Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

FITOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SENDI

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "FITOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SENDI"— Transcript presentasi:

1 FITOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SENDI
Hanif Nasiatul Baroroh Laboratorium Farmasi Klinis Jurusan Farmasi FKIK Unsoed

2 Osteoartritis

3 Osteoarthritis gangguan sendi yang bukan karena gangguan imun
penyebabnya bisa bermacam-macam, seringkali bersifat idiopatik, dengan ciri terjadinya degenerasi tulang rawan. terjadi ketidak seimbangan antara pembentukan dan perusakan/degradasi tulang rawan. tidak bersifat sistemik seperti rematik artritis, umumnya terjadi pada usia di atas 45 tahun. Sifat inflamasinya umumnya lebih ringan dan lebih terlokalisir dibandingkan rematik artritis.

4

5

6 PENYEBAB / PEMICU OA 1. Umur : >60 th
2. Wanita yg sdh menopausa > berpeluang dibanding lelaki ( 3 : 1 ) 3. Faktor genetik 4. Obesitas (membebani sendi lutut) 5. Cedera sendi

7 Lanjutan : Penyebab ….. 6. Peradangan pada sendi : memacu lepasnya enzim ttt dlm sendi, akan merusak matriks rawan sendi & menim- bulkan OA 7. Endapan di rawan seni (Na-urat, piro- fosfat) akan memacu timbulnya OA 8. Tulang yang padat : pada pelari dan penyandang obesitas  memacu terjadi –nya OA

8 Gejala OA : Nyeri sendi, gerak sendi terhambat, kaku sendi pada pagi hari, sendi berbunyi bila digerakkan, sendi mengalami pembeng -kakkan, aktivitas berjalan terganggu, terdapat tanda-tanda peradangan, dan terjadi perubahan bentuk sendi secara permanen.

9 Obat-obat OA analgesik non-opiat seperti parasetamol, NSAID,
inhibitor selektif COX-2, analgesik topikal injeksi intra artikular : glukokortikoid Viscosupplement (asam hialuronat) Chondroitin sulfat/glucosamine

10 Gout

11 Gout atau encok gangguan sendi yang disebabkan oleh gangguan pada metabolisme purin sehingga berakibat terganggunya keseimbangan antara sintesis zat asam urat dengan ekskresinya melalui ginjal. Pada pasien gout, kadar asam urat dalam darahnya terlampau tinggi (hiperurikemia). Gangguan yang dapat terjadi dengan kadar asam urat yang tinggi antara lain adalah nyeri sendi (artritis), batu ginjal akibat terbentuknya batu asam urat (nefrolitiasis), dan gangguan ginjal (nefropati) Menderita panyakit asam urat bila kadar asam urat darah > dari 7 mg/dL(pria) dan >6 mg/dL (wanita)

12 Gejala Nyeri hebat pada 1 atau beberapa sendi yang berlangsung sampai 1 mnggu lalu menghilang, biasanya pada ibu jari kaki, pergelangan kaki dan tangan, lutut, siku Sendi membengkak, kulitnya merah keunguan, kencang, licin, hangat Terbentuknya tofi Pembengkakan asimetris Kadang disertai demam

13 Patofisiologi penyakit Gout :
1. Produksi asam urat berlebih : disebabkan tingginya asupan makanan yang mengandung purin : kornet, sarden, ekstrak daging, udang ,kerang, kepiting, jeroan (hati,ginjal,limpa, babat, usus, paru dan otak), kacang-kacangan kering dan olahannya, mlinjo/emping, minuman beralkohol,tape,keju,susu dan telur, durian, avokat,nenas, bayam, daun singkong,kangkung , asparagus, buncis, kembang kol, air kelapa

14 2. Pembuangan asam urat berkurang : yang disebabkan ada kelainan ginjal.
3. Produksi asam urat berlebih dan pembuangan asam urat berkurang : ini disebabkan oleh berkurangnya enzim glukose-6-fosfatase dan konsumsi alko- hol yg berlebih.

15 Tujuan dan strategi terapi gout
Tujuan terapi : untuk menghentikan serangan akut gout, mencegah kekambuhan serangan gout, dan mencegah komplikasi yang terkait dengan meningkatnya deposisi kristal urat secara kronis pada jaringan. Strategi terapi : non-farmakologi dan farmakologi

16 Terapi Non farmakologi : mengurangi makanan-makanan yang mengandung purin (daging, jeroan, dll). Farmakologi : Terapi gout akut : obat-obat NSAID inhibitor selektif COX-2 : celecoxib Kolkisin Terapi gout profilaksis/intercritical: Urikosurik : probenesid, sulfinpirazon Penghambat xantin oksidase: alupurinol Sebagai pilihan akhir jika pasien resisten terhadap pengobatan di atas, dapat digunakan kortikosteroid.

17

18 Rheumatoid arthritis

19 Rheumatoid arthritis

20

21 Increase of IL-1 dan TNF-
High endothelial venule B o n e O s t e o b l a s t s O s t e o c l a s t s Synovial membrane C a r t i l a g e IL-8 PGE2 IL-6 N e u t r o p h i l s Capsule T N F - a I L - 1 Synovial space C h o n d r o c y t e s Pannus Interleukin-1 (IL-1) and tumour necrosis factor- (TNF-) have been identified as pivotal proinflammatory cytokines in the pathogenesis of the rheumatoid joint.1,2 In this slide, IL-1 and TNF- are shown in the joint space; however, concentrations of these cytokines are likely to be higher in the tissues.1 Increased concentrations of IL-1 and TNF- are found in the synovial fluid and tissue of patients with rheumatoid arthritis (RA). These cytokines act to stimulate the production of each other, that is, IL-1 stimulates production of TNF- and vice versa.1 Early in the RA disease process, IL-1 and TNF- act synergistically to increase production of matrix metalloproteases, such as collagenase, by chondrocytes. These enzymes degrade components of the cartilage matrix.1 IL-1 also activates osteoclasts in bone.2 IL-1 and TNF- also increase expression of adhesion molecules on the endothelium, contributing to the migration of neutrophils and lymphocytes from the circulation.1 In addition, IL-1 and TNF- stimulate synovial fibroblasts to produce additional proinflammatory mediators, such as IL-8, prostaglandin-E2, and IL-6. These mediators are responsible for the acute and chronic inflammation characteristic of RA.1 1. Dinarello CA. Biologic basis for interleukin-1 in disease. Blood. 1996;87: 2. Gravallese EM, Goldring SR. Cellular mechanisms and the role of cytokines in bone erosions in rheumatoid arthritis. Arthritis Rheum. 2000;43: 3. Dinarello CA, Moldawer LL. Proinflammatory and Anti-inflammatory Cytokines in Rheumatoid Arthritis. A Primer for Clinicians. 3rd ed. Thousand Oaks, Ca: Amgen Inc.; 2001. Osteoblasts Osteoclasts B o n e PGE2 = prostaglandin-E2 Dinarello C, Moldawer L. Proinflammatory and Anti-inflammatory Cytokines in Rheumatoid Arthritis: A Primer for Clinicians. 3rd ed. Thousand Oaks, Ca, USA: Amgen Inc.; 2001.

22 Manifestasi klinis (1)

23 AR menurut American Rheumatism Association (ARA), ada 7 kriteria :
1. Kaku di bagian sendi dan sekitarnya, terjadi ketika bangun tidur dan berlangsung minimal 1 jam 2. Terjadi rematik di tiga persendian dlm waktu yang bersamaan 3. Minimal terjadi pembengkakkan di sa- lah satu persendian tangan 4. Jika timbulnya simetris, rematik timbul di sendi yang sama di sisi kiri dan kanan

24 5. Muncul nodus rheumatoid (benjolan kecil) di bawah kulit.
6. Hasil pemeriksaan faktor rheumatoid di laboratorium menunjukkan nilai positif 7. Jika dilakukan rontgen tampak adanya dekalsifikasi tlng yg berdekatan dg sendi Seseorang dikatakan menderita AR bila : -memenuhi 4 dari 7 kriteria dalam ARA -Kriteria 1 s/d 4 berlangsung sekurangnya 6 minggu

25 Terapi farmakologi Menggunakan obat  Obat-obat untuk rematik dikenal dengan istilah DMARD (disease-modifying antirheumatic drug) : NSAIDs (Non-steroid antiinflammatory drugs) Metotreksat Leflunomid Hidroksiklorokuin Sulfazalazin Kortikosteroid Agen biologis : etanercept, infliksimab, adalimumab, anakinra Lain-lain : Garam emas, azathioprine, d-penisilamin, siklosporin, siklofosfamid, dan minoksilin

26 Algoritma terapi RA

27 Terapi dengan Tanaman Obat
Prinsip pengobatan : (1) menghilangkan nyeri dan peradangan /pembengkakan; (2) memperbaiki organ dan sistem yang rusak. (3). Meningkatkan aktifitas ginjal dalam membuang asam urat

28 Tanaman untuk rematik, asam urat dan gangguan otot dan sendi
Brotowali (batang); Alang-alang (akar) Daun encok (daun segar); Sambiloto Cabe rawit (buah) ; Pulutan (akar segar) Jali (akar & biji segar); Suruhan(seluruh,segar) Adas(daun&buah kering); Sirih (daun segar) Kemuning(seluruh tanaman kering); Daun salam

29 (Sa’roni, Wien Winarno, 2009)
Batang kedondong (direbus) Rimpang temulawak (diseduh) Kunyit, jahe (direbus) Daun kejibeling, daun sereh, daun kumis kucing (direbus) Bunga sirsak, batang kembang sepatu, batang serai (dihaluskan dioles) Buah aren, rimpang jahe merah, umbi bawang merah, rimpang temulawak, bunga cengkeh (dihaluskan diminum)

30 Pisang ambon (Musa paradisiaca)
Pisang ambon dosis 50 mg/kg BB menurunkan gejala artritis

31 Jambu biji (Psidium guajava)
Jus jambu 1-3 gr/hari bisa menurunkan gejala artritis

32 Jahe (Zingiber officinale)
Dosis 200 mg/kg BB sebagai antiinflamasi, antioksidant yang bisa digunakan untuk menurunkan gejala artritis Dalam penelitian in vitro telah menunjukkan bahwa ekstrak jahe menghambat aktivitas siklooksigenase dan lipoksigenase; inhbitor tromboksan sintase, penelitian In vivo telah menunjukkan bahwa pemberian oral ekstrak jahe menurunkan paw edema . Shogaol menghambat menghambat aktivitas cyclooxygenase, Jenis dialdehida diterpen yang diisolasi dari ekstrak jahe telah terbukti menjadi inhibitor 5 - lipoxygenase in vitro

33 Kunyit Pemberian kunyit 25mg/kg BB selama 7 hari dapat menurunkan kadar asam urat pada pasien gout dan menurunkan konsentrasi TNF alfa Kurkumin 110 mg/ml/kg/hari bisa menurunkan gejala artritis

34 Aloe vera (Lidah buaya)
Daun lidah buaya meningkatkan sistem kekebalan dan antiinflamasi. Daun mengandung asam salisilat dan magnesium sbg antiartritis, vit C, selenium sbg antioksidant

35 Hot chili pepers Antiinflamasi, antinyeri
Digunakan sbagai antinyeri topikal dalam bentuk krim capsaicin

36 KAYU SECANG (Caesalpinia sappan)
Infusa kayu secang menurunkan kadar asam urat darah in vivo pada ayam Zat aktif turunan benzopiran/kroman dg substituen fenolik

37 SELEDRI (Apium graveolens)
Aktif in vivo pada tikus hiperurikemia Fraksi aktif : flavonoid semipolar (apigenin, apiin) Fraksi aktif minyak atsiri

38 DAUN KEPEL (Stelechocarpus burahol)
Infusa daun kepel aktif menurunkan asam urat Mengandung antioksidan potensial sebagai penangkap radikal 7,3’,4’ trihidroksi 5 metoksi flavonol Fraksi tak larut petr eter ekstrak metanol 100 mg/kg BB dan 150 mg/kg BB menurunkan asam urat

39 HERBA SURUHAN (Peperoma pellucida)
Ekstrak air herba suruhan 200 mg/kg BB menurunkan asam urat pada ayam Ekstrak etanol 50 mg/kg BB dengan penurunan kadar asam urat 24,5%

40 TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza)
Jamu dg komponen terbesar temulawak aktif pada tikus hiperurikemia yg diberi asam oksonat Efek positif data sampingan uji klinis fraksi kurkuminoid Minyak atsiri memacu nafsu makan (kontraindikasi)

41 Sidaguri (Sida rhombifolia)
flavonoid akar sidaguri dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase secara sempurna dan mempunyai daya inhibisi yang melebihi allopurinol (inhibitor sintetase) (ekstrak etanol dosis 50 mg/kg BB) Flavonoid ekstrak tanaman ini memiliki daya inhibisi terhadap XO mulai dari 13,64% hingga 82,69%

42 ISOLAT AKTIF KUERSETIN – dalam berbagai tanaman
- menghambat produksi asam urat - menghambat pelepasan agen inlamasi BROMELIN – Buah Nenas - antiinflamasi - meningkatkan absorpsi kuersetin  Komplementer/saling mendukung ANTOSIANIDIN & PROANTOSIANIDIN - dalam anggur dan bilberi - menurunkan kadar asam urat - mencegah serangan gout - antioksidan dan menghambat pembentukan leukotrien

43 URIKOSURIK TEMPUYUNG (Sonchus arvensis) Zat aktif : Flavonoid luteolin Dapat melarutkan batu ginjal KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) Zat aktif : flavonoid sinensetin dan sejenisnya, garam kalium, saponin (Sinergisme)

44 PENDEKATAN HOLISTIK R/ Seledri – menghambat xantin oksidase Temulawak – antiinflamasi Tempuyung – urikourik

45 Ramuan jamu pegel linu Zingiberis rhizoma Equiseti herba
Zingiberis aromatica rhizoma Languatis rhizoma Orthosiphon folium Curcuma domestica rhizoma

46 Ramuan pegel linu Piper retrofractum fructus Zingiberis zerumbeti
Curcuma xanthorrhiza Elepanthopus scaber Curcuma aeruginosa Panax ginseng

47 Sekian, terimakasih perhatiannya


Download ppt "FITOTERAPI PENYAKIT GANGGUAN SENDI"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google