Analisis Kinerja dengan Metode Balanced Scorecard di Departemen Produksi Exxon Mobil HASBUH YAHYA NIM 050130025
Exxon Mobil Oil Indonesia merupakan perusahaan besar dan sudah dikenal di Indonesia yang berlokasi di South Lhoksukon Cluster-A. Perusahaan ExxonMobil Oil Indonesia adalah hasil penggabungan (merger) antara dua perusahaan yaitu perusahaan Exxon dan Mobil Oil Indonesia Incorporated yang terjadi pada tahun 2000 yang lalu. Sebelum penggabungan, Mobil Oil Indonesia telah melakukan kegiatan operasional di Lapangan Arun atau dikenal dengan sebutan ARUN FIELD. Lapangan Arun mulai ditemukan pada awal tahun 1971 melalui pengeboran awal pada sumur observasi Well A-1. Berdasarkan pada penemuan tersebut maka dikembangkanlah pengobaran pada sumur - sumur observasi lainnya sebelum pada akhirnya dibangun beberapa unit fasilitas produksi yang disebut dengan Clusters Operation yang terdiri dari Cluster-1, Cluster-2, Cluster-3 dan Cluster-4. ExxonMobil Oil Indonesia merupakan perusahaan yang sudah sewajarnya untuk menilai dan mengoreksi kinerja perusahaannya baik secara skala kecil (mini company) ataupun skala besar (corporate), yang tentunya hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan dalam menentukan strategi yang akan diterapkan untuk masa yang akan datang.
Dalam kinerjanya perusahaan ini sangat terfokus pada produksi atau Departemen Produksi, yang dalam kaitannya departemen ini sangat vital terhadap departemen lainnya, sehingga dalam penelitian ini akan lebih ditelusuri pengukuran kinerja pada bagian Produksi (PPIC), dengan dimaksudkan lingkup penelitian memiliki skup pada skala lebih kecil (mini company) dan di harapkan dapat memicu peningkatan kinerja pada skala yang lebih besar atau secara keseluruhan perusahaan dan melibatkan seluruh departemen dalam perusahaan. Dalam pengertian lain, pengukuran secara bertahap dari skala kecil (mini company) untuk lebih lanjut mendapatkan pengukuran kinerja yang lebih luas atau pada skala yang lebih besar (corporate).
Selanjutnya dari keadaan perusahaan saat ini, penelitian difokuskan sebagai pendukung logistik bagi departemen produksi supaya dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga perbaikan secara berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik di masa yang akan datang (jangka panjang) akan terwujud. Pendukung logistik disini dimaksudkan dalam penyediaan ketenagakerjaan (sumber daya manusia), baik pengembangan, penempatan, kedisiplinan ataupun pelatihan karyawan sebagai bagian dari faktor pendorong yang dapat menghasilkan kinerja yang istimewa dalam mencapai keberhasilan yang sesuai dengan target dan strategi departemen tersebut.
Dengan latar belakang tersebut, maka Perspektif Learning and Growth dalam Balanced Scorecard sangat berkaitan erat dengan keadaan departemen produksi di perusahaan tersebut, sehingga dalam penelitian ini peninjauan lebih difokuskan pada Perspektif Learning and Growth. Jika ditelusuri lebih jauh lagi, Perspektif ini memiliki kaitan erat dengan departemen HRD (human resource and development) karena berhubungan dengan SDM (sumber daya manusia) dalam perusahaan yang diantaranya sebagai monitor dan penyedia ketenagakerjaan atau karyawan. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perusahaan menjadi faktor penentu dari maju tidaknya perusahaan. Oleh karena itu, peningkatan kamampuan dan profesionalisme SDM akan memicu kinerja karyawan menjadi lebih tinggi. Kreativitas dan semangat eksperimen yang tinggi juga akan tereipta dan akan terus meningkat dengan adanya pemicu atau komitmen dari perusahaan. Selain itu hubungan antar karyawan yang baik akan menghasilkan sebuah konsensus bersama untuk menetapkan berbagai sasaran strategis yang akan digunakan untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dalam hal ini adalah ExxonMobil Oil Indonesia dan Departemen Produksi (PPIC) khususnya.
Oleh karena itu, Exxon Mobil Oil Indonesia harus benar- benar menyusun strategi perusahaan dan mengimplementasikan sasaran-sasaran tersebut sehingga kepuasan pelanggan (baik internal ataupun eksternal) dapat ditingkatkan, kepentingan karyawan perusahaan juga tercapai dan kepentingan perusahaan secara global baik dari nilai keuntungan yang berlipat dapat terpenuhi ataupun dari segi organisasi menjadi kesatuan yang kokoh bagi keberlangsungan perusahaan dalam jangka panjang dapat terwujud. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kinerja Departemen Produksi secara keseluruhan baik dari faktor finansial, pelanggan dan internal bisnis proses, pengukuran dengan Perspektif Learning and Growth merupakan solusi yang perlu dilakukan oleh Departemen Produksi karena menjadi dasar dari faktor-faktor tersebut untuk meneapai hasil kinerja yang istimewa.
1.2. Perumusan Masalah Seberapa efektifkah sistem penilaian kinerja yang ada saat ini di Departemen Produksi (PPIC)?
1.3.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui efektifkah sistem penilaian kinerja yang ada saat ini di Departemen Produksi (PPIC).
1.4.Manfaat Penelitian Bagi perusahaan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru untuk meningkatkan kinerja Departemen Produksi secara keseluruhan baik dari faktor finansial, pelanggan dan internal bisnis proses, pengukuran dengan Perspektif Learning and Growth merupakan solusi yang perlu dilakukan oleh Departemen Produksi karena menjadi dasar dari faktor-faktor tersebut untuk meneapai hasil kinerja yang istimewa. Bagi penulis, sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama menjalani perkuliahan di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Lhokseumawe. Sebagai masukan bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan penelitian mengenai bagaimana cara menentukan harga jual pada suatu produk.
1.4.1 Batasan Masalah Penelitian dilakukan di Departemen Produksi (PPIC) dan Departemen Personnel & General Affairs Exxon Mobil Oil Indonesia, Data yang digunakan dalam penelitian adalah data perusahaan bulan Januari 2009 sampai September 2009. Dengan tinjauan data pada 2 tahun sebelumnya dari Januari 2007 sampai dengan Desember 2008. Penelitian ini hanya dalam pembahasan Perspektif Learning and Growth. Dalam penelitian ini tidak dilakukan tahapan implementasi Prespektif Learning and Growth kedalam pembangunan Balanced Scorecard secara komprehensif.
1.4.2 Asumsi Visi dan Misi perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian. Perusahaan dalam kondisi normal. Faktor lain dianggap tetap
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.2. Penelitian Sebelumnya
METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat & Ruang Lingkup Penelitian 3.2. Studi Pendahuluan 3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Difinisi Variabel Operasional
3.4 Difinisi Variabel Operasional Absenteeism Data absensi yang merupakan jumlah ketidakhadiran karyawan yang tidak masuk kantor dengan izin dan tanpa alasan (bolos). Employees Composition Komposisi karyawan adalah proses pengintegrasian antara karyawan dengan segi pekerjaannya Turn Over Retensi karyawan {Turn Over) adalah untuk mempertahankan selama mungkin para pekerja yang diminati perusahaan. Para pekerja yang bekerja dalam jangka yang lama dan loyal membawa nilai perusahaan, pengetahuan tentang berbagai proses organisasional, dan diharapkan sensitivitasnya terhadap kebutuhan para pelanggan.
lanjutan Promotion Bases Pedoman dasar untuk mempromosikan karyawan pada bagian Departemen Produksi terdiri dari Pengalaman (senioritas), Kecakapan {ability) dan Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan. Training Pedoman dasar untuk training adalah Daftar pelatihan, Daftar hadir karyawan (pelatihan internal) dan Daftar keikutsertaan karyawan (pelatihan eksternal). Professional Association Membership Keanggotaan dalam Asosiasi Profesi adalah keikutsertaan karyawan perusahaan dalam suatu asosiasi profesi/perhimpunan/ikatan/perkumpulan yang terkait dengan kegiatan perusahaan baik sebagai ealon anggota, anggota biasa, pengurus maupun sebagai anggota dewan kehormatan.
3.5.Metode Analisis Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan fokus pada Departemen Produksi (PPIC) yang berbasis Perspektif Learning and Growth dalam Balanced Scorecard dengan mengaeu pada pengembangan dan pembelajaran Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan. Penelitian dilakukan di PT. ExxonMobil Oil Indonesia yang berlokasi di South Lhoksukon Cluster-A.. Analisis dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan-tahapan yang terdapat dalam Perspektif Learning and Growth. Tahapan proses atau langkah- langkah untuk pembangunan Perspektif Learning and Growth
HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah Deskripsi Keterangan 1 Mendefenisikan keadaan • Memaparkan keadaan perusahaan pada umumnya • Analisis Organisasi pada Departemen Produksi 2 Membangun Perspektif • Indikator yang dipilih disesuaikan dengan keadan yang diharapkan oleh Departemen Produksi (data & survey) 3 Mengidentifikasi indikator dalam Perspektif Learning and Growth • Kriteria pengukuran data 4 Mengidentifikasi data indikator hasil penelitian antara aktual dan target Departemen • Hasil penelitian dan Pengukuran 5 Mengembangkan formulasi pengukuran, penskalaan dan pembobotan • Analisis pengukuran pada data indicator 6 Membangun rencana aksi • Rencana kegiatan (inisiatif) 7 Implementasi • Penerapan Perspektif Learning and Growth secara komprehensif
Tabel 4.7 Scorecard Perspektif Learning and Growth di Departemen Produksi Perspektif Learning & Growth Bobot Target Aktual Score Indikator Absenteeism 2 100% (kehadiran-org) 90.1% 19.1 Employees Composition (penempatan komposisi-org) 96% 20 Turn Over (tidak ada Turn Over-org) 95-5% 10 Promotion Bases (pemenuhan-org) 94% 17 Training (pencapaian-org) 84% Total Score 96.1
KESIMPULAN DAN SARAN Kinerja dari Departemen Produksi dengan peninjauan pada Perspektif Learning and Growth memiliki kategori/klasifikasi yang sangat memuaskan, dengan nilai kinerja 96,1- Walaupun pengukuran secara keseluruhan membuktikan hasil yang baik, tetapi indikator yang ada belum memenuhi target yang ditetapkan Departemen.