KELOR (Moringa Oleifera) THE MIRACLE TREE Oleh Zainal Arifin (2013610060)
kelor nama latin : Moringa Oleifera nama Indonesia : Kelor nama Inggris : Moringa, Ben-oil tree, Clarifier tree, Drumstick tree tumbuh dalam bentuk pohon, berumur panjang dengan tinggi 7 – 12 m. batang pohon berkayu, tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang tegak / miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Perbanyakan bisa secara biji maupun stek batang. Tumbuh di dataran rendah maupun tinggi sampai ketinggian 1000 m dpl. Merupakan tanaman yang dapat mentolerir berbagai kondisi lingkungan, sehingga mudah tumbuh meski kondisi ekstrim seperti temperture sangat tinggi. Dan dapat bertahan hidup di daerah bersalju ringan.
morfologi Akar tunggang Batang tumbuh ke atas Daun majemuk, bertangkai panjang tersusun berseling, beranak daun gasal Bunga muncul di ketiak daun, bertangkai panjang, berkelopak putih krem, menebar aroma khas
morfologi Buah atau Polong berbentuk segitiga memanjang dengan panjang 20 – 60 cm Biji berbentuk bulat, dengan berat rata-rata per biji 0,3 gram (makkar dan becker, 1997)
mengapa disebut “the miracle tree” ? semua bagian dari pohon kelor dapat dimakan dan sudah sejak lama dikonsumsi oleh manusia. (Jed Fahey, 2005) kandungan kelor (Hakim Bey, All Think Moringa, 2010)
mengapa disebut “the miracle tree” ? Dr Gary Bracey, seorang penulis, pengusaha, motivator dan ahli kesehatan Afrika, mempublikasikan dalam moringadirect.com, bahwa serbuk daun Kelor mengandung : Vitamin A, 10 kali lebih banyak dibanding Wortel Vitamin B2, 50 kali lebih banyak dibanding Sardines Vitamin B3, 50 kali lebih banyak dibanding Kacang Vitamin E, 4 kali lebih banyak dibanding Minyak Jagung Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding Wortel Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding Bayam Zinc, 6 kali lebih banyak dibanding Almond Kalium, 2 kali lebih banyak dibanding Susu Protein, 9 kali lebih banyak dibanding Yogurt Asam Amino, 6 kali lebih banyak Bawang Putih Poly Phenol, 2 kali lebih banyak dibanding Red Wine Serat, 5 kali lebih banyak dibanding Sayuran pada umumnya GABA (gama-aminobutyric acid), 100 kali lebih banyak dibanding Beras Merah
mengapa disebut “the miracle tree” ? Fuglie LJ dalam the miracle tree : the multiple attributes of moringa, menyebutkan bahwa dalam berat yang sama, daun kelor mengandung : Vitamin C, 7 kali lebih banyak dibanding Jeruk Vitamin A, 4 kali lebih banyak dibanding Wortel Kalsium, 4 kali lebih banyak dibanding Susu tanpa Laktosa Kalium, 3 kali lebih banyak dibanding Pisang Protein, 2 kali lebih banyak dibanding Yogurt Zat Besi, 25 kali lebih banyak dibanding Bayam Kalsium, sampai 8,79 kali lebih banyak dalam bentuk Bioavailable Kromium, sampai 25 kali lebih banyak dalam bentuk Bioavailable Tembaga, 1,85 lebih banyak yang disimpan dalam Hati Besi, 1,77 kali lebih banyak yang diserap ke dalam Darah Magnesium, 2,20 kali lebih banyak dalam bentuk Bioavailable Mangan, 1,63 kali lebih banyak yang disimpan dalam Hati Molybdenum, 16/49 kali lebih banyak yang diserap dalam Darah Selenium, sampai 17,60 kali efektif Antioksidan Zinc, 6,46 kali lebih diserap dalam Darah 46 Antioksidan dan kuat Alami 36 senyawa Anti-Inflamasi Alami 18 Asam Amino, 8 diantaranya merupakan asam amino Essensial
kelor sumber nutrisi luar biasa Perbandingan Kandungan Nutrisi Kelor dengan beberapa sumber makanan lainnya dalam perbandingan gram per gram. Diambil dari moringoorganics.com).
Kandungan nutrisi Polong kelor, Daun segar, dan serbuk daun Kelor (Hakim Bey, All Things Moringa, 2010)
beberapa khasiat penyembuhan dari berbagai bagian tanaman Kelor Referensi Tanaman Akar Antilithic, rubefacient, vesicant, karminatif, antifertilitas, anti-inflamasi, stimulan bagi penderita lumpuh, bertindak sebagai acardiac / tonik peredaran darah, digunakan sebagai pencahar, aborsi, mengobati rematik, radang, sakit artikular, nyeri punggung bawah atau ginjal dan sembelit. The Wealth of India, 1962; Padmarao et al., 1996; Dahot, 1988; Ruckmani et al., 1998 Daun Pencahar, diterapkan sebagai tapal untuk luka, dioleskan pada pelipis untuk sakit kepala, digunakan untuk demam, sakit tenggorokan, bronkitis, infeksi telinga dan mata, kudis dan penyakit selesema, jus daun diyakini untuk mengontrol kadar glukosa, diterapkan untuk mengurangi bengkak pada kelenjar. Morton, 1991; Fuglie, 2001; Makonnen et al., 1997; The Wealth of India, 1962; Dahot, 1988 Batang Rubefacient, vesicant dan digunakan untuk menyembuhkan penyakit mata dan untuk pengobatan pasien mengigau, mencegah pembesaran limpa dan pembentukan kelenjar TB leher, untuk menghancurkan tumor dan untuk menyembuhkan bisul. Jus dari kulit batang yang dimasukkan ke dalam telinga untuk meredakan sakit telinga dan juga ditempatkan di rongga gigi sebagai penghilang rasa sakit, dan memiliki aktivitas anti-TBC Bhatnagar et al., 1961; Siddhuraju and Becker, 2003
beberapa khasiat penyembuhan dari berbagai bagian tanaman Kelor Referensi Tanaman Getah Digunakan untuk karies gigi, astringent dan rubefacient, Getah dicampur dengan minyak wijen, digunakan untuk meredakan sakit kepala, demam, keluhan usus, disentri, asma dan kadang-kadang digunakan sebagai aborsi, dan untuk mengobati sifilis dan rematik. Fuglie, 2001 Bunga Memiliki nilai khasiat obat tinggi sebagai stimulan, afrodisiak, aborsi, cholagogue, digunakan untuk menyembuhkan radang, penyakit otot, histeria, tumor, dan pembesaran limpa, menurunkan kolesterol fosfolipid, serum, trigliserida, VLDL kolesterol, LDL rasio fosfolipid dan indeks aterogenik, penurunan profil lipid hati, jantung dan aorta pada kelinci hiperkolesterol dan meningkat ekskresi kolesterol. Nair and Subramanian, 1962; Bhattacharya et al., 1982; Dahot, 1998; Siddhuraju and Becker, 2003; Mehta et al., 2003 Biji Ekstrak biji memberikan efek perlindungan pada hati dengan menurunkan peroksida lipid, senyawa antihipertensi thiocarbamate dan glycosids isothiocyanate telah diisolasi dari asetat fase ekstrak etanol polong Kelor. Faizi et al., 1998; Lalas and Tsaknis, 2002
referensi Review Article : “Moringa Oleifera : A Food Plant with Multiple Medicianal User”, Farooq Anwar, Sajid Latif, Muhammad Ashraf and Anwarul Hassan Gilani. Interscience.wiley.com, 2006. Review Artikel : Assosiasi Petani Moringa Indonesia 2015. Review Ebook : “Kelor Super Nutrisi”, A Dudi Kriswadi, Maret 2015 : Edisi Revisi, Media Peduli Lingkungan, Blora.