Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala"— Transcript presentasi:

1 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Konsep Dasar Akuntansi Manajemen (pertemuan 1) Tujuan pembelajaran agar mahasiswa memahami: 1. Mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajemen 2. Mahasiswa mamahami persamaan dan perbedaan antara Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan Definisi Akuntansi Manajemen Supriyono:1987 dalam bukunya Akuntansi Manajemen mengungkapkan: “Akuntansi manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang tujuan utamanya untuk menyajikan laporan-laporan suatu satuan usaha atau organisasi tertentu untuk kepentingan pihak internal dalam rangka melaksanakan proses manajemen yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengorganisasian dan pengarahan serta pengendalian”. Ronald M. Copeland dan Paul E. Dascher:1978 mengungkapkan: “Akuntansi Manajemen adalah bagian dari Akuntansi yang berhubungan dengan identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi akuntansi kepada internal manajemen yang bertujuan guna perencanaan, proses informasi, penmgendalian dan pengambilan keputusan”. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala Adeh Ratna Komala

2 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Persamaan Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan Keduanya bersandar pada sistem informasi Akuntansi Keduanya bersandar pada konsep pertanggungjawaban atau kepengurusan Perbedaan Akuntansi Manajemen & Akuntansi Keuangan Faktor Perbedaan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Tujuan Utama Pihak-pihak eksternal organisasi Pihak-pihak internal organisasi Dasar penyusunan laporan Prinsip akuntansi yang diterima umum Biaya dan manfaat Objek yang diukur dan dikomunikasikan Kondisi-kondisi dan kemampuan ekonomi perusahaan secara keseluruhan Prestasi para manejer pada berbagai tingkatan organisasi Orientasi laporan Orientasi masa lalu, penilaian historical terhadap kemampuan ekonomi masa lalu Orientasi masa depan, prediksi dengan mempertimbangkan factor ekonomi dan non ekonomi. Jarak waktu pelaporan Kurang fleksibel, hanya laporan tahunan, pelaporan tengah tahunan Lebih fleksibel, dapat disusun dengan jarak waktu lebih pendek atau lebih panjang Bentuk laporan Bentuk ringkasan dan berhubungandengan perusahaan sebagai keseluruhan Bentuk terinci,untuk setiap kegiatan , jenis produk, divisi daerah dan lainnya Tingkat kesulitan Lebih mudah pada dasarnya mengagungkan disiplin akuntansi Lebih sulit, menggunakan multi disiplin pengetahuan Isi laporan Neraca, Laporan Rugi Laba, Perubahan Modal dan Aliran Dana Anggaran Laporan Biaya , Laporan Prestasi, Laporan Analisis Khusus dan lain-lain Tingkat presisis Presisi dan akurasinya lebih tinggi Presisi dan akurasinya lebih rendah kerena yang penting cepat atau tepat twaktu Sifat mandatory Bersifat mandatory mengikuti badan atau penguasa tertentu Tidak bersifat mandatory yang penting manfaat informasi Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

3 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Analisis dan Perbandingan Perhitungan Biaya Variabel dan Biaya Absorpsi (pertemuan 2) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami perbedaan perhitungan biaya dengan metode biaya variabel dan metode biaya absorpsi 2. Mahasiswa mamlpu menganalisis hasil perhitungan baik dengan menggunakan metode biaya variabel maupun metode biaya absorpsi Konsep yang mendasari perbedaan dalam perhitungan biaya variabel dan biaya absorpsi Perbedaan dalam perhitungan laba berdasarkan perhitungan biaya varibel dan biaya absorpsi adalah pada perlakuan terhadap biaya overhead tetap. Perhitungan biaya varibel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur variable dan tetap. Perhitungan biaya variable (variable costing) membebankan hanya pada biaya manufaktur variable ke Produk (Biaya Bahan Baku Langsung (BBL), Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL), Biaya Overhead Pabrik Variabel BOP Varibel). Adapun Biaya Overhead Varibel Tetap diperlakukan sebagai Biaya Periode karena BOP Tetap merupakan biaya kapasitas atau tetap ada dalam bisnis. Perhitungan biaya absorpsi (absorption costing) membebankan semua biaya manufaktur ke Produk termasuk BOP Tetap karena BOP Tetap merupakan biaya yang dapat diinventarisasi. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

4 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Format laporan Laba Rugi dengan Metode Biaya Variabel dan Metode Biaya Absorpsi LABA RUGI Metode Biaya Varibel Metode Biaya Absorpsi PENJUALAN xxxx Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Varibel xxxx B. Adm & Penjualan Varibel xxxx + (xxxx) MARGIN KONTRIBUSI xxxx BOP TetapB. Adm Tetap xxxx B. Penjualan Tetap xxxx + (xxxx) LABA BERSIH xxxx PENJUALAN xxxx Harga Pokok Penjualan (xxxx) MARGIN KOTOR xxxx Beban AdminBeban Penjualan (xxxx) LABA BERSIH xxxx Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

5 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Kesimpulan Analisis (pertemuan 3) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa mampu mengerjakan soal terkait dengan materi anlisis perhitungan dengan dua metode perhitungan 2. Mahasiswa mampu menganalisis hasil perhitungan dan dapat memberikan kesimpulan Mengerjakan soal Kesimpulan Hasil Analisis Jika PRODUKSI > PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI > laba bersih VARIBEL Jika PRODUKSI < PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI < laba bersih VARIBEL Jika PRODUKSI = PENJUALAN, maka Laba bersih ABSORPSI = laba bersih VARIBE Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

6 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Pelaporan Segmen (pertemuan 4) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami laporan Laba Rugi Perusahaan dengan satu produk 2. Mahasiswa memahami laporan Laba Rugi Perusahaan dengan multi produk (lebih dari satu produk) Segmen adalah setiap entitas yang berorientasi laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen. Para manager perlu mengetahui profitabilitas berbagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat berbagai evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen, tingkat pendanaan, dan seterusnya. Pelaporan segmen (segmented reporting) adalah pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu organsasi. Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan perhitungan biaya variabel menghasilkan evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada yang disusun berdasarkan perhitungan biaya absorpsi. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

7 Format Pelaporan Segmen
Segmen X Segmen Y Perusahaan Penjualan Dikurangi: Beban Variabel MarginKontribusi Biaya Tetap Langsung Margin Segmen Biaya Tetap & Umum Laba (Rugi) Bersih xxxx (xxxx) – Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

8 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Penetapan Harga Transfer (pertemuan 5) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami arti harga transfer 2. Mahasiswa memahami manfaat dari harga transfer dan mampu memperbandingkan harga sebelum dan seterlah harga transfer ditetapkan. Harga transfer (transfer price) adalah harga yang ditagihkan untukbarang yang ditranfer dari satu divisi ke divisi lainnya. Nilai barang yang ditransfer akan menjadi pendapatan bagi divisi yang menjual den menjadi biaya bagi divisi yang membeli. Harga yang dikenakan terhadap barang antara tersebut mempengaruhi laba operasional kedua divisi. Karena kedua divisi dievaluasi menuruf profitabilitasnya, harga dikenakan terhadap barang intermediasi dapat menjadi masalah yang sangat serius. Harga pasar adalah harga transfer terbaik apabila barang intermediary yang diproduksi memiliki pasar dengan persaingan sempurna. Harga berdasarkan negosiasi dimana biaya kesempatan divisi penjualan dan divisi pembeli berbeda dan mereka menetapkan harga batas atas dan batas bawah untuk harga transfer. Harga transfer berdasarkan biaya mensyaratkan bahwa seluruh transfer berlangsung pada suatu bentuk biaya Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

9 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Analysis Biaya Volume Laba Cost-Volume-Profit Analysis (pertemuan 6 ) Tujuan pembelajaran: 1. Mahasiswa dapat menentukan titik impas 2. Mahasiswa dapat menentukan jumlah unti yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan. 3. Mahasiswa mampu mengerjakan latihan soal untuk memantapkan pemahamannya Analisis biaya volume laba (cost-volume-profit-analysis) CVP merupakan alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Analisis biaya volume laba berisi informasi keuangan perusahaan diantaranya keterkaiatan antara biaya, kuantitas barang yang terjual dan harga jual barang. CVP dapat digunakan untuk mengatasi isu: Jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai titik impas, Dampak pengurangan biaya tetap terhadap titik impas, dan Dampak kenaikan harga terhadap laba. Analisis CVP juga memungkinkan para manajer untuk melakukan analisis sensitiavitas dengan menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba. TITIK IMPAS Titik impas (break-even point) BEP adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, titik dimana laba sama dengan nol. Untuk menemukan titik impas dalam unit maka harus memfokuskan pada laba operasi. BEP (unit) = Biaya Tetap atau BEP(Penjualan) = Biaya Tetap…… Margin Kontribusi/unit Margin Kntribusi /Penjualan Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

10 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Persamaan Laba Rugi Laba Operasi = Pendapatan Penjualan – Beban Variabel – Beban Tetap Laba Operasi = (Harga x Jumlah Unit Terjual) – (Biaya Variable per Unit x Jumlah Unit Terjual) – Total Biaya Tetap Laba operasi (operating income) adalah mencakup pendapatan dan beban dari operasional normal perusahaan. Laba operasi untuk menunjukkan laba atau laba sebelum pajak pernghasilan. Laba bersih (net income) untuk menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi pajak penghasilan Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

11 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Latihan Soal & Evaluasi Materi UTS (pertemuan 7 ) Tujuan pembelajaran: 1. Mahasiswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang telah diberikan untuk persiapan UTS 2. Mahasiswa diharapkan mampu mengerjakan beberapa latihan soal (baik pemahaman konsep maupun hitungan) sebagai persiapan UTS Contoh Soal Suatu perusahaan salah satu divisinya memproduksi papan sirkuit yang dijual ke pasar eksternal dengan harga $22. Divisi tersebut mampu menjual seluruh hasil produksinya dengan harga $22. Saat ini Divisi menjual unit per hari, dengna biaya produksi variable $12 per unit dan biaya distribusi variable $2 per unit. Alternative lain papan sirkuit dapat dijual secara internal kepada Divisi Mainina Elektronik perusahaan. Biaya distribusi sebesar $2 dapat dihindari apabila papan sirkuit tersebut dijual secara internal. Divisi Mainan Elektronik juga berproduksi dengan kapasitas penuh, memproduksi dan menjual 350 unit mainan per hari. Setiap mainan dikenakan harga $45 dengan biaya produksi variable $32. Beban penjualan varibel setiap mainan adalah $3 per unit. Data produksi dan penjualan untuk masing-masing divisi diringkas sebagai berikut Divisi Papan Divisi Mainan Penjualan unit: Per hari Per tahun* Data unit: Harga Penjualan Biaya variable: Produksi Penjualan Biaya tetap tahunan 1.000 $22 $12 $2 $ 350 91.000 $45 $32 $3 $ Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

12 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Manajer Divisi Papan dan Manajer Divisi Mainan membahas/bernegosisi mengenai penetapan harga transfer. Pada awalnya Manajer Mainan menghendaki harga $20 dengan memperkirakan akan mendapatkan laba tambahan $700 per hari. Ini artinya perusahaan akan menghasilkan keuntungan tambahan sebesar $ pada tahun yang akan datang. Dan ini diartikan akan ada penghematan atas beban penjualan, transportasi dan penagihan sebesaar $2. Manajer Divisi Papan menawarkan harga $21.50 per unit. Dengan harga tersebut diperkirakan bahwa Divisi Mainan akan meningkatkan laba $175 per hari dan Divisi Papan mengungkapkan bahwa penghamatan terbesar dilakukan oleh divisinya. Hal ini dinegosiasikan kembali oleh Divisi Mainan bahwa divisinya akan membeli 350 unit pada harga $21,10 per unit. Dan ini diartikan bahwa hal ini akan menaikkan laba Divisi Papan $385 per hari dan laba Divisi Mainan. Akhirnya mereka menyetujui kemudian menyusun kontraknya. Dari soal tersebut: Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Sebelum ditetapkan harga tranfer Hitunglahlah Laporan Laba Rugi Setelah ditetapkan harga tranfer Buatlah analisa berdasarkan hasil perhitungan Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

13 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Analisis Multiproduk (pertemuan 9 ) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami perbedaan perhitungan BEP antara satu produk dengan multi produk 2. Mahasiswa memahami perlunya penentuan bauran penjualan untuk multi produk 3. Mahasiswa mampu mengerjakan latiahan soal sebagai tugas Multiproduk Produk Tunggal pada laporan Laba Rugi terdiri atas satu produk dimana biaya tetapnya tidak dipisah Multiproduk pada laporan Laba Rugi terdiri atas beberapa produk (lebih dari satu produk) dimana biaya tetap dipisah menjadi biaya tetap langsung dan biaya tetap umum sehingga akan ada margin segmen/margin produk. Titik impas untuk multiproduk hanya menutupi biaya tetap langsung sementara biaya tetap umum belum tertutupi. Mengatasi masalah ini dengna mengonversi masalah multi plroduk menjadi bauran penjualan (kombinasi relatif dari berbagai produk yang dijual oleh perusahaan. Penentuan Bauran Penjualan Penentuan bauran penjualan dapat dilakukan dengan dua cara: Diukur daru unit yang terjual atau dalam bagian dari pendapatan Diukur dari persentase dari total pendapatan yang dikntribusikan okleh masing-masing produk Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

14 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Activity Based Costing (ABC)(pertemuan 10 ) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami sistem ABC 2. Mahasiswa memahami dan dapat memperbandingkan antara sistem tradisional (CVP) dengan sistem ABC Sistem ABC adalah suatu sistem akuntansi yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk atau jasa. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) bertindak sebagai penyebab dalam pengeluaran biaya pada suatu organisasi. Total Biaya berdasarkan ABC, adalah: Total Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Varivbel Per Unit x Jumlah Unit) + (Biaya Pengaturan x Jumlah Pengaturan) + (Biaya Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa) Laba Operasi berdasarkan ABC, adalah: Laba Operasi = Total Pendapatan – (Biaya Tetap + (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit) + (Biaya Pengaturan x Jumlah Pengaturan) + (Biaya Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa) Unit Impas bersasarkan ABC, adalah: Unit impas=[(Biaya tetap+(Biaya Pengaturan x Jumlah Pengaturan)+(Biaya Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa x Jumlah Jam Rekayasa / (Harga Biaya Variabel per Unit) Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

15 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Perbedaan penetapan harga pokok produk Tradisional dengan Activity Based Costing Metode Penentuanb Harga Pokok Produk Tradisional Metode Activity Based Costing Tujuan Inventory level Product Costing Lingkup Tahap produksi Tahap desain, produksi, tahap pengembangan Fokus Biaya bahan baku, tenaga kerja langsung Biaya overhead Periode Periode akuntansi Daur hidup produk Teknologi yang digunakan Metode manual Komputer telekomunikasi Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

16 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Manajemen Persediaan (pertemuan 11 ) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami manajeman persediaan (Just in Case) 2. Mahasiswa mampu dan mengetahui tentang EOQ, ROP, Safety Stock dan Lead Time 3. Mahasiswa mampu mengerjakan soal untuk memantapkan pemahamannya Manajemen persediaan berkaitan erat dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh sisi kompetitif untuk menghasilkan uang sekarang dan dimasa mendatang. Terdapat dua biaya utama yang berkaitan dengan persediaan. Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar maka biaya yang berkaitan dengan persediaan adalah: Biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. Contoh biaya asuransi untuk pengiriman. Biaya penyimpanan (carryng cost) yaitu biaya-biaya untukmenyimpan persediaan. Contoh asuransi, pajak persediaan. Jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal, maka biayanya terdiri atas biaya persiapan dan biaya penyimpanan. Biaya persiapan atau penyetelan (setup cost) adalah biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi peroduk atau komponen tertentu. Contoh biaya pekerja bagian produksi yang tidak terpakai, biaya uji coba produksi. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

17 Kuantitas Pemesanan Ekonomis (Economic Order Quantity)
Menghitung total biaya pemesanan adalah: TC = PD/Q + CQ/2 = Biaya Pemesanan + Biaya Penyimpanan TC Total biaya pemesanan (persiapan) dan biaya penyimpanan P Biaya menempatkan pesanan dan peneriamaan pesanaan (atau biaya persiapan pelaksanaan produksi) D Jumlah permintaan tahunan yang diketahui Q Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan (Atau ukuran lot produksi) C Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

18 Economic Order Quantity dan Reorder Point
Menghitung EOQ Economic Order Quantity (kuantitas pesanan ekonomis) adalah model dari sebuah contoh system persediaan yang didorong (push inventory system). Model ini sering juga disebut dengan just in case. Artinya persediaan diawali dengan antisipasi permintaan di masa mendatang bukan reaksi terhadap permintaan saat ini. Titik Pemesanan Kembali (Reorder Point) Titik pemesanan kembali (reorder point) adalah titik waktu di mana sebuah pesanan baru harus dilakukan (atau persiapan dimulai). Hal ini merupakan fungsi dari EOQ, tenggang waktu, dan tingkat dimana persediaan hampir habis. Tenggang waktu (lead time) adalah waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis setelah pesanan dilakukan atau persiapan dimulai. Menghitung Reorder Point (ROP) ROP= Tingkat Penggunaan x Tenggang Waktu Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

19 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Manajemen Persediaan Just In Time (pertemuan 12 ) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami konsep Just in time 2. Mahasiswa mampu membandingkan sistem persediaan just in case dengan just in time Manufaktur JIT (just-in-time manufacturing) adalah suatu system berdasarkan tarikan permintaan yang membutuhkan barang untuk ditarik melalui system oleh permintaan yang ada, bukan didorong ke dalam system pada waktu tertentu berdasarkan permintaan yang diantisipasi Pembelian JIT (JIT Purchasing) mensyaratkan pemasok untuk mengirimkan suku cadang dan bahan baku tepat pada waktunya untuk produksi. Hubungan dengan pemasok adalah hal yang sangat penting. JIT lebih dari sekedar system manajemen persediaan. Persediaan dipandang sebagai pemborosan, karena persediaan mengikat sumber-sumber daya seperti kas, ruang dan tenaga kerja. Tujuan JIT diantarnya: Meningkatkan laba Memperbaiki posisi bersaing perusahaan Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

20 Karakteristik Dasar JIT
JIT tidak menerima biaya persiapan (atau pemesanan). JIT menekan biaya-biaya sampai nol. Biaya pemesanan dikurangi dengan cara mengembangkan hubungan yang erat dengan pemasok. Memecahkan masalah kinerja jatuh tempo dengan mengurangi tenggang waktu secara dramatis Kegagalan mesin, kecacatan bahan baku, ketidaktersediaan bahan baku merupakan alasan tradisional memerlukan persediaan. Namun menurut JIT hal tersebut hanyalah menyamarkan dan menutupi masalah saja bukan menyelesaikan masalah. JIT memecahkan masalah ini dengan cara menekankan pada pemeliharaan, pengendalian kulitas dan membina hubungan yang tepat dengan pemasok (dengan EDI / Electronic Data Interchange). Keterbatasan JIT Diperlukan waktu untuk membina hubungan yang baik dengan pemasok Pengurangan penyangga persediaan secara tajam dapat menyebabkan arus kerja yang terpecah dan tingkat stress yang tinggi diantara para pekerja produksi (jika para pekerja merasa bahwa JIT sekadar cara untuk lebih memeras mereka) JIT menghadapi kemungkinan kekurangan barang JIT bersedia menggantikan penjualan saat ini dengan risiko untuk mencapai jaminan penjualan masa depan. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

21 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Balance Scorecard (pertemuan 13 ) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami konsep balance scorecard 2. Mahasiswa mampu menganalisis empat perspektif yang ada pada konsep balance scorecard Balance Scorecard adalah system manajemen strategis yang mendefinisikan system akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balance scorecard menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam empat perspektif, yaitu: Perspektif keuangan menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dlam tiga perspektif lainnya. Perspektif pelanggan mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan dimana unit bisnis akan bersaing. Perspektif proses bisnis internal menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Persepektif pembelajaran dan pertumbuhan (infrastruktur) mendefinisikan kemampuan yang diperluakn oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

22 Peranan Ukuran Kinerja
Proses Penerjemaan Strategi Visi dan Strategi Keuangan Pelanggan Proses Infrastruktur Tujuan Ukuran Target Inisiatif Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

23 Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan Strategi
Kinerja dan Strategi Menghubungkan Ukuran Kinerja dengan Strategi Peningkatan Kepuasan Pelanggan Peningkatan Penjualan Peningkatan Pangsa Pasar Perancangan Ulang Produk Penurunan Unit yg cacat Pelatiahan Kualitas Infrastruktur Proses Pelanggan Keuangan Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

24 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Management) (pertemuan 14) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami konsep ABM 2. Mahasiswa memahami hubungan antara ABC dengan ABM Manajemen berdasarkan aktivitas adalah sustu pendekatan di seluruh system dan teritegrasi, yang memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya. Manajemen ini menekankan pada biaya sebagai aktivitas/ ABC dan anlisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas, maksudnya meningkatkan keakuratan mengalokasikan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya sebagai aktivitas – produk - pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut. Analisis nilai produk menekankan pada analisis aktivitas yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang tidak memberi nilai bagi pelanggan. ABM memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah selisish antara apa yang pelanggan terima (realisasi untuk pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang dikorbankan oleh pelanggan) Manajemen biaya strategi adalah (Strategic cost management) adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Umumnya perusahaan memilih strategi kepemimpinan biaya (Cost leadership) dan produk superior melalui diferensiasi produk. Tujuan dari strategi kepemimpinan biaya adalah untuk memberikan nilai yang sama atau lebih baik bagi pelanggan, dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

25 Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala
e-business (Bisnis Secara Elektronik) (pertemuan 15) Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa memahami konsep e-business 2. Mahasiswa mengetahui manfaat/ peluang dan hambatan dari e-business Bisnis secara elektronik (e-business) adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara elektronik (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. e-business diharapkan tumbuh pesan dalam tahun-tahun mendatang. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat menurunkan biaya secara signifikan jika dibandingkan dengan transaksi yang menggunakan kertas. Para akuntan menajemen perlu mengerti keuntungan, peluang dan resiko bisnis melalui elektronik ini Manfaat/Peluang e-business Dapat meningkatkan pangsa pasar (market exposure) Tidak terikat waktu dan tempat Menurunkan biaya operasional (operational cost) Melebarkan jangkauan (global reach) Meningkatkan loyalitas pelanggan (customer loyalty) Meningkatakan (supply management) Memperpendek waktu produksi Media promosi yang efektif Meningkatkan mata rantai pendapatan (value chain) Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala

26 Hambatan/Kendala dalam Bisnis secara elektronik (e-business)
Persaingan yang sangat ketat Banyak kriminalitas id internet Budaya orang Indonesia yang merasa kurang nyaman berbelanja hanya dengan melihat katalog lproduk Infrastruktur internet tidak merata Jasa kurir tidka terjangkau pada daerah tertentu Terbatasnya sambungan internet Pencurian informasi rehasia yang berharga Kerugian yang tidak terduga Kehilangan kesemplatan bisnis karena gangguan pelayanan Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak Faktor-faktor Penyebab Kegagalan e-business Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen puncak Penerapan e-business tidak diikuti proses change management Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis Buruknya infrastruktur komunikasi Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi Kurangnya dukungan finansial Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw) Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala


Download ppt "Akuntansi Manajemen By Adeh Ratna Komala"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google