan jenjang hirarki dan jabatan masing – masing atasan 1 = 0 2 = 1 3 = 7 4 = 12 5 = 14 Hasil score = 82,94% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 81,76% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 3 = 15 hal ini menunjukan bahwa BPKP melakukan evaluasi dan pengawasan pada dinas SKPD secara terpisah berdasarkan jenjang hirarki dan jabatan masing – masing atasan sudah baik.

11 Y var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
kinerja pejabat di enam Satuan Kinerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemkot Bandung diantaranya Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Perhubungan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Perizinan dan Pelayanan Terpadu (BPPT), Bagian Hukum, dan Inspektorat. Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dewan perwakilan rakyat daerah mendapatkan dan menyoroti soal rendahnya kualitas pembangunan dan kelemahan perencanaan dalam menetapkan target-target capaian kinerja, karena kegagalan dalam perencanaan sama halnya dengan merencanakan kegagalan. Memperjelas tujuan organisasi Pegawai pemerintah daerah dalam penilaian kinerja harus mengetahui prosedur, proses dan struktur yang memeberi jaminan agar tercapainya tujuan organisasi 1 = 0 2 = 2 3 = 1 4 = 12 5 = 19 Hasil score = 88,24 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 88,24% berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 19 hal ini menunjukan bahwa Pegawai pemerintah daerah dalam penilaian kinerja harus mengetahui prosedur, proses dan struktur yang memeberi jaminan agar tercapainya tujuan organisasi sudah sangat baik.. Dalam merencanakan suatu tujuan terlebih dahulu dikomunikasikan dan dijelaskan ke seluruh bagian organisasi dengan rantai komando yang jelas didasari pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi 1 = 1 2 = 1 3 = 2 4 = 14 5 = 16 Hasil score = 85,29 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 85,29% berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5= 16 hal ini menunjukan bahwa Dalam merencanakan suatu tujuan terlebih dahulu dikomunikasikan dan dijelaskan ke seluruh bagian organisasi dengan rantai komando yang jelas didasari pada spesifikasi tugas pokok dan fungsi nya sudah sangat baik. Mengevaluasi Tugas Akhir Dalam penyempurnaan ukuran kinerja, dilakukan evaluasi target akhir sebagai sarana parbaikan kinerja pemerintah daerah dalam tercapainya tujuan organisasi 3 = 4 5 = 17 Hasil score = 86,47 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 86,47% berada dalam kriteria sangat baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 3 = 17 hal ini menunjukan bahwa Dalam penyempurnaan ukuran kinerja, dilakukan evaluasi target akhir sebagai sarana parbaikan kinerja pemerintah daerah dalam tercapainya tujuan organisasi sangat sudah baik.

12 Y var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Kepala dinas SKPD selalu melakukan evaluasi target akhir, agar kinerja para pegawai sesuai dengan standar unit kerja yang telah direncanakan 1 = 1 2 = 2 3 = 6 4 = 11 5 = 14 Hasil score = 80,59% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 80,29% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5 = 14 hal ini menunjukan bahwa Kepala dinas SKPD selalu melakukan evaluasi target akhir, agar kinerja para pegawai sesuai dengan standar unit kerja yang telah direncanakan sudah baik. Menunjukkan Standar Kerja Standar kinerja dalam unit pemerintah daerah memberikan arah unuk target kinerja yang telah di tetapkan 1 = 0 2 = 1 3 = 9 4 = 12 5 = 12 Hasil score = 80,59 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 85,29% berada dalam kriteria baik, artinya diklempokan dalam kriteria sudah sesuai dengan yang telah ditentukan. Responden yang menjjawab 5= 12 dan 4 = 12 hal ini menunjukan bahwa Standar kinerja dalam unit pemerintah daerah memberikan arah unuk target kinerja yang telah di tetapkan secara baik. Masih rendahnya kualitas pembangunan yang dilakukan oleh dinas karena belum sesuai dengan standar kinerja yang telah direncanakan. 1 = 4 2 = 12 4 = 6 5 = 3 Hasil score = 55,25% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 55,25% berada pada kriteria cukup artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 2 = 12 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa Masih rendahnya kualitas pembangunan yang dilakukan oleh dinas karena belum sesuai dengan standar kinerja yang telah direncanakan. Belum sesuai dengan standar yang di tetapkan.

13 Y var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Menunjukkan Efektivitas Kualitas pembangunan yang dilakuakan oleh dinas cendrung rendah dan masih memiliki kelemahan perencanaan dalam penetapkan target – target capaian kinerja 1 = 9 2 = 14 3 = 8 4 = 2 5 = 1 Hasil score = 43,53% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 43,53% berada pada kriteria yang kurang baik artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 1 = 9 dan 2 = 14 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa Kualitas pembangunan yang dilakuakan oleh dinas cendrung rendah dan masih memiliki kelemahan perencanaan dalam penetapkan target – target capaian kinerja masih kurang dikarenakan rendahnya kualitas pembangunan dan kelemahan perencanaan dalam menetapkan target-target capaian kinerja Pembangunan dan pemeliharaan yang telah dilakukan hanya mampu bertahan kurang dari satu tahun 1 = 6 2 = 16 3 = 10 5 = 0 Hasil score = 44,71% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 44,71% berada pada kriteria yang kurang baik artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 1 = 8 dan 2 = 16 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa Pembangunan dan pemeliharaan yang telah dilakukan hanya mampu bertahan kurang dari satu tahun dikarenakan kebanyakan jalan di Kota Bandung hanya enam bulan pasca pembangunan maupun pemeliharaan. Menentukan aktifitas yang memiliki efektifitas biaya yang paling baik untuk mencapai sasaran Tidak semua pembangunan yang telah dilakukan secara efesien dan efektif sesuai dengan target yang diharapkan. 1 = 1 2 = 15 3 = 13 4 = 3 Hasil score = 53,53% Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 53,53% berada pada kriteria cukup artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 2 = 15 dan 3 = 13 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan Tidak semua pembangunan yang telah dilakukan secara efesien dan efektif sesuai dengan target yang diharapkan karena rendahnya kualitas pembangunan

14 Y var fenomena Indikator Kuesioner Hasil Skor Ket
Banyak program yang dilakukan secara efektif dalam mencapai tujuan namun dicapai dengan cara yang tidak ekonomis 1 = 10 2 = 7 3 = 14 4 = 3 5 = 0 Hasil score = 45,88 % Persentase score jawaban reponden untuk indikator dalam data base sebesar 45,88% berada pada kriteria yang kurang baik artinya pengelompokan belum sesuai dengan kriteria yang di tentukan, responden yang menjawab 1 = 90dan 2 = 7 3= 14 jauh dibawah ideal yang diharapkan (skala 5) hal ini menunjukan bahwa Banyak program yang dilakukan secara efektif dalam mencapai tujuan namun dicapai dengan cara yang tidak ekonomis Dikarenakan masih terbengkalainya atau belum terlaksana nya dengan baik pembangunan yang terencana pada pemerintahan kota bandung

15 Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Partisispasi Penyusunan Anggaran
No Indikator Skor Aktual SkorIdeal % Skor Aktual Kriteria 1 Top down budgeting 356 510 69,80 Baik 2 Butten up budgeting 367 71,96 3 Participatif budgeting 432 Total 1155 1530 75,49 (Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012) Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Intern Indikator Skor Aktual Skor Ideal % Skor Aktual Kriteria Control environment 293 340 86.18 Baik Risk assessment 279 82.06 Control activities 277 81.47 Information and communication 416 510 81.57 Monitoring 430 84.31 Total 1695 2040 83,09 (Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012)

16 Rekapitulasi Persentase Skor Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pemerintah Daerah
Indikator Skor Aktual Skor Ideal % Skor Aktual Kriteria Memperjelas tujuan organisasi 295 340 86.76 Baik Mengevaluasi target akhir 284 83.53 Menunjukkan standar kerja 231 67.94 Menunjukkan efektivitas 150 44.12 Kurang Baik Menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya yang paling baik untuk mencapai sasaran 169 49.71 Total 1129 1700 66.41 Cukup

17 KESIMPULAN ANALISIS DESKRIPTIF
Akumulasi tanggapan responden mengenai partisipasi penyusunan anggaran sebesar 75,49 % menunjukkan score kriteria baik artinya bahwa Dinas SKPD Kota Bandung sudah ikut berpatisipasi dalam penyusunan anggaran meski masih ada beberapa indikator yang masih dikatakan cukup. Akumulasi tanggapan responden mengenai pengawasan intern sebesar 83,09% menunjukkan score kriteria baik artinya pengawasan yang dilakukan atasan terhadap bawahan pada Dinas SKPD kota Bandung sudah dalam kategori baik. Sedangkan akumulasi tanggapan responden mengenai kinerja pemerintah daerah sebesar 66,41% menunjukan score kriteria cukup artinya masih ada target kinerja dalam pembangunan kota bandung yang belum tercapai sesuai dengan sasaran target.

18 Kesimpulan Analisis Verifikatif
Koefisien korelasi antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pemerintah adalah sebesar 0,616, ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pemerintha. Jika diinterpretasikan menurut kriteria dalam Sugiono (2004: 216) maka eratnya korelasi partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja pemerintah adalah kuat karena berkisar antara 0,60 sampai dengan 0,799, dan arahnya positif ini berarti apabila partisipasi penyusunan anggaran meningkat maka kinerja pemerintah juga akan meningkat. koefisien korelasi antara pengawasan intern dengan kinerja pemerintah adalah sebesar 0,620, ini berarti terdapat hubungan yang kuat antara pengawasan intern dengan kinerja pemerintah. Jika diinterpretasikan menurut Sugiono (2004 : 216) maka eratnya korelasi pengawasan intern dengan kinerja pemerintah adalah kuat karena berkisar antara 0,60 sampai dengan 0,799, dan arahnya positif ini berarti apabila pengawasan intern meningkat maka kinerja pemerintah akan meningkat.

19 RUMUSAN MASALAH KESIMPULAN SARAN Bagaimana pelaksanaan partisipasi penyusunan anggaran pada SKPD Bandung. Partisipasi penyusunan anggaran pada Dinas SKPD Kota Bandung secara umum sudah berada dalam kategori baik. artinya sebagian besar kariawan dinas SKPD kota Bandung sudah berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Hal ini terlihat dari tiap indikator top down budgeting, butten up budgeting, dan participatif budgeting berada pada kriteria baik. Bila dilihat berdasarkan indikator tampak bahwa kontribusi dan motivasi pegawai dalam penyusunan anggaran sudah tinggi, namun komunikasi dalam penyusunan anggaran masih kurang. Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan partisipasi penyusunan anggaran sebaiknya perusahaan mempertahankan kualitas kinerja para pegawai dalam penyusunan anggaran dengan cara selalu melakukan komunikasi antara atasan dan bawahan dalam melakukan penyusunan anggaran sehingga capaian anggaran dapat terealisasi dengan baik. Bagaimana pelaksanaan pengawasan intern pada SKPD Kota Bandung. Pengawasan intern pada SKPD Kota Bandung secara umum berada dalam kategori sangat baik. Artinya pengawasan yang dilakukan atasan terhadap bawahan pada Dinas SKPD kota Bandung sudah dalam kategori efektif. Bila dilihat berdasarkan indikator juga tampak bahwa control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring sudah baik. Tetapi harus masih dalam pengawasan yang lebik baik lagi.. Tingkat pengawasan terhadap karyawan pada perusahaan sebaiknya dipertahankan dengan cara pimpinan salalu memonitor dan mengontrol kerja para pegawainya agar semua kerja terkontrol dengan baik.

20 Bagaimana pelaksanaan kinerja pemerintahan daerah pada SKPD Kota Bandung.
Kinerja pemerintah pada SKPD Kota Bandung berada dalam kategori cukup. Artinya masih ada target kinerja dalam pembangunan kota bandung yang belum tercapai sesuai dengan sasaran target. Bila dilihat berdasarkan indikator tampak bahwa indikator memperjelas tujuan organisasi, mengevaluasi target akhir sudah berada pada kategori baik. Untuk indikator menunjukkan standar kerja berada pada kategori sedang, dan indiaktor menunjukkan efektivitas serta menentukan aktivitas yang memiliki efektivitas biaya yang paling baik untuk mencapai sasaran berada pada kriteria tidak baik. Kinerja para pegawai masih perlu terus ditingkatkan lagi karena kinerja pemerintah daerah kota bandung masih belum mencapai target yang diinginkan. Untuk itu diharapkan kepada pegawai Dinas SKPD kota Bandung meningkatkan kinerjanya dalam menjamin pencapaian target perencanaan pembangunan pada kota bandung . Seberapa besar pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pemda pada SKPD kota Bandung Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa Partisipasi Penyusunan Anggaran memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Pada Dinas SKPD Kota Bandung, dengan tingkat pengaruh kuat. Artinya semakin meningkat Parttisipasi Penyusunan Anggaran, maka Kinerja Pemerintah Daerah akan meningkat. Sebaiknya perusahaan mempertahankan faktor penyusunan anggaran sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dengan cara ikut serta berpartisipasi dalam penyusunan anggaran sehingga diharapkan dapat memotivasi kerja para pegawai. Seberapa besar pengaruh pengawasan intern terhadap kinerja pemerintah daerah pada SKPD Kota Bandung. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terbukti bahwa Pengawasan Intern memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Pada Dinas SKPD Kota Bandung, dengan tingkat pengaruh kuat. Artinya semakin meningkat Pegawasan Intern, maka Kinerja Pemerinta Daerah akan meningkat. Perusahaan sebaiknya mempertahankan faktor pengawasan intern sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah dengan cara pimpinan selalu mengawasi dan mengontrol kinerja para pegawainya serta saling bekomunikasi satu sama lain.

21 Terima kasih وَعَلَيْكُمْا لسَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Download ppt "PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google