Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN MUTU KARET RAKYAT DI PROV. JAMBI Ir. ENDRIZAL, M. Sc. Ka. Balai Pengkajian Teknologi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN MUTU KARET RAKYAT DI PROV. JAMBI Ir. ENDRIZAL, M. Sc. Ka. Balai Pengkajian Teknologi."— Transcript presentasi:

1 PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN MUTU KARET RAKYAT DI PROV. JAMBI Ir. ENDRIZAL, M. Sc. Ka. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian KEMENTERIAN PERTANIAN 2015

2 LATAR BELAKANG Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - NT
DISTRIBUSI 22 KEGIATAN EKONOMI UTAMA DALAM SETIAP KORIDOR EKONOMI MP3EI LATAR BELAKANG Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi Bali - NT Papua – Kep. Maluku Kelapa Sawit Karet Batubara Perkapalan Besi Baja KSN Selat Sunda Textil Makanan- Minuman Peralatan Transportasi ICT Alutsista Perkapalan Jabode- tabek Area Kelapa Sawit Perkayuan Migas Besi Baja Bauksit Batubara Pertanian Pangan Kakao Perikanan Nikel Migas Pariwisata Peternakan Perikanan Nikel Migas Pertanian Pangan Perikanan Tembaga Slide 2 2

3 LATAR BELAKANG Latar Belakang
Tanaman Karet  Komoditas unggulan Prov. Jambi Luas tanaman karet rakyat di Provinsi Jambi ha Masih rendahnya produksi Karet rakyat (+ 850 kg/ha/th ), Perkebunan besar suwasta sudah mencapai kg/ha/th Rendahnya produktifitas karat rakyat disebabkan - Banyaknya tanaman karat tua dan hutan karet - Bibit / bahan tanam tidak sesuai anjuran - Kurangnya pemeliharaan: pengendalian gulma dan JAP, serta pemupukan - Penyadapan tidak mengikuti anjuran.

4 Lanjutan Latar Belakang Turunnya Harga Bokar di Tahun 2014-1015
Aplikasi teknologi budidaya secara tepat tingkat petani masih kurang Perlunya kerjasama antara instansi terkait, Pengusaha, Petani dan Pemerintah agar membentuk kesepakatan tentang mutu bokar Perlu menggerakan Industri Pengolahan produk jadi dari Bokar

5 PROSPEK TANAMAN KARET Konsumsi karet dunia diprediksi akan mengalami kenaikan, China meningkat 9,1%, India 5% dan Malaysia 7% (The Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC) Indonesia ditargetkan menjadi produsen karet nomor satu dunia pada 2020 dengan produksi 6 juta ton (Gapkindo) Kenaikan harga karet dunia rata-rata dari tahun 2001 s.d adalah 24% (indexmundi) Mencermati pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor serta potensi peningkatan yang semakin membesar di China dan India, tidak ada satu lembaga pun yang dapat memperkirakan terjadinya penurunan kebutuhan akan karet alam

6 REKOMENDASI TEKNOLOGI
Latar Belakang I. Teknologi Budidaya II. Rekomendasi Klon Unggul Jenis Klon Karet Terdiri dari 3 Yaitu : Latek-lateks yaitu: Khusus Penghasil Lateks (PB260, BPM24, BPM107 dll) matang sadap umur 5 tahun Lateks-Kayu yaitu: Penghasil Lateks dan Kayu, produksi latels dan kayu tinggi ( RRIC 100, IRR39, IRR32, IRR118, IRR21 dll) Pertumbuhan cepat , matang sadap umur 4 Th Kayu-Lateks yaitu : Penghasil kayu dan Lateks, produksi kayu tinggi tapi produksi lateks rendah (belum direkomendasikan untuk Petani) Benih anjuran utk batng bawah : GT 1, AVROS 2037, BPM 24, PB 260 , PB 330 dan RRIC 100

7 KLON JENIS LATEKS-LATEKS
BPM 107 Penghasil lateks Pertumbuhan sedang Resisten :Corynespora; moderat : Colletotrichum dan Oidium. Produksi rata-rata: 1588 kg/ha/th (5 th) Warna lateks: putih - kekuningan Lateks diolah: SIR CV

8 KLON JENIS LATEKS-LATEKS
PB 260 Penghasil lateks Pertumbuhan jagur Resisten : Corynespora Colletotrichum & Oidium Lateks: ton/ha/th Warna : putih kekuningan Lateks diolah: sheet Bunga

9 KLON JENIS LATEKS-KAYU
IRR 21 Lateks-kayu Pertumb cepat, MS 4 th (48.5 cm) Lilit batang (J) 4.5 th : 34.2 cm Lilit batang 18 th (SS) : 103 cm log : 0.17 m3/p (59.5 m3/ha) Produksi lateks : 4.7 kg/p/th (1610 kg KK/ha/th )

10 KLON-KLON ANJURAN Klon unggul baru merupakan syarat utama agar komoditas karet dapat menghasilkan produksi  dengan tingkat produktivitas yang tinggi sehingga dapat mendukung Indonesia menuju produsen karet terbesar dunia.

11 PEMELIHARAAN Latar Belakang Pengendalian Gulma
Mengurangi kelembaban dan mencegah berkembangnya patogen penyakit Efesiensi Pemupukan Mempermudah pengawasan kebun Menciptakan keindahan kebun Pengendalian penyakit Pemupukan Penyadapan secara teratur dan Pengelolaan lateks

12 Frekuensi Pengendalian Gulma dengan Herbisida berdasarkan Umur Tanaman
Latar Belakang Frekuensi Pengendalian Gulma dengan Herbisida berdasarkan Umur Tanaman Umur tanaman (tahun) Kondisi Tajuk Aplikasi Herbisida Lebar piringan/ jalur Frekuensi Waktu Tanaman menghasilkan 6-8 tahun 9-15 tahun > 15 tahun Sudah menutup 2-3 kali 2 kali Maret, Juni, Sep. Maret, September Maret, september 2,0-3,0 m

13 PENYAKIT PADA TANAMAN KARET
Latar Belakang Penyakit Jamur Akar Putih (JAP) Merupakan Penyakit Utama pada Tanaman Karet di Sumatera dan Kalimantan Penyakit karet sering menimbulkan kerugian ekonomis di perkebunan karet. Kerugian yang ditimbulkannya tidak hanya berupa kehilangan hasil akibat kerusakan tanaman, tetapi juga biaya yang dikeluarkan dalam upaya pengendaliannya. Sebagian besar Petani Belum Melakukan Pengendalian secara tepat

14 GEJALA JAP PADA TANAMAN KARET

15 JAP MENEMPEL PADA SISA TANAMAN/TUNGGUL

16 PENGENDALIAN JAMUR AKAR PUTIH
Latar Belakang Kultur teknis mengumpulkan sisa-sisa akar dan tunggul pada lahan pertanaman karet (menyingkirkan sumber inokulum dari dalam kebun) Biologis dengan pemberian Trichoderma koningii disekitar pokok tanaman karet Kimiawi dilakukan pada lahan yang terinfestasi berat oleh jamur akar putih menggunakan Fungisida.

17 Tanaman menjadi sehat, meningkatkan produksi
PEMUPUKAN Latar Belakang Tanaman menjadi sehat, meningkatkan produksi Kunci Pemupukan Tepat Dosis : Sesuai dengan dosis anjuran Tepat Waktu : 2 kali dalam 1 tahun Awal musim hujan dan akhir musim hujan Lahan harus bersih dari gulma Tepat Aplikasi : Dengan cara di tugal 4 titik dalm pohon, jarak lobang dari pohon 1,5m, atau dibuat larikan dalam gawangan, selanjutnya ditutup dengan tanah

18 PEMUPUKAN Latar Belakang
I. REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KARET MENGHASILKAN PADA TANAH PMK No Jenis Pupuk Jumlah pupuk gram/ pohon/ 6 bulan Jumlah pupuk garam/ pohon/ Tahun (2 kali aplikasi) 1 Urea 175 350 2 SP36 125 250 3 KCL 150 300 4 Kesrit 40 80 Jumlah 490 980

19 II. REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KARET YANG BELUM MENGHASILKAN
Latar Belakang II. REKOMENDASI PEMUPUKAN TANAMAN KARET YANG BELUM MENGHASILKAN Umur Tanaman Urea (g/ph/th) SP 36 (g/ph/th) KCl (g/ph/th) Frekuensi Pemupukan Pupuk Dasar - 125 1 2 3 4 5 250 300 150 100 200 2 kali/tahun

20 PEMUPUKAN Latar Belakang
Produksi Lateks per Bulan setelah 2 tahun pemupukan Hasil Pengkajian BPTP Jambi di Kab. Batanghari Tahun 2013 No Nama Petani Jumlah tanaman Produktif/Hektar (Pohon) Rata-rata Produksi Sebelum Pemupukan kg kk / ha/ bulan Rata-rata Produksi Lateks setelah Pemupukan kg kk / ha/ bulan Peningkatan produksi setelah Pemupukan kg kk / ha/ bulan 1 Higman 250 1151 1890.0 739 2 Murni 350 1091 1485.0 394 3 Ismail 256 1331 154 4 Umar 263 1250 1620.0 370 5 Andi 274 977 508 Keterangan: Peningkatan Produksi lateks lahan Petani dipengaruhi oleh jumlah tanaman produktif dalam 1 ha, banyaknya tanaman yang sakit dan bahan tanam atau bibit yang digunakan

21 PENYADAPAN Latar Belakang Lilit batang sudah mencapai 45 cm- 48 cm
Penyadapan dilakukan secara teratur 3 -2 hari sekali Penghentian Penyadapan dilakukan jika terjadi Gugur daun, Hujan dan tanaman sakit pada bidang sadap Penyadapan dilakukan dipagi hari Jam 5.00 wib s/d s/d Jam wib

22 PEMBEKUAN LATEKS DENGAN DEORUB
Latar Belakang Meningkatkan Mutu Bokar Harga Deorub terjangkau bagi petani Harga Jual Bokar lebih Tinggi Mengurangi Polusi Udara

23 Demonstrasi Pembekuan Lateks Dengan Deorub di Kecamatan Bajubang Kab
Demonstrasi Pembekuan Lateks Dengan Deorub di Kecamatan Bajubang Kab. Batanghari

24 PEMBEKUAN LATEKS DENGAN DEORUB
Latar Belakang Kendala : Petani belum terbiasa dengan menampung lateks 100% bersih Tingkat harga masih sama dengan karet semi bersih karena belum ada komitmen pemasaran dengan Perusahan /pabrik Sebagian besar petani ada keterikatan pemasaran dengan pedagang pengumpul Perlunya kerjasama antara instansi terkait, pengusaha, Petani dan Pemerintah untuk membentuk kesepakatan tentang mutu bokar

25 TURUNNYA HARGA BOKAR DI TAHUN
Latar Belakang Perusahaan Besar pengolah karet Dunia masih banyak yang menggunakan bahan baku Karet Sintetis karena harganya lebih murah Meningkatnya Produksi karet Dunia dari Negara Tetangga (Thaeland, Vitnam, Brazil) Persaingan Mutu Lateks Faktor Biokrasi tingkat Pengusaha dan Pemerintah Pemasaran Bokar di Indonesia 70 % di eksport

26 SARAN SARAN Latar Belakang
Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Bokar Petani Karet dari Slub ke Rubber Smoked Sheet (RSS) Menuju MEA ; Perlunya peran PEMDA agar terbentuk kerjasama antara instansi terkait, pengusaha, dan petani untuk membentuk kesepakatan tentang “ Mutu Bokar ” Perlu menggerakan Industri Pengolahan produk jadi dari bahan Lateks terutama untuk memenuhi Kebutuhan dalam Negeri

27 Bptp Jambi ada untuk Petani
bpb Terima Kasih BPTP Jambi ada untuk Petani


Download ppt "PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PERBAIKAN TEKNOLOGI BUDIDAYA DAN MUTU KARET RAKYAT DI PROV. JAMBI Ir. ENDRIZAL, M. Sc. Ka. Balai Pengkajian Teknologi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google