Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DI NSB

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DI NSB"— Transcript presentasi:

1 PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DI NSB
 PENTINGNYA PERTUMBUHAN EKONOMI Para ekonom beranggapan bahwa pertumbuhan pendapat- an nasional riil bisa digunakan sebagai ukuran kinerja pere konomian suatu negara. Pemahaman terhadap sifat dan sebab-sebab terjadinya per- tumbuhan ekonomi penting untuk dipahami/diperdalam. Pembahasan konsep dasar teori pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kerangka analisa kemungkinan pro- duksi sederhana (Simple Production Possibility) untuk me- lihat tingkat, komposisi dan pertumbuhan output nasional. PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DI NSB  KEMISKINAN : Merupakan manifestasi dari tingkat kehidup an yang rendah baik secara kualitatif mau- pun secara kuantitatif.

2 a. Aspek Primer  contoh : kekayaan, pendidikan, or
Contoh Kualitatif : Gizi, Harapan hidup, Kondisi, Perumahan, Kesehatan, Pendidikan Contoh Kuantitatif : Pendapatan KEMISKINAN (Sajogyo) : suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebu tuhan hidup minimum yang ditetapkan berdasarkan atas ke- butuhan pokok pangan yang membuat orang cukup bekerja dan hidup sehat berdasarkan atas kebutuhan beras dan gizi. ASPEK KEMISKINAN (Andre Bayoala) 1. Kemiskinan multi dimensional  Karena kebutuhan manusia bermacam-macam sehing- ga kemiskinan memiliki banyak aspek. a. Aspek Primer  contoh : kekayaan, pendidikan, or ganisasi, sosial politik, dll

3 b. Aspek Sekunder  contoh : kebutuhan untuk men
dapatkan informasi 2. Aspek-aspek kemiskinan saling berkaitan baik secara langsung atau tidak langsung. 3. Yang miskin adalah manusianya baik secara individual atau kolektif. DUA MACAM UKURAN KEMISKINAN : 1. Kemiskinan Absolut (Absolut Poverty)  suatu keadaan dimana tingkat pendapatan absolut da- ri satu orang tidak mencukupi untuk memenuhi ke- butuhan pokoknya seperti sandang, pangan, pemu- kiman, kesehatan dan pendidikan. Besarnya tercermin dari jumlah penduduk yang ting- kat pendapatan/konsumsi berada di bawah garis ke -k miskinan atau tingkat hidap minimal yang ada.

4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PER-
2. Kemiskinan Relatif  Tingkat kemiskinan tersebut dapat diukur dengan membandingkan proporsi pendapatan nasional yang diterima oleh 40% penduduk dengan pendapatan te- rendah, 40% penduduk dengan pendapatan berikut- nya dan 20% penduduk dengan pendapatan yang ter- tinggi. Ketidakmerataan distribusi pendapatan mencermin- kan kemiskinan. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PER- TUMBUHAN EKONOMI SUATU MASYARAKAT : 1. AKUMULASI MODAL, Termasuk semua Investasi baru yang berwujud tanah (lahan), peralatan dan SDM.

5 sekarang yang ditabung dan kemudian di investasikan
 hal ini terjadi jika ada proporsi tertentu dari pendapatan sekarang yang ditabung dan kemudian di investasikan untuk memperbesar output pada masa yang akan da- tang. pabrik, mesin, peralatan dan barang-barang baru akan meningkatkan stok modal fisikal suatu negara yang ak- hirnya akan meningkatkan output. Investasi-Investasi lainnya : * INFRASTRUKTUR SOSIAL DAN EKONOMI Contoh : jalan raya, listrik, air dan komunikasi akan mempermudah dan mengintegrasikan kegi- ataan-kegiatan ekonomi. * PEMBANGUNAN FASILITAS-FASILITAS IRIGA- SI  akan memperbaiki kualitas lahan pertanian mela- lui peningkatan produktivitas per hektar.

6 * INVESTASI SDM  dapat memperbaiki kualitas SDM => berpenga-
ruh sama atau bahkan lebih besar terhadap pro- duksi melalui PENDIDIKAN. Semua jenis Investasi  terjadinya akumulasi modal  menambah sumber daya baru (perbaiki kualitas tanah rusak) atau meningkatkan kualitas sumber daya yang ada (irigasi, pupuk, pestisida, dll) 2. PERTUMBUHAN PENDUDUK Pertumbuhan penduduk dan yang berhubungan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja secara tradisionil diang- gap sebagai faktor positif dalam merangsang pertumbuhan ekonomi.

7 3. KEMAJUAN TEKNOLOGI  Disebabkan oleh cara-cara baru dan lama yang diper- baiki dalam melakukan pekerjaan tradisional Tiga Macam Klasifikasi Kemajuan Teknologi : 1. NETRAL artinya dengan input yang sama bisa meng hasilkan output yang lebih tinggi 2. HEMAT TENAGA KERJA (LABOR SAVING)  dengan jumlah tenaga kerja yang sama dapat menghasilkan output yang lebih banyak. 3. HEMAT MODAL (CAPITAL SAVING)  dengan input modal yang sama dapat menghasil- kan output yang lebih banyak. Metode produksi yang lebih efisien adalah metode pro duksi yang padat tenaga kerja. Kemajuan teknologi yang bersifat memperluas tenaga kerja terjadi jika kualitas atau keahlian angkatan kerja

8 ditingkatkan. Sistem Ekonomi : suatu sistem yang mengatur serta menjalin hu- bungan ekonomi antar manusia dan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebenarnya suatu sistem ekonomi terdiri dari unsur-unsur manusia sebagai subyek barang-barang ekonomi yang sekaligus obyek dari seperangkat kelembagaan yang mengaturnya. Sebagai bagian dari super sistem kehidupan, sistem ekonomi terkait erat dengan sistem-sistem sosial yang lain yang berlangsung di da- lam masyarakat. Di dunia ini terdapat kecenderungan umum bahwa sistem perekono mian suatu negara bergandengan tangan dengan politik negara ter- sebut sekaligus dengan ideologi ekonomi yang berjalan seiring dengan sistem ekonomi. Meskipun secara umum terdapat unsur-unsur sistem ekonomi dan

9 Unsur-unsur politik dapat ditarik benang merah sebagai berikut :
Kapitalisme (Adam Smith) dan Sosialisme (Karl Max) yang pada masa lalu sangat mempengaruhi. Sosialis komunis tidak ada perbedaan seperti yang terjadi di Cina dulu tetapi sekarang sudah berubah. Tetapi kalau di Indonesia Dengan ekonomi terkendali. Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme sangat jelas dalam pengor- ganisasian ekonomi, contoh di Indonesia. Untuk melihat kadar masing-masing kapitalisme dan sosialisme ba Gi ekonomi Indonesia kita harus melihat kadar ISME itu masing- masing. ISME ini mewarnai perekonomian dimana seseorang dapat melihat dari 2 pendekatan/approach, yaitu dengan menelusuri bagaimana bangsa itu diorganisir sepanjang waktu. Untuk mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekono- mian dengan pendekatan yang nyata untuk itu digunakan PERSA- MAAN AGGREGATE (dari Keynes).

10 FAKTOR PENGHAMBAT BAGI PERKEMBANGAN
EKONOMI DI NEGARA SEDANG BERKEMBANG 1. DUALISME EKONOMI  Di dalam suatu wilayah terdapat dua macam sistem pere- konomian yang berbeda. Contoh : di negara Indonesia * Diperkotaan : perekonomiannya sudah maju bersifat perekonomian industri/perekonomian pasar (The Market Economy) : > terdapat di pusat-pusat kota. > banyak menggunakan uang. > merupakan pusat perdagangan > white collar workers, dengan ke- pandaian dan pendidikan tertentu. > mata pencaharian masih pada tingkat sederhana tetapi sudah berspesialisasi.

11 > upah lebih tinggi. > biaya hidup lebih tinggi > tidak dapat membuat sendiri semua barang yang dibutuhkan. * Dipedesaan : perekonomiannya masih pada tingkat rendah ( Perekonomian Subsisten ) : > terdapat di pedesaan. > dapat memenuhi kebutuhan sendiri dan menyediakan barang dasar sendiri seperti makanan, barang kerajinan, dll > biasanya perdagangan dilakukan secara barter > masyarakat masih belum berpendidikan dan kehidupannya statis. Untuk memajukan Fasilitas Penghubung dan Komunikasi perlu di tingkatkan ngkatkan.

12 Daerah Kantong Asing (The Foreign Enclaves) :
1. Daerah masih terbelakang dimana terdapat perusahaan asing yang menggunakan padat modal tinggi  daerah pertambangan. 2. Biasanya hasilnya hanya untuk ekspor dan pembayaran upah buruhnya secara domestik (ekonomi kolonial). 3. Pengaruh kultural : mendidik masyarakat setempat dan alat komunikasi-transportasi sudah modern. 2. IKLIM TROPIS Daerah-daerah terbelakang umumnya berada di daerah tropis  menjadikan : > Kurangnya usaha manusia : - Iklim panas dan lembab melemahkan tenaga/kegiat- an manusia. - Tumbuhan dan hewan mudah hidup dan tidak butuh bahan bakar ketika musim hujan  tidak banyak ber

13 usaha untuk mencukupi kebutuhan hidup bila dimu
sim yang sukar (dingin). > Banyaknya penyakit Melemahkan tubuh dan mengurangi daya kerja serta da- pat mematikan manusia. > Keadaan pertanian yang tidak menguntungkan : - Iklim tropis membuat subur tetapi curah hujan yang banyak melarutkan unsur hara tanah menjadikan ti- dak subur. - Banyaknya penyakit dan hama. Tidak seperti negara 4 musim dimana ketika pada musim dingin (salju) bakteri, hama, virus, dll mati dikarenakan cuaca dingin atau suhu yang rendah (dibawah 0 derajat) hal ini mematikan mata rantai dari hama tersebut. 3. KEBUDAYAAN YANG TIDAK EKONOMIS Sikap adat istiadat yang menghalangi penggunaan penuh dari te

14 naga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya  ingin ma
ju tapi terbentur dengan tradisi : - Kesulitan Filosofis dan Agama Contoh: adanya tahayul, setiap acara harus ada selamatan atau pesta besar (terkadang berhutang). - Status Sosial Penduduk > Di negara maju masalah kedudukan dalam masya- rakat berdasarkan kekayaan (untuk dapat kaya ha rus produktif). > Di negara berkembang dilihat dari gelar dan kepri yayian. - Tidak Adanya Mobilitas dalam Kesempatan Kerja > Adanya pembatasan kasta, agama, jenis kelamin, suku bangsa bagi tempat usaha (kurang fleksibel dan pemborosan tenaga kerja). > Sempitnya lapangan kerja.

15 - Peranan Keluarga > Keluarga besar masih tinggal dalam satu atap dan yang bekerja hanya beberapa orang (penghasilan dibagi dan kemauan bekerja bagi anggota lain ku- rang). > pengolahan tanah, dll ditentukan oleh keluarga. - Cengkeraman atau Kebiasaan Melakukan kegiatan menggunakan cara lama tidak be- rani merubahnya walau peralatan modern sudah ada takut mendapat kecaman/tuduhan masyarakat (tidak ada perubahan tidak akan ada percobaan dan tidak akan mencoba kalau adat kebiasaan masih kuat dan ti- dak dirubah sedikitpun). - Penggunaan Uang Terbatas Bila pendapatan melebihi semua tingkat tertentu, uang tidak banyak lagi gunanya. Contoh : Bila panen berlebih, hasilnya tidak dijual se-

16 mua tapi disimpan  dorongan mendapat
uang lebih banyak berkurang. Di negara maju biasanya produksi berorientasi perdagangan. 4. PRODUKTIVITAS YANG RENDAH - Ditentukan oleh kualitas manusia dan sumber alam. - Perbedaan kualitas diantara bangsa bukan hanya alasan bio- logis atau sosial saja tetapi pada adanya perbedan sejarah, ke budayaan, keadaan alam, kesehatan dan pendidikan. - Syarat produktivitas buruh tinggi bila tidak buta huruf, se- hat, cukup makan, kuat dan terlatih  Di negara berkem bang masih kurang terpenuhi. 5. JUMLAH KAPITAL SEDIKIT Di NSB  Kapital faktor produksi yang langka.

17 Di NSB  Produktivitas tenaga kerja rendah  Pendapatan nega
ra rendah  Tabungan (sumber pembentukan kapital) rendah  LINGKARAN SETAN (Vicious Circle). Sumber alam belum banyak Produktivitas > diolah penduduk terbelakang  rendah | kekurangan kapital | | | Investasi Kapital rendah Investasi Kemanusiaan randah | ^ ^ | |________________________| | |__ Tabungan rendah | | | | V | |___Pendapatan rendah | | |__Konsumsi rendah |

18 > Ekspor bahan mentah (produksi primer) yang fluktuasi har
6. PERDAGANGAN LUAR NEGERI > Ekspor bahan mentah (produksi primer) yang fluktuasi har ga lebih besar dari barang manufaktur  terms of trade ti- dak menguntungkan. > Elastisitas penawaran permintaan atas perubahan harga ada lah INELASTIS (perekonomian NSB/miskin tidak elastis). > Bila terjadi kenaikan ekspor diikuti kenaikan impor barang konsumsi. > Sektor ekspor berkembang dan maju tetapi untuk sektor la- in tidak diperhatikan. > Mengalirnya investasi asing pada ekspor berarti dana besar mengalir ke luar negeri sebagai keuntungan para investor. 7. KETIDAKSEMPURNAAN PASAR (Market Imperfection) adalah seperangkat masalah yang menyangkut immobilitas faktor-faktor produksi, harga yang tidak luwes, tidak memper hatikan keadaan pasar, struktur sosial yang tidak mudah beru bah dan kurang adanya spesialisasi  penghalang alokasi fak- tor produksi optimum.

19 8. KESENJANGAN PERKEMBANGAN
Tujuan pembangunan yang lain adalah mempersempit kesen- jangan dan menghilangkan baik kesenjangan absolut dan relatif. Pendapatan perkapita dpt sebagai Indeks Perkembangan krn: - Merupakan indeks tunggal yang dimiliki. - Tujuan pembangunan untuk meningkatkan pendapatan dan menghilangkan kemiskinan. - Pendapatan per kapita merupakan petunjuk baik bagi struktur ekonomi dan sosial masyarakat  atas dasar pen- dapatan perkapita negara Asia, Afrika dan Amerika Latin mempunyai ciri dan rintangan pembangunan yang sama. 9. PENGANGGURAN Faktor penyebab timbulnya pengangguran di perkotaan :

20 Perpindahan tenaga kerja berhubungan dengan push dan
> Banyaknya tenaga yang pindah dari desa ke kota. Perpindahan tenaga kerja berhubungan dengan push dan full factors (kekuatan yang mendorong dan menarik untuk pindah dari desa ke kota). Push factors : - terbatasnya kesempatan kerja di desa. - keinginan untuk pindah ditunjang oleh ter- sedianya transportasi dan pendidikan yang lebih baik. Full factors : - perkembangan industri di kota yang menye- diakan upah jauh lebih tinggi daripada di desa. - pembangunan yang pesat diperkotaan mena rik minat (banyak hiburan, serba ada, gemer lap perkotaan, dll). > Kota tak mampu menampung tenaga, karena kekurangan faktor produksi lain yaitu terutama kapital untuk mengim- bangi kerja yang meningkat jumlahnya.

21 10. DISTRIBUSI PENDAPATAN
> Di NSB distibusi pendapatan lebih tidak merata diban- dingkan di negara maju. > Trend distribusi pendapatan akan semakin merata  perekonomian semakin maju > Dalam distibusi pendapatan dikenal KURVA LORENZ dan GINI COEFFICIENT. Kurva Lorenz : menghubungkan persentase penduduk dengan persentase pendapatan. Gini Coefficient : perbandingan antara luas areal anta- ra garis diagonal dan kurva Lorenz d dengan luas seluruh areal di bawah garis diagonal Gini Coefficient sering dipakai untuk menunjukan merata tidaknya distribusi pendapatan di suatu daerah atau negara

22 > Ada dua pengertian : Pendapatan Absolut dan Penda-
patan Relatif. > Perkembangan di NSB banyak menguntungkan golongan kaya saja (20 % terkaya). Di negara miskin, golongan termiskin pasti miskin sekali, se- dangkan di negara maju yang termiskin masih lebih kaya dari golongan menengah di negara miskin. 11. TEKANAN PENDUDUK a. Masalah Kelebihan Penduduk (Over Polpulation) di NSB kecepatan produksi belum dapat mengimbangi cepatnya tambahan penduduk, tingkat kelahiran tinggi sedangkan tingkat kematian turun karena kemajuan di bidang kese- hatan. Kelebihan penduduk  tambah produksi tercipta kesempatan kerja)  permintaan bahan makanan naik se- hingga mengurangi daya beli untuk hasil produksi. Penghindaran bahaya kelebihan penduduk : migrasi, trans

23 b. Pengawasan Jumlah Penduduk
migrasi, dan merubah cara hidup. b. Pengawasan Jumlah Penduduk Disini harus ada campur tangan dari pemerintah. Halangan dalam pengurangan tingkat kelahiran : * Halangan/kesulitan psikologis, yakni kesulitan mem buat penduduk menyesuaikan diri dengan perkem- bangan ekonomi. * Sikap negatif dari masyarakat dan kaum intelektual terhadap pembatasan besarnya jumlah keluarga. Kelebihan penduduk yang sangat banyak memang da pat menekan tingkat hidup. Jumlah manusia dapat menaikan jumlah buruh dan me- naikan produksi. Di negara yang kekurangan tenaga kerja dorongan menambah jumlah keluarga dilakukan dengan memberikan bintang penghargaan bagi yang mempunyai anak banyak, perceraian dipersulit, tun- jangan keluarga, dsbnya diadakan. c. Masalah Kemanusiaan Halangan untuk perkembangan ekonomi dari aspek ke-

24 manusiaan : * Pada saat dimulainya perkembangan ekonomi ada kecenderungan mengharapkan hasil yang cepat se- hingga mempunyai tingkat yang sama dengan stan dar kemakmuran sosial di negara maju. * Sikap memecahkan kesulitan yang masih berdasar- kan tradisi. * Tradisi membiayai saudara merupakan kewajiban  pendapatan dibagi  tidak ada perbaikan nasib keluarganya. * Karena kepercayaan pada orang lain berkurang ma- ka usaha hanya dikerjakan saudara sendiri karena dapat dipercaya. * Adanya insentif ekonomi menjadikan uang yang di- terima bertambah menyebabkan kendurnya bekerja karena dianngap sdh cukup. Suka bermalasan saat kebutuhan telah terpenuhi.

25 * Kebanyakan orang terpelajar di NSB lebih senang
bekerja di bidang administratif (kantor) diban- dingkan bekerja di lapangan (ladang, sawah). 12. TANAH DAN PENGGUNAANNYA Di NSB tanah yang cocok untuk pertanian faktor penting bagi perkembangan ekonomi  mata pencaharian sebagian besar penduduk  produktivitas rendah karena pendidikan rendah, kapital rendah, alat produksi belum modern, teknik produksi tidak efisien, sempitnya lahan. > Sistem Sewa Tanah secara Tradisional Sistem ini dapat menyebabkan produktivitas rendah. Yaitu penyewa tanah tidak punya dorongan memperbaiki dan menjaga kesuburan tanah meskipun mereka tahu bagai- mana cara mengerjakannya. Yang diuntungkan setiap pro- duksi hanya tuan tanah, petani tidak sehingga daya beli me- reka tetap rendah  penghalang industrialisasi.

26 adalah pembagian hak milik tanah luas di antara para petani,
> Land Reform adalah pembagian hak milik tanah luas di antara para petani, dengan atau tanpa kompensasi bagi pemilik yang lama. Land Reform bertujuan untuk menaikan hasil produksi perta nian tetapi harus disertai juga kursus pertanian, perbaikan tehnik produksi pertanian, pemberian pupuk, perbaikan iriga si, bantuan keuangan, pemasaran yang biak, dll. Di Indonesia belum dilaksanakan Land Reform  India, Me- sir, negara-negara Amerika Latin (sudah melaksanakannya). 13. PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA Definisi : sebagai suatu proses dimana orang-orang bersama dengan pejabat-pejabat pemerintah berusaha untuk memperbaiki keadan perekonomian, sosial dan kebu- dayaan dalam masyarakat yang bersangkutan, meng- integrasikan masyarakat dalam kehidupan bangsa dan dapat membantu membangun bangsa dan nega- ra dan meliputi dua unsur yaitu keikutsertaan pendu duk atas inisiatif sendiri dan disertai bantuan tehnik.

27 tidak tertulis yang meliputi perubahan dalam penyewaan tanah,
Pembangunan ini umumnya didasarkan rencana yang biasanya tidak tertulis yang meliputi perubahan dalam penyewaan tanah, perbaikan produksi pertanian, dll  di NSB yang memiliki kele bihan tenaga kerja  tidak meninggalkan adat istiadat untuk ke arah modernisasi  menaikan penghasilan dan membuka lapangan kerja serta pembentukan modal. 14. TABUNGAN DALAM NEGERI DAN PEMBENTUKAN MODAL Kurangnya tabungan dalam negeri untuk investasi merupakan penghalang utama bagi perkembangan ekonomi yang cepat. Pembangunan ekonomi harus dari sumber perekonomian sen- diri sedangkan kapital asing hanya sebagai tambahan saja. * Tabungan Di NSB tabungan untuk investasi lebih dari 10% dari produk si nasional, hal ini diperlukan untuk lepas landas (take-off) ke pertumbuhan yang ditopang sendiri (ROSTOW). Di NSB tabungan rendah  tingkat pendapatan rendah 

28 duk yang tidak banyak mau menabung karena adanya inflasi,
produktivitas penduduk rendah  secara psikologis pendu duk yang tidak banyak mau menabung karena adanya inflasi, devaluasi, kurangnya lembaga keuangan, ketidak percayaan pada perbankan  pendapatan digunakan untuk konsumsi dari pada berinvestasi karena beresiko, negara tidak stabil, hu kumnya tidak jelas. * Pajak Pajak suatu metode untuk menarik dana dari konsumsi dan menjadikannya tersedia bagi investasi yang produktif. Tujuannya mengumpulkan lewat perpajakan untuk me- mungkinkan pemerintah membantu investasi swasta guna mencapai tingkat perkembangan yang diinginkan dan meyediakan perangsang agar swasta berusaha maksimal untuk menaikan roduksi dan pembentukan modal  contoh Tax Holiday * Inflasi Cara menarik sebagai alat pembelanjaan pembangunan, ju- ga sebagai pajak tak tampak yang mengurangi konsumsi de ngan menaikan harga dan pemerintah akan mendapat seba-

29 nyak pengurangan tersebut.
Pemerintah dapat menciptakan inflasi dengan menambah jumlah uang yang beredar. Metode ini awalnya baik tetapi untuk jangka panjang akan berbahaya bisa terjadi Hyper Inflation. 15. KEWIRASWASTAAN Tingkat perkembangan lebih ditentukan oleh cara bagaimana dana digunakan  wiraswasta adalah orang yang mempunyai kemamuan mengkombinasi dengan tepat faktor-faktor produk si yang ada di dalam negeri dan menarik faktor produksi dari luar negeri (kapital dan pengetahuan tehnik) dan harus me- nyesuaikan tehnik produksi yang telah ditemukan negara ma- ju dengan keadaan dalam negeri yang berbedakunci yg mem punyai kegiatan menentukan dalam pembangunan ekonomi.

30 Dirancang sehingga menjamin penggunaan faktor produksi
16. PRIORITAS DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI Dirancang sehingga menjamin penggunaan faktor produksi yang ada sebaiknya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kebijaksanaan pembangunan ditentukan atas dasar sifat dan tujuan yang berbeda yang hendak dicapai yaitu tambahnya pendapatan perkapita, hapusnya penganguran, dll. > Pertanian  D NSB prioritas investasi bersifat menghemat modal  kenaikan produksi pertanian biasanya dibutuhkan sedikit kapital danga memerkenalkan metode baru. > Perlahan-lahan (Gradual) Kurangnya keuntungan ekonomis eksternal di NSB > Pembangunan Seimbang Pembangunan harus diadakan investasi di berbagai sektor. > Fasilitas Prasarana Umum (Social Overhead Capital) hal ini merupakan syarat utama bagi perindustrian dan me- luasnya produksi ekspor  transportasi, komunikasi, lis- trik, dll

31 Pembangunan di NSB diikuti dengan kenaikan impor bagi ne-
17. ASPEK INTERNASIONAL DALAM PEMBANGUNAN Pembangunan di NSB diikuti dengan kenaikan impor bagi ne- gara tersebut  bidang perdagangan luar negeri masih tergan- tung pasar dunia  mengekspor barang primer untuk keperlu an impor  Macam barang diekspor sedikit mengalami kesu- litan dalam Neraca pembayaran Internasional  harga pasar diusahakan stabil adanya OPEC, International Tin Agree- ment, dll. Investasi modal asing dapat membantu NSB  dibutuhkan ba nyak syarat yaitu kestabilan politik di negara belum maju tersebut, dsbnya.


Download ppt "PERMASALAHAN POKOK PEMBANGUNAN EKONOMI DI NSB"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google