Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi"— Transcript presentasi:

1 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
BUDAYA ORGANISASI 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

2 Sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang berlaku
PENGERTIAN Tuntutan yang mengikat para karyawan karena dapat diformulasikan secara formal dalam berbagai peraturan dan ketentuan perusahaan. Sebagai suatu acuan bagi ketentuan atau peraturan yang berlaku Membentuk sikap dan perilaku sesuai dengan visi dan misi serta strategi perusahaan. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

3 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Menurut Block, BUDAYA ORGANISASI DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS there is increasing evidence that firms with effective corporate cultures claim it have increased productivity, increased employe’s sense of ownership and increased profit (Block, 1984) 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

4 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Penelitian yang dlakukan oleh John P. Kotter dan James L. Heskett (1992) menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang menentukan perilaku manajemen suatu perusahaan, yaitu Budaya Organisasi; Struktur, Sistem, Rencana, dan Kebijakan Formal; Kepemimpinan; dan Lingkungan yang teratur dan bersaing. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

5 Pengertian Budaya Stoner dan kawan-kawan (1995) Krench (dalam Graves, 1986) BUDAYA sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat tertentu. BUDAYA adalah sebagai suatu pola semua susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara tradisional dalam memecahkan maalah-masalah para anggotanya. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

6 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Beberapa pemikir dan penulis telah mengadopsi tiga sudut pandang berkaitan dengan budaya (Graves, 1986), yaitu sebagai berikut : Budaya merupakan produk konteks pasar ditempat organisasi beroperasi, peraturan yang menekan, dan sebagainya. Budaya merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi (misalnya organisasi yang tersentralisasi berbeda dengan organisasi yang terdesentralisasi) Budaya merupakan produk sikap orang-orang dalam pekerjaan mereka (berarti produk perjanjian psikologis antara individu dengan organisasi) 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

7 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Budaya diperlakukan sebagai obyektif, dianggap setiap orang bisa mengobservasi fenomena yang sama. (BUDAYA) Padahal, pihak luar tidak bisa merasakan “sense” yang sama dengan orang-orang dalam suatu organisasi (BUDAYA ORGANISASI) 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

8 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Pengertian Budaya Budaya di dalamnya juga termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya implisit, serta premis-premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

9 Budaya Organisasi di Indonesia
Revolusi Pembangunan Reformasi 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

10 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
BUDAYA ORGANISASI Faktor ekonomis Faktor sosial politik Faktor agama Faktor budaya 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

11 Keputusan strategis manajemen Budaya organisasi perusahaan
Kinerja perusahaan 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

12 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Henry Surbakti melakukan penelitian pada tahun 1991 sampai dengan 1993 pada dua organisasi di Jakarta yang diterbitkan oleh Asia Productivity Organization (APO), dengan judul: Corporate Culture and Productivity: Case Studies in Asia and the Pacific (1994). Kesimpulan penelitian tersebut adalah bahwa falsafah perusahaan merupakan inspirasi pengembangan sumber daya manusia (SDM) terhadap produktivitas yang optimum. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

13 Budaya organisasi berpengaruh pada efektivitas perusahaan
Selanjutnya, penelitian yang kedua dilakukan oleh sigit (1999) yang meneliti perusahaan-perusahaan tekstil di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya Kesimpulan penelitian tersebut adalah: keunggulan organisasi tidak hanya dari hal kasat mata (struktur, laporan keuangan, aset gedung,dan lain-lain) tetapi juga yang tidak kasat mata. Budaya organisasi berpengaruh pada efektivitas perusahaan 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

14 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Robbins (2001) memberikan tujuh (7) karakteristik budaya organisasi sebagai berikut : Inovasi dan keberanian mengambil resiko (Inovation and risk taking). Perhatian terhadap detail (Attention to detail). Berorientasi kepada hasil (Outcome orientation). Berorientasi kepada manusia (People orientation). Berorientasi kepada tim (team orientation). Agresif (Aggressiveness). Stabil (Stability). 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

15 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Schein (dalam carrell, dan kawan-kawan, 1997) memberikan karakteristik dalam mendefinisikan budaya organisasi, yaitu sebagai berikut: Values, the dominant values espoused by an organization; The philosophy that guide an organization’s policies towardsits employes and customers; Norms of behavior that evolve in working groups; Politics The rules of the game for getting along in the organization; The climate of work which conveyed by the physical layout and the way people interact; Behavior of people when they interact such as the language and demeanor: the social interaction. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

16 FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
Robbins, 2001 berpendapat, dari sisi fungsi, budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi. Pertama, budaya mempunyai suatu peran pembeda. Hal itu berarti bahwa budaya organisasi menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan yang lain. Kedua, budaya organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

17 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Ketiga, budaya organisasi mempermudah timbulnya pertumbuhan komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual. Keempat, budaya organisasi itu meningkatkan kemantapan sistem sosial 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

18 (Adderson dan Kryprianou, 1994).
Budaya organisasi yang kohesif atau efektif tercermin pada kepercayaan, keterbukaan komunikasi, kepemimpinan yang mendapat masukan (considerate) dan didukung oleh bawahan (supportive), pemecahan masalah oleh kelompok, kemandirian kerja, dan pertukaran informasi (Adderson dan Kryprianou, 1994). 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

19 Fungsi Budaya Organisasi
Budaya organisasi mempunyai empat fungsi dasar (Nelson dan Qiuck, 1997) yaitu : (a) perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi (b) alat pengorganisasian anggota (c) menguatkan nilai-nilai dalam organisasi (d) mekanisme kontrol atas perilaku. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

20 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal tersebut dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku para karyawan. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

21 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Beberapa unsur budaya organisasi yang terbentuk banyak ditentukan oleh beberapa hal (Atmosoeprapto, 2001) Lingkungan usaha, lingkungan ditempat perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk mencapa keberhasilan. Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan keyakinan suatu organisasi. Panutan atau keteladanan, orang-orang yang menjadi panutan atau teladan karyawan lainnya karena keberhasilannya. Upacara-upacara (rites dan ritual), acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan pada karyawannya. Network, jaringan komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapat menjadi sarana penyebaran nilai-nilai budaya organisasi. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

22 Tahapan Pembentukan Budaya Organisasi
Seseorang (biasanya pendiri) datang dengan ide atau gagasan tentang sebuah usaha baru. Pendiri membawa orang-orang kunci yang merupakan para pemikir, dan menciptakan kelompok inti yang mempunyai fisi yang sama dengan pendiri. Kelompok inti memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan organisasi, mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain yang relevan. Orang-orang lain di bawa ke dalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti, memulai sebuah sejarah bersama. 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

23 Langkah Transformasi Budaya
Asesmen Inventarisasi nilai budaya Temukan keunggulan budaya yang sudah dimiliki Evaluasi kontribusinya terhadap keunggulan korporat saat ini Rumuskan tantangan bisnis dalam 5 tahun ke depan Rumuskan secara simulatif budaya organisasi yang diperlukan untuk mendukung tujuan Bandingkan antara “budaya yang ada” dengan “budaya yang diperlukan” Ujikan dengan sampel representatif Masukkan nilai-nilai baru Semaikan, kuatkan, jaga Pengendalian (jangan terjadi komplikasi budaya atau keterkejutan budaya) 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

24 Inti/ jiwa suatu perusahaan Mendukung perusahaan dalam menerapakan GCG
GOOD CORPORATE CULTURE/GCC GOOD CORPORATE GOVERNANCE/ GCG Inti/ jiwa suatu perusahaan Mendukung perusahaan dalam menerapakan GCG 10 dimensi GCG Komitmen terhadap GCG Kompetensi Sikap adil Transparansi Akuntabilitas Independensi Tanggung jawab Kepemimpinan Pernyataan misi korporasi Kolaborasi staf 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

25 Contoh budaya organisasi
Mitsubishi: shakai/ keadilan, tomoni/ persahabatan, gokyoroku/ kerja sama Mc Donald: Service, quality, cleanliness, value Singapore Airlines: Pursuit of excellent, safety, customer first, concern for staff, integrity, teamwork BRI: integritas, profesionalisme, kepuasan nasabah, keteladanan, penghargaan pada SDM 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

26 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
Tugas mandiri Tugas Mandiri: Telaah kasus General Electric, dari perpektif mata kuliah Perilaku Organisasi (teori organisasi, budaya organisasi, lingkungan organisasi dan kepemimpinan)! Dikumpulkan selambatnya pada saat UAS 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi

27 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi
REFERENSI Moeljono, Djokosantoso Budaya Organisasi dalam Tantangan. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Perilaku Organisasional[Dr. Sopiah, MM., M.Pd.] diunduh tanggal 10 Oktober 2012 16/04/2017 Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi


Download ppt "Resista Vikaliana, S.Si. MM/ Sesi 4 Perilaku Organisasi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google