Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTANIAN LAHAN KERING

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTANIAN LAHAN KERING"— Transcript presentasi:

1 PERTANIAN LAHAN KERING
(Dryland Farming) Menurut Oram (1980), pertanian lahan kering (dryland farming) merupakan kegiatan budidaya tanaman yang dilakukan dalam kondisi tekanan kekeringan (sedang sampai berat) selama sebagian besar  masa tanam, sehingga memerlukan teknik-teknik budidaya khusus, jenis tanaman tertentu, dan sistem usahatani tertentu untuk memungkinkan produksi dapat dilakukan secara berkelanjutan.

2 “Dryland farming” mencakup usaha budidaya di daerah beriklim semi ringkai (semi arid) sampai daerah beriklim ringkai (arid).  Sedangkan istilah “unirrigated land” (lahan tak beririgasi) lebih ditujukan pada usaha budidaya pertanaman pada daerah dengan suplai air terbatas karena tidak memiliki jaringan irigasi.

3 Sebenarnya istilah dryland farming lebih merujuk pada tipologi daerah dengan ciri iklim tertentu. 
Kriteria zona lahan kering ditentukan berdasarkan nisbah (ratio) ) rerata presipitasi tahunan (P) terhadap evapotranspirasi potensial tahunan (PE) (World Resources Institute)

4 Evapotranspirasi potensial tahunan merupakan jumlah lengas yang, bila tersedia, akan hilang dari satu luasan lahan tertentu karena evaporasi dan transpirasi Evaporasi ini (dihitung menggunakan Pan Evaporation Method atau dari data meteorologi (The FAO Penman-Monteith method)

5 Dengan menggunakan nisbah tersebut (P/PE), dunia dipilah ke dalam enam zona keringkaian/ariditas, yaitu: ringkai berlebihan (hyper-arid), ringkai (arid), semi-ringkai (semi-arid), sub-lembab kering (dry sub-humid), lembab (humid), dan dingin (cold).

6 Indek Ariditas Indek ariditas adalah indikator numerik yang menyatakan derajat kekeringan iklim suatu lokasi. Indek ini menyajian pedoman utk mengidentifikasi lokasi atau membatasi wilayah yg menderita/mengalami defisit air tersedia, suatu kondisi yg dapat mempengaruhi secara dahsyat efektifitas penggunaan lahan utk aktifitas pertanian

7 Indeks Ariditas Classification Aridity Index Global land area Hyperarid AI < 0.05 7.5% Arid 0.05 < AI < 0.20 12.1% Semi-arid 0.20 < AI < 0.50 17.7% Dry subhumid 0.50 < AI < 0.65 9.9% There is no universal agreement on the precise boundaries between classes such as 'hyper-arid', 'arid', 'semi-arid', etc.

8 Aridity Zone

9 ZONA IKLIM SEMI ARID Di INDONESIA
Iklim semiarid adalah zona iklim yang ditandai oleh : kondisi musim yang ekstrim curah hujan relatif rendah dan sangat jarang terjadi hujan lebat musim kering yang relatif panjang fluktuasi temperatur sangat besar

10 kelembaban udara sepanjang tahun sebagian besar sangat rendah
intensitas radiasi matahari yang tinggi pertanaman (vegetasi) berupa steppe dan belukar

11 Iklim semi arid di Indonesia berada di propinsi NTT (3,35 juta ha) dan NTB (1,8 juta ha); dan lebih dari 2,2 juta ha diantaranya sangat potensial untuk pertanian

12

13 Karakeristik Iklim di NTT
Iklim semi arid di NTT sangat dipengaruhi kondisi geografis yang berdekatan dengan Benua Australia Musim kering: Maret - Desember Musim hujan: Desember - Maret, dpt juga terjadi lebih pendek Rata-rata curah hujan tahunan bervariasi: 36 – 4,127 mm/tahun. Suhu udara berkisar antara 20.3o C o C. Iklim ini tentu saja sanagat berbeda dengan ilklim daerah lain di indonesia yang secara umum di dominasi iklim tropis.

14 Sumbawa Besar – Dompu, NTB Memilki curah hujan rata-rata tahunan ( ) sebesar 1.038,73 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 77 hari.

15 Tantangan sistem Pertanian di zona Semi Arid
Tantangan utama di daerah NTB dan NTT utk pengembangan pertanian lahan kering adalah: Defisit air, stress air, kekeringan. Temperatur udara tinggi Kesuburan tanah rendah

16 Tantangan sistem Pertanian di zona Semi Arid di NTT-NTB
1. Curah hujan rendah Defisit air Stress air (water stress) Kekeringan (drought) 2. Suhu udara tinggi Perkembangan tanaman terhambat Awal pembentukan buah terganggu Produksi 3. Kesuburan tanah rendah Miskin unsur hara salinitas

17 Less Rainfall Pd kebanyakan daerah semiarid memiliki curah hujan antara 500 – 1000 mm pertahun. Ini berarti bahwa kejadian defisit air, stress air, dan kekeringan merupakan suatu hal yg biasa/selalu terjadi. Efektifitas penggunan air utk tanaman juga rendah, dan utk itu dpt ditingkatkan dgn pemanenan air hujan.

18 1. Curah Hujan Rendah Curah hujan rata-rata per tahun sebesar 1.038,73 mm jumlah hari hujan sebanyak 77 hari. Dompu-NTB Defisit air, stress air, dan kekeringan merupakan suatu hal yg biasa/selalu terjadi.

19

20 Waingapu (P. Sumba) WAINGAPU NTT

21 Jumlah Bulan Basah : 1 Jumlah Bulan Lembab : 4 Jumlah Bulan Kering : 7

22 Perbandingan JBB, JBL, dan JBK antara di Jakarta, Sumbawa, dan di Waingapu (Oldeman)
NTT Sumbawa NTB JBB 6 1 JBL 2 4 JBK 7 10

23 2. Suhu Udara Tinggi Setiap varietas tanaman memerlukan suhu optimum utk perkembangan vegetatif, di luar suhu optimum pertumbuhan akan menurun Dmk juga untuk pembentukan biji, memerlukan suhu optimum tertentu; di luar suhu optimum pembentukan biji terganggu dan produksi menurun

24 This image shows graphs of how the growth rate of corn and soybeans are affected by air temperatures

25 3. Kesuburan Tanah Rendah
Challenges related to soils are either due to low nutrients, presence of alkaline, saline, or acidic soils. The majority of semiarid soils are prone to salinity and this poses a major constraint to crop production.

26 No references available related to soil fertility in NTT

27 pH >8.5 kadang-kadang sampai 10.7
Sodic soil or alkaline soil: Tersebar luas di daerah-daerah arid dan semi arid Memiliki konsentrasi tinggi free carbonate and bicarbonate and berlebihan Na pd permukaan pertukaran partikel kley (clay) Defisiensi N, P, dan Zn pH >8.5 kadang-kadang sampai 10.7 Struktur tanah buruk (terdispersi) Kemampuan menghantar air (konduktivitas hidrolik) buruk dan tanah sulit ditembus akar Lengket saat basah dan keras saat kering

28 Sistem pertanian yg dikembangan di lahan kering beriklim kering di NTB dan NTT
NTT dan NTB merupakan Propinsi yang memiliki lahan kering paling luas yaitu 3,35 juta hektare. Tetapi hanya 34% yang sudah dikelola oleh masyarakat untuk lahan pertanian.

29 Sistem Usahatani yg sudah dikembangkan di NTT dan Sebagian NTB
Peternakan Sistem Pertanian Terpadu Lahan Kering Beriklim Kering (SPTLKIK).

30 Peternakan Di daerah semi-arid lebih cocok untuk produksi ternak dibanding untuk produksi bentuk pertanian lainnya.

31 Dalam dokumen Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) , Provinsi NTB tergabung dalam Koridor V bersama Bali dan NTT. Koridor V ditetapkan sebagai produsen sapi untuk mendukung swasembada daging 2014, guna mewujudkan ketahanan pangan asal ternak berbasis sumber daya lokal.

32

33

34 Kawasan peternakan sapi potong di Sumbawa, NTB
Kawasan peternakan sapi potong di Sumbawa, NTB.  Fotografer: zaky al hamzah

35 Persoalan yg dihadapi adalah kekurangan makanan dan air, sehingga ternak mengalami stress klimat ditambah stress makanan.

36 Kawanan kuda liar berteduh di bawah pohon asam saat terik matahari.

37 Pertanian Keberhasilan perencanaan pembangunan pertanian di suatu daerah kering tergantung pada pemanfaatan air secara efektif yang berasal dari curah hujan dalam selang waktu yang tepat, sehingga kebutuhan air bagi tanaman terpenuhi.

38 Sistem/model pertanian yan dikembangkan di lahan kering beriklim kering/semi arid (LKIK) oleh Badan Litbang Pertanian adalah Sistem Pertanian Terpadu Lahan Kering Beriklim Kering (SPTLKIK).

39 Ciri utama sistem pertanian terpadu tsb (SPTLKIK) adalah:
“eksplorasi sumber daya air permukaan dan air tanah yang digunakan dengan seefektif mungkin, dengan dukungan konsep minimum run off dan pengembangan embung, zero waste, serta pemanfaatan varietas dan berbagai teknologi unggul lainnya”.

40 Pemanfaatan air tanah dalam sebagai alternatif irigasi suplementer pada budidaya pertanian terpadu di NTT

41 Pemanfaatan groundwater utk irigasi tanaman sayuran

42


Download ppt "PERTANIAN LAHAN KERING"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google