Rodhiatun Maslaha
Peta konsep jalur polipetida yang dimulai dari ribosom menuju ke berbagai tempat target. Garis warna merah menunjukkan bahwa daerah target membutuhkan signal sequence, sementara garis warna hitam tidak membutuhkan signal sequence (modifikasi dari Kalthoff, 2001).
Setelah terjadi sintesis polipeptida, maka polipeptida akan dikirim ke daerah target. Namun terkadang ukuran polipeptida yang terlalu besar, maka ada mekanisme tersendiri yakni polipeptida yang akan dikirim menuju daerah target belum mengalami pelipatan. Pada daerah polipeptida yang belum mengalami pelipatan tersebut memiliki signal sequence yang terletak di bagian N-terminal Transpor Protein Menuju RE (1)ribosom memulai mentranslasi mRNA dan (2) urutan polipeptida yang pertama disintesis adalah signal sequence. (3) selanjutnya signal recognition particle (SRP) mendekati dan mengikat signal sequence beserta ribosom (4) kemudian SRP berikatan dengan GTP dan menuju ke reseptor SRP. (5) Tahap selanjutnya ribosom akan menempel pada transkolon (pori-pori pada RE) yang diikuti dengan lepasnya SRP melalui hidrolisis GTP menjadi GDP+Pi. (6) Ribosom masih melakukan elongasi ke arah lumen RE dan (7) pada saat itu signal sequence akan dilepaskan dari polipeptida oleh signal peptidase. (8) Usai melakukan translasi, ribosom akan memisahkan diri dari RE dan didaur ulang untuk proses tranlasi berikutnya (Lehninger et al., 2000; Murray et al., 2009). Transpor Protein Menuju RE (1)ribosom memulai mentranslasi mRNA dan (2) urutan polipeptida yang pertama disintesis adalah signal sequence. (3) selanjutnya signal recognition particle (SRP) mendekati dan mengikat signal sequence beserta ribosom (4) kemudian SRP berikatan dengan GTP dan menuju ke reseptor SRP. (5) Tahap selanjutnya ribosom akan menempel pada transkolon (pori-pori pada RE) yang diikuti dengan lepasnya SRP melalui hidrolisis GTP menjadi GDP+Pi. (6) Ribosom masih melakukan elongasi ke arah lumen RE dan (7) pada saat itu signal sequence akan dilepaskan dari polipeptida oleh signal peptidase. (8) Usai melakukan translasi, ribosom akan memisahkan diri dari RE dan didaur ulang untuk proses tranlasi berikutnya (Lehninger et al., 2000; Murray et al., 2009).
Transpor Protein Menuju Badan Golgi Untuk mentransfer protein yang sudah terlipat dari retikulum endoplasma menuju badan golgi, maka diperlukan perantara berupa vesikel yang akan menjembatani antar orgenel tersebut. Adapun RE akan menghasilkan vesikel yang berbeda-beda sesuai dengan target yang diharapkan. Sehingga diperlukan suatu sinyal yang akan direspon oleh organel target tertentu. Sinyal-sinyal tersebut dapat dilihat di tabel 3. Di dalam tabel tersebut tidak hanya vesikel yang menuju ke RE, melainkan ke beberapa daaerah target yang lain seperti lisosom (Albert et al., 2008). Sebelum RE mentranslokasi protein menuju ke badan golgi, maka RE akan mengemas protein dalam vesikel. Adapun proses terbentuknya vesikel diilustrasikan pada gambar 9. Pada gambar tersebut, cargo (protein) akan berikatan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan mantel (coat) dari COPII, membran, dan adanya exit signal. Setelah terkonsentrasi dalam suatu membran RE, maka terbentuklah kuncup (budding) dan selanjutnya terbentuklah vesikel (Albert et al., 2008). Setelah terbentuk vesikel yang di dalamnya berisi protein, maka vesikel tersebut akan ditransfer menuju badan golgi. Transpor Protein Menuju Badan Golgi Untuk mentransfer protein yang sudah terlipat dari retikulum endoplasma menuju badan golgi, maka diperlukan perantara berupa vesikel yang akan menjembatani antar orgenel tersebut. Adapun RE akan menghasilkan vesikel yang berbeda-beda sesuai dengan target yang diharapkan. Sehingga diperlukan suatu sinyal yang akan direspon oleh organel target tertentu. Sinyal-sinyal tersebut dapat dilihat di tabel 3. Di dalam tabel tersebut tidak hanya vesikel yang menuju ke RE, melainkan ke beberapa daaerah target yang lain seperti lisosom (Albert et al., 2008). Sebelum RE mentranslokasi protein menuju ke badan golgi, maka RE akan mengemas protein dalam vesikel. Adapun proses terbentuknya vesikel diilustrasikan pada gambar 9. Pada gambar tersebut, cargo (protein) akan berikatan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dengan mantel (coat) dari COPII, membran, dan adanya exit signal. Setelah terkonsentrasi dalam suatu membran RE, maka terbentuklah kuncup (budding) dan selanjutnya terbentuklah vesikel (Albert et al., 2008). Setelah terbentuk vesikel yang di dalamnya berisi protein, maka vesikel tersebut akan ditransfer menuju badan golgi.
Mekanisme kerja translokasi protein dari RE menuju ke badan golgi (Alberts et al., 2008).