Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA"— Transcript presentasi:

1 BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA
Oleh : TIM BAP PANCASILA UPN “VETERAN” JAWA TIMUR 2014/2015

2 PERTEMUAN 1 & 2

3 1. LANDASAN PENDIDIKAN PANCASILA
a. Landasan Historis b. Landasan Kultural c. Landasan Yuridis d. Landasan Filosofis a. LANDASAN HISTORIS Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki dan dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak dahulu kala. Pengakuan terhadap adanya Tuhan Sikap tolong menolong, menghormati Persatuan dan kesatuan adanya beberapa kerajaan besar (Sriwijaya, Majapahit). Gotong Royong, musyawarah mufakat. Mengakui, menghormati hak dan kewajiban

4 b. LANDASAN KULTURAL Nilai – nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang telah berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian sebagai budaya dan peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain Nilai – nilai Pancasila digali dari budaya dan peradapan bangsa Indonesia yang telah berurat, berakar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia Nilai-nilai itu sebagai buah pikiran dan gagasan dasar bangsa Indonesia tentang kehidupan yang dianggap baik Tata nilai kehidupan sosial dan tata nilai kehidupan kerohanian sebagai budaya dan peradapan bangsa yang memberi corak, watak dan ciri masyarakat dan bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain

5 c. LANDASAN YURIDIS Pembukaan UUD 1945 alinea IV
UUD 1945 pasal 31 ayat 1 dan 3 (Amandemen) Kep. Dirjen Depdiknas No.38/Dikti/Kep/2002 tentang Rambu-rambu pelaksanaan mata kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi UU nomor 12 pasal 35 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib MEMUAT MATA KULIAH Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahasa Indonesia

6 Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan
[Pasal 31 (1)****] Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang [Pasal 31 (3)****]

7 d. LANDASAN FILOSOFIS Pancasila sebagai dasar filsafat negara mengharuskan penyelenggaraan negara harus bersumber pada nilai-nilai Pancasila begitu juga peraturan yang berlaku di negara harus bersumberkan pada Pancasila. Pancasila sebagai falsafah negara, berfungsi sebagai landasan dasar negara yang berada di atasnya (hakekat, tujuan, kedudukan/penyelenggaraan negara diarahkan atau diisi oleh Pancasila)

8 2. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
a. Tujuan Nasional. b. Tujuan Pendidikan Nasional. c. Tujuan Pendidikan Pancasila. a. TUJUAN NASIONAL Dalam Alinea IV Pembukaan UUD 1945 : Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum Mencerdaskan kehidupan bangsa Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

9 b. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
UU No. 2/1989 jo UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. “Pendidikan Nasional untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaitu manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan YME, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, trampil, berdisiplin, beretos kerja profesional, bertangungjawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani”. Pendidikan Nasional harus menumbuhkan jiwa patriotik dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi ke masa depan.

10 c. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA
Kep. Dirjen No. 38/DIKTI/Kep/2002 tetang : Rambu-rambu pelaksanaan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi, dinyatakan bahwa Pendidikan Pancasila bertujuan : Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggungjawab sesuai dengan nuraninya Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya Mengantarkan mahasiswa mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembengan IPTEK dan Seni Mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan untuk memakai sejarah dan nilai-nilai budaya untuk menggalang persatuan Indonesia.

11 PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN
Perjuangan sebelum abad XX. Pergerakan Nasional ( ) a. Kebangkitan Nasional ditandai Budi Utomo (20 Mei 1908) b. Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928) c. Penjajahan jepang ( ).

12 1. PERJUANGAN SEBELUM ABAD XX
Runtuhnya Majapahit → berkembangnya kerajaan Islam dengan raja yang disebut sultan → Kesultanan Bersamaan datangnya bangsa barat : Portugis (1496) → Maluku 1512 – 1605 Belanda (1596) → 1602 – 1942 Tujuan utama dagang → penjajah VOC → Kompeni (Verenigging de Oost Indische Companie)

13 Perlawanan dari Mataram (1613 – 1645) Sultan Agung → 2x penyerangan Gubernur JP Coen tewas (1629)
Perlawanan Sultan Hasanudin (1667) Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten. Perlawanan Maluku (1817) → Patimura Perlawanan Palembang (1819) → Badarudin Perlawanan Minangkabau (1821 – 1837) → T. Imam Bonjol Perlawanan Diponegoro (1825 – 1830) → Jawa Tengah Perlawanan Aceh (1880) → Teuku Cik Ditiro, Teuku Umar Perlawanan Lombok (1894 – 1895) → Anak Agung Made Perlawanan Batak (1900) → Sisingamangaraja Puncak penghisapan oleh Belanda → Ekonomi Monopoli dan tanam paksa (1830 – 1870) Jatuhnya kesultanan ke VOC → penjajah India Belanda → terbentuk kesatuan Indonesia di bawah belanda disebut Pax Neerlandica (perdamaian Neerlandica) Gubernur Jend.JB Van Heuts2 (1904 – 1909)

14 2. PERGERAKAN NASIONAL (1908 – 1945)
KEBANGKITAN NSIONAL Ditandai Budi Utomo (20 Mei 1908) KEBANGKITAN DUNIA TIMUR Philipina (1898) → Jose Rizal Jepang atas Rusia → Di Tsunia (1905) Sut Yan Sen dengan rakyat Cina → (1911) Budi Utomo (Indonesia) 1908 → 20 Mei 1908 Cita-cita dari dr.Wahidin Sudirohusodo & yayasan Beasiswa “Studie Fonds” → Yogyakarta yang digerakkan oleh Pemuda Pelajar Sekolah Kedokteran di Batavia (Sutomo, Gunawan, Saraji) Budi ingkang utami Vandeventer → “India Negeri Cantik Jelita yang selama ini tidur sudah bangkit” Komen pers: “Java Vooruit” (Jawa Maju) “Java On Waakt” (Jawa Bangkit)

15 Nama India sebelum 1922 → Indonesia
Budi Utomo : Pelopor berdirinya perkumpulan modern Pergerakan penantang penjajah sejak awal Asal mula anggotanya Elit Jawa (Jawa & Madura) → menasional Pelajar / mahasiswa Pegawai Karena pasal 11 regenings regiement melarang Setelah Budi Utomo diikuti : SDI (sarekat Dagang Islam) 1911 – Perkumpulan Pedagang Batik Surakarta → H.Samahudi Perhimpunan Indonesia (PI) 1908 Di Belanda → Indische Vereniging. Pada 1922 → M.Hatta ; Sunario ; Subarjo ; Ali Sastroamijoyo diubah → PI

16 Dengan tujuan Indonesia merdeka
SI (sarekat Islam) 1912 → kelanjutan SDI ; HOS Cokroaminoto, Tirto Adi Suryo Muhammadiyah (1912) → KH.Ahmad Dahlan Indische Party (IP) 1912 → Politik murni Douwes Dekker ; Dr.Cipto M; RM Suryadi Suryaningrat → (Ki Hajar Dewantoro). Tujuannya : - Mempersatukan Indonesia - Indonesia Merdeka ISDV (Indische Sosial Democratische Vereniging) 1914 → Hendriek Sneevliet → di Semarang Marxistis → Perintis PKI. Revolusi Oktober 1917 di Rusia → Sneevliet diusir dari Indonesia ISDP = Indische Social Democratische Party. Tidak Komunis, di Belanda SDAP (Social Demogratisce Albeiders Party)

17 Perserikatan komunis India (PKI) 1920
Perserikatan komunis India (PKI) Kelanjutan ISDV → cepat berkembang karena propaganda yang menarik PNI (Partai Nasional Indonesia) → Bandung, 4 Juli Pendiri : - Sukarno Sartono - Cipto Mangunkusumo Samsi - Iskak Cokroadisuryo Asal dari Algemene Studie club berkembang cepat → menarik dasar PNI : Marhaenisme (Sosio Nasionalisme Sosio Demokrasi) Tujuan: Indonesia Merdeka. Menurut Belanda, PNI berbahaya sehingga diawasi setiap geraknya - Partindo → Sartono - PNI Baru → M.Hatta & Syahrir

18 Bagaimana dengan penggerak Wanita ?
Dipelopori : RA.Kartini Dewi Sartika, dll seperti perkumpulan : Putri Mardika Jakarta 1912 Wanita Adi Jepara 1915 Pawiyatan Wanita di Magelang 1915 Wanita Susilo di Pemalang 1918 Wanita Ulama Wanita Mulya Wanita Katolik Aisiyah Pemudi Islam di Luar Jawa, dll

19 b. SUMPAH PEMUDA Pada awalnya berdiri perkumpulan lokal seperti Jong Java → Anak Budi Utomo (Tri Koro Darmo) → 7 Maret 1915 8 Desember 1917 → Jong Sumantrenan Bond (Aktif di Jawa) 1918 → Jong Minahasa Jong Celebes (Sulawesi) Jong Ambon Jong Borneo (Kalimantan) Bergerak maju menuju persatuan Indonesia 1920 → Jong Java (1926) → Semi Politik → Indonesia Merdeka pengembangnya salah satunya adalah RT Jaksodipuro (RT Wongsonegoro) pimpinan PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) Perasaan Satu Bangsa terus berkembang

20 1927 → Pemuda-pemuda Indonesia di Bandung Jong Indonesia → Pemuda Indonesia.
1926 → Perkumpulan Pemuda dari berbagai daerah bertekad mempersatukan diri maka 30 April sampai dengan 2 mei di Jakarta diadakan kongres pemuda Indonesia yang pertama dengan tema Indonesia bersatu Kongres Pemuda II di Jakarta 26 – 28 Oktober 1928 → Sumpah Pemuda (3 Poin) : Satu Tanah Indonesia Bahasa Persatuan Indonesia Berbangsa satu Indonesia - Tanah Air - Bangsa Indonesia - Bahasa Lagu Indonesia Raya ciptaan WR.Supratman diterima sebagai lagu Kebangsaan dan Bendera Merah Putih sebagai Bendera Bangsa

21 C. PENJAJAHAN JEPANG (1942 – 1945)
Belanda menyerah pada Jepang 9 Maret, pada awalnya senang karena propaganda Jepang : Kebebasan rakyat : berserikat dan berkumpul mengeluarkan suara terutama membicarakan kemerdekaan → dilarang Jepang Masa 1942 – 1945 Pendek tapi rakyat menderita lahir batin. Namun bangsa Indonesia lebih bersemangat untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi yang tercinta ini

22 2. PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 Makna Kemerdekaan dan berdirinya NKRI
Sejak bangsa Indonesia dijajah maka sejak saat itu pula lahir perjuangan menentang penjajahan guna merebut kembali kemerdekaan. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia. Berdirinya negara Republik Indonesia. Sarana mencapai tujuan nasional. Ikut membentuk “dunia baru” yang damai dan abadi

23 b. PERUMUSAN PANCASILA & UUD 1945
1. Tgl. 7 September 1944 janji kemerdekaan. 2. Tgl. 29 April 1945 dibentuk BPUPKI 3. Tgl. 28 Mei 1945 BPUPKI dilantik. 4. Tgl. 29 Mei – 1 Juni 1945 sidang I BPUPKI: Rancangan Dasar Negara. 5. Tgl. 22 Juni 1945 perumusan Pancasila tertuang dalam “Piagam Jakarta” 6. Tgl Juli 1945 sidang II BPUPKI: Rancangan Hukum Dasar 7. Tgl. 9 Agustus 1945 PPKI dibentuk. 8. Tgl. 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan RI 9. Tgl. 18 Agustus 1945 PPKI Mengesahkan UUD 1945.

24 PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA
Presiden I Indonesia Soekarno : “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah” mempunyai makna ; al. - Sejarah memberikan kearifan (Cicero seorang filsuf Yunani) - Sejarah merupakan guru kehidupan Arus sejarah memperlihatkan kegiatan bahwa : semua bangsa memerlukan suatu konsepsi dan cita-cita pentingnya cita-cita ideal sebagai landasan moralitas bagi bangsa (John Gardner dalam Latif 2011) → Tak ada bangsa yang dapat mencapai kebebasan kecuali jika bangsa itu memiliki dimensi-dimensi moral

25 Abdul Gani 1979 “Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia sepanjang masa. Sejak digali dan dilahirkan menjadi dasar dan Ideologi Negara, maka ia membangunkan dan membangkitkan identitas yang dormant (tertidur) dan terbiusselama kolonialisme. Begitu kuat dan mengakarnya Pancasila dalam jiwa bangsa Indonesia menjadikan Pancasila terus berjaya sepanjang masa

26 A. PANCASILA PRA KEMERDEKAAN
Dr.Radjiman Wediodiningrat selaku ketua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Dalam sidang 29 Mei s/d 1 Juni 1945 mengemukakan permintaan Dasar Negara Indonesia merdeka. Muncullah figure-figure negarawan Indonesia berfikir keras untuk menemukan kembali jatidiri bangsanya. a. Mr. Muhammad Yamin tanggal 29 Mei rumusan dasar negaranya 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

27 b. Prof.Dr.Soepomo tanggal 30 Mei 194 yang mengemukakan teori-teori Negara
Teori Negara perseorangan (Indivividualisme) Paham Negara Kelas Paham Negara Integralistik c. Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 yang mengusulkan lima dasar Negara. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia) Internasionalisme (Perikemanusiaan) Manfaat (Demokrasi) Kesejahteraan Sosial Ketuhanan Yang Maha Esa (Berkebudayaan

28 Pancasila merupakan khasanah budaya Indonesia karena nilai-nilainya hidup dalam sejarah Indonesia antara lain dalam beberapa kerjaan. Kerajaan Kutai, merupakan khasanah budaya zaman sejarah Indonesia untuk 1 x karena telah menampilkan nilai social dan ketuhanan dalam bentuk kerjaan, kenduri, sedekah para Brahmana Kerjaan Sriwijaya, oleh Mr.Moh Yamin sebagai Negara Indonesia Pertama, Ditemukan nilai Pancasila yang berkaitan satu sama lain seperti persatuan dengan nilai ke Tuhanan yang tampak pada raja sebagai pusat kekua. Nilai Religius, ssaan dengan kekuatan religious, nilai kemasyarakatan dan ekonomi. Kerajaan Majapahit raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada yang telah mengintegrasikan Nusantara. Ikatan Sosial kekeluargaan antara kerajan-kerajan dijawa dengan sang Parabu. Nilai-nilai Religius, Sosial dan politik yang merupakan materi-materi Pancasila sudah muncul (Suwarno, 1993)

29 Istilah Pancasila dikenali terdapat dalam buku Negarakertagama karangan Prapanca dan Sotasoma karangan Empu Tantular yang artinya Pancasila “ Berbatu Sendiri Yang Lima” dan pelaksanaan kesusilaan yang lima Tidak boleh melakukan kekerasaan Tidak boleh mencuri Tidak boleh dengki Tidak boleh berbohong Tidak boleh mabok Kerjaan Sriwijaya & Majapahit merupakan Negara-Negara yang berdaulat, bersatu dan mempunyai wilayah seluruh nusantara Sebagai salah satu tonggak sejarah yang merefleksikan dinamika kehidupan kebangsaan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila adalah dalam sumpah pemuda, 20 Oktober 1928, Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa ya Indonesia

30 Dalam siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir
Dalam siding BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Sukarno telah mengajukan lima sila dasar Negara, beliau juga menawarkan alternative yang diperas jadi TRI SILA yaitu SOCIO NATIONALISME, SOCIO DEMOCRATIVE dan KETUHANAN, sedangkan EKA SILA dijelaskan yaitu Gotong Royong (Latif 2011)

31 B. PANCASILA ERA KEMERDEKAAN
Pada Agustus 1945, Bom Atom I dijatuhkan di Hirosima oleh Amerika Serikat, Bom Atom ke II di Nagasaki sehingga Jepang menyerah kepada Amerika dan sekutunya, peristiwa ini dimanfaatkan oleh Indonesia untuk bertekad memproklamasikan kemedekannya. Untuk merealisasikan tekat, tanggal 16 agustus 1945 terjadi perundingan antara golongan tua dengan golongan muda dalam menyusun teks proklamasi. Konsepnya sendiri ditulis oleh Ir. Soekarno sebagai golongan tua dan Sukarni dari golongan muda mengusulkan agar yang menandatangani teks adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moch. Hatta atas nama Bangsa Indonesia, kemudian teks proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.

32 Awal decade 1950, mu dasar argumentasinya adalah fakta ncul inisiatif dari sejumlah tokoh yang melakukan interpretasi ulang terhadap Pancasila, saat itu ada 2 kubu Tokoh yang berusaha menempatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik melainkan sebuah filsafat social atau Welltan scnaung bangsa Yang menempatkan pancasila sebagai sebuah kompromi politik dasar argumentasinya adalah fakta yang muncul dalam siding-siding BPUPKI dan PPKI. Pancasila saat itu benar-benar merupakan kompromi politik diantara golongan nasional netral agama (Sidik DJ dan STA) dan nasionalis Islam (Hamka, Syaifudin 2 dan M.Natsir)

33 C. PANCASILA ERA ORDE BARU
Ada 2 pandangan besar terhadap Dasar Negara munculnya Dekrit presiden Pandangan yang memenuhi anjuran Presiden / Pemerintah untuk kembali ke UUD 1945 dengan Pancasila yang ada dalam Piagam Jakarta sebagai Dasar Negara Kembali ke UUD dengan Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 dan disyahkan PPKI tanggal 18 Agustus 1945 sebagai Dasar Negara.(Anshari,1981) Konstituante menemui jalan buntu sehingga Presiden turun tangan dengan dengan mengeluarkan Dekrit Presiden 5Juli 1959 Isinya : Pembubaran Konstituante UUD 1945 kembali berlaku dan Pembubaran MPRS.

34 Setelah Ir. Soekarno turun dari Presiden, Jenderal Suharto memegang kekuasaan kendali negeri ini.
Pada hari lahir Pancasila 1 Juni 1967, presiden Suharto mengatakan “Pancasila makin banyak mengalami ujian zaman dan makin bulat tekad kita mempertahankan Pancasila” Pancasila harus diamalkan (Setiardjo, 1994) Tanggal 1 Juni 1968 Presiden Suharto menjatakan bahwa Pancasila sebagai pegagngan hidup bangsa, jika ada pihak-pihak yang mau mengganti, merubah dan menyimpang dari Pancasila pasti digagalkan (Pranoto dalam Dodo &Endah, 2010) Tanggal 22 Maret 1978 ditetapkan TAP MPR nomor II/MPR/1978 tentang P-4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) atau Eka Prasetya Panca Karsa. Pasal 4 menjelaskan P-4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermsyarakat, berbangsa dan bernegara bagi setiap WNI dengan nilai dan norma-norma yang terkandung dalam P-4 sebanyak 36 butir, kemudian tahun 1994 menjadi 45 butir penjabarannya

35 Agustus 1982 pemerintah Orde Baru menjalankan azas tunggal , dimana setiap parpol harus mengakui posisi Pancasila sebagai pemersatu bangsa (Pranoto dalam dodo dan Endah, 2010) Dengan semakin terbukanya informasi dunia dan pengaruh luar masuk ke Indonesia Demokrasi semakin santer mengkritik praktek pemerintah Orde Baru yang tidak transparan dan Otoriter, kosup dan manipulasi politik dan sekaligus mengkritik praktek Pancasila. Tapi kondisi ini bertahan sampai lengsernya Presiden Suharto pada 21 Mei 1998 (Pranoto dalam dodo dan Endah, 2010)

36 D. PANCASILA ERA REFORMASI
Pancasila yang seharusnya sebagai nilai, dasar moral etika bagi Negara dan pelaksana Negara, dalam kenyataanya digunakan sebagai alat legitimasi politik Pancasila ditandai hancurnya ekonomi nasional, maka timbullah berbagai gerakan masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya reformasi di bidang politik, ekonomi dan hokum (Kaelan,2000) Saat Orde Baru tumbang, muncul fobia terhadap Pancasila, sebagai Dasar Negara untuk sementara waktu awalnya tidak tampak suatu dampak negative tapi semakin hari semakin terasa dan sangat total terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara terjadi komflik-komflik horizontal dan vertical. Melunaknya sendi-sendi persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia dalam bidang budaya yaitu keluhuran budaya bangsa Indonesia mulai luntur, rusaknya moral generasi muda di bidang ekonomi terjadi ketimpangan diberbagai sector diperparah dengan cengkeraman modal asing dalam perekonomian Indonesia

37 Dalam bidang politik terjadi dis orientasi politik kebangsaan, seluruh aktifitas politik seolah-olah hanya tertuju pada kepentingan kelompok atau golongan (Hidayat, 2012) Disini kesepakatan Pancasila menjadi dasar Negara Republik Indonesia tercantum dalam TAP MPR nomor XVIII / MPR / 1998 pasal 1 yaitu Pancasila sebagaimana termaksud dalam pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan secara Konsisten (MD,2011) Semakin memudarnya Pancasila dalam kehidupan ber, berbangsa dan bernegara membuat kawatir berbagai lapisan elemen masyarakat Sekitar tahun 2004Azyumardi azra mengagas perlunya rejuvenasi Pancasila sebagai factor integrative dan salah satu fundamental identitas nasional

38 Beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan diskusi tentang Pancasilakembali menghangat dan meluas. FISIP UT (Simposium Peringatan Hari Lahir Pancasila), 31 Mei 2006 (Ali,2009). Tahun 2008/2009 Sekretariat Wapres melaksanakan diskusi-diskusi merevitalisasi sosialisasi nilai-nilai Pancasila. Tahun 2009 Dirjen Dikti membentuk tim Pengkajian Pendidikan Pancasila di P.T Kongres Pancasila di UGM dan di Udayana dll. Selain Tap MPR dan berbagai aktifitas untuk mensosialisasikan kembali Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara tegas UU RI nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan pada pasal 2 bahwa Penempatan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Negara adalah sesuai dengan pembukaan UUD’1945 alinea ke 4. Salah satu kebijakan Nasional yang sejalan dengan semangat melestarikan Pancasila di kalangan mahasiswa adalah Pasal 35 UU nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi wajib memuat matakuliah Agama, Pancasila, Kewarganegaraan dan Bahsa Indonesia

39 Terima kasih atas perhatiannya, sampai ketemu minggu depan


Download ppt "BAHAN AJAR PENDIDIKAN PANCASILA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google