BAB I PENGANTAR ETIKA PROFESI PNS

Dimana perbedaannya….? Apa perbedaannya….?

98,4% sama 1,6% beda

Apa bedanya,,,,,,? Dimana perbedaannya,,,,,,?

ETIKA A.DEFINISI 1. Etika Sebagai Sistem Nilai Etika (ethos = Yunani) berarti sifat, watak, kebiasaan Sistem Nilai : Pedoman yang menjadi pegangan bagi seseorang dalam mengatur perilakunya 2. Etika Sebagai Filsafat Moral Filsafat = falsafah = philosophy = philosophia, dari kata Philos = kekasih / sahabat Shopia = kebenaran / kearifan Etika sebagai filsafat moral : a. Menkaji etika sebagai sistem nilai b. Menitikberatkan pada refleksi kritis dan rasional c. Bersifat rasional / situasi empiris

3. Etika Sebagai Kode Etik a. Kumpulan azas atau nilai moral b. Kode etik merupakan standar perilaku dan tanggung jawab sosial kepada Masyarakat

PENGERTIAN ETIKA Dalam bahasa Yunani kuno, “ethos” (tunggal) yakni kandang hewan, atau pagar atau tembok yang membatasi gerak hewan, adat, akhlak, watak perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk jamaknya “ta etha” artinya adat kebiasaan. Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethikos” yang berarti karakter, kebiasaan, kecenderungan, dan sikap yang mengandung konsep-konsep harus, mesti, benar-salah. Istilah lain Etika dapat pula diterjemahkan menjadi kesusilaan, karena sila berarti dasar, kaidah, aturan, “su” berarti baik, benar, dan bagus. Tata nilai ttg baik buruknya suatu perbuatan. Bahasa Inggris: etnic/etnics aturan/cara berperilaku yang didasarkan pada ide tentang apa yang secara moral baik dan buruk. Bhs Indonesia: kesusilaan (prinsip2/aturan hidup, peraturan hidup, sikap batin, sikap keadaban). bersambung

Sambungan  Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.  Secara lebih rinci, etika merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas.

E T I K A Ilmu Tentang Kesusilaan Yang Menentukan Bagaimana Patutnya Manusia Hidup Dalam Masyarakat Apa Yang Baik Dan Apa Yang Buruk (ENSIKLOPEDI INDONESIA)

PEMBENTUKAN ETIKA TERBENTUK KARENA PEMAHAMAN DAN KEYAKINAN TERHADAP SESUATU NILAI-NILAI TERTENTU (KHUSUSNYA AGAMA) DICIPTAKAN OLEH ATURAN-ATURAN EKSTERNAL YANG DISEPAKATI SECARA KOLEKTIF INTERNAL EKSTERNAL

IMPLEMENTASI ETIKA SESEORANG AKAN SELALU BERTING KAH LAKU BAIK MESKIPUN TIDAK ADA ORANG LAIN DISEKITARNYA BERBENTUK SIKAP/PERBUATAN/PERI LAKU YANG BAIK DALAM KAITAN INTER AKSI DENGAN ORANG/PIHAK LAIN INTERNAL EKSTERNAL

PRINSIP ETIKA KEINDAHAN 1 KEBAIKAN 3 KEADILAN 4 KEBEBASAN 5 KEBENARAN 6 PERSAMAAN 2 PRINSIP ETIKA

Manfaat mempelajari etika 1.Dengan etika membantu kita memahami situasi dan kegiatan kita. 2.Memahami -> mengerti secara menyeluruh latar belakang sebuah keputusan. 3.Menentukan dirinya sendiri, perbuatan- perbuatanya secara bertanggung jawab. 4.Membentuk pandangan dan pendapatnya sendiri tentang hidup.

Obyek etika Tingkah laku manusia – pernyataan moral tingkah laku, perbuatan untuk diri pribadi (individual) maupun perbuatan untuk orang lain (sosial). Pernyataan moral, pernyataan tentang perbuatan manusia; pernyataan tentang manusia sendiri (motif, maksud dan wataknya).

Apa kriteria seorang PNS berperilaku etis? Ditentukan sejauhmana ybs secara sadar dan bertanggung jawab mampu menjalankan tugasnya dalam rangka pemenuhan fungsi dan misi pemerintahan, yaitu: pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan pembangunan.

Reformasi Birokrasi di Kementerian Keuangan 1.Penataan organisasi 2.Perbaikan proses bisnis 3.Peningkatan sumber daya manusia Penataan Organisasi meliputi : a.Modernisasi dan pemisahan (DJP, DJBC, KPPN Percontohan) b.Penggabungan c.Penajaman fungsi (Setjen, Irjen, DJA, DJPBn, DJPK, BKF) Reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan menitikberatkan 3 pilar, yaitu :

Perbaikan Proses Bisnis meliputi : a.Analisa dan evaluasi jabatan b.Analisa beban kerja c.Penyusunan SOP Peningkatan SDM, meliputi : a.Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi b.Pembangunan assessment centre c.Penyusunan pola mutasi d.Peningkatan disiplin e.Pengintegrasian SIMPEG

Dengan adanya reformasi birokrasi, memunculkan budaya baru di Kemeneterian Keuangan, yaitu : a.Level Kebijakan eselon I mempunyai/menyusun produk unggulan masing- masing b. Level Organisasi Rekrutmen berbasis kompetensi, diklat sesuai stakeholders, KPI, Standar kinerja tim, SAKIP. c. Level Operasional perbaikan service quality, yang meliputi tangibles, realibility, responsiveness, assurance, and emphaty, serta adanya Iinspektorat Bidang Investigasi (IBI) d. Secara periodik melakukan pengukuran kepuasan pelanggan, dan upaya perbaikan.