Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ASPEK EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ASPEK EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI"— Transcript presentasi:

1 ASPEK EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI
MAGISTER SISTEM INFORMASI UNIKOM

2 Peranan TI dalam Bidang Ekonomi
TI telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis yang memberikan andil besar terhadap perubahan- perubahan mendasar bagi struktur, operasi dan manajemen organisasi TI dapat memenuhi kebutuhan informasi dunia bisnis dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat Pengaruh TI dalam Bidang Ekonomi melahirkan Ekonomi Digital

3 Ekonomi Digital the virtual arena in which business actually is conducted, value is created and exchanged, transactions occur, and one-to-one relationship mature by using any internet initiative as medium of exchange (Hartman, 2000) Ditandai dengan maraknya perusahaan-perusahaan baru maupun lama yang terjun ke dalam format bisnis elektronik e-business dan e-commerce arena virtual di mana bisnis dilakukan, nilai dibuat dan dipertukarkan, transaksi terjadi, dan hubungan antara satu dengan lainnya menggunakan internet sebagai media pertukaran (Hartman, 2000).

4 business process reengineering
EKONOMI KLASIK EKONOMI DIGITAL business process reengineering

5 Karakteristik Ekonomi Digital
Knowledge Digitizationon Virtualization Molecularization Internetworking Disintermediation Convergence Innoavation Prosumption Immediacy Globlization Discordance “Don Tapscott”

6 1. Knowledge Ekonomi Klasik Ekonomi Digital
Penentu keberhasilan bisnis di era digital Melekat pada manusia Artificial Intelligence

7 Transformasi Informasi analog  digital
2. Digitization Transformasi Informasi analog  digital Youtube Photobucket Itunes music store Amazon bookstore

8 3. Virtualization Bisnis di dunia nyata membutuhkan aset-aset fisik semacam gedung dan alat-alat produksi Di dunia maya memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia Google memulai usaha dari garasii mobil

9 4. Molecularization merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan Persaingan Tahun 80 microsoft vs apple Microsoft vs google Apple vs Goole Google TV  apple TV Apple store  android market Google earth  apple mengakuisisi poly9 (poly nine)

10 5. Internetworking menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain
Contoh dari pihak-pihak yang umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners, merchants, pemasok (supplier)

11 6. Disintermediation Pemasok Pelanggan mediator kecenderungan berkurangnya mediator sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. memungkinkan terjadinya transaksi antar individu tanpa harus melibatkan pihak-pihak lain

12 + + Komputasi komunikasi content 7. Convergence
tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan dalam mengkonvergensikan tiga faktor bisnis, yaitu: Komputasi, Komunikasi, dan content

13 8. Innovation inovasi secara cepat dan terus-menerus dibutuhkan agar sebuah perusahaan dapat bertahan poly9

14 PRODUSEN = KONSUMEN 9. Prosumption
konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis Contohnya adalah seseorang yang harus membayar 5 dolar US untuk mendapatkan akses ke dalam sebuah sistem mailing list. Kemudian yang bersangkutan membuat sebuah komunitas mailing list dimana setiap anggotanya harus membayar 1 dolar US kepadanya. Dalam waktu singkat yang bersangkutan telah dapat memperoleh untung dari usaha kecil tersebut. Dalam konteks ini, individu yang bersangkutan dikategorikan sebagai prosumer.

15 10. Immediacy perusahaan harus selalu peka terhadap berbagai kebutuhan pelanggan yang membutuhkan kepuasan pelayanan tertentu karena secara prinsip pelanggan akan mengadakan transaksi dengan perusahaan yang menawarkan produk atau jasanya secara lebih mudah, lebih baik dan lebih cepat

16 12. Discordance 11. Globlization
Tidak ada batas ruang dan waktu 12. Discordance Ketidaksiapan sebuah organisasi dalam menghadapi segala kemungkinan dampak negatif yang timbul akan berakibat buruk (bumerang) bagi kelangsungan hidup perusahaan. Globalisasi: Seorang kapitalis murni akan cenderung untuk melakukan bisnisnya dari sebuah tempat yang murah dan nyaman, menjual produk dan jasanya kepada masyarakat yang kaya, dan hasil keuntungannya akan ditransfer dan disimpan di bank yang paling aman dan memberikan bunga terbesar. Segmentasi market yang selama ini sering dilakukan berdasarkan batas-batas waktu dan ruang pun harus didefnisikan kembali mengingat bahwa seluruh masyarakat telah menjadi satu di dalam dunia maya, baik komunitas produsen maupun konsumen.

17 EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI NEGARA ASIA
Studi Kasus EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI NEGARA ASIA

18 Pendahuluan Secara luas layanan teknologi informasi tersebut mencakup penggunaan fasilitas berbasis telekomunikasi seperti : internet dan teknologi bergerak (mobile technology), layanan telokomunikasi bernilai tambah seperti komunikasi melalui komputer pribadi dan layanan data, layanan siaran seperti TV, radio, dan satellite broadcasting.

19 World Bank melaporkan profil pamanfaatan information and communication technology (ICT) di Indonesia, rasio jumlah komputer 9.9 per 1000 penduduk, sambungan telpon 91 per 1000 penduduk, jumlah internet host 0.8 per penduduk dengan pengguna internet sebanyak 2 juta orang

20 Menurut UNCTAD-PBB (2003), Indonesia menduduki ututan ke 77 dari 171 negara.
Untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia masih dibawah Singapura yang menempati urutan 14, Brunei urutan ke-40, Malaysia urutan ke-43, dan Filipina urutan ke-113

21 Question Research Apakah ketertinggalan penggunaan teknologi informasi berhubungan dengan ketertinggalan pertumbuhan ekonomi? Apakah penggunaan teknologi informasi selalu menjadi jaminan peningkatan produktifitas dan kinerja?

22 Indikator TIK PBB melalui UNCTAD membuat indeks pengembangan ICT yang diukur berdasarkan 4 dimensi yaitu keterhubungan (connectivity), akses (access), kebijakan (policy), dan penggunaan (diffusion). Dimensi keterhubungan menggunakan 4 indikator yaitu internet host per kapita, jumlah komputer per kapita, sambungan telpon per kapita, dan pengguna handphone per kapita.

23 TIK dan Indikator Ekonomi
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat pengembalian modal investasi di bidang teknologi informasi pada negara maju adalah positif dan signifikan, sedangkan pada negara berkembang tidak signifikan. Konsep digital divide yang menunjukkan kesenjangan tingkat penggunaan teknologi antara negara maju dan negara berkembang.

24 Semakian tinggi pendapatan per kapita yang mendorong semakin tingginya pengguna internet disebabkan oleh dua alasan. Pertama, ketika pendapatan individual meningkat, maka individu tersebut mampu memperoleh barang dan jasa tambahan, termasuk akses internet. Kedua, pendapatan yang tinggi secara umum berhubungan dengan tingkat pendidikan yang tinggi. menggunakan teknologi internet.

25 Pendapatan, Investasi, Ekspor, dan Impor di Bidang Telekomunikasi

26

27 Hasil Analisis tiga indikator TIK, yaitu jumlah komputer, pengguna internet, dan jumlah internet host, mempunyai hubungan yang sangat signifikan dan positif dengan pendapatan, investasi, ekspor, dan impor di bidang telekomunikasi. Indikator jumlah pengguna internet menunjukkan nilai korelasi yang lebih tinggi dengan penerimaan dan investasi per kapita dibandingkan indikator pengguna internet dan jumlah internet host. Untuk hubungannya dengan nilai ekspor telekomunikasi, indikator jumlah komputer menunjukkan nilai korelasi yang lebih tinggi dibandingkan pengguna internet dan jumlah internet host. Sedangkan indikator jumlah internet host menunjukkan nilai korelasi yang lebih tinggi untuk hubungannya dengan nilai impor telekomunikasi.

28 TIK dan Struktur Ekonomi
Struktur ekonomi suatu Negara juga menunjukkan hubungan dengan indikator TIK. Negara yang nilai tambah sektor pertaniannya relatif lebih besar dibandingkan sektor industri dan jasa justru menunjukkan indikator TIK yang tergolong rendah.

29 Kesimpulan Negara-negara yang tergolong tinggi tingkat penggunaan TIK-nya mempunyai nilai investasi, ekspor, dan pendapatan yang tinggi untuk produk Telekomunikasi dibandingkan negara pengguna TIK yang lebih rendah. Perbedaan tingkat penggunaan TIK tersebut secara umum berhubungan signifikan positif dengan pendapatan per kapita. Dari sudut pandang ekonomi, Teknologi Informasi mengubah baik biaya relative modal maupun biaya informasi Teknologi informasi dapat dilihat sebagai factor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional


Download ppt "ASPEK EKONOMI TEKNOLOGI INFORMASI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google