Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA SOCIAL CHANGES

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA SOCIAL CHANGES"— Transcript presentasi:

1 PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA SOCIAL CHANGES
ESA162 –SOSIOLOGI Dosen Pengampu Drs. A. MUIZ AZIZ, M.Si KELOMPOK 3

2 PENGERTIAN PERUBAHAN SOSIAL
Menurut Soedjono Dirdjosisworo (1985) perubahan fundamental yang terjadi dalam struktur sosial, sistem sosial dan organisasi sosial. Menurut Karl Manheim (Lauer, 1993:248) “changing community is not determined by a set of unshakable commands, but is engaged in a permanent search for new norms to express change experiences. The content of conscience is accordingly not determined by explicit and rule but is continuously shaping itself a new” Jelaslah, bahwa perubahan masyarakat dalam intinya ialah perubahan norma-norma masyarakat

3 BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
DILIHAT DARI BENTUKNYA. Perubahan sebagai suatu kemajuan merupakan perubahan yang memberi dan membawa kemajuan pada masyarakat (progress) Jika perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai sebuah kemunduran (regress) DILIHAT DARI SEGI WAKTUNYA. Revolusi Evolusi PERUBAHAN YANG DIRENCANAKAN ATAU TIDAK DIRENCANAKAN. Perubahan yang direncanakan Perubahan yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

4 POLA PERUBA-HAN SOSIAL
POLA LINEAR menurut pemikiran ini perkembangan masyarakat mengikuti suatu pola yang pasti. Etzioni-Halevy dan Etzioni –karya Comte dan Spencer. “Hukum Tiga Tahap” tahap Teologis dan Militer tahap metafisik dan yuridis tahap Ilmu Pengetahuan dan Industri Comte dan Spencer berbicara mengenai perubahan yang senantiasa menuju ke arah kemajuan Namun adapula pandangan unilinear yang cenderung menagung-agungkan masa lampau dan melihat bahwa masyarakat berkembang ke arah kemunduran –suatu pandangan yang oleh Wilbert E.Moore (1963) dinamakan “primitivisme”

5 POLA SIKLUS (the circulation of elites)
masyarakat berkembang laksana suatu roda: kadangkala naik ke atas, kadangkala turun ke bawah.  karya Vilfredo Pareto (lihat Pareto, 1935 dalam Etzioni-Halevy dan Ezioni, ed. 1973:26-29). Dalam tulisannya mengenai sirkulasi kaum elite (the circulation of elites) Pareto: aristokrasi senantiasa akan mengalami transformasi; Sejarah, menurut Pareto, merupakan tempat pemakaman bagi aristokrasi. Pareto pun mengacu pada pengalaman kaum aristokrat di Yunani, Romawi dan sebagainya.

6 GABUNGAN BEBERAPA POLA
Max Weber merupakan tokoh sosiologi klasik lain yang menurut Etzioni-Helevy dan Etzioni menghasilkan teori yang berpola siklus (lihat Weber, 1958 dan 1947 dalam Etzioni-Halevy dan Etzioni,  eds., 1973:40-53).  Pemikiran  Weber yang dinilai mengandung pemikiran siklus ialah pembedaannya antara tiga jenis wewenang: kharismatik, rasional-legal dan tradisional. Weber melihat bahwa wewenang yang ada dalam masyarakat akan beralih-alih; wewenang kharismatik akan mengalami rUtinisasi sehingga beralih menjadi wewenang tradisional atau regional-legal; kemudian akan muncul lagi wewenang kharismatik, yang diikuti dengan rutinisasi; dan seterusnya. Di pihak lain, Weber pun melihat adanya perkembangan linear dalam masyarakat, yaitu semakin meningkatnya rasionalitas. Pandangan-pandangan para tokoh sosiologi klasik tersebut sudah banyak yang ditinggalkan oleh para tokoh sosiologi modern. teori tiga tahap Comte tidak dianut lagi. Meskipun di kalangan tokoh sosiologi modern pun terdapat penganut pendekatan konflik, seperti misalnya Ralf Dahrendorf, namun mereka pun sudah meninggalkan banyak di antara pemikiran asli Marx

7 TEORI-TEORI MODERN MENGENAI PERUBAHAN SOSIAL
Teori modernisasi negara-negara terbelakang akan menempuh jalan sama dengan negara industri maju di Barat sehingga kemudian akan menjadi negara berkembang pula melalui proses modernisasi. Teori ketergantungan (dependensia) yang didasarkan pada pengalaman negara-negara Amerika Latin ini perkembangam dunia tidak merata; negara-negara industri menduduki posisi dominan sedangkan negara-negara Dunia ketiga secara ekonomis tergantung padanya. negara-negara dunia ketiga yang mengalami kolonialisme dan neo-kolonialisme, khususnya di Amerika Latin, tidak mengalami "tinggal landas" tetapi justru menjadi semakin terbelakang. Teori sistem dunia Immanuel Wallerstrein ini perekonomian kapitalis dunia kini tersusun atas tiga jenjang: negara-negara inti, negara-negara semi-periferi dan negara-negara periferi.

8 RUANG LINGKUP PERUBAHAN SOSIAL
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi bidang yang sangat luas. Selo Soemardjan “Segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan perilaku diantara kelompok dalam masyarakat” (Soekanto, 2002). Perubahan sosial meliputi bidang pendidikan, ekonomi, hukum, dan teknologi. Perilaku sosial dapat terjadi pada tingkat individu, kelompok sosial, kelompok besar, maupun kelompok yang sangat besar.

9 FAKTOR-FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL
PERUBAHAN YANG BERASAL DARI MASYARAKAT ITU SENDIRI FAKTOR PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN. FAKTOR JUMLAH PENDUDUK.  FAKTOR PERTENTANGAN DAN PEMBERONTAKAN. PERUBAHAN YANG BERASAL DARI LUAR MASYARAKAT PENGARUH KEBUDAYAAN MASYARAKAT LAIN. PEPERANGAN.

10 PROSES PERUBAHAN SOSIAL
Astrid S. Susanto (1977) fase reorganisasi sehubungan dengan proses penyesuaian nilai-nilai dan norma-norma dalam kehidupan masyarakat 1) kegelisahan dan ketidakpuasan pada sebagai penduduk (biasanya kaum terpelajar). 2) Terdapat popular-stage atau tersebarnya ide-ide perubahan. 3) Adanya program perencanaan pembangunan secara sistematis, 4)Adanya sistematika dalam pelaksanaan perencanaaan (formal stage) 5) Adanya badan yang menyalurkan stimulasi pembangunan terencana dengan akibat bahwa pendapat diterima (institution stage) 6) Kompromi pelaksanaan bahan penolakan ataupun bahan penerimaan sepenuhnya, dan 7) Adanya sosial planning atau sosial organization  sebagai hasil research. Astrid Susanto (1977) tiga alternatif arah perubahan a) Perubahan akan bergerak ke arah baru dengan landasan pola perilaku dan nilai lama, b) Perubahan akan bergerak menuju pada suatu bentuk semi atau pertengahan antara nilai-nilai, c) Perubahan dapat bergerak ke arah suatu pola perilaku dan nilai yang sama sekali baru.

11 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PROSES PERUBAHAN SOSIAL
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PROSES PERUBAHAN. KONTAK DENGAN KEBUDAYAAN LAIN. SISTEM PENDIDIKAN FORMAL YANG MAJU FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHALANGI TERJADINYA PERUBAHAN. Kurangnya hubungan masyarakat lain. Perkembangan ilmu pengetahuan lambat. Adanya kepentingan-kepentingan tertanam dengan kuat. Rasa takut terjadinya kegoyahan integrasi kebudayaan. Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap yang tertutup. Hambatan-hambatan yang bersikap ideologis. Adat atau kebiasaan. Nilai hakekat HIDUP buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

12 PERUBAHAN SOSIAL ABAD-20
Teori-teori para perintis awal sosiologi muncul sebagai reaksi perubahan-perubahan sosial besar yang terjadi masyarakat Barat Berakhirnya perang dunia II diikuti perubahan-perubahan sosial besar dikawasan Asia, Afrika, dan Amerika selatan Pusat-pusat studi yang mengkhususkan diri pada masyarakat non-Barat ini mulai berkembang di berbagai negara Barat. Giddens (1989) kesaling-ketergantungan masyarakat dunia semakin meningkat. Proses peningkatan kesaling-ketergantungan masyarakat dunia ini dinamakannya globalisasi dan ditandai kesenjangan besar Gejala-gejala perubahan sosial lain tumbuh dan berkembangnya negara-negara industri baru, dan meningkatnya komunikasi antar negara globalisasi diulas oleh Waters. Waters berpandangan globalisasi berlangsung di tiga bidang kehidupan, yaitu perekonomian, politik, dan budaya. ekonomi berlangsung dibidang perdagangan, produksi, investasi, ideologi, organisasi, pasar modal, dan pasar kerja politik terjadi di bidang kedaultan negara, fokus kegiatan pemecah masalah, organisasi internasional, hubungan internasional, dan budaya politik budaya, terjadi dalam bidang keagaman, etnisitas, pola pertukaran benda berharga, produksi dan distribusi, dan pariwisata.

13 PERUBAHAN SOSIAL DI ASIA TENGGARA
Kontak antara masyarakat barat dengan pribumi yang telah mengakibatkan perubahan sosial pada masyarakat Asia Tenggara menarik perhatian ahli para ilmuwan sosial. Kemajemukan masyarakat-masyarakat di Asia Tenggara memungkinkan munculnya konsep dan teori yang dilandaskan pada pengalaman khas berbagai masyarakat Asia Tenggara. J.H. Boeke, seorang ahli ekonomi Belanda mempertanyakan mengapa dalam masyarakat Barat kekuatan kapitalisme telah membawa peningkatan taraf hidup danpersatuan masyarakat barat, sedangkan dalam masyarakat timur kapitalisme justru bersifat merusak. Dengan datangnya kapitalisme di masyarakat timur ikatan-ikatan komunitas melemah, dan taraf hidup masyarakat menurun . kapitalisme telah mengakibatkan terjadinya ekonomi dualistis. Dalam suatu masyarakat dualistis, kita jumpai sejumlah antitesis, yaitu pertentangan antara faktor produksi pada masyarakat barat yang dinamis dan pada masyarakat pribumi di pedesaan yang bersifat statis, masyarakat perkotaan (yang terdiri atas masyarakat barat) dengan masyarakat pedesaan (orang timur), ekonomi uang dan ekonomi barang, sentralisasi administrasi dan lokalisasi, kehidupan yang didominasi mesin (masyarakat barat) dan yang didominasi  kekuatan alam (masyarakat timur), dan perekonomian produsen dan perekonomian konsumen.

14 PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA
Perubahan sosial terlihat di Indonesia pada saat masa peralihan demokrasi terpimpin menuju ke era orde baru dan reformasi Pada masa Demokrasi Terpimpin, negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. berorientasi pada usaha penyelamatan ekonomi nasional terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Tindakan dilakukan adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah menempuh Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi. Kerja Sama Luar Negeri. Pembangunan Nasional. pelaksanaan program-program merupakan salah satu contoh dari perubahan sosial yang direncanakan. Program-program ini kemudian membawa Indonesia ke arah industrialisasi yang dirasa mampu membawa bangsa ke arah yang lebih maju. Salah satunya adalah Program PELITA

15 ANALISA TEORI PERUBAHAN MASYARAKAT DARI SEGI EKONOMI
Munculnya kota-kota industri baru mampu merubah kondisi ekonomi masyarakat sekitar. Terjadi revolusi sosial pada masyarakat khususnya masayarakat desa.  lembaga-lembaga masyarakat akan terpengaruh. Bagi masyarakat agraris, industrialisasi yang terjadi melalui pembangunan industri di daerahnya, lahan pertanian yang selama ini menjadi sumber ekonomi masyarakat menjadi hilang karena digunakan untuk industri. Tatkala pemerintahan Orde Baru berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa, Pertumbuhan ekonomi yang cukup mencengangkan pada peroide itu telah membuat kantong pemerintah menjadi membumbung. mendorong pula berkembangnya sektor swasta. Bobot beban kultural menjadi semakin memberat dengan semakin derasnya arus globalisasi dalam kehidupan masyarakat.  Kebijakan pembangunan yang relatif terbuka telah menyediakan peluang baru bagi masuknya berbagai produk industri dari negara-negara maju ke tengah denyut jantung kehidupan masyarakat.   kecendrungan konsumerisme semakin berat, Kebutuhan “pamer” itu sendiri pada dasarnya berkaitan erat dengan tuntutan kehidupan masyarakat industri itu sendiri menanggulanginya tidak selalu mudah, terutama karena membutuhkan dana yang cukup besar. Hidup dalam masyarakat yang terjerat dalam pola hidup konsumerisme memang sering terasa membebani kehidupan.

16 KESIM-PULAN perubahan sosial masyarakat dalam intinya ialah perubahan norma-norma masyarakat. Karena perubahan norma dan proses pembentukan norma baru dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang Perubahan sosial mempunyai banyak sisi untuk dibahas. Indonesia khususnya, perubahan sosial secara drastis terjadi saat periode terpimpin menuju orde baru dan saat periode reFormasi berlangsung. Perubahan-perubahan sosial tersebut berlangsung relatif cepat dan menyentuh hampir keseluruhan aspek di masyarakat. SA RAN menseleksi dan memilah Mari belajar dari sejarah, untuk memilih hanya perubahan yang dirasa baik ke depannya. Dimulai untuk tidak dengan mudah meniru budaya lain sebagai perubahan sosial di dalam diri kita sendiri, namun dilengkapi dengan analisis sederhana apakah perubahan tersebut baik untuk diri kita.

17 Change is the law of life And those who look only to the past or present are certain to miss the future. John F. Kennedy OUR TEAM LEADER -Reynald Depi S. Exchequer-Nia. H Nia. M Devi. Y Sholehah M Dwi.N Seviana. W SECRETARY-Nesly. M Theresa. A Danny. D


Download ppt "PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA SOCIAL CHANGES"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google