Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Proposisi dalam Bahasa

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Proposisi dalam Bahasa"— Transcript presentasi:

1 Proposisi dalam Bahasa
Filsafat Bahasa Proposisi dalam Bahasa

2 Empat Jenis Filsafat Bahasa
Filsafat atomisme Logis Filsafat Positivime Logis Filsafat Empirisme Logis Filsafat Bahasa Biasa

3 Filsafat Atomisme Logis
Tokoh : Bertrand Russell ( ) Ludwig Wittgenstein ( ) Atomisme Logis merupakan nama filsafat yang diberikan oleh Russell Russell: Logika adalah fundamental filsafat. Logika bersifat atomis. Atom yang dimaksud adalah atom logis bukan atos fisika Analisis logis digunakan untuk mendapatkan satuan-satuan logis akan kebearan realitas Russell menganggap bahasa sehari-hari tidak memadai untuk bahasa filsafat karena banyak makna ganda dan keterikatan dengan konteks Pikiran harus dibangun melalui bahasa yang berdasarkan formulasi logika

4 Formulasi Logika Bahasa
Konsep: struktur gramatikal belum tentu merupakan struktur logis. Struktur gramatikal yang sama belum tentu sama dalam struktur logis, sangat mungkin berbeda dalam struktur logis. Formulasi logisnya adalah : subjek dan predikat harus memiliki formulasi logis. Formulasi logis dapat tercapai bila ada kesesuaian antara subjek dan predikat. Apabila unsur X (subjek) berkesesuaian dengan Y (predikat) , unsur Y dapat digantikan dengan unsur X.

5 Contoh Formulasi Logis
a. Kucing itu kuning. b. Kucing itu berjalan. c. SBY adalah presiden RI d. Presiden RI adalah SBY kalimat a dan b memiliki struktur gramatikal yang sama namun berbeda struktur logisnya. a dan b memiliki subjek sama, yaitu kucing, tetapi predikatnya (prinsip verifikasi) berbeda. Verifikasi atas predikat akan dapat membuktikan struktur logis. Apakah kucing itu adalah kuning dan apakah kuning itu adalah kucing. Kalimat c dan d memiliki struktur logis yang sama: SBY adalah presiden RI dan Presiden RI adalah seorang SBY. Formulasi logis harus didukung oleh fakta , yaitu sintesa logis dari fakta. Faktanya SBY adalah presiden RI dan presisen RI faktanya adalah SBY.

6 Struktur bahasa dan dunia harus sesuai atau isomorfi.
Dunia merupakan serangkaian fakta dan fakta terungkap melalui bahasa, sehingga harus ada kesesuian antara struktur logis bahasa dan struktur logis realitas dunia. Isomorfi juga berkaitan dengan nama diri yang disebutnya sebagai logical proper name. Logical proper name tidak hanya memasukkan nama diri tetapi juga pronomina demosntrativa ini, itu, yang disebutnya sebagai egocentric particular. Logical proper name digunakan untuk mengacu dua hal, yaitu 1) entitas berfungsi sebagai nama yang tidak menunjuk objek yang sama untuk dua entitas yang berbeda, 2) menunjuk entitas yang dikenal pada suatu saat

7 Dengan kata lain dalam kalimat SBY adalah presiden RI, SBY adalah nama diri sedangkan presiden RI adalah deskripsi nama diri. Dengan kata lain nama diri adalah bentuk pendek dari deskripsi nama.

8 Filsafat Atomis Logis Ludwig Wittgnestein
Konsep ludwig tidak jauh berbeda dengan Russell. Konsepnya: dunia terdiri atas keseluruhan fakta-fakta bukan berisi benda-benda. Substansi dunia adalah fakta bukan benda-benda. Fakta merupakan keadaan atau peristiwa. Fakta-fakta itu dapat dijelaskan berdasarkan hubungan antarfakta. Gambaran logis dapat diliht dari proposisi Proposisi hanya mempunyai satu analisis yang lengkap Proposisi bermakna adalah proposisi yang berhubungan dengan nama, dan nama itu bermakna hanya jika dalam hubungan dengan proposisi

9 Nama merupakan istilah teknis dan tidak dapat dipecah menjadi definisi.
Nama adalah tanda pertama (primitif) Nama berarti sebuah objek dan objek itu adalah maknanya. Jika tidak ada objek, proposisi hanya sebagai istilah tanpa makna. Apabila x adalah nama dan deskripsi nama merupakan objeknya. Nama SBY adalah teknis yang dapat dimaknai sebagai presiden RI, ketua umum partai demokrat, dan seorang laki-laki. Proposisi SBY adalah presiden RI merupakan proposisi bermakna, sedangkan proposisi SBY adalah supir taksi adalah palsu atau takbermakna. Jadi, proposisi sejati dan bermakna harus menggambarkan realitas dunia yang berstruktur logis.

10 Positivisme Logis (PL)
Filsafat ini lahir di Wina dengan tokohnya Moritz Schlik, rudolf Carnap, Hans Hahn Filsafat ini dipengaruhi aliran sebelumnya, yaitu aliran empiresme yang diusung oleh Dvid Hume, John Stuart Mill dan Ernest Mach Aliran PL ini juga dipengaruhi oleh positivisme oleh karenanya disebut sebagai neopositivime atau lebih dikenal dengan positivisme logis. PL menekankan pada aspek empirisme sehingga disebut juga empirisme logis. PL tidak menolak metafisika seperti yang dilakukan oleh atomisme logis. PL tidak mengingkari keberadaan dunia luar atau dunia transenden, melainkan pernyataan metafisika tidak bermakna. Jadi, Kaum PL atau empiresme logis tidak menyatakan bahwa pernyataan metafisika salah, melainkan pernyataannya tidak menyatakan sesuatu sama sekali

11 Konsep: proposisi dianggap bermakna apabila dapat diverifikasi.
Memverifikasi berarti membuktikan secara empiris. Setiap proposisi memiliki kemungkinan untuk diverifikasi. Ayer: verifikasi ada dua jenis verifikasi ketat dan verifikasi lunak atau longgar. Verifikasi ketat ditegakkan oleh Moritz yang menafsirkan verifikasi adalah pengamatan dengan bukti empiris. Kebenaran proposisi harus didukung oleh bukti atau pengalaman yang meyakinkan. Verifikasi lunak diusulkan oleh Ayer: proposisi mengandung kemungkinan bagi pengalaman atau pengalaman yang memungkinkan dibuktikan kebenaranya. Pernyataan: Di planet Mars terdapat kehidupan. Pernyataan itu bermakna walaupun belum diverifikasi, tetapi pernyataan itu memungkinkan untuk diverifikasi.

12 Proposisi empiris: proposisi faktual yang harus dapat diverifikasi secara empiris.
Proposisi analitis/formal: proposisi yang kebenaranya tidak memerlukan verifikasi secara empiris, verifikasi ini meliputi verifikasi logika dan matematika. Proposisi analitis memiliki kebenaran berdasarkan makna yang terkandung dalam simbol-simbol. Proposisi analitis tidak berdasarkan pengalaman, tetapi pengetahuan a priori (pengetahuan tanpa pengalaman empiris) Manusia akan mati, adalah proposisi a priori karena simbol manusia dan mati berhubungan. Mati adalah sifat manusia.

13 Dalam pandangan Alfred Jules Ayer, proposisi bermakna jika merupakan abservation statement. Artinya proposisi tersebut merupakan hasil pengamatan atau verifikasi. Verifikasi juga tidak harus dilakukan secara lengkap, cukup dengan sampel. Ayer menganggap bahwa ungkapan teologi, etika, estetika adalah omong kosong, tak bermakna. Mis: Tuhan adalah pencipta alam. Orang berdosa akan masuk neraka, lukisan itu bernilai tinggi. Ungkapan itu tidak mengungkapkan suatu realitas empiris. Filsafat Ayer dikenal sebagai radikalisme.


Download ppt "Proposisi dalam Bahasa"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google