Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

REKAYASA LALU LINTAS Weka Indra Dharmawan, ST., MT.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "REKAYASA LALU LINTAS Weka Indra Dharmawan, ST., MT."— Transcript presentasi:

1 REKAYASA LALU LINTAS Weka Indra Dharmawan, ST., MT.
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati

2 KONTRAK PERKULIAHAN (1/2)
Perkuliahan dilaksanakan 14 kali tatap muka plus 2 kali ujian (UTS dan UAS). Satu kali tatap muka = kuliah 2 kali 50 menit dengan istirahat 10 menit diantaranya (bila diperlukan). Dosen melaksanakan perkuliahan sesuai silabus dan Rencana Mutu Pembelajaran (RMP) kurikulum JTS UNIMAL tahun 2009. Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan minimal 11 kali (exclude UTS dan UAS). Bila dosen terlambat 20 menit dan tidak ada pemberitahuan maka mahasiswa boleh MENGHUBUNI SAYA. Mahasiswa terlambat 30 menit dan tanpa ada pemberitahuan tidak boleh mengikuti perkuliahan.

3 KONTRAK PERKULIAHAN (2/2)
Nilai ujian = (Nilai tes tertulis) + (nilai tugas) + (nilai diskusi/tanya jawab/presentasi). Mahasiswa ketahuan menyontek atau memberi contekan langsung DIGANTI LEMBAR JAWABAN.

4 RUANG LINGKUP REKAYASA LALU LINTAS
(MINGGU 1)

5 SISTEM TRANSPORTASI (1/2)
SISTEM TRANSPORTASI Terdiri dari fasilitas tetap, besaran arus dan sistem pengatur yang memungkinkan orang dan barang untuk bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya secara efisien dalam hal tepat waktu untuk aktifitas yang diinginkan. REKAYASA TRANSPORTASI ITE (Institute of Transportation Engineers) Penerapan dari teknologi dan ilmu murni pada perencanaan, perancangan fungsional, operasi dan manajemen dari prasarana untuk seluruh moda transportasi demi mewujudkan suatu pergerakan orang dan barang yang selamat, cepat, nyaman, mudah, ekonomis dan ramah terhadap lingkungan. REKAYASA LALU LINTAS ITE (Institute of Transportation Engineers) Merupakan tahap tertentu dari rekayasa transportasi yang meliputi perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas dari berbagai jenis jalan (termasuk jalan bebas hambatan), jaringan jalan, terminal, tanah sekitarnya serta hubungannya dengan moda transportasi lainnya.

6 (STUDI TRANSPORTASI MAKRO JAKARTA TAHUN 2004)
Dampak kerugian yang ditimbulkan akibat kemacetan di Jakarta telah mencapai sekitar Rp. 9 triliun per tahun, yang meliputi kerugian BOK Rp 3 triliun, akibat travel time Rp. 2,5 triliun dan kerugian di bidang kesehatan Rp 2,8 triliun. Jika tidak dilakukan pembenahan terhadap sistem transportasi kota, maka angka kerugian pada tahun 2020 akan mencapai Rp. 65 triliun dengan kerugian pada komponen BOK Rp. 28,1 triliun dan kerugian akibat travel time Rp. 36,9 triliun.

7 SISTEM TRANSPORTASI (2/2)
REKAYASA LALU LINTAS (Blunden dari Australia) Merupakan ilmu untuk mengukur lalu lintas dan perjalanan, pendalaman dari hukum dasar sehubungan dangan arus lalu lintas dan bangkitan, penerapan dari ilmu pengetahuan ke praktek perencanaan, perancangan dan operasi dari sistem lalu lintas untuk mewujudkan pergerakan orang dan barang dengan selamat dan efisien. KESIMPULAN Rekayasa lalu lintas bukan merupakan ilmu dasar, akan tetapi penerapan dari teknologi dan prinsip ilmiah. Perjalanan (travel) mengacu pada permintaan akan angkutan orang dan barang antara berbagai asal dan tujuan, sedangkan lalu lintas (traffic) mengacu pada pergerakan kendaraan atau pejalan kaki pada fasilitas.

8 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (1/6)
Rekayasa Lalu Lintas meliputi : Sistem lalu lintas Komponen jalan Lingkungan lalu lintas jalan Kontribusi dari ahli lalu lintas

9 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (2/6) SISTEM LALU LINTAS
Terdiri dari tiga komponen : Jalan Manusia Kendaraan Seorang ahli lalu lintas (traffic engineer) memerlukan pengetahuan tentang beban (arus lalu lintas) dan elemen (manusia dan kendaraan). Dalam kondisi ideal ketiga komponen tersebut (jalan, manusia dan kendaraan) harus kompatibel. Realita : kondisi ideal tidak pernah terjadi dan berdampak pada kegagalan sistem lalu lintas jalan (kecelakaan, kemacetan dll.).

10 Tokyo metropolis has many monorails and other kinds of transportation, but it is still a big trouble for the ones to have cars. Probably, that’s why there is Tokyo Traffic Control center working 24 hours a day. This center allows to manipulate traffic lights if any traffic jams occur, it also has 17,000 vehicle detectors.

11 Time Magazine reports Sao Paulo has the world’s worst traffic jams
Time Magazine reports Sao Paulo has the world’s worst traffic jams. In May 9, 2008, the historical record was set with 166 miles (266 km) of queues out of 522 miles (835 km). There is an opinion that the problem of traffic congestion occurred due to accelerated rate of motorization since And people buy about 1000 new cars every day.

12 Moscow also has different reasons why traffic jams appear
Moscow also has different reasons why traffic jams appear. One of them is frosty severe winter. The transport roads cannot work well because of black ice. The other problem is high quantity of life and, as a result, possession of many vehicles. And apparently some streets must be reconstructed and broadened.

13 There is no Jakarta without traffic jam at all
There is no Jakarta without traffic jam at all. More than a hundred new cars appear in Jakarta’s streets each day. Do you think it cannot affect the traffic?

14 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (3/6) KOMPONEN JALAN
Fungsi Jalan : Melayani kendaraan yang bergerak. Melayani kendaran parkir. Melayani pejalan kaki dan kendaraan tak bermotor. Pengembangan wilayah dan akses ke daerah pemilikan. Suatu jalan mungkin hanya melayani satu fungsi (Jalan Tol), akan tetapi hampir semua jalan melayani dua atau tiga fungsi di atas.

15 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (4/6) LINGKUNGAN LALU LINTAS JALAN (1/3)
Lingkungan Fisik : Sistem lalu lintas harus dapat beroperasi siang malam. Sistem lalu lintas harus dirancang untuk dapat beroperasi di barbagai kondisi cuaca. Kondisi tanah asli berpengaruh pada biaya konstruksi dan berpengaruh pula pada standar perencanaan. Kerapatan, jenis dan nilai dari bangunan fasilitas jalan dapat mempengaruhi biaya dan penerimaan masyarakat terhadap peningkatan jalan.

16 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (5/6) LINGKUNGAN LALU LINTAS JALAN (2/3)
Arus lalu lintas berupa variasi harian, jam-jaman dll. Komposisi lalu lintas (persentase kendaraan berat di dalam arus lalu lintas). Distribusi arah, ex. Jam puncak (peak hour). Jalan lingkar perkotaan : 65% s.d 75% Jalan perkotaan : 50% s.d 60% Jalan antar kota : bervariasi. - Konsistensi dalam perencanaan adalah penting, agar perencanaan yang digunakan untuk suatu potongan jalan konsisten dengan potongan jalan lain yanag berdekatan.

17 CAKUPAN REKAYASA LALU LINTAS (6/6) LINGKUNGAN LALU LINTAS JALAN (3/3)
Lingkungan Sosial : Undang-undang jalan atau peraturan lalu lintas. Pengetahuan pengemudi terhadap peraturan tersebut (ex. kendaraan harus berhenti pada rambu STOP, penggunaan sabuk pengaman pada jalan bebas hambatan dll.). Sifat masyarakat terhadap tanggung jawab pengemudi (ex. pengemudi dalm kondisi mabuk, ugal-ugalan dan melebihi batas kecepatan). Tingkat hukuman dari peraturan lalu lintas dari penegak hukum (ex. polisi).

18 MOTORISASI DUNIA (1/3) Tabel Jumlah Mobil di Dunia (Jutaan) dan Rasio Motorisasi (Per 1000 Penduduk)
TAHUN USA EROPA TOTAL DUNIA 1950 40,339 (255) 5,440 (9,3) 51,120 (19,5) 1960 61,684 (350) 23,560 (37) 98,160 (32) 1970 89,280 (454) 69,930 (100 192,960 (53,6) 1987 - (560) 145 ( - ) 384 (83) Sumber : dari berbagai data statistik Kenaikan rasio menunjukkan jumlah pertumbuhan mobil di dunia lebih besar dari pertumbuhan penduduk dunia. Di Indonesia rasio motoriasai pada tahun 1987 adalah 5,4 dan untuk tahun 2001 adalah sekitar 15. Ada kecendrungan adanya peningkatan kemakmuran akan mengakibatkan peningkatan motoriasai hingga mendegati suatu angka jenuh tertentu. Pada keadaan jenuh tersebut pertumbuhan jumlah mobil kira-kira sama dengan pertumbuhan penduduk, dan penjualan mobil hanya untuk mengganti yang sudah tua atau rusak.

19 MOTORISASI DUNIA (2/3)

20 MOTORISASI DUNIA (3/3)

21 TRANSPORTASI dan EKONOMI (1/2)
Perekonomian memerlukan transportasi baik untuk melayani kebutuhan maupun untuk merangsang pertumbuhan perekonomian (ship follow the trade or ship promote the trade). Sektor transportasi dapat meliputi 10% sampai 20% PDRB. Sektor tansportasi dapat menyerap secara langsung 4% sampai 6% tenaga kerja. Jika memperhitungkan sektor prasarana dan industri sarana transportasi (industri kendaraan bermotor dll.) dapat menyerap 25% (Peters, 1982).

22 TRANSPORTASI dan EKONOMI (2/2)

23 TRANSPORTASI dan EKONOMI (2/2)

24 TRANSPORTASI dan PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA

25 TRANSPORTASI dan MASYARAKAT
Perkembangan ekonomi atau naiknya kemakmuran akan mengakibatkan bertambahnya perjalanan (kilometer/penduduk). Pendapatan tahunan per orang juga berpengaruh terhadap tingkat kepemilikan kendaraan.

26 TRANSPORTASI dan MASYARAKAT


Download ppt "REKAYASA LALU LINTAS Weka Indra Dharmawan, ST., MT."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google