PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN CONNECTING ROD

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGETAHUAN material KONSEP DASAR LOGAM.
Advertisements

Teknologi bahan konstruksi
Pengetahuan Bahan Nama : Verawati H ( ) Agatha ( )
Perlakuan Panas Logam (TTT & CCT diagram, Annealing, Hardening)
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
BASIC ENGINE.
BASIC ENGINE Combussion Engine.
MATERIAL TEKNIK Baja.
Tempering Tujuan proses tempering adalah :
CONTOH KEGAGALAN AKIBAT HEAT TREATMENT
Nama. : Eko Budiono NPM. : Jurusan. : Teknik Mesin Pembimbing
UAP Daya dalam bidang Pertanian
KEMAMPUKERASAN (HARDENABILITY)
Quenching Cracks.
SISTEM PENDINGIN Tujuan Umum
Pengaruh Panas Las pada Struktur Mikro
GLASS WORKING (Lanjutan)
Pengenalan Motor Bensin.
DASAR DASAR MESIN.
Nama : Parwadi nugroho NPM : Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing I : Prof. Dr. Syahbuddin Pembimbing II : Ir. Sunyoto, MT.
(HEAT TERATMENT) PERLAKUAN PANAS.
Klasifikasi baja Menurut komposisi kimianya: Baja karbon (carbon steel) Baja karbon rendah (low carbon steel) Baja karbon menengah (medium carbon steel)
RAHADIAN DWI N ( ) LUTFI DYAH ULHAQ (1350
HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS )
Pertemuan <<26>> <<BESI & BAJA>>
Memahami Dasar-dasar Mesin
BESI DAN BAJA.
Heat Treatment Process (Proses Perlakuan Panas)
Mata Pelajaran : CHASIS SEPEDA MOTOR SUSPENSI / PEREDAM KEJUT
Kelompok 3 Juhni (D ) Finansius (D )
PERBEDAAN MESIN 2 TAK DAN MESIN 4 TAK PADA SEPEDA MOTOR Didiek Ferdy Setiawan.
KOMPRESOR TORAK.
Dasar-Dasar Kompresi Gas dan klasifikasi
Pemotongan Logam.
PERFORMA HARD MACHINING PADA AISI-01 ALLOY TOOL STEEL
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB
TUGAS AKHIR Oleh : Ruli Syahrul Furqon
ILMU BAHAN Material Science
Sifat dan Karakteristiknya
MODIFIKASI ENGINE MOTOR BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA C-70
Pengerjaan Panas (Hot Working)
PERAWATAN MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN
Prof.Dr.oec.troph.Ir.Krishna Purnawan Candra, M.S.
OVERHAUL DAN PENGUKURAN
Ferrous Alloys Gabriel Sianturi.
Pengerjaan Dingin.
Pertemuan <<25>> <<BESI - BAJA>>
Perlakuan Panas Logam.
Material teknik disampaikan oleh Catur Pramono UNTIDAR
BAB II NOMENKLATUR MESIN DIESEL
Squeeze Casting (Liquid Metal Forging)
KOMPRESOR UDARA Oleh : Zifa Murath.
Oleh : Fatchur Rijal Alatas
Proses Manufakture Mata Pahat
MOTOR OTTO 2 LANGKAH Carburator Crank case MOTOR BAKAR
Cyaniding dan Carbonitriding
Ni-Resist (Besi Cor Austenitik)
Hardenability.
Perancangan Konversi Engine Gasoline Menjadi Engine Etanol Dengan Melakukan Desain Ulang Konstruksi Piston, Connecting Rod dan Crank Shaft Ujian Tugas.
TEKNIN MOTOR BAKAR INTERNAL
TEKNIK MOTOR BAKAR INTERNAL
Pertemuan 4.
MOTOR BAKAR 4 LANGKAH Oleh : Aris Wijaya Wildanis Setiawan Brian Dewangga Angger Kusuma.
Pengaruh Temperatur Dan Waktu Tahan Pada Proses Karburisasi Cair Terhadap Kekerasan Baja AISI 1025 Dengan Media Pendinginan Air Dan Media Pemanas Induction.
Dasar Mesin Teknik Sepeda Motor (021) Memahami Dasar-dasar Mesin (DKK – 1)
MAKALAH ILMU BAHAN KELOMPOK I ROKY. BESI DAN BAJA.
BESI DAN BAJA EMANUEL ROBERTO, ST. Besi dan Baja Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak digunakan manusia untuk berbagai keperluan. Hal ini.
Presentasi Laboratorium Metalurgi II Kelompok 24 : Greynaldi Gasra ( ) Adam Andi Nugroho ( )
MOTOR DIESEL 4 Tak dan 2 Tak Darmawan, S.St.Pi. Motor 4 langkah Motor yang tiap siklusnya terjadi dari 4 langkah torak atau 2 putaran poros engkol untuk.
PENGERJAAN DINGIN. PROSES PENGERJAAN DINGIN PADA LOGAM ( COLD WORKING ) Pengerjaan dingin (cold working) yang merupakan pembentukan plastis logam di bawah.
Transcript presentasi:

PEMILIHAN BAHAN DAN PROSES PEMBUATAN CONNECTING ROD NAMA : ANDI YUDIANSYAH NIM : 2013440106 TUGAS : PEMILIHAN BAHAN & PROSES DOSEN : ERY DINIARDI,ST,MT

Latar Belakang Salah satu tujuan diciptakannya teknologi adalah untuk mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup. Kemajuan teknologi sekarang ini telah menghasilkan kreasi dalam segala hal yang bertujuan memudahkan segala aktifitas manusia. Ada berbagai sarana transportasi tersedia, mulai dari darat,udara,laut. Kendaraan yang diproduksi massal di negara kita umumnya kendaraan darat, salah satunya sepeda motor. Sepeda motor diproduksi diproduksi agar dapat memudahkan Pekerjaan manusia, maka diharapkan komponen sepeda motor didesain secara efektif dan efisien serta menggunakan material komponen yang berkualitas dan tahan lama. pada proses pembakaran yang terjadi didalam silinder , tenaga yang dihasilkan oleh gas pembakaran sangatlah tinggi. Jika piston dan kelengkapannya tidak mampu menahan daya ledak dari proses pembakaran tersebut, dapat dipastikan kalau piston dan connecting rod (batang piston) dapat pecah. Untuk itu disinilah pemilihan bahan Connecting rod Yang tepat agar tidak tejadi kejadian tersebut maka kita diharuskan Mengetahui kekuatan dari connecting rod tersebut

PEMBATASAN MASALAH Beberapa batasan masalah dalam tugas pemilihan bahan ini adalah : a. Tidak membahas tentang perpindahan panas yang terjadi pada proses pembakaran. b. Material yang diambil untuk produksi connecting rod adalah Baja Karbon Medium (Medium Carbon Steel) c. Connecting rod yang digunakan adalah connecting rod sepeda motor.

● Connecting rod berfungsi untuk menghubungkan piston ke poros engkol dan selanjutnya meneruskan tenaga yang dihasilkan oleh piston ke poros engkol. Bersama-sama dengan poros engkol membentuk sebuah mekanisme yang mengubah gerakan linier piston menjadi gerakan rotasi.

Material Connecting Rod Connecting rod terbuat dari baja Material Connecting Rod Connecting rod terbuat dari baja. Adapun jenis baja yang sering digunakan untuk material connecting rod adalah : Baja Karbon Medium (Medium Carbon Steel) Medium carbon steels atau baja karbon medium mengandung 0,2 – 0,6 % karbon dan digunakan untuk kekuatan yang lebih tinggi dibanding baja karbon rendah. Aplikasi untuk baja ini adalah misalnya untuk crankshafts dan connectingrod. Kebanyakan pabrikan sepeda motor dengan kapasitas (cc) yang kecil menggunakan baja ini sebagai bahan untuk membuat connectingrod. Dimana jenis baja ini sangat murah jika dibandingkan dengan baja yang lain. Sifat mekanik dari baja karbon medium adalah sebagai berikut : ● Kekuatan lebih besar dibanding baja karbon rendah ● Keuletan lebih kecil dibanding baja karbon rendah ● Dapat dikeraskan dengan transformasi martensitik Struktur mikro baja karbon medium

Sifat Mekanik Baja Karbon Medium Untuk baja ini mendapatkan heat treatment atau perlakuan panasnya antara lain : ● Annealing, di panasakan pada temper atur 870o C sampai 910o C daitahn sampai termperatur yang ditentukan dan di dinginkan didalam furnace atau dapur. ● Tempering, di panaskan pada suhu antara 150o C sampai 200o C tahan selama 1 jam setiap 25 mm dan di dinginkan menggunakan udara. ● Quenching, dipanaskan padatemperatur 150o C - 200o C, terus sampai suhu merata diseluruh bagian, rendam selama 1 jam per 25 mm dari bagian dan dingin dalam udara.

Proses Produksi Connecting Rod Sepeda Motor

Pembuatan connectingrod melalui beberapa tahap : 1. Material, pemilihan jenis material sesuai dengan besar kapasitas dari kendaraan. 2. Cuttingof Material, memotong besar dan panjang dari material yang sesuai dengan jenis kendaraan. 3. Hot Forging, setelah pemotongan material dilakukan proses tempa atau hot forging dimana temper aturnya diatas suhu kristalisasi. 4. Machining, proses yang dilakukan adalah grinding dan triming untuk mendapatkan ukuran yang tepat sebelum dilakukan heat treatment. 5. HeatTreatment, ada tiga proses yang dilakukan dalam heat treatment : ● Carburizing, proses ini dilakukan untuk mendapatkan kekerasan dan mengurangi keausan hanya pada smallend dan bigend. Pada connectingrod, carburizing dilakukan hanya pada smallend dan bigend karena bagian tersebut yang mendapatkan beban yaitu beban rolling dan sliding. ● Quenching, proses carburizing yang mencapai suhu aus tenit di dinginkan melalui proses quenching sehingga di dapat kanstruktur martensit yang keras. ● Tempering, struktur martensite hasil dari proses quench bersifat keras tapi britlle, untuk mengatasi agar sifat bahan menjadi tangguh, di lakukan proses tempering. Proses ini menyebabkan karbon membentuk karbida di dalam martensit sehingga didapatkan martensit yang tangguh walaupun mengurangi sedikit kekerasannya.

6. Machining, setelah dilakukanproses heattreatment dilakukan proses machining untuk mendapatkan ukuran yang sesuai. Proses yang digunakan adalah grinding dan triming. 7. FinalInspection, pemeriksaan akhir untuk mengetahui ada tidaknya cacat karena produksi sehingga didapatkan hasil yang bisa digunakan oleh konsumen.