Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH"— Transcript presentasi:

1 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI DALAM AKSELERASI PENURUNAN AKI DAN AKB DI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH DINKES PROVINSI JATENG 2015

2 MASALAH KESEHATAN PM: DBD, TB, HIV/AIDS.
PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR (DOUBLE BOURDEN DISEASE). PM: DBD, TB, HIV/AIDS. PTM: HIPERTENSI (52,93%), DM (14,96%), ASMA BRONKIALE (10,37%), KLL (8,04%), PSIKOSIS (3,37%), dst. AKI (711 KASUS, aki= 126,55) DAN AKB (5666 KASUS, AKB= 10,08). KESLING KURANG BAIK: PENCEMARAN LINGKUNGAN, HYGIANE SANITASI. PEMBIAYAAN KESEHATAN: TOTAL COVERAGE TAHUN 2019

3 DATA AKI AKB JAWA TENGAH

4 KASUS KEMATIAN IBU 2014 Jateng = 711 kasus (AKI= 126,55) 4

5 TREN ANGKA KEMATIAN IBU
2009 2010 2011 2012 2013 2014 Angka Kematian Ibu (per kelahiran hidup) 117,02 104,97 (611 Kasus) 116,01 (668 Kasus) 116,34 (675 Kasus) 118,62 (668 kasus) 126,55 (711 kasus) Kab. dengan Kasus Kematian Ibu tertinggi Th.2014: Brebes, Kab. Tegal, Grobogan, Pemalang Kab. Pekalongan 5

6

7 PERBANDINGAN KASUS KEMATIAN IBU DI JATENG – DIY DAN TREND NEGARA ASEAN
2013 2014 118,62 (668 kasus) 126,55 (711 kasus) Jumlah Penduduk DIY Th. 2014= ; Jateng= AKI TH =359 7

8 TREN ANGKA KEMATIAN BAYI
2009 2010 2011 2012 2013 2014 Angka Kematian Bayi (per kelahiran hidup) 10,37 (5.938 kasus) 10,62 (6181 Kasus) 10,34 (5954 Kasus) 10,75 (6235 Kasus) 10,41 (5865 kasus) 10,08 (5666 kasus) Kab. dengan Kasus Kematian Bayi tertinggi Th.2014: Grobogan, Brebes, Cilacap, Kab. Tegal, Banyumas dan Kota Semarang. 8

9 AKB Jawa Tengah Tahun 2014 AKB Jawa Tengah Tahun 2013 = 10,41/1000 KH

10 AKABA Jawa Tengah 2014 AKABA Jawa Tengah Tahun 2014 = 11,54/1000 KH

11 SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG

12 PETA SARANA KESEHATAN PER EKS KARESIDENAN
EKS KARS. SEMARANG Jml. Kec. : 92 Jml. Desa/Kel : 989/ 259 Jml RS Pem/TNI-POLRI : 10 / 3 Jml RSK Pem/TNI-POLRI : 1/1 Jml RSJ Pem : 1 Jml RSU/K Swt : 28/7 Jml. Pusk : 156 (RI 62) EKS KARS. PATI Jml. Kec. : 76 Jml. Desa/Kel : / 56 Jml RS Pem/TNI-POLRI : 8 / 3 Jml RSU/K Swt : 16/ 6 Jml. Pusk : 111 (RI 46) EKS KARS. PEKALONGAN Jml. Kec. : 91 Jml. Desa/Kel : / 118 Jml RS Pem/TNI-POLRI : 10 / 1 Jml RSU/K Swt : 24 / 7 Jml. Pusk : 158 (RI 49) Jepara Jepara Pati Kota Tegal Kota Pekalongan Kudus Rembang Brebes Batang Demak Blora JABAR Tegal Pemalang Batang Kendal Kota Smg Pekalongan Grobogan JATIM Temanggung Kab Semarang Purbalingga Salatiga Banyumas Wonosobo Kab. Mgl Sragen Banjarnegara Magelang Cilacap Boyolali Kota Mgl Surakarta SRK Cilacap Kebumen Kr.anyar Purworejo Magelang Klaten Sukoharjo DI. Yogyakarta EKS KARS. BANYUMAS Jml. Kec. : 89 Jml. Desa/Kel : / 72 Jml RS Pem/TNI-POLRI : 7/1 Jml RSK Pem : 2 Jml RSU/K Swt : 20 / 13 Jml. Pusk : 134 (RI 54) Wonogiri PROVINSI JAWA TENGAH Jml. Kec.: 573 Jml Desa/Kel : / 769 Jml RS.Pem/TNI-POLRI: 52/ 11 Jml RSK Pem /TNI-POLRI : 8/1 Jml RSU/K Swt : 151/ 61 Total RSU /K: 214/ 70 Jml Pusk : 875 (RI 318) EKS KARS. KEDU Jml. Kec. : 101 Jml. Desa/Kel : / 110 Jml RS Pem/TNI-POLRI: 6/1 Jml RSJ Pem : 1 Jml RSU/K Swt : 23 / 10 Jml. Pusk : 144 (RI 36) EKS KARS. SURAKARTA Jml. Kec. : 124 Jml. Desa/Kel : / 154 Jml RS Pem/TNI-POLRI : 11 / 2 Jml RSJ & RSK Pem : 3 Jml RSU/K Swt : 40/ 18 Jml. Pusk : 172 (RI 71) 12

13 RATIO DOKTER UMUM, Sp. OBGYN, Sp. ANAESTESI, Sp. ANAK
RASIO DOKTER UMUM RASIO DOKTER Sp. OBGYN RASIO DOKTER Sp. ANAESTESI RASIO DOKTER Sp. ANAK

14 RATIO BIDAN DESA Keterangan : Jateng: Ratio = 1.15 Target = 1 14
Kota Salatiga Klaten Banyumas Banjarnegara Wonosobo Temanggung Kendal Wonogiri Blora Kudus Grobogan Demak Sragen Purbalingga Kebumen Purworejo Kr.anyar Pati Rembang Kota Pekalongan Batang Pekalongan Pemalang Brebes Tegal Kota Semarang Cilacap Boyolali Kab Semarang Kota Tegal Jepara Surakarta Kota Magelang DI. Yogyakarta Kab. Magelang Sukoharjo Jepara Batang Pekalongan JABAR JATIM Magelang Cilacap SRK Magelang Keterangan : Ratio > 1,00 0,80 < Ratio < 1,00 Ratio < 0,80 Kota (Non Bidan Desa) 14

15 ANALISA KEMATIAN IBU DAN BAYI

16 PENYEBAB KEMATIAN IBU 2014 16

17 KEMATIAN IBU MENURUT UMUR
2013 2014

18 KEMATIAN IBU MENURUT TK PENDIDIKAN
2014 2013

19 KEMATIAN IBU MENURUT JML ANAK
2013 2014

20 KEMATIAN IBU SESUAI DG JML ANC
2013 2014

21 SEBAB KEMATIAN IBU 2013 2014

22 MENINGGAL SAAT 2013 2014

23 PENOLONG PERSALINAN 2013 2014

24 TEMPAT MENINGGAL 2013 2014

25 KEMATIAN DI RS 2013 2014

26 SEBAB KEMATIAN BAYI 2014

27 PERMASALAHAN KUALITAS/ KUANTITAS SDM Kesehatan. SARPRAS.
PEMBIAYAAN (Jamkesda, BPJS). SOTK: Kedudukan RSUD dan Dinkes Kab/Kota terpisah. Regulasi: belum ada PerBup/PerWal untuk prioritas masalah kesehatan utama; pengaturan produksi SDM Nakes. SIK: un-integrated.

28 Fasilitas Intensive care
PENYAKIT LAIN 2014 1 Deteksi dini Rujukan 2 Diagnosis Pengawasan Prosedur tetap 3 Fasilitas Intensive care RUJUKAN BALIK

29 1 2 3 PERDARAHAN Diagnosis Pengawasan Manajemen tim RESPON TIME
Stabilisasi rujukan Prosedur tetap Kerjasama tim Puskesmas PONED Komunikasi rujukan 2 Diagnosis Pengawasan Manajemen tim 3 RESPON TIME FASILITAS PENUH KETERANGAN: PELAYANAN PRIMER PELAYANAN SEKUNDER PELAYANAN TERSIER

30 1 2 PREEKLAMPSIA/EKLAMPSIA 2014 Deteksi dini Diagnosis
Stabilisasi rujukan Prosedur tetap Puskesmas PONED Komunikasi rujukan MITRA BIDAN SpOG 2 Stabilisasi PENGAMBILAN KEPUTUSAN TINDAKAN KERJASAMA TIM KESADARAN MASYARAKAT, PEMBIAYAAN

31 KEBIJAKAN DAN STRATEGI

32 VISI JATENG MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA & BERDIKARI
“Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” Sejahtera kondisi dimana Terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat; Terciptanya hubungan antar masyarakat dan Tersedianya sarana Berdikari merupakan tindakan yang didasarkan pada kekuatan sendiri atau berposisi berdiri di atas kaki dan prasarana publik sendiri. Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” merupakan instrumen untuk ciptakan nilai kesejahteraan yg setara bagi segenap komponen masy Jateng & mewujudkan kondisi Jateng yg berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi & berkepribadian di bidang kebudayaan, yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan. 4

33 MISI 1 Membangun Jateng berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bid Politik, Berdikari di Bid Ekonomi, & Berkepribadian di Bid Kebudayaan. 2 Mewujudkan Kesejahteraan Masy yg Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran. 3 Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. 4 Memperkuat Kelembagaan Sosial Masy untuk Kat Persatuan & Kesatuan. 5 Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak. 6 Kat Kualitas Yan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat. 7 Kat Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jateng yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan.

34 Mewujudkan Kesejahteraan Masy yg Berkeadilan,
MISI 2 Mewujudkan Kesejahteraan Masy yg Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan & Pengangguran. FOKUS PROGRAM PEMBANGUNAN a. Rakyat Sehat, dengan memberikan Jaminan dasar • Penguatan Kapasitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM; kesehatan dengan mengutamakan • Peningkatan Produktivitas Pemasaran dan Jaringan Usaha; masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan khusus; • Peningkatan Kualitas SDM dan KUMKM; b. Optimalisasi penyelenggaraan • Pengembangan Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Lokal; Pendidikan, dg: kat & • Kat Logistik Daerah, Akses Pasar Dalam Negeri & Pemberdayaan UDKM memperluas jangkauan tunjangan siswa berprestasi kurang mampu; • Pengembangan Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan; kat tunjangan guru honorer & tenaga kependidikan tidak tetap; • Pengembangan Akses Permodalan dan Efektivitas Pembiayaan; kat kualitas sarpras dik; kat • Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; penyelenggaraan/ kualitas mata pelajaran;

35 KELUARGA MASYARAKAT LINSEK

36 Integrasi Pelayanan Kesehatan Gizi & KIA
Rawat Inap di RS Rujukan & Puskesmas Tersier Sekunder Rawat Jalan di RS & Puskesmas & Pelayanan Outreach TEMPAT PELAYANAN T I NGKA T P ENCEGAHAN Primer Perawatan oleh Keluarga & Masyarakat Continuum of care pathways

37 Intervensi di tingkat keluarga & masyarakat
Buku KIA : promotif, preventif, rujukan & identifikasi masalah KIA Fe & asam folat, Konseling IMD & ASI Eksklusif pada ibu hamil Penyuluhan PHBS : cuci tangan pakai sabun Deteksi dini neonatal , bayi dan balita sakit bagi kader Pelayanan neonatal sesuai standar (Form Manajemen Terpadu Bayi Muda), KMC (Kangoro Mother Care) Oralit dan zinc bila diare Program Perencanaan Persalinan & Pencegahan Komplikasi Kelas Ibu hamil, kelas ibu balita, PAUD, BKB P4K

38 Intervensi di tingkat pelayanan dasar
Peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan antenatal (Pemantapan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal sesuai standar termasuk Antenatal Terpadu; Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil) Meningkatkan Persalinan di fasilitas yankes Pelayanan neonatal essensial sesuai standar Peningkatan pelayanan pencegahan komplikasi kebidanan dan neonatus (PONED) AMP

39 Intervensi di tingkat pelayanan rujukan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif, 24 jam seminggu di Kab/Kota Pelayanan rujukan nifas dan bayi baru lahir Pelayanan rujukan Pelayanan level 3 di tingkat regional Transportasi rujukan AMP

40 TERIMA KASIH


Download ppt "DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google